chap 3

I’M YOUR MAN, KING!

I’M YOUR MAN, KING!

 

Pairing:

Yunjae

 

Disclaimer:

Semua karakter milik Tuhan dan milik mereka sendiri.. maxy cuma minjem nama… ide cerita murni dari pemikiran maxy dan ini semua hanya fiksi… ^_^

 

 

Rated:

M

 

Genre:

Comedy, Romance, action, genre bisa bertambah sewaktu-waktu..^^

 

Warning :

Fiction, , Yunjae, khayalan tingkat tinggi…bagi yang kurang berkenan, silahkan klick back…maxy cinta damai.. ^^

 

Cast:

YunJae

YooSuMin

Dan nama-nama lain yang akan muncul sewaktu-waktu

 

.

 

.

 

TADAAAAAAAAAAA...

 

MAXY KEMBALI.... MUACH MUACH.... *.*

 

Deep bow untuk teman-teman yang sudah bersedia membaca dan memberikan review.

 

Ichiro : maaf lama update... #hug n bow ^^

ichigomax: tingkah mereka berdua makin menjadi di chap ini dan chap berikutnya... hope u like it.. ^^

JoeGQ2min : bebeb.... hweeeeee #nangis sesenggukan... ni maxy sakit gak sembuh-sembuh... tuing-tuing nih kepala...  T_T #peluk JoeGQ2min gak dilepas amp subuh... xixiixixi

myjaejoongie89: dead? don't... he must marry jae first... xixixixiixi

hoshikuro: makin ert makin bisa ngedapetin jaema... ohohohoohoho *.*

akiramia: baby akiramia bala bala... ini maxy butuh suntikan energi... tau gak beli energi dimana? wkwkwkwk... kebanyakan aktivitas bikin maxy K.O... lama update bikin maxy sempat stuck ma ide cerita.. #nangis di pojokan kamar

reika_love: percaya deh ama maxy... cerita ini akan tetap berada di jalurnya... maxy juga gak sanggup bikan angst... hehehhe, bagi maxy ff adalah sarana hiburan bagi maxy, jadi maxy maunya ketawa ketiwi aje... kalaupun sedih ya yang wajar aja... maxy beneran gak sanggup bikin yang terlalu menyiksa, sempat maxy ingin membuatnya tapi akhirnya gagal juga... hehehhe.. loh kok jadi panjang gini? mianhe.. ^.^ hope u like it...

 

Yuk dah langsung aja…

 

Happy reading and don’t forget to give your lovely review… ^_^

 

.

 

 

Preview:

Ingatan Yunho menyeruak, bagaimana ia menendang pelan tubuh Jaejoong, bagaimana ia menggendong tubuh Jaejoong, bagaimana ia mencium bibir Jaejoong dan merasakan candu sehingga ia dengan sengaja membuka Jas dan kemeja Jaejoong, bagaimana ia mencium seluruh dada dan perut Jaejoong yang alhasil meninggalkan ‘jejak’ diseluruh tubuh Jaejoong dan bagaimana ia mulai menyukai Jaejoong. Pikiran Yunho berputar, ia hampir saja kehilangan kendali. Kalau saja Changmin dan Yoochun tak datang, ia pasti sudah melakukan lebih dari itu. Aigooo… Yunhoya…

 

“DAMN…” teriak Yunho frustasi sambil memandang tubuh Jaejoong yang penuh kissmark hasil karyanya yang bahkan mungkin akan hilang 1 minggu lebih.

 

Bagaimana ini?

 

Dan

 

Apa yang akan dilakukan Yunho?

 

.

 

.

 

Part 3

 

.

.

.

 

“Panggil mentri pertahanan ke ruanganku sekarang”

 

“Akan segera hamba laksanakan”

 

“Dan siapkan 5 pleton tentara kerajaan untuk mencari putra mahkota… susuri tempat dimana kalian tadi bersamanya terakhir kali… dia belum lama di Korea, pasti tidak berada di tempat yang jauh dari sana”

 

“Hamba mengerti”

 

“Satu lagi.. lakukan diam-diam.. jangan menimbulkan kecurigaan publik… dan  jangan sampai media tahu tentang hal ini”

 

“Ne.. Hamba mengerti Yang Mulia…”

 

“Laksanakan secepatnya”

 

“Ne.. hamba mohon pamit”

 

.

 

BRAAAKKKKK

 

“Kalian BODOH….” Teriak namja setengah baya sambil menggebrak meja. Kemarahannya benar-benar sudah tak terbendung lagi.

 

Jejeran anak buah yang berada di depannya hanya bisa menunduk.

 

“menghabisinya saja tidak bisa… bukankah dia sendirian? Apa 20 orang itu benar-benar tak bisa menghabisi dia yang seorang diri? Kalian bersenjata kan? Lalu kalian apakan senjata kalian itu? HAH?” ucap namja separuh baya itu dengan mata berapi-api.

 

PLAAKKKK

 

BUUGHHHHH

 

Pukulan dan tamparan diarahkan ke kepala anak buahnya sebagai luapan emosi, tak ada yang berani mengelak dan tak ada yang berani menjawab. 20 anak buahnya mati ditangan seorang Jung sendirian, benar-benar membuatnya geram sekali.

 

“Aku akan segera menghabisimu Jung” gumam namja paruh baya itu sambil menggenggam tangannya penuh dendam.

 

Semua anak buah namja paruh baya itu memandang dalam takut dan diam.

 

“AKU AKAN MEMBUNUHMU SECEPATNYA… KAU MERUSAK SEMUA… HAAAAHHHHH” Teriak namja paruh baya itu seperti kesurupan.

 

.

.

 

Yunho segera memakaikan kembali kemeja Jaejoong dengan mata yang tak lepas memandang wajah namja androgini itu. Tanpa disadari, bibir Yunho tersenyum, entah apa yang dipikirkannya.

 

Tiba-tiba

 

“HYUNG” teriakan familiar terdengar. Terdengar deru nafas yang keras, sepertinya ia baru saja berlari.

