00: Prolog
Disney Nightmare [Indonesian]Disclaimer: Disney Nightmare by Rendeboo.
00: Prolog
Sampai sekarang, aku masih tidak yakin mengapa mereka memilihku untuk ikut dalam permainan gila mereka. Aku diseret masuk tanpa tahu betul aturan mainnya sementara orang-orang mengharapkanku untuk ikut saja. Kocok dadu. Ambil kartu. Gerakkan bidak. Semua tanpa ada penjelasan.
Ku pikir mereka hanya bosan dengan hidupnya, dan akulah sasaran terdekat yang mau mengikuti tanpa banyak tanya. Namun tetap saja, untuk melakukan semua kekacauan itu hanya demi menyenangkan diri...
Itu terlalu berlebihan.
♦♦♦
“JONGIN!”
Aku terlonjak bangun dari mimpiku, lalu kutekan bersamaan kedua mataku yang terpejam sebelum membukanya sedikit. Air mata mengalir deras di wajahku saat aku bangkit duduk dan melihat sekeliling. Aku ada di taman, kucing berbulu kuning-perunggu tidur di sampingku. Dia membuka sebelah matanya dengan malas, tidak mengetahui apa yang terjadi sebelum menutupnya lagi dan melanjutkan tidur siangnya.
“Lulu?” Terdengar suara memanggil.
Ibuku keluar dari rumah, mempercepat langkahnya begitu dia melihatku di atas rerumputan.
“Luhan? Ada apa? Kenapa kau menangis?”
“J-Jongin.” Aku berujar.
“Siapa?” Beliau mengernyit sedikit mendengar nama asing tersebut, namun beliau tetap melingkarkan lengannya di pundakku.
Aku menggeleng.
Mereka benar...
“Jika kau jatuh cinta pada siapa pun di dunia ini, permainan ini akan berakhir. Saat itu juga. Begitu kau menyadari dan mengatakan kata aku cinta padamu. Jika kau mengambil keuntungan dari peraturan ini dan mengatakannya pada seseorang yang tidak sepenuhnya kau cintai, maka kau akan kalah dalam sekejap.”
“Dan aku tidak akan bisa pulang ke rumah.”
“Benar. Tidak akan sulit membuat semua orang di sini mencintaimu karena mereka memang sudah mencintaimu. Yang mana hanya akan menyulitkan bagimu.”
“Jadi, maksudmu jika aku mencintai seseorang dan menyatakannya, aku akan pulang. Tapi tanpa orang itu.”
“Ya.”
“Yang berarti pada akhirnya, meski aku menangkan permainan ini... Aku tetap akan kalah.”
Suasana hening selama beberapa saat sebelum dia mengangguk.
“Aku rasa begitu.”
translated by amusuk
edited by amusuk
Comments