Before You

Please Subscribe to read further chapters

Description

 Jo Kwangmin, Jo Youngmin | drabble | 

standard disclaimer applies

 

 

 

 

***

Sometime it’s really hard to understand!

***

Sebelum matahari benar-benar tenggelam ditelan bumi, warnanya meninggalkan semburat jingga yang mengangumkan. Hati siapapun tak ayal terjerumus kedalam pesonanya. Lantas, kenapa pria cantik bernama Jo Youngmin itu menatap sendu padanya ?. Wajah nya merengut, ia kesal dan juga marah. Disisi lain, pria yang memiliki rupa bak pinang dibelah dua dengannya menatap jingga dengan luka. Dialah Jo Kwangmin.

“Apakah, perasaan manusia itu benar-benar tak bisa dikendalikan ?”  Youngmin ingin mengacuhkan pertanyaan Kwangmin, pertanyaan saudara kembarnya. Ia hanya menjawab dengan satu angkatan bahu, itupun lemas.

“Apakah, perasaan ku bisa berubah menjadi sangat menakutkan?” Youngmin tersenyum sinis, sejujurnya, ia tak ingin menjawab, tapi ia kelelahan dengan semua pertanyaan saudaranya.

“Tergantung, perasaan apa yang kau miliki!” akhirnya, Youngmin menjawab semua pertanyaan yang bergulir dari mulut Kwangmin, pertanyaan yang terus menerus terlontar bahkan sebelum Jingga menyeruak mendampingi matahari.

“Menurut mu hyung, apakah aku pantas memiliki rasa seperti ini ?” untuk pertama kali dalam hidup Youngmin, ia kebingungan dengan seluruh pertanyaan Kwangmin. Kebingungan bagai mana menyusun jawaban yang tepat.

“Aku tak tau, pantas atau tidaknya!”

“Lalu, setelah tau seluruh perasaan ku, apakah aku pantas menjadi adik mu ?” Semburat Jingga semakin beranjak ke peraduannya, dan Youngmin menatap dengan iba.

“Apapun perasaan mu, bagaimanapun kehidupan mu, aku tetap seorang kakak untuk mu! tak akan berubah!”

Kwangmin menatap kakak kembarnya itu haru, ia beringsut memeluk pria cantik itu erat. Hatinya terluka parah karena perasaan yang dipendamnya, jiwanya kelelahan karena menampung rasa sakit yang terlalu lama.

“Andaikan saja Minwoo menerima perasaan ku seperti kau menerima kondisi kuhyung!” Youngmin menepuk pelan punggung adik kembarnya itu. Matahari telah menarik seluruh keindahan senja yang ditawarkannya, tak ada diskon untuk menikmatinya lebih lama, karena perlahan sang ratu malam beringsut keluar dari persembunyiannya.

“Aku kakak mu, keluarga mu, satu darah dengan mu, siapapun kamu tentu aku akan selalu menerima mu!”

Kwangmin merasa lega, setidaknya, pria maskulin itu tau kakak kembarnya akan selalu menghiburnya ketika ia mulai kelelahan. Enam jam yang lalu, sebelum matahari sombong mempertontonkan kecantikannya, Kwangmin menyatakan perasaan cintanya pada pria lain bernama Minwoo, dan sayangnya pria manis bernama Minwoo menolaknya dan meneriakinya dengan kalimat kasar. Seorang laki-laki tak pantas jatuh cinta pada laki-laki lainnya. Dan ketika, ia tau bahwa kakak kembarnya tak mengasingkannya karena ia tak mengingkuti peraturan dunia untuk jatuh cinta pada kaum Hawa, pria maskulin itu lega.

Sebelum kau tau, jingga tercipta karena perpaduan dua warna merah dan kuning dalam sebuah tipuan pandangan kasat mata, Kwangmin telah jatuh cinta pada seorang pria dan pria itu menyakitinya.

THE END

Foreword

So, it’s drabble, hope you like it.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet