Disaat sebuah perceraian mengharuskan seorang kakak dan adik  hidup dengan jarak dan waktu yang memisahkan mereka. Keegoisan perceraian orang tua yang memaksa mereka untuk ikut bersama ibu atau ayah yang membawa mereka secara terpisah,hanya secarik kertas dengan tulisan tangan didalamnya yang membuat mereka tetap saling berhubungan satu sama lain selama lebih dari 17 tahun. Im Yoona seorang gadis korea yang sudah cukup lama berdomisili di Jepang bersama ayahnya. 100 hari setelah kematian ayahnya yoona membulatkan tekad untuk kembali ke korea bersama kakak dan ibunya. Ia menuliskan keinginannya tersebut dalam surat yang tak pernah putus ia kirimkan kepada kakaknya Im Yuri begitupula sebaliknya. Yuri begitu antusias membaca surat dari adiknya yang berada jauh disana, ia begitu bersemangat untuk bertemu dan kembali bersatu dengan adiknya tersebut. Tepat dihari ulang tahun kakaknya yoona berangkat menuju Seoul tanpa mengirimkan surat kepada kakaknya, ia ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun yuri namun sebuah kecelakaan besar dari rusaknya sistem komunikasi di tower incheon airport membuat misskomunikasi yang fatal. Hal tersebut mengakibatkan pesawat yang ditumpangi yoona yang bersiap pada posisi landing bertabrakan dengan pesawat lain yang tengah take off di jalur yang sama. Kecelakaan tersebut mengakibatkan banyak korban berjatuhan termasuk yoona, walaupun nyawanya masih bisa diselamatkan namun luka berat yang ia alami membuatnya harus berada pada kondisi koma selama 1 tahun dan bangun dengan keadaan amnesia. Yoona bangun dengan dirinya yang tak ingat apa-apa, ia tak tahu siapa dirinya dan ia tak tahu apa tujuannya datang ke seoul. Selain itu tertidur selama 1 tahun lamanya membuat ia bangun dalam keadaan yang tak biasa. Yoona bangun dengan kedua matanya yang tak biasa, yoona dapat melihat segalanya ia dapat melihat mahluk hidup maupun yang tak hidup. Ia dapat melihat mahluk halus, kemampuannya tersebut mempertemukannya pada seseorang lelaki tampan yang belum pernah ia kenal selama hidupnya dan membantunya mengingat kembali siapa dirinya dan apa tujuan sebenarnya ia datang ke Seoul.