We Got Married (Reality Show, 2017)
Description
We Got Married (lihat di sini atau di sini, jika sama sekali tidak tahu tentang reality show ini) sebentar lagi akan merayakan sepuluh tahun tayangnya acara mereka. Tidak banyak reality show yang bisa bertahan selama itu di industri broadcasting Korea Selatan. Dan dengan masa tayang yang sudah sepanjang itu, masih menjadi salah satu acara yang difavoritkan banyak orang tidak hanya di Korea Selatan, tapi juga di seluruh dunia, alasannya tentu sesuatu yang timeless dan lovable. Alasan itu tidak lain adalah karena konsep yang mereka gunakan merupakan sesuatu yang dekat dan hangat di hati para penontonnya.
Karena, ya, sederhana saja… nothing can go wrong with two people fall in love and create a lot of good memories together, right?
Foreword
Di awal produksi, penulis naskah acara akan selalu mewawancarai para calon pasangan We Got Married dengan intens—memastikan mereka bisa menjadi subjek cerita cinta indah We Got Married yang selanjutnya—sebelum akhirnya mempertemukan pasangan tersebut.
Untuk cerita baru yang akan mereka mulai kali ini, berikut adalah cuplikan wawancaranya:
Tentang love-relationship:
- "Sejak serius mempersiapkan debut hingga saat ini, aku memilih untuk menyerah pada hubungan romantis macam apapun. Kedengarannya tidak normal untuk orang pada umumnya, tapi kurasa jika itu sesama idol, mereka bisa mengerti apa yang kumaksud."
- "Aku sibuk mengejar mimpiku sejak usiaku masih sangat muda, lalu mengejar mimpi yang lain setelahnya—langsung tanpa jeda. Tentu ada saat-saat di mana aku menyukai seseorang dan mulai tertarik pada hal-hal seperti berpacaran dan sebagainya, tapi lalu aku kembali disibukkan untuk mengejar mimpiku dan pikiran-pikiran itu terpinggirkan dengan sendirinya."
Tentang tipe ideal:
- "Seseorang yang ramah, karena aku mudah membuka diri pada orang dengan sikap seperti itu. Aku tahu ini akan terdengar terlalu abstrak, tapi... seseorang yang baik hati? Kupikir jika dia baik hati, itu saja, bagiku dia sudah sempurna."
- "Kuharap dia bersikap lebih dewasa dan bijak dariku, karena aku ingin dia bisa menuntunku. Banyak yang mengatakan tipe bad boy lebih diminati oleh para wanita, tapi bisa kupastikan aku bukan salah satunya. Aku lebih memilih, pria yang sopan dan ya... pria biasa yang baik hati. Dan kalau dia juga humoris, itu tentu poin tambahan yang sangat bagus. Tunggu, ya ampun... aku tidak seharusnya mempunyai syarat sebanyak itu ya kan? Astaga... maafkan aku. Kurasa, hmm... pria biasa yang baik hati. Silahkan menyimpulkannya menjadi seperti itu saja. Itu cukup bagiku."
Lalu, setelahnya akan ada jadwal kegiatan-kegiatan dan beberapa storyline yang harus mereka jalani bersama.
Dan selebihnya, they let the real sparks between two love birds works...
Comments