SAD

Sad

Pagi ini Jessica sudah menyibukkan diri dengan semua persiapan pembukaan restoran pertamanya di Seoul, Clareau. Pembukaan restoran miliknya ini menjadi penutup dari rencana satu tahun dari Blanc and Eclare perusahaan milik Jessica. Setelah memutuskan untuk vacum dari dunia entertaiment, Jessica menunjukkan integritasnya dalam mengembangkan bisnis yang ia jalankan. Berawal dari perusahaan fashion yang fokus pada produk kacamata, Jessica perlahan mengembangkan bisnisnya kebidang yang lebih luas.

Jessica kembali mengelilingi sudut ruangan yang sudah ditujukan untuk diletakan peralatan musik yang akan mengiringi acara pembukaan restorannya nanti. 

“ Tidak mungkin aku hanya menaruh speaker dan music control disini, ini acara pembukaan restoran bukan pesta ulang tahun, tidakkah kita bisa mencari musisi pengganti lainnya? “ Keresahan sangat terasa dari kalimat yang Jessica tujukan pada supervisor restorannya, Choi Minho. 

“ Akan aku usahakan untuk mencari musisi pengganti noona, namun kupastikan akan amat sulit menemukan pengganti dalam waktu kurang dari 5 jam “ Minho menjawab pertanyaan Jessica dengan penuh kekhawatiran.

Jessica memejamkan mata untuk kembali menangkan pikirannya sejenak, ia percaya bahwa solusi tidak akan datang ditengah pikiran dan hati yang kalut. Jessica paham betul yang Minho sampaikan mana mungkin mencari pengganti musisi hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 jam, ia mencoba memutar otaknya untuk kembali mencari solusi, Jessica tidak suka akan kegagalan, terutama bila kegagalan itu ada saat acara pembukaan restoran pertama miliknya.

Setelah sepuluh menit mencoba mencari orang yang ia rasa mungkin bisa membantunya, Jessica memunculkan ide yang untuknya lumayan gila, ini bukan sesuatu yang akan ia pilih bila ia mempunyai pilihan lain. 

“ Minho aku tahu kau pernah bekerja disalah satu studio musik, bisakah kau mencari satu saja temanmu untuk bernyanyi, aku tak perduli aku harus mengeluarkan biaya berapa atau lagu apa yang ia bawakan, aku butuh musisi untuk malam ini, kau bisa membantuku kan ? “  binar mata penuh harap dari Jessica berhasil membuat Minho tergugah. 

“ Baiklah jika itu menjadi satu-satunya solusi, tapi kau harus berjanji tidak akan protes akan siapapun atau apapun lagu yang ia mainkan” Jessica memberikan anggukan tanda setuju akan pernyataan yang Minho sampaikan. 

Setelah selesai berdiskusi dengan Jessica, Minho pamit untuk menghubungi sesorang yang ia rasa dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Setelah mengirim pesan dan meminta waktu untuk menelfon, Minho melancarkan aksinya.

 

“Hyung aku sangat butuh bantuanmu, apa kau tega bila aku diberhentikan dari pekerjaan, kau tau keadaan ekonomi sedang buruk bila aku tidak bekerja aku harus hidup bagaimana hyung” Minho mendramatisir setiap kata yang keluar dari mulutnya

“Kau tau aku sudah lama tidak bermusik, aku sudah lupa caranya bagaimana dan kau pun tahu mana mungkin bisa melakukan persiapan dalam waktu sesingkat ini” Taeyeon menyampaikan pendapatnya. 

Minho berusaha meyakinkan Taeyeon dengan berbagai cara mulai dari rayuan mentraktir makan hingga ancaman akan bergantung hidup dengan Taeyon apabila ia dipecat. Setelah 5 menit memutar kata dan otak Minho mendapatkan jawaban yang ia inginkan 

“ Yasudah aku bantu, namun kali ini saja, kau berjanji tidak akan memberitahu teman-teman bahwa aku kembali bernyanyi, ini hanya karna aku iba padamu “ Taeyeon mengalah. 