 

Tanpa menoleh Yunho sudah tahu suara siapa itu. “wae changmina? ” gumam Yunho tenang

 

Dengan nafas yang masih terengah, Changmin mendekati Yunho. “Hyung gawat”

 

Yunho menoleh.

 

“Mereka menghabisi anak buah kita yang berada di Ilsan, sepertinya dia mulai balas dendam dengan kematian anak buahnya tadi siang.”

 

Yunho terdiam sejenak, “Bagaimana barang kita?”

 

“Barang kita habis hyung, mereka memporak-porandakan dan membakar gedung penyimpanan barang. Sepertinya ia sangat marah sekarang, setelah penyelundupan obat yang kau gagalkan kemarin serta kematian 20 orang anak buahnya tadi.”

 

Yunho diam

 

“Kau harus hati-hati hyung… kau tak aman sekarang”

 

Yunho tersenyum,  “Sejak kapan aku pernah hidup aman?” ucap Yunho tenang

 

“Sebaiknya jangan keluar rumah dulu dalam waktu dekat hyung”

 

“Aku akan mati berdiri kalau hanya berdiam diri dirumah saja” canda Yunho

 

“Ck.. hyung… aku mengkhawatirkanmu” ucap Changmin jujur, bagaimana tidak… hanya Yunho yang ia miliki.

 

“Aku tidak akan apa-apa.. percayalah” Yunho masih bersikap tenang

 

Changmin hanya bisa menghela nafas panjang melihat Yunho yang terlihat sangat tenang. Ia memandang Yunho yang dengan telaten melanjutkan mengancingkan kemeja Jaejoong. Sungguh hal yang tak pernah dilihat Changmin sebelumnya.

 

Tak lama kemudian Yunho sudah selesai memakaikan baju ditubuh Jaejoong..

 

“Dia belum siuman hyung?” tanya Changmin ingin tahu

 

Yunho menggeleng dan tersenyum.

 

“Apa sebaiknya kita panggil dokter kita, siapa tahu dia terluka”

 

“Tidak perlu”

 

“Tentu saja tidak perlu, atau dokter akan menemukan luka-luka lain yang tak wajar itu ditubuhnya” gumam Changmin sarkastik yang membuat Yunho memberikan deathglarenya.

 

Changmin terkikik, “Aku tak tahu bagaimana reaksinya setelah ia siuman nanti”.

 

Yunho tersenyum, ia sendiri bahkan tak tahu bagaimana harus mengakui perbuatannya.

 

“Yoochun dimana?” tanya Yunho sambil beranjak dari tempat tidurnya, ia berjalan menuju lemari pakaian, mengambil celana hitam.

 

“HYUUNGG… aisshhhh.. setidaknya gunakan kamar mandi… kau membuat mataku ternoda berulangkali hari ini” protes Changmin yang melihat Yunho dengan santainya melorotkan handuk yang sedari tadi melilit dipinggangnya dan memakai celana. Meskipun Yunho sudah memakai celana dalam, tapi tetap saja berganti celana di depannya membuat Changmin blushing sendiri. Memang kebiasaan hyungnya yang seperti ini sering membuatnya kesal.

 

Yunho terkikik, ia sangat tahu jika Changmin akan protes dengan kebiasaanya ini, tapi bukan Yunho jika ia tak menggoda Changmin. “Kau hanya iri dengan keseksianku”

 

Changmin memutar bola matanya, “boleh aku muntah dikamarmu hyung?” sindir Changmin

 

Yunhopun tertawa, ia kemudian mengambil kemeja putih, “Yoochun dimana? Kau belum menjawab pertanyaanku”

 

“Di ruang kerjanya, ia mengecek semua kerugian kita. aku tadi melihat sekilas dan sepertinya lumayan banyak hyung”

 

Yunho tersenyum tipis, “Suruh Yoochun segera menyiapkan mobilku dan kau hubungi Mr. Yoon untuk segera kesini” ucap Yunho

 

“Ne hyung” Changmin mengangguk kecil.

 

Changmin mulai beranjak, “Segera pakai bajumu sebelum hwangtaeja bangun dan jantungan karena melihat tubuh ymu itu” ucap Changmin penuh sindiran sambil berjalan keluar kamar.

 

Sekali lagi Yunho hanya bisa tersenyum sambil mulai memasukkan tangannya pada lengan kemeja

 

Tiba-tiba

 

“Kau siapa?” sebuah suara pelan muncul

 

Yunho menoleh, “Kau sudah siuman?”

 

Mata Yunho bertemu pandang dengan mata Jaejoong. Yunho baru menyadari jika Jaejoong memiliki mata yang indah. Sedangkan Jaejoong reflek melihat tubuh bidang Yunho.. Terlebih sixpack sempurna yang dimiliki Yunho membuat pipi Jaejoong memerah dengan sendirinya.

 

Tak terelakkan lagi, desiran haluspun dirasakan keduanya

 

“Aku dimana?” gumam Jaejoong mulai percakapan

 

“Kau dirumahku”

 

Mata Jaejoong menyipit, “Kau… namja  yang waktu itu?"

 

Yunho mengangguk

 

"Kau yang menolongku?”

 

Yunho tersenyum

 

“berarti kau bukan orang jahat” Gumam Jaejoong

 

“apa menurutmu aku seperti itu?” tanya Yunho sambil menaikkan kedua alisnya

 

“kau menodongkan pistol diawal kita bertemu”

 

Yunho tertawa kecil sedangkan Jaejoong diam-diam mengamati tubuh Yunho mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. 'Sepertinya dia bukan orang biasa' pikir Jaejoong.

 

“Eh sebentar…”

 

“Hmm?”

 

“kau benar-benar tidak tahu siapa aku?”

 

“Kau?”

 

Jaejoong mengangguk. Ia sangat penasaran karena di awal bertemu sepertinya Yunho benar-benar tak mengenalinya.

 

“Tadinya tidak... Tapi sekarang aku tahu” jawaban Yunho mengagetkan Jaejoong.

 

“Eehh?”

 

“Kau hwangtaeja kan?”

