PART 5

WAITING OUR DESTINY

@sekolah
Semua siswa mulai sibuk berkumpul didepan bis yang akan membawa mereka ke gunung han. Para pewaris duduk bersama di dalam bus yang sama dengan fasilitas yang sangat mewah, bahkan ada koki yang siap melayani para pewaris yang mungkin lapar selama perjalanan.

“jadi seohyun tidak ikut?” tanya yuri yang duduk bersebelahan dengan taeyeon di tempat yang paling belakang.
“ne, dia ingin menemani yoona. Yah… dia bilang krystal masuk rumah sakit” jelas taeyeon sambil merapatkan jaketnya karena udara yang sangat dingin.
“ada apa denganmu?” tanya taeyeon saat melihat yuri yang bergerak-gerak dengan gelisah. Yuri hanya menggeleng dan membuang wajahnya memandangi tumpukan salju tebal yang menutupi pohon-pohon dan jalan.
@Rumah sakit seoul
Seorang namja  duduk didepan pintu salah satu ruang operasi dengan tertekan. Seorang yeoja berjalan mendekatinya dan ikut duduk disebelah namja tersebut.
“dia akan baik-baik saja” ucap seohyun menenangkan yoona yang terlihat kacau.
“akhirnya hal yang aku takutkan terjadi… pembuluh darah di otaknya pecah…”
“dia bisa melewatinya yoong… dia anak yang kuat…”
“ini semua salahku… dari awal semua adalah salahku..” ucap yoona dengan menekuk lututnya, perlahan menyenderkan kepalanya di bahu seohyun dengan lemah. Tanpa yoona tahu, namja lain juga ikut duduk disebelah yoona, menghapus airmatanya yang tidak kunjung berhenti mengalir.
Flashback
Yoona, krystal, dan seohyun adalah teman sejak kecil. Mereka tinggal dalam 1 perumahan yang sama. Ayah seohyun bekerja di perusahaan yoona sebagai pegawai, setiap hari mereka akan bermain bersama. Mereka saling menjaga dan melindungi satu sama lain, kemudian datanglah tetangga baru yang tinggal di depan rumah yoona. Kebetulan tetangga baru mereka yang baru pindah dari America memiliki seorang anak laki-laki yang akhirnya menjadi teman main mereka juga.
Yoona, krystal, seohyun, dan amber tidak pernah terpisahkan satu sama lain. Yoona memang oppanya krystal, tapi disisi lain amber jauh lebih seperti oppanya krystal. Ia selalu menjaga dan menemani krystal, selalu menuruti kemauan krytal.
“amber… ambilkan aku itu” pinta krystal kecil sambil menunjuk biji kenari yang terlihat tergantung disalah satu ranting pohon yang cukup tinggi.
“kau tidak perlu melakukannya amber,. Krys,.. nanti oppa akan membelikannya untukmu” bujuk yoona pada krystal.
“anioo.. aku hanya mau biji kenari yang itu” ucap krystal kecil keras kepala
“arraso, apapun untuk princess” jawab amber kemudian mulai memanjat ke pohon kenari yang tinggi.
“aigo.. amber selalu menuruti perintah krystal” sahut seohyun saat melihat usaha temannya. Yoona hanya mengelengkan kepalanya karena tingkah keras kepala adiknya. Selalu seperti itu… apapun yang krytal inginkan… amber akan berusaha mendapatkannya.. hingga membuat yoona kecil berfikir ‘amber diciptakan untuk krystal… dan krystal diciptakan untuk amber’
“seohyun, ayo kita pergi liburan bersama ke gunung. Salju turun dengan lebat, pasti seru bermain ski bersama…” ajak yoona suatu hari saat mereka libur sekolah.
