.

Hari sudah menunjukan pukul 12.00 malam, namun sedari tadi Yifan masih belum bisa memejamkan matanya walau sebentar. Jadi yang kini bisa ia lakukan adalah berguling menghadap ke arah jendela sambil menatap langit malam yang kini ditaburi bintang-bintang. Beruntung tadi ia lupa menutup gorden kamarnya, sehingga ia bisa melihat pemandangan yang menakjubkan. Omong-omong melihat bintang, membuat Yifan jadi ingat seseorang yang berhasil membuat perasaan Yifan menjadi tidak karuan sampai sekarang.
Siapa lagi kalau bukan si ice princess Zhang Yixing....

-Flash Back-
Mobil Yifan telah sampai di kediaman Yixing, dan tanpa menunggu lama ia segera bergegas keluar karena melihat Yixing telah menunggu di depan teras rumahnya.

" Hy, sudah lama menunggu?"

" Tidak juga, ayo masuk dulu."

" Ah~ maaf, bukan maksudku ingin menolak. Tapi ada tamuku di rumah yang sedang menunggu, mungkin lain kali saja. Dan ini tasmu yang ketinggalan." Yifan tersenyum sambil menyerahkan tas Yixing yang sejak tadi ia pegang.

" Terimakasih sudah repot-repot mengantarkannya dan maaf telah merepotkan." Yixing membungkuk beberapa kali sebagai permintaan maaf dan terimakasih kepada Yifan, yang telah berbaik hati mau mengantarkan tasnya yang tidak sengaja ketinggalan.

" Tidak masalah, ya sudah aku pulang dulu. Sampai berjumpa besok." Yifan sudah akan melangkahkan kakinya meninggalkan Yixing, ketika suara Yixing menghentikan langkahnya.

" Yifan~"....

Ia menatap heran ke arah Yixing yang melangkah mendekat ke arahnya.

" Ada ap...", baru saja Yifan ingin menanyakan maksud Yixing memanggilnya, Yifan dibuat terkejut ketika Yixing tiba-tiba memeluknya.

" Terimakasih, Yifan~"   

Terkejut akan perlakuan Yixing yang tiba-tiba, jadi yang bisa Yifan lakukan hanya mengangguk membalas ucapan terimakasih Yixing yang masih setia belum melepas pelukan mereka.

Yixing melepaskan pelukan sesaat mereka lalu tersenyum singkat, dan Yifan bersumpah jika Yixing memiliki senyum yang sangat indah dibalik semua ekspresi dinginnya selama ini, ditambah lagi dengan adanya single dimple di pipi kanannya ketika ia tersenyum tadi, menambah kesempurnaan tersebut lebih berkali-kali lipat.
" Sampai berjumpa, besok."

" Ya...a", Yifan sedikit tergagap membalas salam Yixing, " Baiklah aku pulang dulu", Yifan melambai singkat ke arah Yixing yang kini memasang kembali senyumannya dan membalas lambaiannya.
-End of flashback-

Akhirnya setelah bergulat dengan kantuknya yang tak kunjung datang, Yifan akhirnya memilih untuk menyerah, karena sepertinya ia tidak akan dapat tertidur untuk beberapa jam kedepan karena suasana hatinya yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Dengan sekali gerakan, ia mendudukkan tubuhnya dan mengacak rambutnya singkat. " Apa yang harus kulakukan untuk mengisi waktu yang sia-sia ini?". Gumamnya singkat, sambil mengedarkan matanya ke sepenjuru kamarnya.Dan seperti mendapatkan sebuah pencerahan, Yifan lalu bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas menuju meja kerjanya lalu meraih laptopnya yang terletak di sana.

Sambil menunggu laptop tersebut mulai berfungsi, Yifan mendudukkan tubuh tingginya di sofa kamarnya dan mulai menyamankan posisi duduknya. Dan tanpa menunggu lama, hanya dalam hitungan detik laptop di hadapannya telah mulai beroperasi, segera Yifan mulai menggerakkan jemari panjangnya untuk mencari sesuatu di laptop tersebut.

Yifan tampak serius dengan laptopnya, sesekali ia akan tersenyum, lalu didetik berikutnya ia akan memasang ekspresi mendengus sebal atau beberapa detik berikutnya ia akan mengeluarkan beberapa komentar. Namun, saat tangannya menscrol sebuah halaman web yang tengah ia baca, Yifan membulatkan matanya karena melihat tulisan yang tertulis di sana. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena beberapa detik kemudian Yifan tersenyum sangat lebar sambil menatap layar laptopnya karena sepertinya ia telah mendapatkan sesuatu.

~~~~~

Yixing kini memandang pria di sampingnya heran. Beberapa menit yang lalu, ketika ia baru saja tiba di rumah Yifan, pria tersebut ternyata sudah menunggunya di luar rumah dan langsung mengajaknya untuk per