 

DEG

 

Jaejoong memandang Yunho intens.. Bagaimana tidak, sikap Yunho yang biasa saja meskipun ia tahu siapa Jaejoong sebenarnya, membuat Jaejoong merasa sedikit aneh.. Padahal selama ini, semua orang selalu bersikap sangat sopan bahkan jika boleh dibilang sedikit mendewakan Jaejoong. Tapi tidak dengan Yunho.

 

Melihat Jaejoong yang terus memandangnya membuat Yunho kemudian beraksi..

 

SRAKK

 

TAP

 

DEG

 

Yunho tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke arah Jaejoong. Kedua tangannya bertumpu di tempat tidur, disamping kanan dan kiri Jaejoong, sedangkan wajahnya persis di depan Jaejoong.

 

Degupan Jantung Jaejoong menggila terlebih saat Yunho mulai menundukkan kepalanya. Tubuh Jaejoong serasa membatu, tak mampu bergerak.

 

Yunho semakin mendekatkan kepalanya ke kepala Jaejoong. Sungguh jarak wajah mereka sangat tipis sekarang. Sebisa mungkin Jaejoong berusaha untuk tetap tenang.

 

“Kenapa memandangku seperti itu?” ucap Yunho setengah berbisik tepat didepan wajah Jaejoong, hembusan nafas Yunho yang menerpa wajahnya membuat degupan jantung Jaejoong semakin menggila.

 

“Kau bisa dituntut karena bersikap kurang sopan terhadap hwangtaeja” ucap Jaejoong berusaha tenang.

 

“Kau seharusnya berterimakasih kepadaku karena aku telah menyelamatkan nyawamu yang hampir melayang hari ini”

 

Jaejoong diam, Yunho benar.. ia belum berterimakasih sama sekali. tapi sikap Yunho yang seperti ini membuat Jaejoong enggan berterimakasih.

 

Yunho tersenyum melihat Jaejoong yang hanya diam, “Kau tak mau berterimakasih kepadaku, hwangtaeja?”

 

Jaejoong tersenyum sinis, “sepertinya aku harus menarik ucapanku”

 

“Yang mana?”

 

“bahwa kau orang baik”

 

Yunho tertawa, wangi maskulin dan menthol tercium jelas di hidung Jaejoong membuat Jaejoong sedikit tak nyaman karena entah mengapa tubuhnya bereaksi.

 

“Bisakah kau mundurkan sedikit kepalamu?”

 

Yunho tersenyum, “Wae?”

 

“Ini sangat tidak nyaman” gumam Jaejoong

 

“Kau takut jatuh cinta kepadaku?”

 

Jaejoong mendengus, “in your dream”

 

“Woaa… your english is not bad”

 

Jaejoong memandang Yunho yang masih berada tepat didepan wajahnya. “Siapa kau ini sebenarnya?” desis Jaejoong penuh tekanan. Entah kenapa sikap orang yang menolongnya ini membuatnya geram.

 

“Sudah aku bilang, aku Jung Yunho. Aku sangat terkenal… Apa kau sama sekali tak tahu siapa aku?” ucap Yunho bangga sambil memandang teduh mata Jaejoong yang berada beberapa centi didepannya itu.

 

Jaejoong memandang Yunho tajam

 

“Marah?” Yunho tersenyum. “Jangan mudah marah… bukankah riwayat kesehatan raja korea mempunyai penyakit jantung… apa kau mau terserang penyakit jantung sebelum naik tahta” ucap Yunho sarkastis

 

Jaejoong tersenyum sinis.

 

“Jauhkan wajahmu dari hadapanku, Tuan Terkenal…” ucap Jaejoong sambil memegang kening Yunho dengan telunjuknya dan mendorong wajah Yunho agar menjauh dari wajahnya.

 

GREEPPP

 

Tangan Yunho memegang pergelangan tangan Jaejoong, bibirnya menyunggingkan senyuman membuat Jaejoong mendadak gugup. Sikap tenang yang diusahakannya sedari tadi akhirnya runtuh seketika.

 

“A-apa yang kau lakukan”

 

Yunho masih tersenyum

 

“Y-Yah... Jangan macam-macam.. Aku bisa menghukummu"

 

Yunho tak peduli ucapan Jaejoong.. Ia malah mulai memiringkan kepalanya, hendak mencium bibir Jaejoong.

 

Dan

 

Reflek Jaejoong menutup bibirnya dan membuat Yunho sontak tertawa. Yunho tertawa melihat ekspresi Jaejoong, ia kemudian menjauhkan wajahnya dari wajah Jaejoong, berdiri sambil mengancingkan lengan kemejanya. Yunho segera memakai jas hitamnya.

 

“Kau tahu” gumam Yunho

 

Jaejoong masih menutup bibirnya dan memandang Yunho tajam.

 

“Aku menyukaimu”

 

DEG

 

“Aku tak peduli kau putra mahkota, tapi yang jelas aku menyukaimu… jadilah kekasihku” ucap Yunho percaya diri.

 

Jaejoong tertawa, “Apa kau gila?”

 

“Aku gila karenamu”

 

“Huh...” Jaejoong mendengus dan tersenyum tak percaya. Orang yang baru dikenalnya ini benar-benar telah membuat jantungnya serasa tak berada ditempatnya lagi. Siapa dia? Apa pekerjaannya? Kenapa berani sekali bersikap seperti itu kepadanya?

 

 

Tiba-tiba  Yoochun dan Changmin masuk kamar Yunho, membuyarkan ketegangan antara Yunho dan Jaejoong.

 

“Hyung mobil sudah siap”

 

“Ne…”

 

“Oh… hwangtaeja” ucap Yoochun sambil membungkuk hormat, diikuti dengan Changmin.

 

“Ternyata masih ada orang waras di rumahmu ini” sindir Jaejoong sambil beranjak dari tempat tidur dan melewati Yunho mendekati Yoochun dan Changmin.

 

Yunho hanya tersenyum sedangkan Yoochun dan Changmin sedikit bingung dengan apa yang terjadi.

 

“Annyeong” ucap Jaejoong begitu sampai di depan Yoochun dan Changmin.

 

“Ah ne…” Yoochun dan Changmin sekali lagi menunduk

 

“Aku berada di kota apa sekarang?” Jaejoong memandang Yoochun

 

“Di Gwangju, putra mahkota”

 

“Gwangju?”

 

“Ne putra mahkota”

 

Jaejoong memandangi Yoochun dan Changmin, jika dilihat dari pakaiannya, mereka berdua bukan orang yang sembarangan. “Kalian siapa?”

 

Yoochun terdiam sejenak, matanya memandang Yunho sekilas.  Nampak Yunho mengangguk kecil seolah membolehkan Yoochun untuk memperkenalkan diri. “Saya Yoochun dan ini Changmin" ucapYoochun kemudian.

 

"Pekerjaan kalian?"

 

"Kami anggota kelompok dagang dari timur, kelompok Jung.”

 

“Kelompok Jung?”

 

“Ne… putra mahkota”

 

“Dimana pemimpin kalian? Antarkan aku bertemu dengannya”

 

Sekali lagi Yoochun memandang Yunho, “mmm… putra mahkota… anda baru saja bertemu dengan pemimpin kelompok Jung”

 

“Maksudmu?”

 

“Pemimpin kami ada dibelakang anda, putra mahkota”

 

Jaejoong seketika berbalik, ia hanya menemukan Yunho yang berada ditempatnya tadi. Diakah pemimpin kelompok Jung?

 

DAANNGGG

 

Sontak Jaejoong terlihat shock sedangkan Yunho nampak tersenyum.

 

“Mwoya? Dia?”

 

“Ne… putra mahkota”

 

“Bagaimana bisa kalian memiliki pemimpin gila seperti dia” gerutu Jaejoong yang membuat Changmin dan Yoochun tertawa kecil.

 

Yunho berjalan mendekati Jaejoong, berdiri dibelakangnya, meletakkan bibir di dekat telinga Jaejoong dan berbisik, “Kau sudah tahu siapa aku dan tolong pikirkan kembali tawaranku tadi… aku serius… lagi pula aku juga harus mempertanggungjawabkan perbuatanku... so,  jadilah kekasihku… putra mahkota”

 

Emosi Jaejoong memuncak, telinganya meradang.

 

Dan…

 

BUGGHHHH

 

Jaejoong memukul perut Yunho keras.

 

Yoochun dan Changmin hanya bisa bergumam “Awww” sambil meringis. Selama ini tak ada yang pernah memperlakukan Yunho seperti itu. Jangankan memukul, berjabat tangan saja mereka harus mengusap tangan mereka berkali-kali terlebih dahulu demi memastikan kebersihan tangan mereka.

 

Sedangkan Yunho yang semula meringis kemudian tersenyum, “Lumayan juga pukulanmu”

 

‘Lumayan?’ pikir Jaejoong sedikit kaget padahal ia sudah mengerahkan seluruh tenaganya kenapa masih dikatakan lumayan. Tapi Jaejoong tak menunjukkan raut kagetnya itu, dia hanya tersenyum.

 

“Kau mau lagi?”

 

“Aku lebih suka di cium daripada di pukul” goda Yunho sontak membuat Jaejoong melotot.

 

SRAAKKK

 

TAP

 

Pukulan Jaejoong yang mengarah ke wajah Yunho tertahan tangan Yunho. “Eiii... seorang putra mahkota dilarang untuk melakukan tindak kekerasan”

 

Jaejoong memandang Yunho tajam sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Yunho

 

Yunho tersenyum, “Lagipula kau tak akan bisa memukulku 2 kali, meski kau sangat ingin”

 

CUP

 

Yunho mencium kepalan tangan Jaejoong yang tertahan tangannya.

 

Jaejoong langsung menghempaskan tangan Yunho, “Dasar namja ert” geram Jaejoong

 

Yunho hanya tersenyum dan mendekati Yoochun yang masih terlihat melongo. Yunho membisikkan sesuatu dan tak lama setelah itu Yoochun nampak mengangguk.

 

“ne… hyung… aku mengerti” gumam Yoochun

 

Yunho kemudian keluar ruangan, diikuti dengan Changmin.

 

.

 

“Maafkan perilaku Yunho hyung, putra mahkota”

 

Jaejoong hanya tersenyum

 

“Sebenarnya cukup aneh melihatnya bersikap seperti itu” ucap Yoochun sambil tersenyum

 

“maksudmu?”

 

“Dia bukan orang yang mudah bersikap akrab dengan orang lain, apalagi bersikap seperti tadi, aku mohon maaf atas sikapnya, putra mahkota”

 

“Itu bukan salahmu, kenapa harus kau yang meminta maaf” Jaejoong tersenyum dan menepuk pundak Yoochun

 

Yoochun mengangguk kecil

 

“Yang membuatku sedikit aneh, kenapa dia mengatakan ingin bertanggung jawab? Apa yang telah diperbuatnya? Gumam Jaejoong yang sontak membuat Yoochun melotot. Yoochun tak mampu berkata apa-apa, jelas ia tak ingin mengatakan bahwa pemimpinnya telah menorehkan puluhan kissmark ditubuh mulusnya.

 

Melihat Yoochun yang hanya diam, Jaejoongpun ikut diam. Lagipula ia tak ingin mempermasalahkan ucapan Yunho, siapa tahu Yunho hanya mengigau. Ia mulai melihat sekeliling. Matanya menyusuri seluruh sudut ruangan. Jika dilihat dari perabotan dan besar kamarnya, ini memang bukan kamar rakyat biasa. lemari, nakas, tempat tidur, korden, sofa dan beberapa benda-benda lainnya yang berada di kamar ini merupakan barang branded yang terkenal mahal. Mata Jaejoong tiba-tiba terpaku melihat foto besar yang dipajang didinding. Foto itu setinggi dinding kamar dengan lebar yang ideal dengan tingginya. Benar-benar super besar.

 

Jaejoong mengamati dengan seksama foto yang super besar itu. Foto seorang namja yang duduk disebuah kursi dengan jas hitam lengkap dengan atributnya, tersenyum menunjukkan rentetan giginya yang putih dan rapi dengan mata elangnya yang memandang tajam. Tampan. Andai tidak disertai dengan sikap yang seperti tadi, pasti dia adalah orang yang sempurna..

