The Kiss

Close To You

Plain melodies

Simple Guitar Cords

Your humming to my songs

Lyrics of the heart

……and the rhymes of the moon

Make the best night music

Night music

That belongs to you and I

 

Aku membencimu dan itu sudah menjadi cukup alasan bahwa kita tak akan pernah bisa bersatu.

 

Chapter 3

 

Kai mengetuk-ngetukkan telunjuknya sambil menatap selembar kertas yang bertulis angka-angka soal kalkulus dihadapannya. Mulut Kai menggigit pensil mekaniknya, Kai mendengus, sambil melirik Kyungsoo yang justru melakukan hal yang kontras dengannya.

Do Kyungsoo duduk di sofa sedang tertawa geli sambil membaca sebuah komik, sedangkan Kai hanya ditinggal begitu saja dan harus menghadapi lima buah soal integral yang bahkan tidak bisa satupun ia pecahkan.

Kai mengeram, lalu membanting keras pensilnya. Kyungsoo menghentikan tawanya, kedua mata besarnya menatap Kai heran.

“Sudah selesai kau membaca komikmu?” tanya Kai dengan nada kesal yang teramat jelas.

Kyungsoo mengerjapkan matanya, “Dan kau apa sudah selesai mengerjakan kelima soal itu?”

Kai mendengus, “Dengar Do Kyungsoo, kalau kau hanya berniat memberiku soal. Aku bisa belajar sendiri dengan membeli kumpulan soal integral dan bukannya harus terpaksa pergi ke rumahmu. Kau itu bertugas mengajariku, bukan malah membaca komik sambil tertawa disaat orang yang seharusnya kau ajari pusing. Aku bahkan tidak bisa berkonsentrasi saat mendengar tawamu yang mengerikan itu.”

Kyungsoo menunduk, lalu meletakkan komiknya. Ia kemudian turun dari sofa dan duduk disebelah Kai, “Eung baiklah…nomer berapa yang kau belum bisa?” tanya Kyungsoo pada Kai.

Kai menatap Kyungsoo tajam, “Se-mu-a-nya” jawab Kai sinis.

Kyungsoo menghela nafas, mengambil pensil yang tergeletak dihadapan Kai sambil mengeram kesal, “Aigoo…kenapa aku harus mengajari anak sebodoh ini…” keluh Kyungsoo dengan suara pelan.

“Apa yang kau katakan?” tanya Kai tajam.

A-ani” Kyungsoo menjawab cepat lalu mulai menerangkan kelima soal integral tersebut.

.

.

.

“Setelah kau integralkan seperti ini kemudian masukkan x dan batasan lainnya-“

Kai menguap mendengar penjelasan Kyungsoo, kelopak matanya sudah ingin menutup saat ia merasakan ponsel yang berada di saku celananya bergetar.

 

From: Nosy Luhan

To: You

Cc:

Subj:

Hey, apa kau masih berkencan?

 

Kai membelalakkan matanya ketika membaca sms Luhan, apa maksud anak ini? Apa dia melihat dirinya dan Kyungsoo pulang bersama tadi? Tapi…. Kai sudah memastikan tidak ada orang yang melihat tadi. Dengan cepat Kai mengetikkan balasan pada Luhan.

 

To: Nosy Luhan

From: You

Cc:

Subj:

Kencan? Apa maksudmu?

 

Kai menggigit bibir bawahnya berharap semoga apa yang dimaksud Luhan berbeda dengan perkiraannya, Kai menatap sebal Kyungsoo disebelahnya yang masih sibuk menerangkan soal integral tanpa tau jika anak yang diterangkan olehnya tidak memperhatikan sama sekali. Kai merasakan ponselnya kembali bergetar , tanda jika Luhan telah membalas pesannya.

 

To: You

From: Luhan

Cc:

Subj:

Jangan berbohong  kkamjonginie, aku dan Sehun melihatmu pulang bersama anak bermata besar itu. Jadi? Kau benar-benar gay?

 

Kai mengumpat tanpa suara saat membaca balasan Luhan tersebut, ia tak memperhatikan jika Kyungsoo menyadari jika ia tidak memperhatikan apa yang dijelaskan olehnya.

“Apa kau sudah paham?”

Kai terkejut mendengar suara Kyungsoo, dengan tiba-tiba dan cepat mendongakkan kepalanya. Kyungsoo membelalakkan matanya saat menyadari kedua wajah mereka kini berhadapan.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Kai sambil mengerutkan alisnya, “Jauhkan wajah dengan mata besarmu itu dari wajahku.” Desis Kai yang membuat Kyungsoo terburu menjauhkan wajahnya yang memerah dan menundukkan kepalanya.

“Hey Kyungsoo…”

Kyungsoo mendongak, “Ya?” tanya Kyungsoo

“Sebaiknya kita tidak perlu berangkat bersama seperti tadi, aku sudah tahu rumahmu jadi lebih baik kau pulang saja duluan dan nanti aku akan ke rumahmu sendiri.” Jelas Kai.

Kyungsoo mengerutkan dahinya, lalu mengangkat bahunya, “Terserahmu sajalah, tapi kerjakan dulu lima soal ini sebelum kau boleh pulang.”

Kai mendesis, mengambil pensilnya lalu menggerutu sambil mengerjakan lima soal integral sialan tersebut.

.

.

.

“Ya! Kau salah lagi!” ujar Kyungsoo saat melihat Kai mengerjakan soal integral volume.

“Oh diamlah!”gerutu Kai sebal.

Integral sialan, Luhan sialan, dan terlebih Do Kyungsoo sialan!

*****

“Ya Jonginnie~”

Kai mengerang mendengar panggilan menjijikan yang dilontarkan oleh Luhan, Kai menatap sebal Sehun yang terkekeh mendengar Luhan memanggil Kai seperti itu.

“Luhan gege-ah, jangan mengganggu singa yang sedang marah.” Ujar Sehun masih dengan kekehan.

Kai menatap kedua temannya itu sebal.

“Jadi apa hubunganmu dengan Kyungsoo, apa kau berkencan dengannya?” tanya Luhan sambil menatap Kai penasaran.

Kai mengangkat ujung bibirnya, seperti menampakkan tampang jijik, “Apa maksudmu berkencan? Kalau aku mau menjadi gay, aku masih memilih lelaki yang lebih baik ya!” ujar Kai sebal.

Luhan terkekeh mendengar jawaban Kai, sedangkan Sehun menatap Kai geli, “Tentu saja, mana mungkin kau menolak Krystal dan lebih memilih Do Kyungsoo. Ah tapi bukankah Do Kyungsoo tidak buruk-buruk amat?”

“Bukan karena kalian gay, kalian bisa menjerumuskan teman kalian sendiri menjadi seperti kalian!” Kai menatap kedua temannya itu sebal.

“Lagipula, sampai kapan kau masih mau terbayang-bayang Seohyun noona, Kai…” ujar Sehun.

Raut muka Kai berubah ketika Sehun mengucapkan nama tersebut, “Jangan sebut nama orang itu dihadapanku.”

“Ah!” Luhan menepuk tangannya saat mengetahui suasana berubah canggung, “Bagaimana kalau kita bermain nanti malam? Bukankah sudah lama kita tidak bermain? Kudengar ada club baru yang dibuka di daerah Myeongdung.” Ujar Luhan dengan nada cerianya.

Kai menghela nafasnya, “Aku harus les dengan Kyungsoo menyebalkan, aku tidak bisa.”

Luhan terkekeh, “Sejak kapan kau menjadi penurut Kai? Sudah nanti malam ayo kita main, kalau perlu kau ajak si Kyungsoo.”

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Dan untuk apa aku harus mengajaknya?”

Sehun menepuk bahu Kai, “Kita kan juga mau berkenalan dengan mainanmu Kai”

Kai menepis tangan Sehun yang berada dibahunya, “Dan sudah berapa kali kukatakan, dia bukan mainanku, Sehunnie…” desis Kai tajam.

Sehun dan Luhan hanya bisa terkekeh melihat tingkah sebal Kai.

 

 *****

 

Kyungsoo mengamati beberapa buku yang ada di rak dihadapannya, ia kini sedang berada di perpustakaan sekolah. Mencari beberapa buah buku yang akan ia gunakan untuk tugas yang tadi diberikan oleh guru sejarahnya.

