Chapter 9

This Love

 “Keluarga Bae sudah tidak bekerja lagi di rumah kita Wendy.”

“Tentu saja mom, ini sudah 5 tahun semenjak kepergian kita, aku yakin Irene  mendapatkan pekerjaan yang layak.”

“Apa kau tidak merindukannya.” Wendy hanya diam, ia sangat merindukan gadis itu, namun ia tidak bisa kembali ke Korea karena traumanya. Wendy akhirnya mengikuti saran sang ayah untuk melakukan terapi akan trauma yang ia derita dan itu butuh waktu 3 tahun untuk ia bisa melepas kepergian Amanda dan memulai kembali ke hidupannya dengan baik tanpa bayang-bayang sang kakak. Wendy menjadi pribadi yang sangat mandiri dan ia juga berhasil dengan karya-karyanya yang diminati oleh banyak agensi.Ia disibukkan dengan semua pekerjaan dan urusan sekolahnya, sampai-sampai ia sama sekali tidak memikirkan menjalin sebuah hubungan.

“Lima menit Irene,” Irene hanya mengangguk dan melihat dirinya di kaca. Ia menarik nafas panjang sebelum naik panggung dengan membernya yang lain. Ia tak percaya bahwa ia bisa berada di panggung yang sebesar ini. Butuh perjuangan panjang untuknya tiba di sini, latihan non stop, stress yang menimpanya, belum lagi ocehan di internet yang kadang membuatnya down dan harus mendapatkan terapy dari pihak agensi untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan para member group lainnya.

Ia melihat ibunya berada di barisan tempat duduk yang dapat ia lihat. Namun ia tidak tahu ada seseorang yang memperhatikannya dengan sangat lekat dan tak berhenti tersenyum. Red Velvet sedang mengadakan konsernya di Jepang. Dan jika semua orang berfikir Wendy tidak memperhatikan Irene, itu adalah sebuah kebohongan yang ia simpan rapat. Wendy selalu memperhatikan Irene, ia adalah salah satu sponsor Irene sejak awal mereka debut. Hanya saja, ia tidak ingin apapun menganggu keseriusan Irene, sehingga ia meminta semua itu dirahasiakan.

Irene meraih tangan Seulgi, mereka berdua memberi hormat pada penonton mengucapkan terima kasih yang mendalam karena telah mensuport mereka sampai sejauh ini. Irene tersenyum kepada Seulgi yang selalu ada di sampingnya, seberat apapun hal yang ia lalui ia merasa bersyukur karena Seulgi bersamanya. Mereka bahkan debut di dalam group yang sama.

Lampu panggung sudah dimatikan, semua pendukung konser sudah turun dari panggung menuju backstage. Mereka berjalan bersama sambil bersenda gurau karena konser yang mereka gelar berjalan dengan lancar. Red Velvet memasuki ruang ganti mereka, semua orang memberikan selamat pada group beranggoratakan 5 orang itu dengan Irene sebagai leader mereka. Setiap anggota memegang buket Bungan yang indah dan mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan berfoto bersama.

“Apa kau yakin tidak ingin masuk nak Wendy?” Tanya nyonya Bae. Karena ia yakin Irene sangat senang jika ia bisa bertemu dengan Wendy lagi.

“Sampaikan saja salam saya nyonya Bae, saya masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan.” Belum sempat Wendy pergi dari sana, Irene keluar memanggil ibunya. Ia tertegun melihat orang yang ada di depannya untuk beberapa saat. Irene melangkah pelan mendekati ibunya, ia menatap lekat Wendy. Ingin ia berlari memeluk Wendy, melihat senyuman Wendy untuk pertama kali membuat jantungnya berdegup kencang.

“Irene,” ia mengucap nama itu dengan lembut, membuat yang punya nama sempat berhenti bernafas. Ia sangat merindukan wanita yang ada di hadapannya sekarang.

“Ibu ayo masuk,” hanya itu yang bisa diucapkan Irene sebelum ia pergi dari sana, meninggalkan Wendy seorang diri. Wendy hanya tersenyum dan pergi dari sana, ia tahu akan seperti ini jika ia bertemu dengan Irene. Ia telah meninggalkan Irene begitu saja, sudah sepantasnya ia mendapatkan perlakuan seperti tadi.

“Irene, kau baik-baik saja?”

“Ya Seulgi,”

“Ayo kita kembali ke hotel, kita akan beristirahat untuk konser kita besok.” Irene yang masih tidak percaya Wendy kembali begitu saja dalam kehidupannya. Ia pergi begitu saja, karena ia tidak tahu harus bersikap seperti apa di hadapan Wendy. Ia putuskan untuk mengajak ibunya menemui member dan para staff. Irene menarik nafas panjang untuk menyesuaikan detak jantungnya yang masih berdegup kencang.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nazrif
#1
Chapter 10: Ohhhhh my god that's a beautifull ending i like it , finally they can comeback together , thank you author for make and share the another story about parents line wenrene i really enjoy it fighting and see you next time😍😍😍🥳🥳🥳🧨🧨👏👏👏🎉🎉🎉😍🤧😊😊😄😄💝💙💝💙💝💙🔥🔥🔥💪💪👋👋🙏👍👍
_SWenRene
#2
Yeheyy happy ending for them. This is so well written. Thank you so much for making this story
Dhedhe0788
#3
Hay guys, i hope you enjoy the story
Have a nice day