Terikan kegirangan dan ucapan terimakasih menjadi penutup perbincangan Minho dan Taeyeon. 

 

Apa yang disampaikan Taeyeon pada Minho tidak sepenuhnya benar, Memang ia telah meninggalkan cita-citanya sebagai musisi, ia memilih untuk hidup yang bertolak belakang dengan dunianya dulu. Taeyeon bekerja sebagai salah satu staff di kantor pemerintah, ia menghabiskan waktunya didepan komputer dan menjalankan kegiatan administratif lainnya, namun musik masih menjadi sahabat baiknya, ia masih sering bernyanyi, membuat lagu, mengulik lagu, walau semua kegiatan itu dilakukan hanya untuknya sendiri. 

Taeyeon bukanlah tidak berhasil pada karir musiknya ia sempat menjadi idola bagi para kaum hawa pada masanya, Taeyeon yang memiliki wajah imut namun terlihat tegas saat sedang bernyanyi menjadi idola saat itu, sampai satu kejadiaan menimpanya dan akhirnya merubah kehidupan Taeyeon sepenuhnya. 

Taeyeon berjalan dari halte bus yang telah diarahkan oleh minho, ia berjalan beberapa menit dan sampai disebuah gedung yang didominasi warna hitam dan diberi sentuhan putih dibeberapa sisi. Taeyeon beberapa kali melewati daerah ini namun baru kali ini ia melihat gedung yang ada dihadapannya sekarang. Blanc and Eclare, tulisan ini terpasang kokoh tepat di atas pintu masuk gedung. Tak menunggu lama ia menelfon Minho untuk memberitahu bahwa ia telah sampai.

“Hyung” suara lantang Minho terdengar menggelegar dari balik pintu. Minho berlari dan memeluk Taeyeon yang sedikit kehilangan kesimbangan akibat pelukan dari Minho. 

“ Akhirnya hyung, kau memang selalu menjadi hyung andalanku “ Taeyeon memberikan senyum mengejek sembari mengacak rambut Minho 

“ kau ini selalu saja membuatku repot “  ucap taeyeon 

“ kau kan tau hyung mendapatkan pekerjaan di perusahaan start up sekelas Blanc and Eclare ini tidak mudah, aku akan berusaha mati-matian untuk mempertahankannya walau aku harus membuatmu repot aku tidak perduli” 

Taeyeon hanya terkekeh mendengar penuturan dongsaengnya ini. 

Minho mengajak Taeyeon untuk masuk dan mempersiapkan diri untuk acara nanti. 

“Hyung kau harus bertemu dengan bosku, ia wanita yang cantik dan pintar aku yakin kau akan jatuh hati padanya” 

“Kau tau tidak, kau terdengar seperti ommaku, aku kesini untuk bekerja Minho bukan untuk mencari jodoh” 

“ tapi bosku berbeda hyung dia lebih dari cantik, ia mempesona “ Minho mengoceh sambil menemani taeyeon menyiapkan gitarnya

“ Apa tugasmu hanya mengobrol di perusahaan ini ? Kau terlihat nyaman mengobrol panjang denganku disini “ Taeyeon mengungkapkan ejekan yang berbalut penasaran terhadap Minho

“ AH! Benar juga aku harus menghubungi bosku dan menyampaikan bahwa kau telah hadir, kau tak apa bila aku tinggalkan hyung? Taeyeon hanya mengangguk sebagai tanda setuju, ia pun kembali berkutat dengan gitarnya. 

Jessica sedang mempersiapkan dirinya untuk acara nanti, ia sedang berada di salon untuk memoles diri agar dapat tampil sempurna.  Ia berbincang kecil denga Areum stylish sekaligus make up artist yang sudah bekerja lama dengannya. Perbincangan mereka sedikit terputus saat ponsel Jessica menerima pesan dari Minho yang menginformasikan bahwa musisi yang akan mengisi acara nanti sudah datang dan sedang bersiap. Jessica kembali mengalihkan perhatian dari ponselnya ke cermin besar didepannya, sambil menghela nafas ia kembali memejamkan mata dan membiarkan Areum menyelesaikan tugasnya.

