Chapter 37

Never Let Me Go [Indonesian]
Please Subscribe to read the full chapter

Aku berlari karena terlambat datang ke sekolah untuk kedua kalinya. Mr. Kwon menatapku tajam saat aku berlari melewatinya, bersama dengan siswa lain. Bel baru saja berdering ketika aku menangkap wali kelas kami masuk ke dalam ruang kelas. Aku berlari dengan cepat dan tersenyum malu-malu saat aku mendesakkan diri ke pintu bersama dengan teman sekelas lainnya yang kebetulan juga terlambat. Aku berjalan menuju kursiku ketika seseorang duduk di bangku belakang tertangkap oleh mataku. Jongin.

Aku tidak berharap ia berada di sekolah saat ini, satu, karena ia tidak memberitahuku ia akan berangkat dan dua, terakhir kali kami berbicara, ia berkata bahwa ia akan menjadi sedikit sibuk di hari-hari berikutnya karena ia sudah memulai pelatihan. Aku memberinya senyum kecil saat aku duduk di kursiku, ia hampir membalas senyumanku ketika guru kami tiba-tiba memanggil namanya untuk mengabsen.

Setelah kelas berakhir, aku merasa lega Jongin tidak bertanya mengapa aku terlambat. Aku tidak ingin berbohong padanya, tapi aku juga tidak bisa mengatakan padanya. Sudah seminggu sejak aku menerima panggilan dari perusahaan ibu, memberitahuku bahwa ia dipecat. Aku ingat terduduk lemas di sofa setelah menerima panggilan, dengan jantungku berdebar keras di dalam dada, bukan karena efek ciuman Jongin yang hangat dan terus terbayang itu. Aku ketakutan.

Suara Bibi Sora bergema dalam kepalaku sekaligus.

Ia akan membawaku dan Young Soo. Ia akan membawa kami dan meninggalkan ibu ... ke mana?

Aku mencoba untuk berbicara dengan ibuku tentang hal itu hari berikutnya tetapi ia masih memasang ekspresi kosong di wajahnya. Aku langsung berpikir kami hanya akan berdebat jadi aku tidak melanjutkan. Ini semua tentangku, semuanya berada di tanganku sekarang dan aku harus tegar. Aku tahu itu akan terjadi dan aku juga tahu satu atau cara lainnya, Bibi Sora akan mengetahui tentang hal ini cepat atau lambat. Tapi untuk saat ini, aku harus melakukan apa saja untuk menjaga segala sesuatu tetap bersama-sama. Semua yang telah ibu lalui, hubungan yang telah kami lalui, aku tidak bisa membawa diriku untuk meninggalkannya. Sudah menjadi hal yang begitu mudah untuk membuang ibu. Kadang-kadang, aku benci diriku sendiri karena tidak memiliki keberanian untuk melakukannya, tetapi aku menyadari bahwa aku hanya tidak bisa dan tidak akan.

Tantangan Bibi Sora menjadi, entah bagaimana, seperti kekuatan pendorong bagiku untuk tetap kuat. Aku satu-satunya yang melakukan tugas di rumah sekarang, aku akan mengantar Young Soo ke sekolah di pagi hari, yang merupakan alasan mengapa aku sering terlambat beberapa hari terakhir. Aku perlu bekerja secara rutin pada hal itu sehingga aku tidak perlu menjelaskan diriku kepada siapa pun yang memperhatikan. Aku bekerja di Spines setelah sekolah untuk membayar biaya sekolah di semester terakhir ini dan juga beberapa tagihan rumah. Bibi Sora belum mencurigai apapun. Ketika ia bertanya mengapa ibu tidak menjemput Young Soo beberapa hari terakhir, aku mengatakan padanya itu karena aku bekerja di sana, kita bisa pulang bersama-sama. Bibi Sora menggubrisnya. Dan saat itulah aku menyadari sesuatu. Kapan aku menjadi begitu baik dalam berbohong?