“tapi ini terlalu lebat yoong… bisa berbahaya” tolak seohyun kecil yang merasa takut
“anio… tidak akan berbahaya. Jeballl… kalau kau tidak mau ikut, berarti kau bukan temanku” rajuk yoona karena seohyun menolaknya
“arraso” jawab seohyun kecil pasrah
000
“ini dingin…” keluh krystal sambil menggosok kedua telapak tangan kecilnya dengan kuat. Melihat krystal kedinginan  amber melepaskan kedua sarung tangannya dan memakaikannya di tangan krystal. “apa kau tidak dingin?” tanya krys tidak enak
“hehehe… anio… selama princess hangat, aku pun juga merasa hangat. Kajja mereka sudah menunggu kita”
Ayah seohyun ditugaskan untuk menemani anak-anak selama pergi bermain, ia sedikit kerepotan menjaga anak-anak yang terlihat sangat aktif. Sesekali tubuhnya terkena lemparan salju karena anak-anak yang sedang bermain perang-perangan. Tapi kemudian dilihatnya yoona kecil pergi  berjalan mendekati salah satu tebing yang sangat curam.
“tuan muda, apa yang anda lakukan?” tanya appa seohyun yang berjalan mendekati tuan mudanya.
“aku ingin menangkap itu” tunjuk yoona pada kelinci putih lucu yang berada di pinggir tebing
“aigooo, itu berbahaya tuan muda”
“pokoknya aku ingin menangkapnya” ujar yoona masih keras kepala
‘sebentar lagi ulang tahun seohyun, ia pasti akan senang jika aku menghadiahinya kelinci’ pikir yoona
“ada apa?” tanya appa yoona yang tiba-tiba muncul
“apa yang kau lakukan disini oppa?” tanya krystal kecil bersama dengan amber dan seohyun.
“huaaa.. kelinci. Aku mau itu” tunjuk krystal pada salah satu kelinci dengan melihat amber
“kau mau itu?” tanya amber memastikan kelinci yang dimaksud krystal
Krystal langsung mengangguk-angguk saat amber menunjuk kelinci yang diinginkannya.
“anio.. itu milikku” kata yoona saat melihat amber menunjuk kelinci yang ingin ia berikan untuk seohyun.
“itu terlalu berbahaya anak-anak,.. tolong jaga mereka, ada yang harus saya lakukan” ucap appa yoona pada appa seohyun kemudian berjalan pergi menuju penginapan.
“kalian sudah mendengarnya kan? sekarang ayo kita pergi bermain di tempat lain” ajak appa seohyun
“NO! aku akan menangkapnya dulu” bantah yoona kemudian mendekati kedua kelinci
“apa yang kau lakukan yoona? Sekarang kembali” ucap seohyun khawatir karena yoona berjalan mendekati pinggi tebing
“aku juga akan menangkapnya” ucap amber yang langsung disambut ekspresi bahagia princess.
Yoona dan amber saling bersaing menangkap kelinci tanpa rasa takut. Tapi tiba-tiba kaki yoona tersandung oleh salah satu akar pohon
“ANDWEEE….” Teriak krystal saat melihat  tubuh oppanya yang perlahan jatuh
Tapi dengan sigap amber melompat menahan tubuh yoona…
Tangan kiri amber memegang salah satu pohon yang tumbuh di pinggir jurang, sedangkan tangan kanannya memegang tangan yoona.
“tuan muda…” appa seohyun langsung berlari ke pinggir tebing dan mulai menarik kedua tubuh anak kecil yang menggantung di udara
Tiba-tiba pegangan tangan amber yang memegang batang pohon terlepas.
“AMBERRR…”
Amber memejamkan matanya takut, tapi kemudian dirasakan cengkraman yang kuat di lengan kirinya… ternyata appa seohyun ikut melompat hingga kini ke tiga nyawa mereka bergantung pada batang pohon kecil yang menahan tubuh mereka.
Tangan kanan appa seohyun memegang batang pohon sedang tangan kirinya mencengkram lengan amber. Dan tangan kanan amber  memegang tangan kiri yoona dengan kuat.
Darah mulai mengalir disepanjang lengan kanan appa seohyun yang terluka karena kulit pohon yang tajam.
“appa…” isak seohyun kecil takut
“CEPAT… PANGGIL… PERTOLONGAN…” ucap appa seohyun terbata-bata karena menahan rasa sakit.
Seohyun kecil langsung berlari menuju penginapan meminta pertolongan.
“oppa… amber…” isak krystal kecil dengan mata merah karena terus menangis
Krek.. (suara batang pohon yang mulai patah)
“OPPPAA…” teriak krystal saat melihat tubuh yoona yang tiba-tiba terguncang ke bawah
‘anio… kami tidak akan bisa bertahan kalau seperti ini’ pikir amber kecil
“Yoona, raih tangan kanan ku dengan kedua tanganmu… kemudian perlahan mulai memanjat” ucap amber sambil menahan rasa sakit di tangan kirinya yang dicengkram kuat oleh appa seohyun.
“tappi…”
“CEPATLAH…” teriak amber
Yoona pun mencoba memanjat ke atas dengan tubuh amber.
Amber kecil mengigit bibirnya kuat-kuat menahan rasa sakit karena beban yang bertambah
“bagus tuan muda” lirih appa seohyun
“oppa… gwenchana?” tanya krystal sambil memeluk tubuh yoona saat oppa nya berhasil memanjat ke atas
Krekkk…
“AMBER!!!” teriak krystal
‘sedikit lagi… aku yakin sebentar lagi pohon ini  akan patah… akku…’ batin amber dalam hati
“princess…” lirih amber menatap mata krystal dengan lembut
“mianhae… aku tidak bisa menepati janjiku selalu berada disisimu… menjagamu… mianhae..” lirihnya lemah, perlahan air mata mengalir di pipi kecil amber.
“tuan muda…” ucap appa seohyun yang menyadari maksud amber.  Amber… walau ia baru berumur 10 tahun, tapi otakknya sudah jauh berkembang berkali-kali lipat dibandingkan dengan anak lain.
“yoona… jaga my princess” ucap amber terakhir kalinya kemudian menyentakkan tangan kirinya hingga pegangan tangan appa seohyun terlepas darinya.
‘begini lebih baik… appa seohyun bisa selamat’ pikirnya lega
Tapi kemudian dirasakannya sepasang tangan yang memeluk tubuhnya erat.
“saya akan melindungi anda” lirih appa seohyun di telinga amber
“PAMAN KIMMMMM……”
“AMBERRR….”
Tubuh keduanya melayang di udara… memejamkan matanya dengan erat… menunggu rasa sakit yang sebentar lagi menghujam tubuh mereka.
Ooo
Yeoja kecil terisak-isak di salah satu lantai rumah sakit menangisi kepergian appanya untuk selama-lamanya. Namja kecil hanya bisa menatapi tubuh kaku appanya dengan nanar, tanpa airmata. Seorang wanita tua memeluk tubuh suaminya untuk terakhir kalinya dengan lemah.
“maafkan kami… kami tidak bisa menyelamatkannya” ucap salah satu tim dokter yang menangani appa seohyun pada tuan Im.
“appa… ini salahku.. hiks.. ini salah yoona appa” isak yoona kecil memeluk kaki appanya.
“sst.. jangan berbicara seperti itu…” lirih appa yoona, tapi kemudian dilihatnya beberapa polisi yang mendatangi mereka.
Dengan cepat tuan Im menyembunyikan yoona diantara salah satu pengawalnya.
Beberapa hari kemudian…
“Appa… apppa… apa yang appa lakukan? Anio.. hiks.. appa seohyun bukan meninggal karena kecelakaan mobil… hiks.. kenapa appa mengusir seohyun dari rumahnya? Wae?” isak yoona kecil mendatangi meja kerja appanya saat ia tahu berita yang beredar dari koran.
Tuan Im mengubah berita kematian appa seohyun menjadi kecelakaan mobil setelah membayar polisi dan jaksa-jaksa yang bisa mengancam masa depan anakknya. Ia tahu awal masalah ini ada pada anaknya, hingga ia takut anaknya bisa berakhir di penjara. Walau anaknya masih kecil, ada banyak orang di luar sana yang ingin menghancurkan keluarganya, dan dengan kejadian ini peluang itu sangat besar bisa terjadi.
“dengarkan aku yoona.. jangan pernah membahas ini lagi. Arra?” tegas tuan Im.
“ANIO...! INI SALAHKU… HIKS… WAE? KENAPA APPA MENGUSIR KELUARGA SEOHYUN? WAE?!!”
“kau masih kecil.. tidak akan mengerti”
“JELASKAN PADAKU SEKARANG!!!”
“jadi apa lagi yang bisa kita lakukan? Setelah ini mereka akan menggantung hidupnya pada kita. Mengancam kita karena masalah ini… ibunya seohyun.. aku sangat mengenal bagaimana sifat ibunya. Dia akan menjerat leher kita dengan memanfaatkan kejadian ini”
“appa.. bagaimana appa bisa berfikir seperti itu? Hiks.. ini bukan appa.. aku tidak mengenal appa yang seperti ini”
“jangan membahasnya lagi.. pergilah menemani krystal”
Yoona kecil berjalan dengan gontai menuju kamar adiknya.
‘akkku.. bahkan belum sempat mengucapkan maaf padanya. Aku bahkan tidak bisa menepati janjiku padanya… aku tidak bisa melindunginya.. ini semua salahku… bahkan krystal sekarang menjadi seperti ini karena ku...’ batin yoona sedih saat melihat adiknya.
Krystal hanya diam di tempat tidurnya… selalu menangis… bahkan dalam tidurnya ia juga menangis.. ia tidak mau makan dan minum.. pandangan matanya kosong.
Puluhan dokter dan psikiater sudah mencoba untuk mengobatinya, namun semuanya menyerah. Mereka semua bingung dengan apa yang terjadi. Untuk ukuran anak kecil yang baru berumur 10 tahun menjadi sperti orang gila karena ditinggal oleh sahabatnya bukanlah hal yang wajar.
Amber… tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Keluarganya langsung pindah ke America setelah amber mendapatkan pengobatan…hidup atau mati? Tidak ada yang tahu
“krys.. ayo makan dulu.. kau sama sekali belum makan 3 hari ini” bujuk yoona sedih
Tapi adiknya hanya menatapnya dengan kosong…
Yoona kecil mengingat salah satu perkataan psikiater yang sangat membekas dibenaknya
‘krystal… ia tidak bisa diselamatkan… ia akan tetap seperti itu selama sisa hidupnya. karena baginya amber bukan hanya temannya… sahabatnya… oppanya… ia lebih dari itu. Amber adalah belahan jiwanya… segala-gala baginya’
Hari ke 5, appanya membawa ia dan krystal berjalan-jalan keluar. Krytal hanya memandang keluar jendela masih dengan tatapan kosong. Kemudian entah apa yang terjadi, krystal kecil membuka pintu mobil dan berjalan keluar menuju jalan yang sangat ramai dipenuhi oleh mobil-mobil yang saling bergerak mendahului.
Yoona kecil melihat adiknya dengan kaget kemudian langsung berlari menyusulnya…
Tapi terlambat… krystal berjalan tanpa rasa takut ke tengah jalan, dari arah kanan jalan sebuah mobil Hyundai putih melaju dengan kencang dan menabrak tubuh kecil krys hingga membuatnya terpental ke trotoar
“KRYSTAL….”
Setelah 2 tahun akhrinya krystal terbangun dari komanya, tapi adiknya terbangun dengan ingatan kosong. Sama sekali tidak mengingat apapun. Ia selalu berada disisi adiknya mengajari semuanya dari 0, lambat laun akhirnya semuanya membaik…ia bisa melihat adiknya tertawa kembali… tapi terkadang ia mendengar jeritan menyakitkan adiknya di malam hari karena mimpi buruk. Dan adiknya tidak pernah bisa mengingat mimpi buruk apa yang menganggunya, tapi yoona tahu… karena adiknya terus mengugumamkan 1 nama yang sama… tidak pernah berubah… amber…. Flashback end
“kau pasti sangat membenciku kan seohyun…”
Seohyun memandang wajah yoona yang menutup matanya. “aku sepertinya pembawa sial… aku membuat appamu dan amber meninggal… dan sekarang… krystal tengah berjuang untuk hidup didalam sana”
Seohyun hanya diam, didalam hatinya… jauh di dasar hatinya ia sangat membenci yoona. Jika yoona tidak memaksanya pergi liburan bersama, appanya tidak akan meninggal… ia tidak akan menderita selama 8 tahun terakhir seperti budak. Ia tidak akan dibenci oleh eomma dan oppanya sendiri… membencinya karena ia berteman dengan anak dari keluarga kaya yang akhirnya menghancurkan kebahagian keluarganya. Tapi melihat yoona yang seperti ini… ia tidak bisa membenci namja itu… melihat betapa hancurnyanya yoona… ia tidak ingin menambah kepedihan yoona
Pintu ruang operasi krystal terbuka, yoona segera berdiri dengan cemas.
“bagaimana keadaan adik saya dok?”
“untuk saat ini ia baik-baik saja… tapi hasilnya akan lebih pasti setelah sadar nanti, untuk itu kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan maaf, untuk saat ini anda belum bisa melihatnya”
Amber berdiri disebelah tubuh krystal yang dipasang oleh berbagai macam alat. krystal terlihat pucat dan seperti meringis kesakitan.
‘krystal… kau harus sembuh… aku bahkan belum bisa menemukan alasan keberadaanku disini… karena itu kau harus segera bangun. Tapi entah kenapa… akhir-akhir ini kurasa speertinya sebentar lagi aku akan segera pergi meninggalkanmu’
@America
“bagaimana keadaannya?” tanya seorang ibu tua sambil memandangi seorang namja yang sekujuru tubuhnya dipasangi alat agar namja itu tetap dapat hidup.
“akhir-akhir ini keadaannya tidak menentu, saya juga tidak mengerti” jawab dokter yang sudah 8 tahun menangani namja yang masih juga belum sadar dari komanya.
“apa saya harus  menyerah?” tanya wanita tua sedih
‘bangunlah sayang.. eomma merindukanmu..’
@gunung Han
Para siswa bejalan beriringan di sepanjang koridor penginapan yang sangat mewah. Mereka semua menginap di hotel bintang 5 milik yuri. beberapa siswa membuka mulutnya lebar-lebar tercengang karena interior super elegan dan mewah yang bergaya semi yunani kuno.  semua hidangan dimasak oleh koki-koki terkenal asal perancis, belum lagi beberapa tamu yang  tidak sengaja mereka temui yang sedang berlibur disana, diantaranya snsd dan kara.
Sedangkan resort ski yang akan menjadi tempat mereka bermain nanti adalah milik taeyeon. Resort yang termasuk dalam 5 tempat terbaik bermain ski di dunia ini juga dilengkapi dengan teknologi dan keamanan yang sangat tinggi.
Beberapa siswa terlihat menundukkan kepalanya saat melihat pewaris yang berjalan disebelah mereka.
“well, ini lumayan keren” puji tiffany saat melihat interior hotel
“yah… kau benar. Dan dia baik sekali memberikan penginapan gratis di hotelnya” tambah sunny lagi sambil mencicipi wine yang diletakkan di meja mereka. Dengan gerakan pelan tiffany mencoba ikut mencicipi wine yang berada dekat dengannya, tapi dengan 1 tepukan kuat di tangannya menghentikan aksi yeoja itu.
“jangan pernah berani menyentuhnya hwang” gertak jessica dengan deadglarenya yang terkenal diseantero korea.
Fany menggembungkan pipinya ngambek. “dan kau juga lee” kali in jessica memarahi sunny
“hey, what happen?” tanya sooyoung kemudian duduk disebelah tunangannya
“dia mencoba meminum wine” adu jessi pada sooyoung
Sooyoung menghela nafasnya berat, “bukankah kau tidak boleh meminumnya?” tanya soo pada sunny
“anio, boleh walau sedikit… hehehe” jawab sunny dengan aegyo yang membuat detak jantung soo berdetak lebih kencang tapi tidak dengan Jeti yang ingin meninjunya.
“aigooo… hey yuri, taeyeon…! duduklah disini” panggi soo, yultae pun ikut duduk.
“kenapa bisa ada wine disini?” tanya yuri bingung
“pelayan! Ambil semua wine yang ada disini, bukankah sudah saya katakaa tidak boleh ada wine malam ini” marah yuri pada salah satu pelayan. Kemudian manager datang sambil membungkukkan badannya meminta maaf.
“maafkan kami, hanya saja tadi pewaris choi meminta agar disediakannya wine” jelas manager takut dengan hellyuri
Pewaris yang lain memandangin soo dengan tajam, “bukan aku” ucap soo cepat
“siwon?” tanya yuri, managerpun menganggukkan kepalanya.
