Baiklah ini adalah ff pertamaku yang aku post disini, khusus dan special untuk eonni ku..kkkk aku hanya pemula jadi maklumin kalo cerita nya sedikit absurd.. 

                              -----HAPPY READING-----

Buukhg .. buukgh

Yak !!! 

Kembalikan remot ku eoh 

Tidak akan !!

Byun baekhyun 

Han hye jin 

Yak !! Apa yang kau lakukan ha..!!

Yak apa yang kau lakukan ha.. (Dengan nada mengejek)

Aishh..

Baekhyun tersenyum puas.

-Hening-

Cih dasar namja jadi-jadi an apa yang dia lakukan. Dia dia kira dia siapa -_- seenaknya dia dirumah ku.. Oo astaga ayolah ini hari minggu, dan jadwal ku untuk bersenang senang selalu gagal hanya karna seorang byun baekhyun namja teraneh di duniaa.. Aaaaa >,<

Yah benar dia aneh tapi dia sahabat ku. konyol bukan rumah kami bersebelahan. Kita besar dan tumbuh bersama. Bahkan eomma kami juga sudah beteman sejak muda. Hal hal konyol seperti ini sudah biasa ku hadapi sejak dulu.. Dan konyol nya lagi aku yang selalu mengalah.. 

"Eonniiiiii... " teriak seorang yeoja dari arah tangga. Yah dia adik semata wayang ku nama nya han yong jae.

"Waeyo yongie" tanya ku penasaran

"Yak baekhyun oppa kembalikan remot nya. Palii " rengek adik ku 

"Mwo aniyo aku sedang menonton film. Kau tidak liat eoh" ujar baekhyun dengan tampang polosnya dan memakan snack yg ia bawa dari rumah.

"Waeyo yongie-a apa ada sesuatu" aku bertanya. Aku kesal yah adik ku selalu mengabaikan apa yang aku katakan. Dan sekarang dia malah diam.. 

"Kau tau eonni exo sedang menggelar comeback stage nya sekarang live di tv.. Jebal yo oppa berikan remot itu. Atau..."

"Atau apa?" potong baekhyun

"Kau dan kakak mu ini memang sama-sama bodoh. Untuk apa menonton konser konser tak jelas seperti itu ha. Membuang waktu saja" timpal nya dengan wajah polos seperti anak kecil . menjijikan apa dia bilang? bodoh? Dia lebih bodoh -_-

10 menit berlalu ~~

.

.

.

Pada akhir nya baekhyun mengalah. Kkkk dia melihat ku *deg mata itu.. Selalu saja, dia tak tau apa aku tak pernah kuat jika harus kontak mata dengan nya. Dia memilih untuk duduk di sofa. aku dan yongie di bawah..

"Aigoo suara d.o oppa merdu sekali. Liat wajah imut nya. Dan ooo ..." 

"Iya merdu sekali eonni. Aaaa tapi sehun lebih tampan . liat gerakan dance nya.." 

Bla bla bla~ mereka terus beradu pujian satu sama lain. Jiwa fansgirl mereka mulai muncul seiring konser di mulai. Dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang memandang tak suka.

Baekhyun pov

Apa apaan mereka ini kekanak kanakan. Aku tak habis pikir apa yg mereka sukai dari boyband.. Ah ini konyol !! 

"Cih bahkan wajah ku lebih tampan dari mereka" pekik ku sambil terus mengunyah makanan

"Percaya diri sekali kau" jawab nya dingin. Selau saja, sikap nya dingin seperti hal nya es yang masih dalam lemari pendingin. Tapi sifat itulah yang membuat ku menyukainya/? Well kalian pasti kaget bukan.. Entah lah aku pun bingung.

Baekhyun pov end

-skip-

Pagi yang cerah diikuti nyanyian burung yang begitu merdu tapi tak bisa mengbangun kan seorang yeoja yang tengah bermimpi riya~

Tak sadar bahwa ada seseorang yang tengah mengamati tidur nyenyak nya dengan senyum yang terbilang aneh. Yah seseorang itu adalah baekhyun.

*pluk 

Sesuatu dilemparkan nya dan.. bingo~ lemparannya tepat mengenai sasaran yaitu kepala hye jin.

"Yak !! Siapa yang melepar benda bodoh ini di kepalaku" ringis hye jin setengah sadar

"Bangun bodoh" 

Hye jin mencari sumber suara itu. Dan betapa kaget nya ia mendapati baekhyun dengan santai nya duduk di jendela kamarnya.

"Yak apa yang kau lakukan disini huh" 

"Membangunkan mu.. Oo astaga liat lah uri hye jin yang pemalas ini. Sebenarnya kau yeoja atau namja eoh." ledek baekhyun dengan suara yang di buat buat

"Namja pabo. Pergi kau!!"

"Shireo !! Aku ingin mandi disini"

"Andwe !!"

"Wae, ini kan rumah ku juga"

"Kau pergi atau kau ingin ku tendang. Dan itu akan membuat mu jatuh dan pa-"

"Arraso arraso. Aku pergi !! Cerewet sekali kau ini"

                 --*--

"Ini bekal kalian jangan lupa berikan bekal ini untuk baekhyun juga ne" ucap Ny.Han mengingatkan.

"Tumben sekali eomma membuat kan bekal untuk baekhyun oppa" celetuk yong jae 

"Akhir akhir ini baekhyun terlihat kurus. Jadi eomma merasa dia butuh makan yang banyak"

"Jinjja? Aku bahkan melihat nya makan setiap hari"

"Ne eonni benar. Baekhyun oppa selalu menghabisan semua makanan ku"

*pletak *pletak

"Eoh kalian ini terlalu banyak bicara,cepat berangkat. Nanti kalian terlambat" 

"Ne" ujar hye jin dan yong jae malas. seraya memegang kening mereka yang sakit karna pukulan sedok eomma nya.

                         --*--

"Han hye jin selamat pagi~" ucap baekhyun menghampiri meja hye jin dengan senyum yang tebilang di buat semanis mungkin.

"Emm" hye jin menanggapi dengan sebuah deheman,lalu mengambil sesuatu yang ibu nya berikan tadi.

"Ini bekal makanan untuk mu" 

"Woohoaa kau membuatkan bekal untuk ku hye jin-a.. Daebakk"

"Aniyo, eomma yang membuat kan. Aku hanya menyampaikan padamu"

"Ooh begitukah. Gomawo chagi-ya" senyum aneh baekhyun mulai terlihat.

Yakk !! Apa katamu !! Mati kau byun baekhyun" amarah hye jin mulai merekah dan alhasil mereka berdua saling berkejar dan memukul. Hal itu sudah terbiasa terlihat di rumah maupun di sekolah. Bahkan seluruh sekolah pun menganggap mereka seperti sepasang kekasih.

Tempat persinggahan terakhir mereka adalah gedung atas sekolah. Mereka biasa bermain disana. Kini suasana menjadi canggung. Tak ada yang memulai pembicaraan mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing.

"Hye jin-a kemarilah" baekhyun berkata seraya mendudukan diri.. Dan menyuruh hye jin untuk duduk bersama nya,Hye jin pun menurut. 

Sesuatu yang berat kini mendarat di bahu kiri hye jin. Bisa ditebak baekhyun tidur di bahunya. Hye jin hanya diam.

"Han hye jin"

"Emm"

"Aku tak tau apa ini sejujur nya.."

"Berbicaralah yang jelas"

"Kkkkk aniyo"

"Kau ingin tidur?"

Baekhyun hanya mengangguk. Tanpa di beri aba aba pun dia sudah terlelap. Dia memang tukang tidur..kkk

"Tidurlah aku akan menunggu mu"

    -----*-----

Hye jin tak henti henti melirik arloji yang melingkar ditangan kirinya. Kini dia panik,bagaimana tidak. Sebentar lagi bel akan berbunyi. Dan baekhyun tak kunjung bangun dari tidur nya.

Hye jin pov

'Bagaimana ini' batin ku sedikit takut. Ku beranikan diri untun melirik kearah namja di sampingku.

''Aigoo wajah mu begitu damai dan polos jika sedang tertidur seperti ini. Dan tak bisa dipungkiri kau sangat lah...emm tampan. Sungguh'' kata ku setengah berbisik dan entah mendapat dorongan dari mana. Tangan ku mulai merapikan rambut nya yang sedikit berantakan karna angin. Aku terus memandang nya.

"Jangan memandangi ku begitu. Aku ini memang tampan" ucap baekhyun mulai terbangun.

'Sial !! Apa dia mendengar kata kata ku tadi' batinku lagi 

Hye jin pov end

"Kau sudah bangun? Kajja kembali kekelas"

"Bagaimana kalau kita bolos saja" 

*pletak 

"Yak !! Kenapa kau memukul ku huh" 

"Namja pabo !! Kau mau kita di hukum. Cepat bangun. Sebelum kita terlamabat"

"Aish arra arra" kesal baekhyun seraya beranjak berdiri dari tempat nya.

           -----***-----

Suasana malam dengan bertaburan bintang membuat seorang yeoja betah berlama lama diluar meski sesekali mengusap kedua tangan nya guna menghilangkan dingin nya hembusan angin saat itu.

"Eonni kau sudah tau belum?" celetuk yong jae tiba tiba membuat hye jin sedikit tersentak kaget.

"Yak !! kau membuat ku kaget"

"Hehe maafkan aku" yong jae hanya tersenyum polos dengan menampilkan deretan giginya.

"Bicaralah yang jelas yongie" 

"Kau tak tau baekhyun oppa dia akan pindah ke jepang eonni" jelas yong jae mulai berdiri di samping kakaknya.

"Mwo !! Kau pasti bercanda" 

"Aniyo.. Aku tak sengaja mendengar percakapan eomma dengan byun ahjumma tadi. Dan..." belum sempat yong jae meneruskan Ny.Han datang untuk menyuruh mereka turun dan makan malam.

Betapa terkejutnya hye jin melihat baekhyun yang sudah duduk dengan manis di meja makan bersama ibu nya Ny.Byun di sebelah nya.

"Hey kenapa kau lama sekali. Cepatlah perutku sudah lapar eoh" baekhyun berucap seraya memegang perutnya yang lapar.

"Maaf kami terlambat" ujar hye jin menghiraukan ucapan baekhyun. Sedangkan baekhyun menatap nya kesal.

Suasana makan malam antar 2 keluarga begitu menyenangkan karna ulah baekhyun yang entah namja seperti apa dia, dia tak pernah bisa diam. Mulut nya selalu berbicara. Dan kadang ia meledek yong jae adik hye jin. Itu membuat suasana semakin ramai. Dan ketahuilah hye jin sangat tak menyukai suasana seperti ini.

    ---***----

"Em ahjumma dimana hye jin?" tanya baekhyun pada Ny.Han, pasalnya selesai makan malam ia tak melihat hye jin.

"Molla mungkin ia di kamarnya baekie" 

Baekhyun hanya ber ooh riya dan langsung menuju ke kamar hye jin. Dan saat ia akan masuk, ia tersentak. Betapa tidak ia mendengar hye jin sedang menyanyi dengan iringan sebuah gitar. Ia memutuskan untuk mendengar suara hye jin dari balik pintu karna jarang sekali ia bernyanyi seperti ini.

"Woaaha daebak" baekhyun masuk dengan tepuk tangan yang membuat hye jin kaget tak karuan.

"Kau mengdengar semua nya?"

"Emm tak kusangka suaramu begitu merdu chagi-a" baekhyun mendudukan diri di sebelah hye jin.

"Berhenti memanggil ku seperti itu baek"

"Wae kau tak suka?"

"Ne"

"Begitukah? Tapi aku sangat menyukainya. Kita seperti sepasang kekasih" baekhyun mulai berhayal.

"Apa katamu?" ucap hye jin tersentak 

"Kkk aniyo" baekhyun mulai menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Suasana menjadi canggung. Hye jin membuyarkan nya dengan memainkan gitarnya. Baekhyun hanya tersenyum melihatnya.

"Bisakah kau bernyanyi lagi seperti tadi?"

"Mwo !! Shireo !!" tolak hye jin. Bukan apa apa dia sangat malu jiga harus bernyanyi di depan baekhyun bisa di bilang seseorang yang ia sukai teman kecil nya. Well han hye jin memang memendam rasa kepada baekhyun sejak dulu. Itulah sebab nya ia selalu bersikap dingin kepada orang konyol di samping nya iini

"Jebal hye jin-a jebalyo" rengek baekhyun dengan logat seperti anak kecil yang meminta sesuatu kepada orang tua nya.

'(hanya untuk malam ini, karna besok mungkin kau tak akan melihatku lagi hye jin-a)' lanjut baekhyun dalam hati . ingat dalam hati.

Cukup lama hye jin berpikir. Setelah itu ia pun mengangguk mengiyakan permintaan baekhyun. Sontak baekhyun tersenyum dan memeluk hye jin.

"Yak pabo kau mau membunuh ku eoh" baekhyun yang mendengar ucapan hye jin sontak melepas pelukan nya.

"Hehe mian chagi-a" baekhyun berkata dan langsung mendapatkan tatapan mematikan dari hye jin. Baekhyun hanya menatap nya dengan senyum anehnya.

Hye jin mulai memetik gitarnya dan bernyanyi ~ lagu exo what if~

.

.

.

.

Lengkungan senyum selalu terlukis di wajah baekhyun. Dia terus melihat hye jin, dia tak mau melewatkan moment ini sedetik pun karna mungkin esok ia tak bisa melihat dan mendengar suara hye jin. Dia merasa wajah nya mulai panas. Bendungan di matanya pun kini mulai terbentuk. Ingin rasanya ia menangis.

*prok prok prok

"Suaramu benar benar merdu hye jin-a" puji baekhyun seraya mengangkat kedua ibu jari nya.

"Gomawo.. Ah aku ingin bertanya sesuatu padamu" 

"Apa?"

"Be-benar kah k-kau akan pergi?" hye jin berucap dengan tergagap.

Baekhyun tersentak 'dia tau' pikir baekhyun

"Mwo hahaha liat lah wajah konyol mu itu lucu sekali" tawa baekhyun memecah di ruang kamar hye jin. 

"Yak !! Jawab aku bodoh" hye jin mulai kesal karna ulah baekhyun yang tak pernah serius.

"Kau tau dari mana aku akan pergi?"

"Jadi benar kau akan pergi" wajah hye jin mulai memanas. Kemudian ia menangis dan kedua tangan nya memukul lengan baekhyun.

"Hyaa sakit hey berhenti memukul ku" baekhyun menarik hye jin kedalam pelukannya. 

"Kau pergi lalu bagaimana ujian akhir kita, bagaimana tugas tugas sekolah kita dan bagaimana dengan perasaan ku" hye jin berbicara di sela sela tangis nya.

"Bukan kah jika aku pergi kau akan senang tak akan ada yang mengganggu mu nantinya" ucap baekhyun mengelus rambut hye jin sayang~

"Hey tunggu sebentar tadi kau bilang apa, Bagaimana dengan perasaanmu?" hye jin mulai melepaskan diri dari pelukan baekhyun.

"I-itu i-itu... (Berpikir sejenak)

untuk apa kau tau" hye jin kembali dengan sikap dingin nya.

"Bodoh !! Jawaban macam apa itu" ledek baekhyun

"Yak !! AKU MENYUKAIMU NAMJA PABO AKU MENCINTAIMU. DAN KAU AKAN PERGI BEGITU SAJA !! KAU TAK TAU PERASAAN KU BAGAIMANA HA" amarah hye jin meluap dan ki ni ia menangis,menangis sejadi jadi nya. Baekhyun terdiam sesaat mencoba mencerna kata kata hye jin. Dan bingo~ 

"K-kau.. Mencintai namja pabo? Nuguya?" baekhyun masih belum mengerti.

"Aishh kau bodoh atau apa huh" 

"Aku bingung hye jin-a" baekhyun berucap dengan wajah tanpa dosa. Sedangkan hye jin menatap nya kesal.

"Sudahlah aku lelah"

"Katakan siapa dia"

"Shireo !! Keluar dari kamarku !!" usir hye jin medorong baekhyun keluar dan 

"Aaaaa" teriak hye jin terjatuh dengan posisi yang emm bisa di bilang konyol. Dia terpeleset di kamar nya sendiri. 

"Pppffff bhaaawahahaa " tawa baekhyun menggema untuk ke dua kali nya di telinga hye jin.

"Pergi kau !! aaw.." ringis hye jin ketika hendak berdiri namun gagal karna merasa sakit di pergelangan kaki nya.

"Gwaenchana" baekhyun sedikit khawatir. Hye jin hanya diam. Dan tanpa babibu lagi ia langsung menggendong hye jin dan mendudukan nya di kasur.

"Berhati hatilah jiga berjalan eum" ucap baekhyun dan sedikit memijit pergelangan kaki hye jin yang seperti nya terkilir.

"Baek.." 

"Emm.."

"Kau benar akan pergi?"

"Molla.."dengan telaten ia mengurut kaki hye jin, dan berucap kembali.

"Seseorang menjadi alasan ku untuk tetap tinggal di sini" 

"Benarkah? Siapa dia?"

'Kau hye jin-a' batin baekhyun

"Ca sekarang kau beristirahat lah.. Jaljjayo hye jin-a" ucap nya seraya mencium kening hye jin.

"Yak !!" hye jin tersentak dan yah baekhyun dengan cepat menghilang dari balik pintu kamar hye jin.

            -----**----------

Hari dimana baekhyun harus meninggalkan kota kelahirannya pun tiba. Dia tengah bersiap siap karna satu jam lagi ia harus pergi ke bandara.

