Seoul, 2013.

Baiklah kalau begitu, mari bersulang untuk sahabat kita yang melepas lajangnya, seru kim jong kook, memgangkat gelasnya lebih tinggi." Untuk cinta."

"Untuk cinta" lee kwang soo, member termuda mengikuti.

Suara sulang itu bergema diantara empat pria yang sedang berkumpul di salah satu restaurant ternama di hongdae untuk merayakan pernikahan salah satu sahabat mereka, kim hwan moo,dan stephanie lee sepupu dari lee kwang soo.

Keduanya baru melangsungkan pernikahan beberapa jam yang lalu, Meski mereka semua mengangkat gelas masing-masing untuk cinta, terlihat jelas perbedaan antusiasme. Bukan berarti mereka menentang emosi tersebut, Sungguh, kwang soo yakin semua pria disini pada dasarnya romantis, mungkin terkecuali Kim jong kook. 

Kiranya takdir membawakan kita pada wanita-wanita yang tepat tambah ha dong hoon.

Jong kook mengangkat sebelah alis, "maksudmu pernikahan?

Haha mengedikkan bahu. Apa lagi yang kita harapkan selain dari pernikahan, hyung?.

 Aku masih berharap bahwa menikah pun tidak akan menyelesaikan masalah. Namun, sepertinya kebutuhan untuk mendapatkan "keturunan" memang harus segera diatasi. Meski proses pembuatannya cukup menghibur hati, jawab kim jong kook sambil memutar gelas berisi orange juice.

Para pria kembali duduk, dan lee kwang soo mengedarkan pandangan kepada mereka. "Jadi, apakah kita akan melakukan taruhan tersebut ?.

"Kurasa, akan lebih menyenangkan untuk menaikkan jumlah taruhannya jawab haha.

1juta won jawab kim jong kook.

Tambahkan liburan ke eropa dan wanita ujar haha.

Kupikir jumlah taruhan itu cukup kecil untuk taruhan sebesar imi lanjut haha. Tapi, saat ini hal itu tidak penting. Pemenangnya adalah pria terakhir yang berhasil mengelak dari ikatan pernikahan.

Betul sekali dan karena aku yang termuda daripada kalian semua. Tentu probabilitas kemenangan ada di atasku..

Jadi,  hyungnim ijinkan aku untuk undur diri dari hiburan ini. Jangan lupa transfer uang kalian ke rekeningku karna aku yang akan memenangkan taruhan ini. Sahut lee kwang soo sambil meninggalkan restaurant  haha.

Anakitu, aku sekali kali ingin memukulnya sahut kim jong kook. Sambil meletakkan gelas terakhir dan meninggalkan haha sendirian.

Hyung, kau juga pergi teriak haha.

Aku masih harus mengurus saham perusahaanku.