Chapter 16

Never Let Me Go [Indonesian]
Please Subscribe to read the full chapter

"Ma-maafkan aku." Kata Dae Hyun, tampak sama-sama bingung dan sedih.

"Dae Hyun." Ucapku, menghembuskan napas. "Tidak, jangan minta maaf."

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanyanya, mencondongkan badan sedikit ke arah meja.

"Kau tidak boleh bersandar ke meja." Aku mengingatkannya.

Dae Hyun mundur lagi sedikit. "Oh ya, maaf aku lupa tentang itu." Katanya, tertawa canggung.

Tiba-tiba aku bertanya-tanya apakah rasa sukaku yang konyol pada Jongin benar-benar terukir di seluruh wajahku, aku pikir mungkin aku bisa mengkonfirmasikannya jika aku bertanya ke Dae Hyun, seseorang  yang tiba-tiba berbicara denganku. Terakhir kali selama ingatanku, ia mulai mengabaikanku ketika ia memutuu. "Apa yang kau maksud dengan apa yang baru saja kau katakan?" Aku bertanya ragu-ragu.

"Dengan apa yang aku katakan?"

"Ya." Kataku, "Bahwa aku terlihat berbeda?"

"Oh, begitu?" Kata Dae Hyun, tersenyum kecil sekarang. "Maksudku adalah wajahmu— "

"Ada apa dengan wajahku?"

"Pipimu, tepatnya." Dae Hyun mengoreksi dirinya sendiri, "Aku lihat kau kehilangan berat badan beberapa minggu terakhir ini. Pipimu agak kempes sekarang." Ia mengangkat bahu.

"Oh." Ujarku, merasa sedikit lega. Meskipun, aku tidak bisa tidak bertanya-tanya jika ia tahu bahwa dialah alasan mengapa aku kehilangan berat badan beberapa minggu terakhir. Setelah ia mencampakkanku. "Terima kasih, kurasa."

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya, menatapku dengan mata cokelatnya—mata yang dulu membuatku melayang.

"Aku baik." Jawabku seramah mungkin. "Jadi, eh, kau membeli sesuatu?" Tanyaku setelah beberapa saat keheningan yang canggung.

"Ya, sudah kubeli." Katanya, menempatkan dua buku di atas meja dan berdeham membersihkan tenggorokannya.

Aku mengambil bukunya dan melakukan apa seharusnya aku lakukan. Setelah beberapa saat, aku memberikan barang yang ia beli dan tersenyum padanya seperti bagaimana aku tersenyum untuk setiap pelanggan di Spines. "Terima kasih sudah datang." Kataku.

Dae Hyun tersenyum, matanya menangkap seseorang dibalik bahuku dan kemudian ia berpaling padaku. "Terima kasih." Tutupnya dan kemudian ia meninggalkan toko dengan buku-bukunya.

"Apa itu Dae Hyun?" Tanya Min Jee, muncul di sampingku.

"Ya." Jawabku. "Kenapa kau di sini, kau tidak boleh berada disekitar meja." Kataku lembut mendorongnya keluar dari meja.

"Apa yang dia inginkan?" Tanya Min Jee kesal setelah melihat ke luar pintu dimana Dae Hyun telah pergi.

"Dia membeli sesuatu." Kataku acuh tak acuh.

"Sekarang diamau  berbicara padamu." Ujarnya. Itu tidak benar-benar sebuah pertanyaan.

"Aku bilang dia baru saja membeli sesuatu." Kataku mendesah. "Pokoknya, tentang Jongin." Sambungku, mengubah topik pembicaraan. "Kau tidak boleh memberitahu siapa pun tentang hal itu."

Min Jee tersenyum nakal. "Tentang apa?"

"Kau tahu apa yang kumaksud. Terutama Jongin, kau tidak boleh memberitahunya." Kataku.

"Mengapa tidak?"

"Karena…" Aku menatapnya tegas. "Berjanjilah padaku."

