CHAPTER 6

YOU ALWAYS IN MY HEART (PERTHSAINT VERSION)

 

 

"aku mencintaimu P'Zee" kata seseorang di dalam ruangan tersebut sehingga membuat saint terkejut mendengarnya. Saint mengetahui sumber suara yang baru saja dia dengar karena suara tersebut berasal dari Janistar. 

 

DEG

 

Apa yang harus aku lakukan?? Haruskah aku masuk ke dalam kamarnya??? Haruskah aku memarahinya??? Berbagai pertanyaan muncul di dalam pikiran saint. 

 

Saint akhirnya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kamar tempat kekasihnya dirawat sehingga dia mencoba melihat apa yang mereka lakukan melalui celah pintu tapi hal tersebut malah membuat dia semakin membulatkan matanya karena terkejut. 

 

“Mereka……. Mereka berciuman…. “ saint berkata dengan suara yang sangat pelan. 

 

Dada saint terasa sesak, jantungnya mulai berdegup kencang, keringat dingin pun bercucuran. Saint tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya karena dia melihat kekasihnya dan Janistar sedang berciuman. Hal yang membuat dia terkejut ketika dia melihat tangan Zee memegang pundak janistar. 

 

Saint tidak tahan dengan scene yang dia lihat sehingga dia langsung berlari meninggalkan ruangan tersebut. Saint pergi menuju ke restroom, dia menangis karena merasakan hatinya yang sangat sakit. 

 

Kenapa???? Kenapa kau kejam melakukan hal ini kepadaku P’zee??? Apakah semua hal yang kamu katakan itu adalah bohong belaka??? Kenapa P’zee?? kenapa???.

 

Saint menangis tersedu-sedu, dia berusaha mempercayai kekasihnya tapi dia tidak menerima kenyataan kalau kekasihnya telah mencium janistar. 

 

30 menit telah berlalu, dia mulai memaksakan untuk berhenti menangis. Dia mencuci mukanya agar tidak terlihat oleh P'Zee kalau dia habis menangis. Setelah dia merasa cukup kuat dan sedikit tenang, saint langsung keluar dari restroom dan menuju ke kamar tempat kekasihnya dirawat.

 

CKLEK

 

Terdengar suara pintu yang baru saja terbuka, saint langsung masuk ke kamar kekasihnya tersebut. 

"kamu sudah selesai makan sayang??" tanya Zee ketika melihat kekasihnya yang baru saja masuk ke dalam. 

 

"iya" jawab singkat saint.

 

"kau habis mencuci wajah, saint?" kata Zee ketika melihat wajah dan rambut saint yang sedikit basah.

 

"iya supaya aku terlihat segar sehingga aku tidak mengantuk karena habis makan" kata saint tanpa melihat wajah kekasihnya. 

 

Dia langsung menuju ke samping tempat tidur Zee. Dia melihat ada bingkisan buah disana, dia mengetahui siapa yang membawa bingkisan buah tersebut tapi dia diam saja seolah tidak memperdulikannya. Dia langsung membuka bingkisan itu untuk mengambil buah apel tersebut. 

 

Zee merasakan ada sesuatu yang aneh dari raut wajah kekasihnya tersebut karena saint tidak menatap dia saat berbicara dengannya. Saint mengetahui kalau kekasihnya melihat ke arahnya tapi dia berusaha untuk tidak memperdulikannya.

 

"kamu makan ini dulu" kata saint sambil menyerahkan potongan buah apel yang sudah dibersihkan kulitnya. 

 

"saint.... lihat aku" kata Zee tanpa mengambil potongan apel tersebut dan saint pun berusaha untuk melihat ke Zee.

 

"kenapa P'Zee?" saint berusaha untuk tersenyum. 

 

"kamu habis menangis kan.... kenapa??? jelaskan padaku ada apa denganmu??" kata Zee dengan serius menatap wajah saint.

 

"tidak P'Zee, aku tidak menangis... " saint yang berbohong kepadanya dan tentu saja Zee tidak percaya sedikitpun dengan perkataan kekasihnya tersebut. 

