Chapter 2

Hey

Wendy menutup pintu kamarnya dan melepas seragam sekolah dan menggantinya dengan pakaian yang lebih enak untuk ia pakai. Ia keluar kamar untuk menyegarkan pikirannya.

“Miss, mau saya buatkan jus buah.” Wendy hanya mengangguk dan duduk di meja makan sambil memainkan handphonennya. Ia bermain game yang bisa mengalihkan pikirannya dari Irene dan sepertinya itu cukup berhasil karena Wendy sudah bisa tersenyum saat terus memainkan game itu.

“Wendy.. kakak pulang.”

“Kakak ?,” Wendy langsung bangkit dari tempat duduk nya dan memeluk kakak  nya erat.

“Aku sangat merindukannmu kak.”

“Aku juga,” Yuri melepaskan pelukannya dari Wendy dan mengecup dahi adiknya itu.

“Baru beberapa minggu aku pergi kau sudah setinggi ini.”

“Yaaa, jangan mengejekku” Yuri sangat senang mengganggu adiknya.

“Kok kamu keluar dari dapur?, ngapain di dapur, masak untuk kakak ya.”

“Ya ngak lah, aku main game, kan ada mrs. Jung yang masak untuk kita.”

“Memang mrs jung masak apa?” Wendy mengangkat bahunya dan menggiring kakaknya ke sofa ruang tengah untuk membuka hadiah yang dibawa Yuri untuknya. Ia membuka hadiah itu satu persatu namun, saat ia membuka satu hadiah yang ia pesan, hatinya kembali bersedih karena hadiah itu akan ia berikan untuk Irene. Sadar kalau ekspresi Wendy berubah melihat kado itu Yuri menarik adiknya itu ke dalam dekapannya.

“Apa ada yang mengganggumu?” Wendy menggeleng, ia merapikan hadiah-hadiah yang dibawa Yuri untuknya termasuk hadiah untuk Irene darinya.

“Wen, kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, cerita ke kakak ya, jangan dipendam sendiri.”

“Sip” Wendy mengangkat jempolnya, saat ia hendak menuju kamar dan meletakkan hadiah-hadiah itu.

Irene melihat sebuah kotak di atas mejanya dan terdapat sebuah note di atasnya.

Aku janji ngak akan menampakkan wajahku di hadapanmu lagi. Aku minta maaf.

“Dari siapa Rene?” Tanya Sooyoung. Irene hanya menunjukkan note yang diberi seseorang yang ia tahu itu adalah Wendy.

“Kamu yakin?, minta Wendy untuk ngak muncul di hadapan kamu lagi?”

“Iya,”

“Hadiahnya?”

“Kamu mau?”

“Tapi itukan gelang yang selama ini kamu pengen?, kamu yakin mau di kasih ke aku?” Tanya Sooyoung untuk meyakinkan Irene.

“Aku bisa beli sendiri nanti kalau liburan.”

“Ya udah, sini buat aku aja, dari pada kamu buang.” Tanpa ragu Sooyoung memakai gelang dengan taburan batu rubi merah yang sangat indah itu. Wendy sengaja memesannya ketika Yuri masih di Eropa, Sooyoung memberitahu Wendy jika Irene sangat menginginkan gelang itu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.. semoga ngak bosan baca cerita aku yang mungkin banyak kemiripan dan singkat.
Aku nyelesaian cerita ini seharian mumpung libur.
Mungkin akan ada beberapa epilog dari cerita ini, tapi ngak hari ini, hehehe
I hope you guys enjoy the story

Comments

You must be logged in to comment
Nazrif
#1
Chapter 1: Waawww that's reall2 cool, beautifull, and sweet i verry like this every your story always amazing thank you so much for share and write many story about wenrene fighting i hope we can see you in another story that you make 😍😍👏👏💖💙🙏🙏💪💪🔥🔥😄😄😊😊🥳👌