"Bukan masalah," Min Jee cemberut. "Tapi aku masih berpikir kalian lucu."

"Oke, terserah." Kataku, berbalik saat ia mulai tertawa sendiri.

Setelah shift, Min Jee, Young Soo dan aku pergi ke mal untuk hang out sebentar. Kami menonton film dan makan es krim. Saat Young Soo dan aku sampai di rumah, ibu sudah menyiapkan makan malam dan ia mengatakan padaku ia akan mulai bekerja hari Senin. Keesokan harinya, ibu, Young Soo dan aku menghabiskan waktu di luar untuk merayakan pekerjaan baru ibu. Kami membawa Young Soo ke taman, ibu membawakan mainan baru, semuanya baik-baik saja dan aku berharap ini terus berlanjut.

 

-------

Pada hari tes pengganti Jongin, aku memberinya semangat ketika kami bertemu satu sama lain di ruang kelas kami sementara Min Jee menatapku penuh arti. Aku ingin mencekiknya saat itu. Ia sudah menggodaku sejak pagi ini dan setiap kali Jongin dan aku akan bicara, ia akan menatapku dengan menggoda dan bertingkah konyol ketika Jongin tidak melihat. Untungnya, Jongin tidak melihat semua itu, ia hanya memandang kami penasaran dan kemudian ia meningggalkan ruang kelas.

"Serius, kau harus menghentikannya." Aku menegur Min Jee setelah Jongin di luar jangkauan pendengaran.

"Kau tampak benar-benar lucu ketika kau sedang kesal!" Min Jee terkekeh. "Baik, aku akan menghentikannya." Katanya saat aku mendelik ke arahnya.

Sekitar waktu makan siang, Min Jee dan aku makan bersama Baekhyun dan lainnya. Kami makan siang dengan mereka hampir setiap hari. Aku tidak melihat Jongin sepanjang hari sepertinya, karena aku sibuk dengan kelasku dan draft majalah sekolah kami yang membutuhkan editing akhir, aku membantu Mi Young.

Keesokan harinya, aku mencoba untuk membuka loker yang bertindak benar-benar aneh siang itu. Aku tidak bisa membukanya, lokerku tertahan atau semacamnya.

"Apa sih mau

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
suthchie #1
Chapter 55: Akhirnya selesai juga...

Wahhh ngak nyangka lho kalo ceritanya bakal publish selama itu...
Bersyukur aku dapat rekomendasi ff ini udah selesai... Bahakan aku cuma butuh waktu beberapa hari buat bacanya...
Soalnya aku tuh tipe orang yang ngak berhenti untuk penasaran sama cerita kalo belum selesai...
Pokoknya terima kasih banyak buat temenku yang udah merekomendasikan ff ini...

Secara keseluruhan aku suka cara menyampaikan ceritanya, ngak terburu buru tapi juga ngak ngebosenin...
Apalagi cast nya si jongin...

Pokoknya terimakasih buat authornya
yang udah bikin cerita yang hebat
suthchie #2
Chapter 54: Akhirnya balikan juga...
Jongin orang baik. Hana sangat beruntung memilikinya
suthchie #3
Chapter 53: Kuanggap itu sebagai tanda balikan...
Semoga
suthchie #4
Chapter 52: Cobaan hana terlalu berat...
suthchie #5
Chapter 51: Semoga ibu hana benar2 menjadi baik
suthchie #6
Chapter 49: Minjee trtaplah berada di sisi hana...
suthchie #7
Chapter 50: Untunglah hana punya sahabat baik seperti minjee...
suthchie #8
Chapter 48: Kenapa kau mengambil keputusan iyu hana...
Aku yakin, jongin sangat hancur...
suthchie #9
Chapter 47: Yang aku kawatirkan akhirnya trrjadi...
Pasti daehyun memberi tau hal buruk pada jongin
suthchie #10
Chapter 46: Itu hal baik hana... Semoga