 

"kamu memang benar-benar tidak mau berkata jujur kepadaku??’ Zee bertanya kembali kepada saint.

 

“..............................” 

 

“Apakah kamu bersikap seperti ini karena janistar?”.

 

“....................” pertanyaan zee membuat saint begitu terkejut sehingga dia langsung melihat ke arahnya.

 

“Kenapa kamu susah sekali untuk berkata jujur kepadaku meskipun aku sudah mengetahui kenapa kamu seperti ini" Zee menghela napas panjang melihat sikap kekasihnya tersebut.

 

"........................" 

 

"baiklah kalau begitu, aku akan mengatakannya kepadamu sekarang. Janistar datang untuk menjengukku di saat kamu sedang istirahat makan siang. Setelah kami berbicara sedikit, Dia langsung menyatakan rasa cintanya kepadaku. Menurut pendapatmu, apa jawaban yang kuberikan kepadanya???" tanya zee sambil menatap saint dengan tajam.

 

".................." saint pun hanya terdiam dan dia langsung menundukkan kepalanya.

 

"sudah kuduga kamu seperti ini responnya, sekarang dengarkan aku baik-baik karena aku tidak mau terjadi kesalahpahaman kembali" kata Zee sambil mengangkat wajah saint karena dia sudah mengetahui sikap dari kekasihnya tersebut. 


 

FLASHBACK 

 

TOK TOK TOK 

 

Terdengar suara ketukan pintu, tidak lama kemudian, seseorang membuka pintu tersebut dan menyapa Zee yang sedang melihat ponselnya. 

 

"Selamat siang P'Zee" kata seseorang yang langsung menghampirinya. Zee melihat siapa yang menyapanya dan dia tersenyum ketika dia mengetahui siapa yang datang untuk menjenguknya. 

 

"Janistar" kata Zee sambil meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidurnya. 

 

Janistar tersenyum kepada Zee, dia langsung duduk di sampingnya "aku bawakan sesuatu untukmu P'Zee" kata Janistar sambil meletakkan bingkisan buah itu ke meja di samping Zee. Dia sengaja menutupi ponsel tersebut karena dia tidak mau melihat foto yang terpasang di ponsel Zee. 

 

"kamu tidak perlu repot-repot membelikan aku seperti ini" kata zee sambil tersenyum kepadanya. 

 

"tidak apa-apa P'Zee.... bagaimana kondisimu saat ini??" 

 

"sudah lebih baik, sebentar lagi aku akan memulai pengobatannya" 

 

"Aku bisa menemani untuk melakukan pengobatanmu, P'Zee" kata Janistar meskipun dia tahu kalau P’Zee akan menolaknya karena dia melihat tas beserta laptop yang pastinya milik saint. 

"Kamu tidak perlu repot-repot untuk membantuku karena saint akan menemani untuk pengobatanku setelah dia selesai makan siang" 

 

“Hmm.... P’zee”

 

“Iya”

 

“Ada yang mau aku katakan kepadamu” kata janistar. 

 

“Apa yang mau kau katakan?” 

 

Janistar mulai merasa gugup tapi menurut dia kalau inilah saatnya yang tepat untuk mengatakannya.

 

"aku mencintaimu P’Zee" Janistar menyatakan rasa cintanya kepadanya. Zee yang terkejut mendengarnya sehingga membuat dia terdiam. 

 

Janistar menatap zee yang masih terdiam tanpa mengeluarkan kata sedikitpun sehingga dia memberanikan diri untuk memegang pipi zee. Dia langsung mendekatkan wajahnya sampai dia merasakan bibir mereka bersentuhan. 

 

Zee terkejut ketika dia mengetahui kalau Janistar menciumnya sehingga dia memegang pundak Janistar untuk melepaskan ciumannya. Janistar sangat terkejut ketika dia melihat raut wajah Zee. 

