•Back•

Save• Me Save• You
Please log in to read the full chapter

Pagi itu, Sakura sudah berdiri di depan pintu rumah keluarga Kang. Lengkap dengan tas dan koper miliknya. Ia pandangi pintu besar yang menjulang tinggi di hadapannya.

Masih sama.

Ingatannya kembali pada 15 tahun yang lalu ia memandangi pintu yang sama. Tangan ibunya yang dingin memegang erat tangan kanan mungil miliknya. Sedangkan ayahnya memegang tangan satunya.

Pintu itu terbuka.

Dihadapan mereka berdiri sang Nenek dan Kakek. Sakura yakin nenek mengatakan sesuatu kepada ibunya lalu tangan ibunya terlepas dari miliknya. Begitupula dengan ayahnya. Lalu pintu itu tertutup. Dan seperti saat itu, Sakura memandangi pintu itu sendirian.

Kini Sakura mencoba meraih bell rumah namun pintu itu telah terbuka lebih dulu. Menampakkan sesosok wanita cantik dengan balutan gaun biru malam yang indah.

"Sakura?" Wanita itu berjalan mendekati Sakura dan berdiri tepat dihadapannya.

"Iya. Saya Sakura, Miyawaki Sakura."
Wanita itu tersenyum kemudian mempersilakan Sakura untuk masuk ke rumah.

"Duduklah. Kakek sedang pergi, jadi kamu belum bisa bertemu dengannya."

Wanita itu kembali tersenyum. "Kamu pasti lelah. Perjalanannya lumayan jauh, bukan?"

Sakura mengangguk pelan dan duduk berseberangan dengan wanita cantik itu. Hanya sebuah meja persegi panjang yang memisahkan keduanya.

"Terimakasih, umm..." Sakura bingung harus memanggil wanita cantik itu apa.

"Ahh, iya. Maaf, belum memperkenalkan diriku. Aku ibu Daniel. Kamu bisa memanggilku Bibi Rose."

"Te-terimakasih, Bibi Rose."

"Kamu pasti sangat kelelahan, ayo ikut Bibi. Akan Bibi tunjukkan kamarmu."

Sakura menurut dan melangkah mengikuti Bibinya.

"Kamar kamu ada di atas, kamu tidak keberatan, kan?"

"Ti-tidak. Saya tidak keberatan. Terimakasih, Bibi."

Bibi Rose kemudian membuka pintu kamar milik Sakura.

"Bibi tidak tahu seleramu seperti apa, jadi Bibi menghiasnya sesuai namamu. Sakura."


Sakura menatap sekeliling kamar miliknya dengan takjub.

"Indah sekali. Terimakasih, Bibi. Aku sangat menyukainya."

Bibi Rose tersenyum dan menyuruh Sakura untuk beristirahat. Ia juga berpesan akan memanggil Sakura lagi saat Kakek sudah ada di rumah.

Setelah Bibi Rose keluar meninggalkan Sakura sendiri, Sakura segera menata barang-barang miliknya. Tidak banyak yang perlu dirapikan karena Sakura tidak membawa banyak.

Ia kemudian berjalan menuju jendela dan membukanya. Terlihat hamparan bunga-bunga beraneka ragam yang keindahannya tak perlu diragukan lagi.

"Wahh, cantiknya."

Belum selesai ia mengagumi bunga-bunga itu, Sakura melihat sang Bibi berjalan mendekati rumpun mawar merah dan menatanya.

Melihat itu, Sakura memutuskan untuk turun dan menghampiri sang Bibi. Mungkin aku bisa sedikit membantu, pikirnya.

Sang Bibi yang tengah bersenandung sambil menata mawar-mawar itu belum menyadari kehadiran Sakura di belakangnya.

"Bibi.."

"Ohh, Sakura. Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah sudah kusuruh untuk istirahat saja?"

"Aku tidak begitu lelah, Bibi. Boleh aku ikut membantu?"

Bibi Rose tersenyum dan mengangguk singkat.

"Bibi dengar kamu memiliki toko bunga?"

"Iya, tapi kini toko bunga itu milik kedua temanku. Namanya Taehyung dan Jungkook. Aku tidak bisa terus merawatnya karena jauh

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet