#1

"Kapan kamu pertama kali bertemu dengan Kyungsoo?"

Entahlah, semua mengalir begitu saja. Jongin tidak pernah memikirkan atau mengingat bagaimana awalnya. Yang jelas, rumah mereka berdekatan dan mereka banyak memiliki kesamaan yang mungkin didapat-kan karena keduanya tumbuh besar bersama.

Kyungsoo, di mata Jongin, adalah seorang sahabat sekaligus guru yang mengajari banyak hal kepadanya tentang kehidupan. Kyungsoo adalah rumahnya, yang bisa memberikan rasa dan kenyamanan. Disaat Jongin sedang terjatuh, Kyungsoo setia menjadi penopang Jongin. Kyungsoo adalah semangatnya hidup, saat dia merasa menemui jalan buntu.

Jongin, di mata Kyunggsoo, adalah satu-satunya orang yang bisa bikin dia frustasi. Kim Jongin adalah satu-satunya cobaan dalam hidupnya yang, anehnya, tidak pernah ingin dia tinggalkan. Justru karena Jongin ia menemukan sisi lain kehidupan yang lebih seru di dunia ini, dan ia semakin ingin menjaga dan selalu ingin disamping Jongin.

Disinilah Jongin, disebuah taman yang sepi dengan mata yang sembab, sebenarnya Jongin ingin menyerah masalah bertubi-tubi selalu datang di kehidupannya, tapi.. masalah ini ia ingin kabur dan bunuh diri. 

PUK

"Kyungsoo hyung.." 

"Kau kemana saja? Aku mencarimu kemana-mana, Jongin"

"......."

"Kalau ada masalah, cerita aja, siapa tahu hyung bisa bantu?"

"Tidak apa-apa, hyung.."

"Yasudah." 

hening.

"Jongin, kuberi kau tujuh permintaan, asalkan tidak melewati batas kemampuan"

"Serius, hyung?"

Kyungsoo mengangguk.

"Tinggalkan, aku hyung"

"Itu sangat melewati batas kemampuan, Jongin"

"Aku bercanda, hyung"

"Yasudah, jadi apa permintaanmu Jongin?"

"Aku ingin hyung selalu ada disampingku, karena semuanya searasa mudah ketika aku berdekatan dengan hyung. Jangan pergi tanpa alasan hyung, Ingat selalu disampingku ketika aku butuh hyung"

"Ok, permintaan diterima."