 

Zee menatap tajam ke janistar dan dia berkata "kenapa kau melakukan hal seperti ini Janistar?" tanya Zee setelah dia tersadar akan sesuatu.

 

"Apa maksudmu, P’zee?".

 

"kenapa kamu menyatakan perasaanmu??? Kenapa kamu menciumku??”

 

"aku melakukan hal itu karena aku benar-benar mencintaimu!!!"

 

“kamu sudah jelas mengetahui kalau aku hanya mencintai saint. Dia segalanya untuk diriku!!!" jawab Zee dengan sangat tegas ke Janistar.

 

“Aku tahu kalau kamu memang sangat mencintainya. Apakah aku tidak diperbolehkan untuk menyatakan rasa cintaku kepadamu??”.

 

"Kenapa kamu masih belum mau mengakuinya??”.

 

“Aku…. aku tidak mengerti maksudmu P’zee”.

“Kamu melakukan hal tersebut dengan secara sengaja bukan???”.

 

“Tidak!!” Janistar membantah tuduhan zee. 

 

“kamu sengaja melakukan hal tersebut disaat kamu mengetahui kalau saint berada di depan pintu, benar kan??” kata Zee sambil menatap tajam yang membuat Janistar terkejut karena ternyata Zee mengetahuinya.

 

"aku.... aku...." Janistar terkejut sehingga dia terbata-bata untuk menjawabnya.

 

"Janistar, aku akan menjawab perasaanmu. Aku tidak mencintaimu karena aku sangat mencintai saint. Kamu hanya aku anggap sebagai sahabatku saja karena hanya kamu yang mengerti tentang diriku. Aku sangat senang memiliki sahabat sepertimu tapi hatiku tidak untukmu. Hal ini berbeda ketika aku mengenal saint, aku jatuh cinta padanya”.

 

“Kenapa….. Kenapa kamu harus mencintai dia??”.

 

“Janistar, Aku mencintai semua yang ada pada diri saint. Aku mencintai dari cara bicaranya, sikapnya yang manja, kepribadiannya”.

 

“Aku…. aku juga bisa bersikap seperti saint”.

 

“Kalau kamu berusaha bersikap seperti saint maka itu bukanlah dirimu sendiri”.

 

“Kenapa kamu tidak mencintai diriku??”.

 

“Aku tidak mencintaimu karena kamu bukanlah untukku”.

 

“P’zee…… aku masih tidak bisa menerima alasan kamu memilih saint!! Aku lebih baik darinya!! Aku tidak seegois saint!! Aku sayang dan cinta sama kamu, P’zee!!” kata janistar yang mulai meneteskan air matanya.

 

Zee menghela napas panjang mendengar perkataan dari janistar “aku sudah menjelaskan semuanya kepadamu. Kamu juga mengetahui kalau kita berdua akan menikah dalam 2 bulan ke depan. Saint sudah mengetahui tentang penyakitku, dia juga sudah menerima diriku apa adanya sampai saat ini.”

 

“Aku juga menerima dirimu apa adanya P’zee” 

 

“Janistar, Aku mengucapkan terima kasih kepadamu karena kamu telah membantuku selama ini. Aku harap kita berdua tetap menjadi sahabat" jawab Zee dengan tegas kepada Janistar.

 

"Aku pikir kamu akan berubah dan bisa mencintaiku jika aku memberikan perhatian lebih kepadamu tapi ternyata hatimu hanya tetap untuk saint. Meskipun aku tahu kamu akan menolakku, aku tetap mencoba untuk menyatakan perasaanku padamu. Aku juga mengetahui kalau saint berada di depan pintu sehingga aku mencium dirimu agar kalian bisa putus. Aku minta maaf dan aku mohon kamu tidak membenciku" 

 

Janistar menangis di hadapan Zee karena dia merasa kalau dia memang sudah tidak bisa berharap untuk mendapatkan cinta dari Zee. Mungkin ini waktunya dia menyerah.

 

"Aku memaafkan dirimu, Janistar. Aku juga minta maaf kepadamu karena aku harus menolakmu dan aku selalu merepotkanmu selama ini" Zee tersenyum kepadanya, dia juga tidak bisa marah terhadap janistar. 

 

“Aku…. aku akan menjelaskan hal ini kepada saint agar dia tidak salah paham” 

 

“Tidak usah, biar aku saja yang menjelaskan kepada saint. Kamu lebih baik kembali ke kantor karena jam istirahat akan segera berakhir”.

 

“P’zee…. Bolehkah aku memeluk dirimu untuk yang terakhir kalinya??? Aku janji tidak akan mengganggu hubungan kalian berdua untuk selamanya”.

 

“Hmm ok” jawab zee setelah dia memikirkannya. 

 

Zee langsung memeluk janistar yang merupakan sahabat karibnya. Janistar menangis tersedu-sedu di pelukannya. Zee juga memberikan kata-kata semangat kepada Janistar. Setelah itu, janistar langsung pamit untuk kembali ke kantornya. 

 

FLASHBACK END


 

Saint hanya bisa menangis setelah mendengar cerita dari Zee karena dia telah berprasangka buruk kepada kekasihnya. Semua beban di hatinya sudah hilang setelah dia mengetahui semua kebenaran dari kekasihnya. 

 

“P’zee”

 

“Hmm … ada apa saint??”

 

“Aku membelikan sesuatu untukmu”

 

“Apa itu??”

 

“Kamu harus menutup matamu terlebih dahulu” 

“Hmm … aku tidak mau”

 

“Hmmpphh kalau begitu aku tidak akan memberikannya padamu” kata saint sambil mengerucutkan bibirnya.

 

“Hmm… ok...ok” zee tersenyum karena melihat tingkah saint yang menggemaskan sehingga dia mengikuti keinginan saint untuk menutup matanya. Tiba-tiba zee merasa sesuatu di pergelangan tangan kanannya

 

“Kamu boleh membuka matamu sekarang”

 

Zee mulai membuka matanya, dia melihat gelang yang terpasang di pergelangan tangannya. Dia tersenyum ketika melihat gelang tersebut. “Gelang ini sangat cantik” kata zee menatap kekasihnya.

 

“Iya… aku juga memiliki gelang yang sama denganmu sehingga kita mempunyai gelang untuk couple….. Kalau gelang ini disatukan maka akan terbentuk hati” kata saint sambil menyatukan pecahan tersebut ke gelang milik zee.

 

Zee tersenyum melihat keceriaan di wajah saint sehingga Zee langsung memeluk dan mencium bibir kekasihnya. Mereka akhirnya bisa menyelesaikan semua kesalahpahaman yang terjadi. Setelah itu saint menemani Zee untuk melakukan pengobatannya.

.

.

.

.

1 bulan telah berlalu, kedua keluarga dari pihak saint dan pihak Zee sedang sibuk untuk membuat persiapan acara pernikahan kedua anak mereka yang tinggal sebulan lagi akan dilaksanakan. Keluarga saint tidak pernah keberatan meskipun mereka mengetahui kalau calon menantunya memiliki penyakit. Mereka tetap merestui hubungan saint dengan zee karena mereka menganggap selama saint bahagia maka mereka pun ikut bahagia. 

 

Saint juga menjadi lebih perhatian kepada sang kekasih, dia selalu menemani Zee untuk melakukan pengobatannya. Mereka berdua bahagia karena 1 bulan lagi mereka akan melangsungkan acara pernikahan, tapi yang mereka tidak sadari ketika takdir berkata lain untuk kedua pasangan ini.


 

INTERNATIONAL INC

 

20 MARET JAM 12:30 PM 

 

Sepasang kekasih sedang menikmati jam makan siang di kantornya. Saint saat ini sedang menyuapi nasi goreng kepada kekasihnya yang sedang bersikap manja kepadanya.

 

"P'Zee, nanti sore adalah jadwal pengobatanmu sehingga untuk meeting kali ini lebih baik dibatalkan saja" kata saint sambil mengecek jadwal kekasihnya. 