Tiba-tiba siwon dan taecyon datang bersama botol wine di tangan mereka.
“ apa yang kau lakukan di hotelku?” tanya yuri dingin
“ayolah yuri, ini hanya wine” ucap taec sambil menenggak winenya
“tidak malam ini, kau boleh mencari penginapan lain” sergah yuri kasar
“jangan seperti anak kecil, seperti kau tidak pernah minum wine saja” ucap siwon kali ini
Taeyeon kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mengambil botol wine ditangan siwon dan langsung meminumnya dalam 1 tenggukan.
“winenya sudah habis, dan sekarang berhenti berulah! Dan jangan membuatku berbicara untuk kedua kalinya”
“wow, cool man” puji sunny saat melihat aksi taeyeon. Siwon menundukkan pandangannya, effect taeyeon pun bisa membekukan siwon.
Kali ini taeyon memandang taecyon yang seperti menantangnya, tapi kemudian mereka pergi.
“aku harus belajar darimu” kata yuri sedikit kesal
“memang” gumam jessica tanpa sadar
“apa katamu?” tanya yuri pada jessica yang duduk didepannya
Tapi kemudian jessica segera berdiri entah pergi kemana.
“kau tidur dimana malam ini?” tanya yuri tiba-tiba pada taeyon. Yah, ia tahu taeyeon tidak tidur di tempat tidur.
Taeyeon hanya menggerakkan bahunya dan ikut pergi.
“kenapa mereka bedua malah pergi?” tanya soo bingung
Fany menatap punggung taeyeon dan berjalan menyusulnya.
“dan dia sekarang ikutan pergi” kali ini sunny yang berkomentar.
000
“kenapa kau tidur disini?” tanya fany dan duduk disebelah taeyeon. Saat ini mereka berdua duduk disalah satu ruang baca dengan dinding-dinding yang terbuat dari kaca hingga membuat pemandangan diluar sangat mudah dilihat. Langit sedikit gelap malam ini, dengan angin yang berhembus kencang menarik awan agar pergi bersama-sama.
“tidak adakah hal lain yang kau lakukan selain mengangguku?” jawab taeyeon dengan aura dingin
Tiffany hanya diam mendengar jawaban taeyeon, ia sudah terbiasa dengan tanggapan dingin namja itu.
“sikap dinginmu itu tidak akan berguna denganku” lirih tiffany pelan berharap taeyon tidak mendengarnya, tapi tentu saja taeyeon mengerti ucapan fany.
“apa yang harus kulakukan padamu tiffany hwang? Apa yang harus kulakukan agar kau berhenti mengangguku?” tanya taeyeon lagi
Flashback
Tiffany selalu mencoba berbicara dengannya sebelum kelas dimulai
Tiffany selalu mengikutinya  kemanapun dia pergi
Tiffany selalu menawarinya duduk bersama dengannya saat istirahat siang
Tiffany selalu berada disekitarnya di sekolah
Itu membuatnya takut,. Ia takut menjadi terbiasa dengan kehadiran yeoja itu…
Flashback end
“jawab pertanyaanku tae-tae…” rengek fany mencoba menarik perhatian taeyeon dengan suara rengekannya
‘apa dia sedang merengek saat ini? Well dari ekpresinya sepertinya memang begitu… babo, aku tidak bisa mendengar rengekanmu’ pikir taeyeon dalam hati
“sejak kapan aku setuju kau memanggilku tae-tae?” tanyanya lagi
“aku tidak butuh persetujuanmu! Dan sekarang katakan padaku kenapa kau tidak tidur dikamarmu?” sahut tiffany penasaran
“jadi apa aku boleh tidur di kamarmu? Apa kau mau tidur denganku?” tanya taeyeon
Ini satu-satunya cara agar tiffany berhenti menganggunya, ia yakin yeoja itu akan marah setelah mendengar pertanyaannya.
Tiffany kembali terdiam mendengar pertanyaan taeyeon, ditatapnya mata taeyeon dalam, mencoba mencari tahu maksud tersembunyi namja itu.
‘apa kau pikir dengan begini kau bisa membuatku menjauhimu?’ batin fany dalam hati
“baiklah, tapi kau harus menceritakannya padaku” jawab tiffany dan langsung menarik tangan taeyeon.