Dan masalahnya adalah, aku juga telah berbohong kepada sahabatku. Well, itu tidak disengaja. Aku sudah menyembunyikan sesuatu darinya. Ya, itulah pengakuannya. Aku biasanya berbagi banyak hal dengan Min Jee, hal-hal semacam ini, tapi akhir-akhir ini, aku tidak bisa. Kadang-kadang, aku merasa seolah aku telah membebaninya di dalam hubungan kami. Ia sangat peduli tentang diriku dan ia biasanya melewati batasnya untuk menolongku, sekalipun itu berarti ia mengesampingkan urusan-urusannya. Akhir-akhir ini, ia sedang dalam suasana hati yang benar-benar baik yang belum kulihat dalam beberapa saat. Aku tidak ingin merusaknya. Aku hanya berharap ada semacam saklar OFF untuk otakku sehingga otakku akan berhenti berjalan hanya selama beberapa menit. Aku benar-benar bisa menggunakannya.

"Gunakan apa?" Tanya Jongin, menatapku penuh rasa ingin tahu.

Aku mengerjapkan mata dan ingat bahwa kami sedang berjalan menyusuri jalan. Setelah sekolah sore ini, ia mengundangku untuk berjalan-jalan dengannya di taman. Aku memiliki pekerjaan sore ini, tapi ia tidak mengetahuinya dan aku ingin menghabiskan waktu bersamanya jadi aku bilang ya. Namun ternyata, aku keluar dari jangkauanku lagi.

"Hah?" Kataku, bertanya-tanya apakah aku baru saja mengatakannya dengan keras.

"Kau bilang kau benar-benar bisa menggunakannya." Jongin mengklarifikasi. "Apa itu?"

Hebat, aku menggumamkan beberapa hal sekarang, aku berpikir sebal. "Oh, eh," aku mulai berpikir cepat. "Eh ... cupcake." Aku tergagap. "Aku benar-benar bisa menggunakan cupcake." Kataku dan kemudian ia tertawa.

Ia meraih tanganku saat kami menyeberang jalan dan membeli sekotak cupcake di toko kue mewah itu. Aku hampir duduk di sekitar meja tapi Jongin mengatakan kami akan maka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
suthchie #1
Chapter 55: Akhirnya selesai juga...

Wahhh ngak nyangka lho kalo ceritanya bakal publish selama itu...
Bersyukur aku dapat rekomendasi ff ini udah selesai... Bahakan aku cuma butuh waktu beberapa hari buat bacanya...
Soalnya aku tuh tipe orang yang ngak berhenti untuk penasaran sama cerita kalo belum selesai...
Pokoknya terima kasih banyak buat temenku yang udah merekomendasikan ff ini...

Secara keseluruhan aku suka cara menyampaikan ceritanya, ngak terburu buru tapi juga ngak ngebosenin...
Apalagi cast nya si jongin...

Pokoknya terimakasih buat authornya
yang udah bikin cerita yang hebat
suthchie #2
Chapter 54: Akhirnya balikan juga...
Jongin orang baik. Hana sangat beruntung memilikinya
suthchie #3
Chapter 53: Kuanggap itu sebagai tanda balikan...
Semoga
suthchie #4
Chapter 52: Cobaan hana terlalu berat...
suthchie #5
Chapter 51: Semoga ibu hana benar2 menjadi baik
suthchie #6
Chapter 49: Minjee trtaplah berada di sisi hana...
suthchie #7
Chapter 50: Untunglah hana punya sahabat baik seperti minjee...
suthchie #8
Chapter 48: Kenapa kau mengambil keputusan iyu hana...
Aku yakin, jongin sangat hancur...
suthchie #9
Chapter 47: Yang aku kawatirkan akhirnya trrjadi...
Pasti daehyun memberi tau hal buruk pada jongin
suthchie #10
Chapter 46: Itu hal baik hana... Semoga