“Kyungsoo-ah…”

Kyungsoo terlonjat terkejut, ia berbalik dan mendapati Junmyeon-hyung tengah tersenyum geli padanya.

“Hyung, kau harus berhenti untuk mengejutkanku setiap kau muncul.” Ujar Kyungsoo sambil mengembungkan pipinya sebal, lalu kembali mengamati judul-judul buku dihadapannya. Ketika ada buku yang sesuai dengan bahasan tugasnya, ia akan mengambil buku tersebut.

“Aigoo… kau jangan cemberut seperti itu…” ujar Joonmyun sambil mencubit pipi tembam Kyungsoo.

Kyungsoo tidak menghiraukan Junmyeon, dan tetap pada pekerjaan sebelumnya yaitu mencari buku untuk tugasnya.

“Ya, kalau kau tetap tidak menghiraukanku, aku akan menciummu disini.” Bisik Junmyeon pada Kyungsoo.

Kyungsoo membelalakkan mata besarnya, seketika menjauhkan jarak antar tubuhnya dengan Junmyeon, “Hyung!” ujar Kyungsoo.

Junmyeon terkekeh, ia kemudian melingkarkan sebelah lengannya pada bahu Kyungsoo, Junmyeon mendekatkan wajahnya pada Kyungsoo, “Ya, berhenti memasang wajah tegang seperti itu atau aku akan menciummu sungguhan.” Ujar Junmyeon geli lalu menjauhkan wajahnya.

Kyungsoo menunduk menyembunyikan wajahnya yan memerah, “H-hyung, berhentilah bercanda.” Ujar Kyungsoo sembari memukul bahu Junmyeon pelan, menutupi kegugupannya.

Junmyeon tersenyum geli, “Omong-omong, pulang sekolah nanti kau mau aku traktir ke toko kue baru di seberang halte, kudengar kuenya enak- “

Kyungsoo tidak mendengar perkataan Junmyeon saat ia melihat tiga orang pria yang lewat dari ujung lorong rak buku tempatnya dan Junmyeon berada,

“Diam kau Luhan gege!”

Kyungsoo menggertakan giginya saat mendengar suara itu, raut mukanya tampak melihatkan kekesalan.

“Kyungsoo-ah…” Junmyeon meletakkan sebelah tangannya disalah satu bahu Kyungsoo, “Waeyo?” tanya Junmyeon yang heran melihat raut muka Kyungsoo yang tiba-tiba berubah seperti itu.

Kyungsoo mengerjapkan matanya, lalu menggelengkan kepalanya, “Tadi kau berkata apa hyung? Toko kue sepulang sekolah? Uh…maaf….tapi kalau sepulang sekolah aku tidak bisa…”

Junmyeon mengerutkan keningnya, heran karena jarang sekali Kyungsoo menolak ajakannya, “Kenapa?”

Kyungsoo meringis, “Uh… ada hal yang harus aku kerjakan, lain kali bagaimana?”

Junmyeon merasakan ada sesuatu hal yang disembunyikan Kyungsoo, namun Junmyeon memilih tersenyum, “Baiklah…” ujar Junmyeon sambil mengacak-acak rambut hitam Kyungsoo, “Lain kali kau tidak boleh menolaknya.”

Kyungsoo tersenyum sambil mengangguk.

 

*****

Kyungsoo menatap jam besar yang menempel di dinding ruang tamunya, jam sudah menunjukkan pukul Sembilan malam. Sangat bisa dipastikan jika Kai tidak akan datang ke rumahnya. Lalu untuk apa Kyungsoo tadi menolak ajakan Junmyeon? Kalau tahu si Kai tidak akan datang, Kyungsoo mungkin tidak perlu berdiam diri di rumahnya dan lebih memilih pulang dan ditraktir kue oleh Junmyeon-hyung.

Kyungsoo menguap, ia merapikan buku-buku berisi soal matematika yang semula ia siapkan untuk Kai si brengsek itu. Kyungsoo kemudian beranjak sambil mengamit buku-bukunya untuk ia bawa masuk ke kamarnya saat ia mendengar bel rumahnya berbunyi.

Kyungsoo mengernyit, ia kemudian meletakkan kembali buku-buku yang diamitnya di meja. Kemudian berjalan ke depan untuk membukakan pintu bagi siapapun orang yang membunyikan bel rumahnya itu.

“Hai.”

Suara berat dari seorang Kai menyapanya ketika Kyungsoo baru saja membuka pintu rumahnya tersebut, Kai mengenakan baju rapi. Celana jeans denim, singlet longgar yang ditutupi oleh jaket    .

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Kyungsoo, ia kenapa sebal melihat kedatangan Kai. Padahal beberapa menit sebelumnya ia merutuki Kai yang tidak datang ke rumahnya.

“Tentu saja untuk belajar matematika.” Jawab Kai langsung ngeloyor begitu saja masuk ke rumah Kyungsoo.

Kyungsoo berjalan menyusul Kai dari belakang , “H-hey! Aku kan tidak mengijinkanmu masuk! Lagipula ini sudah larut, apa orang tuamu tidak mengkhawatirkanmu?”

Kai berbalik, membuat Kyungsoo harus mendongak untuk melihat wajah Kai, “Kau kan bertugas mengajariku, jadi kau harus siap kapanpun dimanapun untuk mengajariku.”

“Uh…tapi aku mengantuk, lagipula kan jadwal aku mengajarimu itu sepulang sekolah, dan apa yang kau kenakan sekarang? Kau memangnya mau belajar atau clubbing?”

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Oh…aku memang baru pulang dari tempat club.”

Kyungsoo mengernyit, “Dan untuk apa kau kemari setelah pulang club? Iyuwh…. Aku bahkan bisa mencium bau alkohol dari bau mulutmu.” Gerutu Kyungsoo.

“Kau tidak usah banyak tanya, dan cepat ajari aku.” Ujar Kai dengan nada sebal, lalu berjalan mendahului menuju meja di daerah ruang tamu, tempat mereka kemarin belajar.

“Tapi….” Kyungsoo mendesah sebal, lalu berjalan sambil menggerutu sebal didalam hatinya.

.

.

.

“Jadi…kau menunggu sedari tadi?” tanya Kai dengan cengiran jahil diwajahnya.

Kyungsoo duduk disebelah Kai, “Jangan terlalu percaya diri, untuk apa aku membuang waktu dengan menunggumu.”

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Oh ya?”

Kyungsoo menghela nafas, “Kalau kau mau kesini untuk cari masalah, lebih baik kau-“ Kyungsoo berhenti berbicara saat menyadari wajahnya kini berada sangat dekat dengan wajah Kai.

“Lebih baik aku apa, hm?” tanya Kai sambil mengangkat ujung bibirnya.

“Apa yang kau mau?” tanya Kyungsoo sambil menahan debaran kecang didadanya.

“Apa menurutmu aku menarik, Do Kyungsoo?” tanya Kai tiba-tiba, “Apa kau tertarik padaku?”  tanya Kai lagi, kini ia mendekatkan jarak antara tubuhnya dengan Kyungsoo.

“Kau gila ya?” tanya Kyungsoo berusaha menenangkan dirinya sendiri dalam situasi ini.

Kai tersenyum sinis, “Katakan saja padaku, apa kau tidak tertarik padaku?”

Kyungsoo mengenyit, “Aku sama sekali tidak tertarik.” Dusta Kyungsoo.

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Oh ya? Lalu kenapa wajahmu begitu tegang?”

“A-aku….” Kyungsoo tiba-tiba tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kai.

Kai memegang dagu Kyungsoo, membuat Kyungsoo kini menatap kearahnya, “Aku menarik bukan?” ujar Kai lirih, sebelum kemudian Kai semakin memperkecil jarak diantara dirinya dan Kyungsoo lalu mendaratkan ciuman di bibir Kyungsoo.

Kyungsoo membelalakkan matanya, merasakan bibir Kai yang menempel pada bibirnya, dan tangan Kai yang kini entah kenapa sudah melingkar di pinggangnya.

“Apa yang kau, hmm-“

Saat Kyungsoo membuka mulutnya, Kai justru semakin melahap bibir Kyungsoo. Kyungsoo mendorong tubuh Kai segera, setelah mengetahui ini semua salah.

Tubuh Kai terdorong, punggungnya kini menubruk sofa yang berada dibelakang mereka.

“Plak!”  Kyungsoo mendaratkan tamparan keras pada pipi kanan Kai.