Malam itu Clareau terlihat begitu elegan, dekorasi minimalis namun mewah menambah kesan mahal pada setiap sudutnya. Tamu-tamu yang datang terlihat formal, diantaranya terdapat beberapa teman Jessica, yang memang hadir untuk memberikan dukungan, terdapat beberapa kolega serta investor yang akan menjadi saksi malam pembukaan restoran Clareau. Jessica sendiri terlihat anggun dengan blazer dan celana panjang bernuansa putih dipadu dengan heels hitam yang membuatnya terkesan formal namun elegan. Jessica menyambangi tamu-tamu yang telah hadir, mengucapkan rasa terimakasih selagi bertukar kabar. Malam ini Jessica tidak sendirian ia didamping Tyler Kwon Partner bisnis sekaligus tunangannya.

Acara berlangsung secara hangat, Jessica menghabiskan waktu dengan teman-temannya, sudah cukup lama ia tidak berkumpul untuk sekedar berbincang tentang berbagai hal dengan teman-temannya, persiapan pembukaan restoran ini memakan waktu Jessica.

Dari sudut ruangan samar terdengar lantunan musik, Jessica menghentikan sebentar obrolannya, ia hening untuk mendengar suara dari musisi yang sedang bernyanyi. Sejenak Jessica merasa suara ini begitu akrab ditelingannya, namun pikiran itu cepat-cepat ia kubur dan kembali fokus pada obrolan. 

Taeyeon melantunkan Gravity milik John Mayer untuk menghibur tamu-tamu yang telah hadir, ia begitu menikmati alunan dari lagu yang ia nyanyikan, tak disangkal Taeyeon rindu melakukan ini. 

Dari jarak yang tak terlalu jauh Minho terlihat menikmati alunan musik yang keluar dari Taeyeon tak jarang ia mengacungkan jempol sebagai ekspresi bahagianya terhadap Taeyeon, Taeyeon melemparkan senyum kearah Minho sebagai tanda terimakasih. 

Penampilan Taeyeon harus terhenti sejenak dikarenakan prosesi acara pembukaan akan dimulai, Minho yang bertugas sebagai moderator acara mempersilahkan Jessica untuk tampil dan mulai memberikan sambutannya.

Disudut lain Taeyeon menyadari mengapa Blanc and Eclare tidak asing baginya, ini adalah perusahaan milik mantan kekasihnya, Jessica Jung.

Jessica larut dalam setiap kata ungkapan terimakasih serta sekilas kisah tentang berdirinya Clareau, Jessica menyudahi sambutannya dengan mengajak para tamu untuk mengangkat gelas dan bersulang bersama. 

Taeyeon tak bisa melepas pandangannya dari Jessica, baginya tak ada yang berubah dari Jessica masih sangat amat cantik seperti dulu, senyumnya masih menjadi pemandangan favorit untuk Taeyeon. 

Hingga suara dentingan gelas membangunkan Taeyeon dari lamunannya. 

Minho kembali mengambil alih acara, 

“ Bagi para tamu undangan silahkan menyicipi sajian khas milik Clareau yang telah disediakan dan untuk mengiringi hangatnya malam ini mari kita sambut, Kim Taeyeon” 

Nama yang diteriakan Minho menarik perhatian Jessica, secara otomatis ia memutar kepalanya mengarah pada sudut tempat penyanyi itu berada. 

Sejenak Jessica membeku, nama itu, suara itu, wajah itu, semua hal yang Jessica rindukan. Lintasan kenangan sepuluh tahun lalu kembali muncul begitu jelas dipikiran Jessica, setengah dari dirinya ingin berlari dan memeluk sosok yang dirindukan itu. 

Tak ada yang berubah dari Taeyeon masih sama, masih manis dengan senyum yang menenangkan Jessica. 

Taeyeon melantunkan lagu Sad milik Lany sebagai lagu penutup dari penampilannya hari ini. 

 

You cut your hair, you dried your tears

You look happier than ever

And i hear he’s nice and treats you well

I wish that i had loved you better

Cause it feels like i’ll never get over you 

And i dont know what i’m suppossed to do 

 

Saling pandang antara Taeyeon dan Jessica pun tidak terhindarkan, mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. 

Taeyeon mencoba tersenyum, ia berusaha meyakinkan Jessica bahwa ia baik-baik saja.

Jessica menatap dalam kedua mata teduh Taeyeon, ia merindukan mata ini, mata yang selalu bisa membuat Jessica yakin pada setiap keputusannya. 

 

So i stay out late with all your friend, and i get so drunk that i pretend

That i dont miss, all the good things that we had

Cause i heard you found somebody else

And it breaks my heart and hurts like hell 

Cause i know 

That i will never get you back 

 

Jessica mendekat kearah Taeyeon, ia ingin melihat taeyeon lebih jelas.

Taeyeon masih memandang kesatu arah, memandang Jessica. 

Ruangan yang hingar bingar seolah menjadi sunyi bagi keduanya, Jessica tidak lagi sadar bahwa ia berperan sebagai pimpinan dari restoran yang sedang dirayakan pembukaannya ini, yang Jessica tau saat ini ia ingin mendekat, mendekat kearah Taeyeon-nya. 

Taeyeon masih melantunkan lagu yang sedang ia nyanyikan, tangannya masih lihai memetik gitar yang ia kalungkan dibahunya. 

Setiap lirik yang keluar dari mulut taeyeon seolah  menjadi kalimat-kalimat yang mewakili apa yang ingin ia sampaikan pada Jessica, Taeyeon memandang dalam mata Jessica ia tak lagi perduli bila Minho menegurnya karna tak fokus saat bekerja, yang Taeyeon tau ia rindu, rindu akan sorotan hangat mata Jessica-nya. 

 

And i cant believe, what im going through

I hate my self for losing you 

 

Taeyeon mengakhiri lagunya saat jessica tepat berada di depannya. 

Sejenak tak ada kata yang dapat keluar dari mulut keduanya, membeku itu yang mereka rasakan. 

Taeyeon memberanikan diri untuk memulai membuka perbincangan

“ Apakabar ? Sepertinya sudah begitu lama kita tidak bertemu “ taeyeon memajukan tangannya untuk dapat menjabat tangan Jessica

Jessica menerima jabatan tangan taeyeon 

“ aku baik, iya sudah begitu lama tidak bertemu, terimakasih sudah mau membantu acara malam ini” Jessica melempar senyum pada Taeyeon.

“ Minho adalah dongsaeng kesayanganku wajar aku membantunya, ia berkata kamu akan memecatnya bila tak bisa mencari musisi pengganti “ Taeyeon melemparkan sedikit candaan untuk mencairkan suasana keduanya, Jessica hanya bisa tersenyum membalas candaan Taeyeon saat ini otaknya tak mampu memikirkan hal lain. 

“Restoranmu bagus sekali, aku mencoba sedikit makanan yang Minho beri tadi dan rasanya sangat enak, aku pastikan restoran ini akan sukses” Taeyeon berusaha menjaga sikapnya.

“ Aku mencoba lini bisnis lainnya, ini pertama kali aku masuk pada dunia F&B masih banyak yang harus dikembangkan agar dapat jadi lebih baik lagi “

Taeyeon dan Jessica berbincang seputar topik-topik umum untuk menghindari rasa ganjal dari keduanya. 