@kamar tiffany (hotel)
Tiffany duduk ditempat tidurnya sedangkan taeyon hanya menatap yeoja dihadapannya tidak percaya.
‘dia lebih hebat dari perkiraanku’ batin taeyeon
Fany menepuk tempat tidurnya, menyuruh tayeon untuk duduk disebelahnya. Tapi kemudian taeyon berjalan ke arahnya dan duduk di lantai menyenderkan badannya di tepi tempat tidur. Fany pun akhirnya ikut duduk dilantai sambil membawa gulingnya.
“apa kau dengan mudahnya mengajak pria  ke kamarmu?” tanya taeyon sedih
“anio, kau yang pertama” jujur fany, ini memang yang pertama kalinya baginya. Berada sedekat ini dengan namja di satu ruangan yang sama hanya berdua.
“jadi… ceritakan padaku” pintanya lagi
‘apakah aku bisa menceritakannya padamu? jika aku menceritakannya berarti aku mulai membuka hatiku untukmu… dan apakah aku cukup berani melakukannya?’
Taeyon menghela nafasnya dan tersenyum sedih… sangat menderita… ingatan paling menyakitkan yang ia alami.
“ini bukanlah cerita yang bahagia…. Aku bukannya tidak ingin tidur di kamarku… aku hanya tidak bisa..”
Jeda
“aku membencinya… aku membenci tempat tidurku… karena semua siksaan bermula dari  sana…”
Flashback
Namja kecil yang baru berumur 6 tahun terlihat berbaring di tempat tidurnya. Namja kecil itu bukanlah anak biasa, ia adalah kim taeyeon, pewaris tunggal kekayaan Kim. Setiap media memberitakannya sebagai anak yang beruntung karena lahir dari keluarga kaya, tapi tidak dengannya yang menganggap itu sebagai kutukan… karena ia cacat…
Kebakaran tersebut menjadi awal mula penderitaannya, telinganya tidak berfungsi… ia tidak bisa lagi mendengar suara apapun… dan matanya… matanya tidak akan bisa melihat dalam keadaan gelap…
Namja kecil berusaha melepasakan tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya, yah… dia diikat.. dikurung.. disembunyikan dari dunia… tubuhnya bergerak-gerak kasar, sesekali mulutnya mengeluarkan suara tidak jelas.
Kemudian masuklah 2 orang pria tua paruh baya, yang satu dengan jas putihnya dan yang lain dengan jas kantornya. Namja kecil semakin mengeluarkan suara tidak jelas saat melihat pria yang mengenakan jas kantornya memberikan tatapan dingin padanya.
“aaa… au.. aaa” gumam namja kecil
“sudah kukatakan padamu… kau berbicaralah yang jelas., saat kau sudah bisa berbicara baru kau kau boleh bersuara” ucap pria paruh baya kemudian pergi meninggalkan namja kecil tanpa ada rasa kasihan.
Anak umur 6 tahun memang seharusnya sudah bisa berbicara, tapi apa yang bisa diharapkan dengan anak yang tidak bisa mendengarkan apapun? ia tidak bisa mendengar bagaimana bunyi ‘appa, eomma, apapun itu’ dunianya hanyalah dunia yang sunyi.
Setiap hari ia hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan keadaan terikat dan dengan seorang psikiater yang mengajarinya untuk berbicara. Satu demi satu huruf… kata… kalimat…
Ia berusaha belajar dengan cepat, mengikuti pergerakan bibir psikiater yang mengajarinya, mengulangnya… memahami maksudnya… ia belajar berbicara, tidak hanya dalam 1 bahasa, karena ia bukan anak biasa. Ia pewaris kim, seperti yang ditekankan banyak orang… karena itu ia belajar 5 bahasa, anak umur 6 tahun yang tidak bisa mendengar belajar 5 bahasa sekaligus. Korea, inggris, jepang, china, perancis, dan arab… 5 bahasa yang memegang dunia
Umur 10 tahun ia akhirnya bisa menguasainya, selanjutnya ia belajar membaca… menulis… berhitung… masih dalam keadaan yang sama… terikat di tempat tidurnya. Ia tidak pernah keluar dari kamarnya, tidak pernah. Ikatan akan dilepas saat dimalam hari kemudian baru dipagi hari ia akan kembali diikat, dan jika ia berontak para pengawalnya akan memukulnya tanpa ampun sesuai perintah appanya.