 

Melihat Jaejoong yang mengamati foto Yunho membuat Yoochun tersenyum dalam hati.

 

 

Tiba-tiba

 

 

TOK

 

TOK

 

Terdengar suara ketukan

 

Membuat Jaejoong dan Yoochun mengalihkan pandangan.

 

Seorang anak buah Jung berada di ambang pintu.

 

“Masuklah” ucap Yoochun

 

“Tuan Yunho sudah menunggu diteras”

 

“Ne, gomawo”

 

“Tuan Yunho juga mengatakan jika anda disuruh membawa senjata”

 

Yoochun mengangguk, “aku mengerti.. pergilah.. tugasmu sudah selesai”

 

“Ne… hamba permisi”

 

Jaejoong melihat bagaimana Yoochun berinteraksi dengan namja tadi membuat Jaejoong berpikir, seberapa besar kelompok dagang ini? sepertinya ini bukan kelompok dagang sembarangan.

 

.

 

 

Saat Yoochun dan Jaejoong melintas ruang tamu, Jaejoong melihat Tuan Yoon. Tuan Yoon nampak terkejut melihat putra mahkota yang berada di kediaman Jung. Seketika ia langsung menunduk ketika Jaejoong mendekat.

 

“Oh.. kau Tuan Yoon?”

 

“Ne… putra mahkota…”

 

“Kau, bagaimana bisa disini?”

 

“Tuan Jung adalah pemimpin perusahaan hamba… hamba bekerja di bawah kelompok dagang Jung?” jelas Mr. Yoon dengan senyumnya yang ramah.

 

Nampak wajah kaget Jaejoong tapi kemudian ia mengangguk kecil.

 

Jaejoong cukup kaget dengan apa yang baru ia ketahui. Yang ia tahu, Mr. Yoon mempunyai perusahaan-perusahaan besar yang menguntungkan kerajaan, ia mengenal Mr. Yoon beberapa minggu yang lalu saat Mr. Yoon datang ke kerajaan, membicarakan masalah kerjasama dengan pihak kerajaan. Ia memang belum sempat mempelajari sepenuhnya kerjasama dan perekonomian kerajaan, tapi ia tak menyangka jika Mr. Yoon bekerja dibawah Yunho. dengan kata lain, perusahaan-perusahaan Mr. Yoon bergerak dibawah perintah Yunho. “Sehebat itukah kau Jung?” pikir Jaejoong. Sungguh namja bernama Yunho ini sedang membuat Jaejoong penasaran tingkat dewa.

 

Mereka bertigapun berjalan menuju teras.

 

Jaejoong sangat takjub melihat mobil lamborgini berwarna silver yang sempat diinginkannya beberapa waktu yang lalu. Hanya ada 3 mobil seperti ini di dunia, ini adalah seri terbatas dan Jung memiliki mobil ini? mobil yang ditaksir memiliki harga lebih dari 30 milyar? Sungguh Jaejoong hanya bisa heboh di dalam hati.

 

Jendela mobil terbuka.

 

Nampak wajah tampan Yunho memandang ke arah Jaejoong. “Kajja, masuklah”

 

“Wae? Kenapa aku harus satu mobil denganmu? Aku akan bersama Tuan Yoon saja..” ucap Jaejoong ketus.

 

Yunho tersenyum, “masuk kesini atau tidak aku antar pulang”

 

Jaejoong hanya bisa berdecak, sungguh namja bernama Jung Yunho ini sangat pandai membuatnya kesal.

 

Mau tak mau Jaejoong masuk kedalam mobil yang sama dengan Yunho. Sedangkan Mr. Yoon, Yoochun dan Changmin berada di mobil yang lain.

 

Meski awalnya Jaejoong mempoutkan bibirnya namun matanya tak bisa dibohongi jika ia semakin takjub dengan Jung. Bagaimana tidak, setelah beberapa meter keluar dari teras, Jaejoong disuguhi taman luas yang sangat indah. Setelah itu, sepanjang mata memandang di manjakan dengan pemandangan pohon cemara yang tersusun rapi di tepi jalan. Sungguh ini sangat menakjubkan, belum lagi gerbang utama yang terlihat sangat tinggi dan kokoh. Benar-benar membuat Jaejoong berdecak kagum.

 

 

Yunho tersenyum memandang wajah Jaejoong yang terlihat kagum itu.

 

Sepanjang perjalanan Yunho dan Jaejoong tak ada yang saling mengeluarkan suara. Mereka saling diam. Yunho yang semula ingin mengakui kesalahannya kepada hwangtaeja mendadak urung melakukannya. Sepertinya Yunho mempunyai cara lain.

 

15 menit berlalu

 

Tiba-tiba.

 

 

CKIIIIIITTTTTTTT

 

“Damn it” umpat Yunho yang terpaksa menginjak rem sekuatnya ketika sebuah mobil menghadang didepannya.

 

Jaejoong memegang sabuk pengaman dengan erat, matanya menutup rapat. Setelah mobil berhenti, Jaejoong perlahan membuka matanya. Ia melihat beberapa mobil menghadang di depan.

 

Yunho sedikit memicingkan matanya, mencoba mengenali siapa yang telah mengganggu perjalanannya. Tak lama kemudian ia tersenyum, “masih belum puas ternyata” gumam Yunho

 

“apa yang terjadi?” Jaejoong mendadak panik. Sungguh ia sangat panik, ia tak mau lagi berada dalam situasi mencekam seperti beberapa waktu yang lalu.

 

“Dengarkan aku Jae, jangan keluar dari mobil atau semua akan menjadi lebih buruk. Kau akan aman disini, mobil ini anti peluru.. arra?”

 

“Tunggu-tunggu... apa mereka orang yang sama seperti yang tadi siang?”

 

Yunho mengangguk, “Tenanglah... semua akan baik-baik saja”

 

“Sebenarnya apa yang telah kau lakukan, kenapa mereka terus mengejarmu? Aigooo... kau benar-benar namja bermasalah” gerutu Jaejoong

 

Yunho hanya tersenyum mendengar Jaejoong mengeluh.