Kai menatap Kyungsoo tajam, matanya menampakkan kilatan amarah, “Kau…kau bukan Seohyun, jadi kau tidak berhak menamparku.” Ujar Kai tajam.

Mata Kyungsoo melebar, bingung dengan apa maksud Kai, tapi kemudian ia berdiri dan berkata balik dingin pada Kai, “Pulanglah”

Kai terdiam, sebelum kemudian ia berdiri dan berjalan keluar dari rumah Kyungsoo, “………” umpat Kai berulang-ulang.

 

******

 

Luhan meminum liquornya, lalu menatap sekeliling club yang tampak ramai, ia menepuk bahu kekasihnya Sehun yang tampak resah, “Kenapa? Dimana Jongin?” tanya Luhan pada kekasihnya itu.

Sehun menjilat bibirnya, sembari menggosok-gosok belakang lehernya, “Tadi ada Seohyun noona, aku melihat mereka berdua berbincang…dan saat aku bertemu lagi wajah Kai sudah seperti ingin membunuh orang.”

Luhan mengenyit, “Kau sudah hubungi anak itu?” tanya Luhan kini dengan nada khawatir.

Sehun mengangguk, pandangan Sehun lalu menuju ke lantai dasa dimana banyak terdapat pengunjung tengah berdansa disana, Sehun menepuk bahu Luhan, “Lihat itu.” Tunjuk Sehun pada satu arah.

Luhan melihat kea rah yang ditunjuk oleh kekasihnya itu, ia melihat seorang gadis tinggi bertubuh ramping dengan rambut kecoklatan panjang tengah asyik berdansa sambil menempelkan tubuhnya pada seorang pria.

Luhan mendesah, “Ini bisa menjadi alasan kenapa Jongin seperti itu.”

Sehun mengangguk, menyetujui apa yang dilontarkan oleh kekasihnya itu.

Well, mereka hanya berharap Kai tidak akan melakukan tindakan bodoh kali ini.

Semoga…

.

.

.

 

 

 

*****

 

Author's Note:

 

Oke jangan gebukin saya, saya tau ini cerita kok jadi ngalor ngidul *plak dung tak*

Akhirnya UTS saya kelar, semoga hasilnya gak jelek-jelek amat ya... dan saya mau bilang...saya gabisa janji untuk update setiap minggu selama bulan ini...tapi saya pasti bakal usahain bisa.

 

Betewe........ balesan komen aja ya langsung (?) hehe

 

@wooyochie: sebelumnya saya mau peluk kamu dulu (?) huks...thank you udah komen dari chapter 1 sampek chapter kemaren *padahal baru jalan 2 chapter* lol, eung... tapi menurutku si Kai-nya masih kurang jahat .__. dan yah ada cinta segitiga haha XD oke, makasih...semangat juga buat FF kamu, aku nungguin lanjutannya /dor

@Lemonadismdrew: Nanti ya....pasti ada saatnya Kyungmyeonnya banyak (?) hahaha

@yuuki_: oke, aku bakal berusaha untuk ngebuat Kai lebih jahat lagi ;___;9

 

Buat yang udah baca, silent reader ataupun nggak, yang nge subscribe ataupun enggak (?) makasih banyak ^^ ngeliat FF berbahasa Indonesia tapi udah di view sampek 300 udah bikin aku over bahagia (?) lol

 

-yunjaesick

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Yunjaesick
finally yeah~

Comments

You must be logged in to comment
arieflahay #1
Chapter 8: Lanjut pleaseeee..
abcddewi #2
Chapter 8: lanjuttttt
aizahputri #3
Chapter 8: Lanjuttt thor. Pasti masalalu yg anak kecil itu si kyungsoo ya
NikenDZL #4
Chapter 8: Cool XD next next XD
shippyo #5
Chapter 4: d.o suka jongn? Knapa papi suo d tlak??
dodokaisoo #6
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
dodokaisoo #7
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
erikagalaxy #8
aku baru basa langsung sukaaaa~
babysoo14 #9
Chapter 8: Annyeong kiki imnida, aku baru baca ff ini aku langsung suka sama alur cerita nya ^^ lanjutt thor
paparnmyeon_ #10
Chapter 8: LANJUT PLEASEEE KEPO AMA CERITANYA