 

“Sayang…. lupakan tentang pekerjaan...  Kamu harus makan”. Kata zee karena dia melihat saint belum menyentuh makanannya sedikitpun. 

 

“Hmm…. bagaimana aku mau makan kalau aku sedang menyuapi bayi besar dihadapanku??” tanya saint sambil mengangkat alisnya.

 

“Aaawwww…. Bayi besar ini bisa membuatmu memiliki bayi kecil. Oleh karena itu bayi besar ini juga butuh perhatian dan kasih sayang sebelum datangnya bayi kecil karena kalau dia (bayi kecil) sudah lahir ke dunia maka perhatian dan kasih sayangmu akan terbagi” kata zee merajuk kepada kekasihnya.

 

“Iiisshh apa yang kamu katakan P’zee…. Aku belum hamil”.

 

“Secepatnya sayang ….. setelah kita menikah maka kita langsung membuatnya” rayu zee sambil memainkan lidah di bibirnya dan menaik turunkan alisnya untuk menggodanya.

 

“Iisshh dasar kamu suka sekali untuk menggodaku” kata saint sambil dia menyuapi makanannya ke zee supaya dia berhenti menggodanya. 

 

"sayang.... lebih baik hari ini aku tidak usah berobat dulu apalagi sekarang hari ulang tahunku… aku ingin kita merayakan ulang tahunku di apartemen seperti biasa ” kata Zee berusaha untuk membujuk saint karena entah kenapa dia merasakan sesuatu yang tidak enak di hatinya. 

 

“P’zee…. Nanti kita beli kue ulang tahunnya setelah kamu selesai melakukan pengobatanmu”

 

“Tapi sayang” 

 

"P'Zee... ingat kata dokter kalau kamu harus rutin agar pengobatanmu berjalan lancar. Kita juga berharap bisa segera menemukan orang yang bersedia untuk mendonorkan ginjalnya untukmu sehingga kamu bisa sehat kembali jadi kamu tidak boleh malas ok" kata saint sambil mengerucutkan bibirnya. Zee yang melihat tingkah kekasihnya hanya bisa tersenyum saja 

.

.

.

.


 

RUMAH SAKIT SAMITIVEJ SUKHUMVIT

 

Mereka sudah berada di rumah sakit untuk melakukan pengobatan Zee. Awalnya semua berjalan dengan lancar tapi entah kenapa tiba-tiba listrik di rumah sakit tersebut padam yang menyebabkan semua alat-alat berhenti berfungsi.  

 

Hal itu pun dialami oleh Zee yang sedang melakukan proses cuci darah. meskipun listrik rumah sakit hanya padam selama 5 menit karena genset yang baru saja menyala. Hal itu sangat mempengaruhi pengobatan Zee karena prosesnya menjadi terhenti sehingga perawat harus mengatur ulang mesin tersebut yang memakan waktu tambahan 5 menit. 

 

Setelah beberapa saat mesin tersebut kembali berfungsi tapi ternyata hal ini membuat pengobatan tidak berjalan lancar yang menyebabkan perawat memanggil dokter untuk membantunya. Saint sangat khawatir dengan kondisi kekasihnya, dia menggenggam erat tangan kekasihnya tersebut. Saint hanya bisa menangis dan berdoa melihat kekacauan tersebut. 

 

“Saint” dia memanggil kekasihnya.

 

“P’zee, semuanya pasti akan baik-baik saja… pengobatanmu akan berjalan normal seperti biasanya” kata saint sambil menggenggam erat tangan zee.

 

“Aku mencintaimu saint…. I Love You Forever” kata zee tersenyum kepada saint yang tanpa sadar air mata zee  keluar mengalir ke pipinya. 

 

“P’zee!!” teriak saint 

 

Tuhan... aku mohon sembuhkan dia....jangan pisahkan diriku dengan dia ….  jangan ambil dia dariku tuhan.... Aku mohon padamu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet