Chapter 3

Hey

Di atas meja Wendy sudah terdapat banyak coklat, ia sendiri bingung mengapa banyak sekali coklat di atas mejanya. Belum lagi saat ia makan siang beberapa orang gadis sudah mulai mendekatinya.

“Mau jalan ngak sama aku akhir pekan ini?” Tanya Lisa yang duduk di samping Wendy.

“Maaf Lisa, tapi aku sudah janji sama kakakku,”

“Bagaimana kalau besok malam, aku, Jisoo Jeni dan Rose akan nonton?”

“Baiklah, tapi aku boleh ajak Seulgi kan?”

“Tentu saja, aku tunggu besok malam ya, di mall X.”

“Ok sip.” Wendy tersenyum pada Lisa yang juga tersenyum ke arahnya. Belum jauh Lisa melangkah, seorang senior duduk lagi di samping Wendy.

“Hai Wendy.”

“Jessica sunbae.”

“Terlalu formal, panggil saja aku kak Jessica, atau Sica.”

“Ah iya kak Jessica, ada apa?”

“Kamu kosong ngak akhir pekan?”

“Aku ada janji sama kakakku.”

“Besok malam?”

“Sudah janji sama Lisa.” Jessica yang terlihat tidak akan menyerah terus menanyakan Wendy apakah ia memliki waktu kosong.

“Ya sudah malam ini aja kalau gitu.”

“Tapi…”

“Ngak ada tapi-tapi, aku jemput kamu ke rumah ya?”

“Memangnya kakak tahu di mana aku tinggal.”

“Ya taulah, bye Wendy.”

“Wah, Wen baru dua hari kamu jauhin Irene udah ada aja yang deketin kamu.”

“Hah, sepertinya akan menjadi minggu yang sibuk buat aku Seul.” Keduanya tertawa sambil melanjutkan makannya. Dari kejauhan Irene dan Sooyoung melihat bagiamana gadis-gadis itu mendakati Wendy.

“Well Irene, ternyata kau mencampakkan seseorang yang sudah ditunggu untuk mereka rangkul.”

“Bukankah itu bagus untuk Wendy?, karena ia bisa mendapatkan orang yang menyukainya.”

“Kau benar, semoga Wendy mendapatkan orang yang menyayanginya dan ia sayangi.” Kata-kata Sooyoung entah mengapa membuat Irene merasa begitu sedih. Baru dua hari Wendy menjauhinya, ia merasa kekosongan di hatinya. Tapi sepertinya itu tidak terjadi pada Wendy karena ia sudah bisa menerima keputusan Irene dan menjalani harinya dengan cukup baik.

“Tumben pulang lebih awal miss.”

“Ah, aku tidak lagi menuggu seseorang Mrs.Jung,” Wendy tersenyum dan mengecup sekilas pipi Mrs. Jung sebelum ia masuk ke kamarnya.

Sebuah mobil sedan sudah berhenti di depan pintu rumah Wendy. Yuri berlari ke arah pintu dan membukakan pintu  untuk Jessica yang terlihat sangat cantik malam itu.

“Aku Jessica, apa Wendy ada?” Yuri yang terlihat cukup terpana dengan penampilan Jessica awalnya hanya memandangi Jessica, lama ia baru menjawab kalau Wendy sedang bersiap-siap.

“Tidak ingin menunggu di dalam saja?” ujar Yuri.

“Tidak, saya tunggu di sini saja.” Tak lama Wendy turun dengan pakaian casualnya, dan ia cukup kaget melihat Jessica yang terlihat menggunakan dress yang menurut Wendy sedikit terbuka.

“Kak, aku pergi dulu ya,”

“Jessica?”

“Ya.”

“Jangan bawa Wendy ke bar ya, aku tidak ingin ia pulang dalam keadaan mabuk!” Jessica hanya mengangguk dan meraih tangan Wendy.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.. semoga ngak bosan baca cerita aku yang mungkin banyak kemiripan dan singkat.
Aku nyelesaian cerita ini seharian mumpung libur.
Mungkin akan ada beberapa epilog dari cerita ini, tapi ngak hari ini, hehehe
I hope you guys enjoy the story

Comments

You must be logged in to comment
Nazrif
#1
Chapter 1: Waawww that's reall2 cool, beautifull, and sweet i verry like this every your story always amazing thank you so much for share and write many story about wenrene fighting i hope we can see you in another story that you make 😍😍👏👏💖💙🙏🙏💪💪🔥🔥😄😄😊😊🥳👌