Baekhyun terus memikirkan ucapan hye jin semalam tentang pengakuan perasaan nya. Ia terus mengulang kata kata hye jin. Tapi mungkin karna IQ baekhyun yang rendah ia sangat kesusahan untuk mencerna itu.

"Eomma aku ingin bertanya sesuatu?"

"Apa yang ingin kau tanyakan nak" Ny.Byun baekhyun berkata seraya memasukan baju baju baekhyun ke koper.

"Maksud dari kata kata (*aku menyukaimu namja pabo, aku mencintaimu. Dan kau akan pergi begitu saja. Kau tak tau bagaimana perasaanku bagaimana* ) apa eomma?" ucap baekhyun dengan menirukan gaya bicara hye jin tadi malam.

"Kau tak tau itu?" baekhyun hanya tersenyum aneh kepada ibunya. Ibunya menghela nafas berat.

"Orang yang mengatakan itu dia menyukai kau nak" jelas Ny.Byun 

"Jinjjayo eomma kau tidak sedang berbohong kan?" baekhyun terlonjat kaget dan mendekatkan diri kepada eomma nya.

*pletak 

Satu pukulan berhasil mendarat di kening baekhyun. Baekhyun meringis kesakitan.

"Tentu saja tidak" 

"Eoh aaa eomma.. berhenti eomma sepertinya aku berubah pikiran ingin ikut eomma menyusul appa ke jepang" baekhyun berkata dengan senyum khas nya.

"Waeyo? Apa karna hye jin?"

"Eumm dia menyukai ku eomma. Dia mencintaiku" 

"Haash baiklah kalau itu keputusan mu. Cepat kau ganti baju mu antar eomma kebandara"

"Ne.." kata baekhyun kegirangan

      ----****----

"Eonni kau tak mau kebandara?"

Untuk apa aku kesana"

"Hey kau yakin tak mau mengejar baekhyun oppa huh. 15 menit lagi pesawat akan take off. Dan kau tak mau melihat cinta pertamamu itu untuk terakhir kalinya?" yong jae berbicara dengan makanan yang penuh di mulut nya.

"Apa aku harus kesana"

"Ohoks .. " batuk yong jae

"Yak bocah !! Makan pelan pelan . ini minumlah" hye jin menyerahkan gelas nya kepada yong jae.

"Tunggu apa lagi . cepat susul baekhyun oppa, sebelum terlambat.." titah yong jae.

Dan dengan sekuat tenaga hye jin berlari sisa waktunya tinggal 10 menit lagi. Dia berlari tak peduli dengan orang orang melihat nya aneh.

Hancur sudah harapan hye jin dia terlambat pesawat yang di tumpangi baekhyun baru saja lepas landas. Kini hye jin menangis, menangis sejadi jadinya meratapi kebodohan nya yang tak mehiraukan apa yang adik nya katakan. Tiba tiba sebuah tangan menyodorkan sapu tangan. Entah siapa pemilik tangan ini . hye jin terus tertunduk.

"Hey tidak sopan" 

Suara ini .. Hye jin mendongak dan sontak dia kaget di usapnya berulang kali kedua matanya itu. 'Apa ini mimpi' batin hye jin. 

"Kau jelek jika menangis begini"

Dia berucap lagi. Lagi lagi hye jin hanya diam. Apa benar orang yang di depan nya ini adalah teman kecilnya. Apa benar dia baekhyun?

"Kau ingat kata kata ku kemarin? Tentang  seseorang yang menjadi alasanku untuk tetap di sini?"

Hye jin mengangguk.

"Itu kau han hye jin. Aku menyukai mu. Aku mencintaimu. Itu lah alasan ku kenapa aku tetap disini" ia tersenyum sangat manis hye jin mencoba mencari titik kebohongan dimata baekhyun. Tapi nihil. 

"B-bbekhyun" ucap hye jin. Baekhyun tersenyum memandang hye jin.

"Ne.."

"Saranghae.." kata kata ini berhasil lolos dari mulut hye jin.

"Nado saranghae hye jin-a" jawab baekhyun memeluk hye jin.

"Kau pasti belum mandi" kata baekhyun seraya mengusap rambut hye jin,karna dilihat dari pakaian hye jin. Dia masih mengunakan piama tidurnya.

Hye jin hanya tersenyum dan mereka kembali berpelukan. Mengabaikan padangan orang yang menatap mereka berdua aneh. 

                                               --End--