 

Tak lama kemudian sebuah mobil yang ditumpangi Yoochun, Changmin dan Mr. Yoon berhenti disamping mobil Yunho.

 

Mata Yunho memandang mobil itu sekilas.

 

“Kau bisa mengendarai mobil?”

 

“Tentu saja”

 

“Baguslah... aku akan mengkodemu jika aku membutuhkan bantuan.”

 

“EH? Aku?” Jaejoong tak bisa menutupi kagetnya. Kenapa ia harus ikut terlibat dalam hal seperti ini untuk kedua kalinya.

 

Tapi Yunho tak memperdulikan kekagetan Jaejoong, ia malah keluar mobil.

 

“YAH . YAH... JUNG YUNHO...!!” Teriak Jaejoong namun tetap tak diindahkan Yunho.

 

Yunho melenggang keluar mobil diikuti pula dengan Changmin dan Yoochun yang juga keluar dari mobil yang dikendarainya.

 

Jaejoong menggerutu kesal, “Bagaimana aku bisa terlibat dalam hal-hal seperti ini? Aigooo.... ummmaaa.. aku ingin pulang....” sungguh penyesalan Jaejoong tak ada gunanya sekarang.

 

Jaejoong menatap ke arah depan, ia melihat Jumlah musuh sangat banyak, hampir 60 orang. Tapi Yunho, Yoochun, dan Changmin berjalan dengan gagahnya ke tengah jalan, mendekati musuhnya. Suasana mencekam benar-benar membuat Jaejoong merinding.

 

Tak menunggu lama Yunho, Yoochun dan Changmin langsung dikeroyok. Tapi tak disangka jika ilmu beladiri mereka bertiga sangat memukau, terlebih Yunho... ia dengan mudah menumbangkan musuh-musuhnya hanya dengan pukulan dan tendangan.

 

Tak lama kemudian separuh lebih musuh tumbang kesakitan. Tinggal sekitar 20 orang, namun semua mengeluarkan senjata berapi.

 

Yunho, Changmin dan Yoochun terkepung.

 

Dengan segera Yunho mengkode Jaejoong. Jaejoong nampak kaget ketika Yunho memandangnya dan memintanya kesana. Jaejoongpun mendadak panik menyalakan mobil. Entah kenapa tangannya bergetar sekarang, bukankah dulu ia juga pernah ikut balapan mobil saat di eropa? Kemana kemampuannya itu sekarang.

 

“Jebbal.. jebbal...” Jaejoong menstarter mobil dengan tergesa-gesa

 

GRRRRRRRR

 

Jaejoong segera menginjak gas sedalam mungkin...

 

 

CKIITTTTTTTT

 

BRRUKKKKK

 

Beberapa orang tumbang karena tertabrak Jaejoong, Yunho tersenyum melihat aksi Jaejoong yang terlihat disengaja itu dan dengan segera ia masuk ke mobil. Diikuti dengan Mr. Yoon yang mengemudikan mobil untuk Yoochun dan Changmin. Kedua mobil mewah inipun melaju kencang melintasi kota Seoul.

 

.

.

 

“Mohon maaf Yang Mulia, kami belum bisa menemukan putra mahkota” lapor pemimpin pengawal kerajaan yang diutus Raja untuk mencari putra mahkota.

 

“Kalian sudah mencari ke seluruh tempat?”

 

“Hamba sudah melakukannya... kami juga sudah melacak ponsel putra mahkota tapi hasilnya nihil..”

 

Raja menggenggam tangannya, ia terlihat sangat gelisah. Sebentar lagi malam... Jaejoong hilang lebih dari 6 jam... ini jelas membuat raja semakin gelisah.

 

“Panggil mentri pertahanan dan penasehat kerajaan kesini!”

 

“Akan segera hamba laksanakan”

 

.

 

“Kau yakin tak perlu aku ganti?” tanya Yunho yang melihat Jaejoong mengemudikan mobilnya dengan kencang. Sejujurnya ia sedikit terkejut melihat skill Jaejoong dalam mengemudikan mobil.

 

“Diamlah, kau berisik sekali” gerutu Jaejoong yang tetap fokus melihat jalan.

 

Yunho menoleh kebelekang, mobil musuh masih dekat

 

“Mereka masih sangat dekat” ucap Yunho memberitahu

 

Jaejoong tersenyum, “ Okeee. Let’s do this...”

 

Jaejoong mengaktifkan GPS di mobil mewah ini, mudah bagi Jaejoong untuk mengetahui semua fasilitas di mobil ini karena dia dulu pernah mencoba mobil ini saat launching.

 

Mata Jaejoong memicing, sesekali ia melihat GPS dan spion mobil. Tak lama kemudian ia melihat ada celah di depan...

 

 

Tiba-tiba

 

CKIITTTT

 

 

SRAAKKKK

 

BRAAKKKK

 

Jaejoongpun mulai masuk lorong, ia menyelinap di gang kecil, mencoba mengecoh lawan namun depan mobil menabrak tong dan dengan sangat terpaksa mobil mewah itu harus rusak dibagian depannya.

 

Meskipun sempat terhenti sebentar, Jaejoong langsung menancap gas lagi.

 

Yunho tertawa terbahak-bahak melihat aksi Jaejoong. Ia tak mempermasalahkan mobilnya yang rusak bagian depan, ia sungguh terperangah melihat keahlian Jaejoong yang satu ini. Sedangkan Jaejoong lebih memilih fokus untuk mengemudikan mobil.

 

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAa...” teriakah orang-orang di tepi jalan.

 

“Mianhe... mianhe...” ucap Jaejoong didalam mobil sambil terus mengemudikan mobil, bagaimanapun ia sebenarnya tak ingin melakukan ini, tapi keadaan memaksanya untuk mengemudikan mobil di trotoar dan masuk gang-gang sempit yang sedang banyak pejalan kaki disana.

