Till death do us part
Description
Seorang dokter keluar dari ruang operasi dan langsung menghampiri seorang pria.
"Selamat, Mr. Jang, anak anda lahir sehat dan sempurna." dokter Park menjabat tangan Mr. Jang.
"Oh, syukurlah dokter. Bagaimana dengan isrti saya?" Mr. Jang bertanya khawatir.
"Istri anda, sehat. Anda tidak perlu khawatir." jawab Dokter Park tersenyum. "Sebentar lagi dia akan dipindahkan ke ruang pemulihan."
"Terima kasih banyak dok, kalau begitu, saya akan melihat anak perempuan saya dulu." Mr. Jang tersenyum sumringah.
"Oh, saya belum mengatakannya Mr. Jang, anak anda adalah anak laki-laki, bukan perempuan." kata Dokter mengejutkan Mr. Jang.
"Apa?!!... Tapi dok, waktu di USG anda mengatakan kalau anak saya adalah anak perempuan?" kata Mr. Jang panik.
"Hahahah....itu biasa terjadi Mr. Jang. Mungkin sewaktu di USG, juniornya tertutup oleh kedua kakinya, jadinya tidak kelihatan." dan Dokter Park pun pergi meninggalkan Mr. Jang yang masih terkejut.
-----------------------------
Di ruangan bayi di rumah sakit yang sama, seorang anak berumur empat tahun, begitu asyik memandangi seorang bayi yang berbaring di box dari balik pintu kaca. Pipi bayi itu begitu chubby dan rambutnya hitam lebat.
"Ayo, Khun kita pulang." Mr. Horvejkhul meraih tubuh kecilnya dan mengendongnya.
"Ayah, dia sangat cantik." Nichkhun berkata dengan suara kecilnya.
"Dia tidak cantik, Khun. Dia tampan, karena dia anak laki-laki. Sayang sekali, jika dia anak perempuan dia akan menjadi istimu." kata Mr. Horvejkhul lembut.
Nichkhun tidak mengerti apa yang di katakan ayahnya. Nichkhun hanya terus menatap bayi itu, sampai ayahnya berbelok, dan ruangan bayi itu tak terlihat lagi.
------------------------------
"Jangan khawatir Sohee, kita tunggu anakku lahir, dan aku pastikan kalau anakku adalah perempuan, kita pasti bisa menjadi keluarga." kata Mrs. Horvejkhul menenangkan sahabatnya sambil mengelus kepala Mr. Jang lembut.
Mereka berkumpul di ruang pemulihan, Mr. Jang masih shock dan hanya duduk terdiam di sofa. Sedangkan Mr. Horvejkhul, sahabatnya duduk di sebelahnya.
"Aku, bukannya khawatir Shereen, aku hanya membuat kalian kecewa, perjodohan anak kita adalah impian orang tua kita, tapi aku merusaknya." kata Mr. Jang terisak lembut.
"Semua bukan salahmu, dan kau seharusnya bangga memiliki anak laki-laki lagi." sekarang Mr. Horvejkhul yang bersuara. "Jika anak-anak kita tidak bisa menjadi suami istri, kita akan tunggu cucu-cucu kita yang akan menjalaninya. Masih banyak waktu dan jalan agar kita tetap menjadi keluarga. Lanjutnya lagi.
"Kami telah membeli barang dan pakaian anak perempuan, dan kami juga sudah mengecat kamar tidurnya dengan warna Pink." ujar Mr. Jang sambil menghela nafas.
"Kau bisa mengecatnya kembali, aku akan membantumu." kata Mr. Horvejkhul.
---------------------------------
Foreword
Hai, readers, aku kembali dengan fict lain. Semoga readers menyukainya. Terinspirasi dari lagu 2AM. Can't Let You Go Even If I Die, dan K-drama Endles Love, aku membuat fict ini. Dan ini adalah fics angst pertamaku.. Enjoy...
Comments