“ Kenapa kau sendirian hari ini? Mana teman bandmu yang lain ? “ Jessica menyampaikan rasa penasarannya

Taeyeon terkekeh mendengar pertanyaan jessica 

“ Aku sudah lama tidak aktif bermusik, aku bekerja sebagai staff di kantor pemerintahan sekarang, kurasa musisi memang bukan takdirku”

Jessica begitu terkejut mendengar penuturan Taeyeon. Bagi Jessica salah satu orang yang mengajarkannya untuk tetap fokus dalam bermimpi dan menggapai cita-cita adalah Taeyeon. Dimatanya Taeyeon adalah sosok pantang menyerah dan akan melakukan apa saja untuk menggampai mimpinya. 

“ Kau berhenti bermusik ? Sejak kapan ? Apa yang terjadi ? “ Jessica begitu menggebu ingin mengetahui apa yang terjadi pada Taeyeon.

“ Tak semua rencana dapat terjalankan, kadang kita perlu berhenti dan mengerti bahwa hidup tak cuma soal mimpi, hidup adalah tentang realita yang harus dijalankan “ Taeyeon mencoba tetap tenang walau hatinya terasa getir saat menjelaskan pada Jessica.

Jessica masih ingin menyampaikan pertanyaannya namun obrolan keduannya terpotong saat tunangan Jessica memintanya bergabung dengan para investor.

“ Aku senang bisa bertemu lagi denganmu “ Taeyeon mencoba mengakhiri obrolan keduanya “ aku berharap kau tetap sukses dan bahagia selalu Jessica “ Taeyeon kembali memberikan tangannya agar dapat dijabat oleh Jessica.

Jessica mengambil tangan Taeyeon dan menjabatnya

 “ Aku berharap hal yang sama untukmu Taeyeon, terimakasih sudah membantu “ Jessica menggenggam tangan Taeyeon. 

Bersamaan dengan tangan jessica dan taeyeon yang terlepas, perbincangan mereka juga turut berakhir. Jessica kembali pada meja yang diisi oleh para investor Blanc and Eclare, Taeyeon kembali bersiap menyusun barang-barangnya. 

 

Setelah selesai merapikan semua barang yang ia bawa Taeyeon menghampiri Minho yang sedari tadi tampak sibuk dengan tamu-tamu yang berdatangan

“ kau sudah selesai hyung “ 

“ Ya, aku sudah selesai “

“ Terimakasih sudah membantuku hari ini hyung, kau hyung terbaikku, apa kau sudah bertemu bosku ? “ Minho memanjangkan lehernya mencoba mencari keberadaan Jessica

“ Sudah tidak apa pasti bosmu sedang sibuk, sampaikan saja salam dan terimakasihku pada bosmu “ Taeyeon menepuk ringan bahu Minho

“ Ya sudah nanti aku sampaikan, Terimakasih sekali lagi hyung “

“ kau jangan terlalu banyak berterima kasih, simpan saja terimakasihmu dengan mengajakku makan sesuai janjimu” Minho memberi hormat kepada Taeyeon sebagai tanggapan akan permintaan Taeyeon

Taeyeon memilih untuk pulang tanpa ikut bergabung diacara malam itu, Taeyeon menghentikan langkahnya saat berada didepan gedung, ia memandang pada kaca lebar yang berada pada lantai dua gedung tepat pada tempat acara berlangsung. Taeyeon dapat melihat jelas Jessica, ia sedang berbincang yang diiring gelak tawa dengan beberapa kolega. Tak luput dari pandangan Taeyeon, terdapat tangan besar yang merangkul hangat bahu Jessica. Mereka tertawa bersama. 

 

Sejenak Taeyeon memejamkan mata dan mengirim doa “ Aku ingin ia tetap bahagia dalam setiap hari-harinya “ 

Taeyeon kembali membuka matanya dan berbalik, berjalan menjauh dari gedung tempat acara. 

 

Cause i know that i will never get you back

 

End

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
HelloJJ
Hi everyone, welcome to my first ever story, i still need to learn alot do let me know what you think about the story. Cheers

Comments

You must be logged in to comment
Uchie_0903 #1
Chapter 1: Ommo... Poor Taeyeon 😞