Saat ikatannya dilepas namja kecil akan segera berlari dari tempat tidurnya, dan duduk meringkuk disudut kamarnya, ia akan terus terjaga sepanjang malam karena baginya itu adalah waktu bebasnya. Menjelang pagi ia akan jatuh tertidur di lantai, tapi kemudian baru beberapa menit ia tertidur ia akan kembali diikat, selalu seperti itu selama 14 tahun hidupnya hingga menjadi suatu kebiasaan dalam hidupnya.
Tapi dibandingkan dengan semuanya, ada 1 ingatan lagi yang sangat dengan kuat terekam dalam otak namja kecil. Saat ia berumur 12 tahun… saat appanya mengunjunginya untuk terakhir kalinya.
“appa..” panggil namja kecil pada appanya
“mwo?! Appa? Cih.. mendengarmu memanggilku seperti itu hanya membuatku semakin ingin cepat mati” jawab tuan kim pada anaknya tanpa kasihan.
“appa? Wae? Kenapa begitu membenciku? Apa salah taeyeon appa?” isak namja kecil dengn berusaha melepasakan ikatannya. Ia ingin memeluknya… memeluk appanya.. menyentuhnya… karena tidak pernah sekalipun ia pernah menyentuh appanya.
“kenapa membencimu? Kau masih belum tau alasannya? Apa sikapku selama ini kepadamu masih belum jelas?”
“andweee appa… jangan membenciku.. hiks.. jeball” isak namja kecil semakin kuat
“Jangan pernah memanggilku seperti itu lagi… appa? Itu sangat menjijikkan!”
“hiks.. anniya..”
“kau ingin tahu kenapa aku membencimu? Arra.. kauu.. kau TIDAK seharusnya ada didunia ini! Kau yang membuat istriku… wanitaku… hartaku yang paling berharga pergi untuk selamanya! Kenapa ia menyerahkan hidupnya hanya untuk anak sepertimu? WAE?!! APA KAU MERASAKAN PENDERITAANKU SELAMA INI? KAU TAU BAGAIMANA RASA SAKIT YANG KURASAKAN???  Anak tak berguna sepertimu! Anak cacat sepertimu…! AKU TIDAK MEMBUTUHKANNYA! KEMBALIKAN ISTRIKU… KEMBALIKAN NYAWA ISTRIKU!!! “
“hiks.. appa… hiks.. appa..berhenti.. kumohon berhenti.. jika tidak taeyeon akan membencimu…”
“Ne.. bencilah aku! Hiduplah dengan kebencian dihatimu! BENCILAH AKU!!! Karena akuu… AKU SANGAT MEMBENCIMU… Kebencian dihatikulah yang terus membuatku bertahan selama ini… dan sekarang… hiduplah sepertiku… BENCILAH DIRIMU SENDIRI… Kauu.. kau yang membuat semua ini terjadi.. bagiku… bagiku kau hanyalah SAMPAH!!!”
Itu terakhir kalinya namja kecil berbicara dengan appanya, sebelum kecelakaan mobil appanya terjadi… pembicaraan terakhir yang membunuh kim taeyeon kecil… kim taeyeon… ia sudah mati 6 tahun lalu… appanya berhasil membunuh jiwa taeyeon kecil… dan sekarang namja itu tumbuh tanpa ada rasa apapun di hatinya… jiwanya..
Flasback end
Perlahan tangan taeyon menghapus air mata tiffany yang jatuh mengalir dipipinya, menghapusnya dengan selembut mungkin.
“jangan menangis… jangan menangis…” gumam taeyeon berulang-ulang ditelinga fany yang kini berada dalam pelukannya.
‘bisakah kau kembali menghidupkan jiwaku yang telah lama mati fany? Bisakah kau melakukannya?’
TO BE CONTINUED

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinrfsnsd95
Fantasy is not a crime. Welcome to my sweet bloody mind.

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 2: TaeNy 😍😍
sone_marg14 #2
Chapter 1: can you make english version of this story..