 

Yunho tak bisa menahan senyumnya... sepanjang perjalanan senyumnya merekah, enggan untuk menguncup melihat tingkah Jaejoong.

 

Beberapa mobil musuh terjebak, namun beberapa diantaranya masih mengikuti mobil yang dikemudikan Jaejoong. Jaejoong segera menancap gas lebih dalam lagi mengingat jarak mobilnya dengan mobil musuh sudah semakin jauh.

 

Sorepun sudah berganti dengan malam.

 

Setelah lebih dari satu jam saling kejar-kejaran, akhirnya musuh sudah tak terlihat lagi. Yunho bahkan juga sudah tak bisa melihat mobil yang ditumpangi Yoochun dan Changmin, mereka berpisah entah sejak kapan. Sungguh tak ada yang menyangka jika Jaejoong sangat ahli dalam menyelinap di gang-gang kecil.

 

Jaejoong mengemudikan mobil dengan lebih santai sekarang.

 

Terdengar tawa kecil dari Yunho.

 

Jaejoongpun melirik Yunho, “Wae?”

 

“Aku baru tahu jika hwangtaeja negeri ini adalah pembalap liar”

 

“Apa maksudmu?”

 

“Tak perlu ditutupi? Skill seperti ini hanya dimiliki seorang pembalap liar” jawab Yunho santai

 

“Aku rasa kau juga salah satunya”

 

Yunho tersenyum, “Aku tak menyangka jika kita memiliki banyak kesamaan..”

 

“Lalu?”

 

“Jadilah kekasihku”

 

CRAAPPPP

 

CKITTTTTT

 

Jaejoong mengerim mobil mendadak, ia berhenti dibalik sebuah gedung tua dan memandang Yunho tajam. Sedangkan Yunho hanya tersenyum memandang Jaejoong.

 

“Dengar Jung Yunho! Hentikan berbicara yang tak masuk akal... Aku sama sekali tak tahu siapa dirimu, oke...? Meskipun kau mengaku bahwa kau orang terkenal tapi yang jelas aku tak mengenalmu dan kalau kau tahu aku adalah hwangtaeja, bersikaplah seperti yang seharusnya...” Jaejoong menatap Yunho tajam

 

Yunho diam.

 

Melihat Yunho yang diam, Jaejoong kemudian membalikkan tubuhnya kembali menghadap depan, ia menyandarkan kepalanya yang terasa pusing. “Aigooo... sial sekali aku hari ini.... seharian terlibat dalam keadaan yang so DAMN HORRIBLE.. DAMN IT” ucap Jaejoong diakhiri dengan mengumpat dan memukul kemudi dengan keras.

 

Nafas Jaejoong nampak menderu, terlihat jelas bahwa ia sedang marah sekarang. Sedangkan Yunho hanya bisa speechless, melihat kemarahan Jaejoong. Ia tak menyangka jika hwangtaeja bisa mengumpat sefasih itu.

 

“Dengar Jung..!” Jaejoong kembali memandang Yunho. “Aku hanya ingin segera pulang, aku tahu pasti kerajaan telah melakukan pencarian. Kalau kau tak ingin dihukum, segera antarkan aku pulang. Mengerti?” Ucap Jaejoong penuh penekanan

 

Yunho hanya mengedipkan matanya dan masih terdiam.

 

Melihat Yunho tak merespon membuat kekesalan Jaejoong memuncak, “Aaaarrrggghhhh.... DAMN” Jaejoong kembali mengumpat, ia meluapkan kekesalannya. Sungguh sifat asli Jaejoong tak bisa ditutupi lagi. Jaejoong yang suka ceplas-ceplos dan tak memperdulikan apapun yang ia katakan akhirnya keluar juga, sikap wibawa yang harus ia pasang akhirnya runtuh juga dikondisi seperti ini.

 

Yunho kemudian tertawa melihat Jaejoong yang depresi. “Aigooo.... Kau membuatku semakin tertarik denganmu” ucap Yunho disela tawanya.

 

SREETTT

 

TAP

 

DEG

 

Pukulan Jaejoong terhenti tangan Yunho sebelum berhasil mengenai pipi mulus Yunho.

 

“Sudah aku bilang kau tak akan bisa memukulku sampai 2 kali, meski kau sangat ingin”

 

Mendadak jantung Jaejoong berdetak sangat cepat.

 

“Lepaskan tanganku” geram Jaejoong

 

“Tidak sebelum kau jadi kekasihku”

 

“Berhenti mengigau”

 

“Sungguh aku tertarik kepadamu”

 

“Kau jangan gila”

 

“Lagipula aku juga harus bertanggung jawab atas perbuatanku”

 

“Bertanggung jawab?”

 

“Aku melakukan kesalahan kepadamu”

 

Jaejoong nampak bingung, “Dengar Jung Yunho... aku tidak tahu apa yang sedang kau katakan, sedari tadi siang kau terus mengatakan untuk ingin bertanggung jawab, tapi sungguh aku tidak tahu kesalahan apa yang kau buat. Begini saja, antarkan aku pulang sekarang dan aku tak akan mempermasalahkan semua kesalahan yang kau maksud. Anggap saja itu sebagai imbalan karena telah menolongku hari ini dan telah mengobati kerinduanku dengan balapan” ucap Jaejoong yang mulai lelah menghadapi Yunho.

 

“Benarkah?” Yunho menyeringai. Ini adalah kesempatan baginya untuk mengakui kesalahan.

 

Jaejoong mengangguk, “Sekarang cepat antar aku pulang”

 

“Kau akan memaafkanku?”

 

“Ne...”

 

“Semua kesalahanku?”

 

“Ne...”

 

“Meskipun ini sangat fatal?”

 

“Ne...”

 

“Benar-benar termaafkan?”

 

“Ne...”

 

“Termasuk memberi kissmark di sekujur tubuhmu?”

 

“Ne... MWOYAAAAA??!” mata Jaejoong sontak melotot.

 

Yunho hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

 

.

 

“AAARRRRGHHHHHHHHHHHHH....” Teriakan Jaejoong memecah keheningan malam.

 

.

 

 

“Yang Mulia... putra mahkota sudah datang”

 

“Suruh dia masuk!”

 

Jaejoong masuk dengan Yunho mengikutinya dari belakang.

 

“Aku menemukannya” ucap Jaejoong kepada raja yang membuat Yunho bingung

 

Raja memandang Jaejoong tajam, sungguh ia ingin marah sekarang tapi ucapan Jaejoong membuat raja berhenti sejenak.

 

“Tidak bisakah kau duduk dulu?”

 

Jaejoong kemudian duduk, diikuti dengan Yunho. Sebenarnya Yunho sedikit kaget dengan cara Jaejoong dan raja berkomunikasi. Sungguh ini kali pertama ia datang ke istana karena selama ini urusan dengan kerajaan selalu diselesaikan Mr. Yoon.

 

“Putra mahkota, kau sebenarnya dari mana? Kami semua mengkhawatirkanmu” ucap Ratu dengan lembut

 

“Mianhe umma..”

 

“Berhenti bermain-main. Kau seharusnya tahu posisimu! Daripada kau habiskan waktumu untuk bermain-main, lebih baik kau segera mencari pendamping dan menyelesaikan tugasmu!” raja marah, ia tak peduli lagi bahwa ada Yunho disana.

 

“Appa menginginkanku untuk segera menikah? Geure... aku akan segera menikah... aku sudah menemukan pendampingku!” ucap Jaejoong lantang.

 

Raja dan ratu nampak kaget, mengingat beberapa hari yang lalu Jaejoong kekeh mengatakan bahwa ia tak punya kekasih dan belum menemukan pendamping yang cocok.

 

“Apa kau serius kali ini, putra mahkota?” tanya ratu

 

Jaejoong mengangguk dan tersenyum, “Lebih dari serius aku memilihnya umma. Aku tahu jika dia harus melewati semua ujian dari appa jadi sekarang aku akan menyerahkan semua keputusan pada appa.”

 

“Kau tahu ini bukan main-main...”

 

“Aku tahu appa... maka dari itu aku memilih dia. Aku yakin dia bisa melewati semua ujian dari appa”

 

Raja mengangguk, “baiklah kalau itu yang kau inginkan... segera bawa dia menemui appa”

 

Jaejoong tersenyum, “Dia disampingku sekarang” ucap Jaejoong sambil menepuk lengan Yunho, “Dia pemimpin kelompok dagang wilayah timur, Jung Yunho... dia yang akan menjadi pendampingku”

 

“MWOOOOOO?!” Yunho sontak melotot sedangkan Jaejoong tersenyum dengan imutnya.

 

.

 

.

.

 

TBC

 

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.===.=.=.=.=.=.=.=.=

 

Jang... jang...

Maxy datang

Sebelumnya maaf untuk update yang lama... maxy benar-benar gak ada waktu untuk posting dan sungguh maxy juga sedang sakit sekarang... kesibukan mendera dan kepala tuing-tuing... so jongmal mianhe untuk update yang lama... #bow

 

Daannn

 

Sama-sama iseng... sama-sama kena batunya.... jika chap kemarin Jaema yang kena apes, sekarang Yunpa yang kena apes...xixixixixixixi

Meski keren tapi Yunpa emang rada sableng... cuek, slenge’an dan semau gue… uda tergambar jelas dari part 1 n 2...  tapi jangan lupa jika Jaejoong juga lumayan nakal dan bersikap seenaknya, tergambar jelas di chap kemarin... keduanya sama-sama terkenal dan kaya tapi berbeda ‘jalan’... so bagaimana jika dua orang seperti ini berpacaran bahkan hingga menikah?

Menikah? Bisakah?

Dan bagaimana dengan kelompok Choi yang sedang memburu Yunho? Bagaimana reaksi Yoochun, Changmin dan Junsu jika tahu perihal hubungan Yunho dan Jaejoong?

Penasarankah?

2 chap kedepan sudah selesai maxy ketik, tinggal posting aja... tapi nunggu review dari teman-teman dulu.. ^_^

So,

Review please..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sopikyu #1
Apdet lanjutannya disini jg donk chingu. Uda baca lanjutannya sih tapi diFfn.
first_rose #2
Chapter 11: maxy, please update..... aq udh nunggu sampe 2015 ini.... pengen tau lanjutannya... maxy g papa kan? semangat ya maxy...
cahyayuuki #3
Chapter 11: changmin anaknya Choi?
klo bner og bisa kesasar ampe ke Jung?
jadi penasaran kelajutan ceritanya,
minamikz #4
Chapter 11: Mianhae baru komen di chap ini,,,, soalnya diriku baru saja menggeluti dunia asianfanfics,,,, ehehehehe...... ceritanya seru,,,, bikin penasaran,,,, juga bikin deg - degan,,,, ditunggu yah chap2 lanjutannya,,, :)
Princessradith #5
Chapter 11: Omaygot.. Changmin ternyataaaaa.......
Jae nampakny susah utk membenci bear nya..
Semoga kasus yg menjerat yunho akam semakin jelasss.. Kasian kan pasangan pengantin baru ga bisa mesra-mesraan..
thejokerqueen #6
Chapter 11: sumpah, ini slh 1 fanfic yunjae trbaik yg prnah saya baca di dunia asianfanfic! smangat trus nulisnya ya maxy! situ emng the best author dech! :*
bluvyunjae #7
Chapter 11: emang changmin anak dr choi y???ko manggil appa???
jgn2 yg disembunyiin dr yunho n yochun ttg ini???
BabyBlueCherry #8
Chapter 11: Yunho hati2 dong! kasian Jae kalau sampe terjadi sesuatu sama dirimu.
Jaejoong kamu harus percaya Yunho dalam situatasi apapun juga kalau kamu nggak mau kehilangan Yunho.

appa ?!! jd bos'y kelompok Choi adalah appa'y Changmin ?!!!
what's going on actually ?

thanks for the update Maxy :)
update soon ?
AkaKuroshi #9
Chapter 11: maaaak
apa apaan ituuu? choi? appa nya Changmin?
oh my to the god!
thor author...plis updateee soooon
penasaran iniiih ><