Chapter 3

What if love

“Omma,”

“Hai sayang,” dengan segera Wendy memeluk ibunya.

“Appa ngak ikut pulang?”

“Mungkin besok,”

“Malam ini aku bisa dong tidur sama omma,”

“Kamu kangen banget ya?”

“Katanya cuman 2 minggu, nyatanya ini udah sebulan lebih omma ninggalin aku sendiri,”

“Maaf ya sayang, urusan sama pihak klien banyak mau nya jadi agak molor deh waktunya,” Wendy bisa mengerti itu semua. Yang ia inginkan saat ini berada dipelukan ibunya lebih lama.

 

Malam itu Wendy harus menjalankan tugasnya sebagai anak dari salah satu pebisnis sukses, Son Ji Sung. Ia harus menampilkan senyum terbaiknya untuk menyambut setiap tamu yang datang, dan berbincang-bincang tentang masalah bisnis. Wendy harus belajar masalah itu karena suka tidak suka ia juga akan terjun ke dalamnya suatu hari nanti.

“Appa, apakah suatu saat nanti aku harus meneruskan usaha appa?”

“Tidak harus dirimu Wendy,”

“Maksud appa?”

“Appa memiliki orang yang appa percaya, mungkin orang inilah yang akan meneruskan usaha appa,”

“Tapi jika aku mampu dan aku ingin, apakah appa akan mengijinkan ku untuk meneruskan usaha appa,”

“Tentu saja, itu akan jauh lebih baik,” sang ayah memeluk dan mengecup dahi Wendy.

“Yang penting kau senang menjalankannya Wendy ah,”. Ujar appa nya lagi. Wendy senang dengan kenyataan sang ayah tidak pernah memaksanya, tapi ia juga ingin membuat ayahnya bangga dengan ia yang mampu meneruskan apa yang telah ayahnya bangun dengan kerja keras. Alhasil malam ini, ia berada di antara rekan bisnis ayahnya, walaupun sebenarnya ia cukup bosan dengan hal-hal seperti ini, namun ia harus melakukannya jika ia ingin terjun ke dalam dunia sang ayah.

“Wendy kemari nak,” ujar Ji Sung sambil tersenyum ke arah anak semata wayangnya itu.

“Kenalkan ini Tuan Bae Kyung Soo dan putrinya Bae Irene,” Wendy cukup terkejut saat melihat Irene yang tersenyum di samping pria yang juga bisa dibilang tampan.

“Hallo Wendy,” tuan Bae menjabat tangan pria itu dengan sopan dan sedikit membungkukkan badannya untuk memberi hormat.

“Ini anak paman. Bae Irene,”

“Kami satu sekolah ayah,”

“Wah bagus kalau begitu,” ujar tuan Bae tersenyum pada Wendy.

“Sepertinya kerja sama ini akan lebih mudah tuan Son.”

“Ya anda benar tuan Bae,”

“Wendy, rencananya appa dan taun Bae akan memberikan kepada Irene dan kau sebuah proyek kecil, karena tuan Bae memaksa untuk memberikan proyek iklan ini pada putrinya sebagai bentuk tes yang tuan Bae berikan untuk anaknya, sekaligus appa ingin kau juga ambil alih dalam proyek ini.”

“Apa appa yakin?”

“Tentu saja nak Wendy, paman akan sangat senang jika kalian berdua belajar kerja sama untuk proyek ini,” sambung tuan Bae dengan sangat antusias.

“Minggu depan kita akan mulai rapat untuk membicarakan proyek ini,” jelas tuan Bae lagi. Namun dari pandangan Wendy, sepertinya Irene tidak begitu suka dengan ide ini.

“Wendy…. Ah maaf paman Son,” ujar Taeyoen yang tidak tahun jika ada tuan Son dan tuan Bae di sana.

“Appa, tuan Bae kalau begitu saya permisi dulu,” Wendy segera manarik tangan Taeyoen menjauh dari appa nya.

“Unnie, kau juga datang?”

“Kau tahu kan aku sudah mulai mengambil alih usaha ayahku,”

“Aku lupa,” jawab Wendy sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Yuri?”

“Hubungan?”

“Iya, kalian sering jalan berdua kan?”

“Tidak unnie, Yuri unnie hanya mengajakku jalan beberapa kali saja, tidak sering dan sepertinya akhir-akhir ini ia sering menceritakan tentang seorang gadis bernama Jessica,”

“Jessica?”

“Ya Jessica, unnie kenal?”

“Tidak begitu dekat, tapi yang unnie tahu dia adalah model yang cukup ternama,”

“Benarkah? Kok aku bisa ngak tau ya,”

“Soalnya Jessica lebih terkenal di Cina,”

“Ohh begitu,”

“Jadi kamu sama Yuri ngak jadian gitu,”

“Yuri unnie, awalnya nyatain kalau dia  suka sama aku, tapi aku bilang aku belum bisa serius, kan aku masih sekolah,”

“Iya juga sih, tapi kalian masih berhubungan baik kan?”

“Iya unnie,”

“Syukurlah, aku takut aja kamu dimainin sama play girl kayak Yuri,”

“Tenang aja unnie, Yuri unnie baik kok sama aku,” Wendy tertawa bersama Taeyoen karena yang ia tahu Yuri sering berganti-ganti pasangan jika ia bosan. Namun Yuri meyakinkan Taeyoen kalau ia tidak akan mempermainkan Wendy, dan sepertinya temannya itu menepati janjinya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Lega rasanya udah nyelesain ini..
Maaf ya kalau tidak begitu memuaskan kalian.
See u next

Comments

You must be logged in to comment
Favebolous #1
Chapter 11: Di tunggu karya selanjutnya
_SWenRene
#2
Chapter 11: Good!!! See you soon
Favebolous #3
Chapter 5: Duh Ddeulgi kemana lagi
Favebolous #4
Chapter 3: Di tunggu kelanjutannya
Favebolous #5
Chapter 2: Baru euy
_SWenRene
#6
Chapter 1: Yess new story from you!! Thank you so much!!