CHAPTER 4

YOU ALWAYS IN MY HEART (PERTHSAINT VERSION)

Author note : chapter ini hanyalah flashback dari Janistar sehingga author memberikan time-lapse yang cepat.

Janistar (female) = sahabat zee (Zee's Bestfriend)

 

FLASHBACK

JANISTAR POV

aku sudah mengenal P'Zee sejak dari Wittayanusorn Surat Thani School. Dia merupakan senior di sekolah tersebut, aku dan P'Zee hanya berbeda 1 tahun. P'Zee terkenal pendiam dan dingin kepada siapapun tapi aku mengetahui kalau sebenarnya dia berhati baik. Kenapa aku bisa berkata seperti itu? karena dia pernah menolongku disaat aku terjatuh.

 

Februari 2007

"aiiisshhh semoga aku tidak terlambat".

aku terus berlari menuju ke sekolah karena waktu sudah menunjukkan jam 07:50, hanya tinggal 10 menit lagi waktu belajar dimulai. Disaat aku sudah memasuki pintu gerbang sekolah, aku langsung menuju ke kelas.

BRUGH

"aawwwww.........." tiba-tiba aku terjatuh karena menabrak sesuatu.

"kamu tidak apa-apa?" tanya seseorang kepadaku.

Aku langsung melihat sumber suara tersebut, dia adalah kakak kelasku yang bernama Zee. Dia langsung mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

"lututmu berdarah"

Aku langsung melihat ke lututku dan ternyata benar kalau celanaku sobek sehingga memperlihatkan luka di lututku.

"aku antarkan kamu ke klinik sekolah". Dia menawarkan bantuan kepadaku.

"aahh tidak usah, aku tidak mau terlambat masuk ke kelas lagipula ini hanya luka kecil saja" aku menolaknya karena aku tidak mau merepotkan dirinya.

"aku akan menemanimu untuk berbicara kepada guru ketika kamu sudah selesai diobati jadi kamu tidak perlu khawatir"

"hmm baiklah kalau begitu" akhirnya aku pasrah menerima bantuannya. 

P'Zee langsung menemaniku ke klinik sekolah agar lukaku bisa diobati. Semenjak itulah aku mendekatinya karena aku mengetahui kalau ternyata dia tidak seperti itu. P'Zee bersikap dingin dan pendiam kepada orang lain karena dia memang bukan tipe orang yang suka bersosialisasi tapi meskipun begitu, dia sangat pintar sehingga para guru sangat senang terhadapnya.

Awalnya memang sangat sulit untuk mendekatinya tapi setelah beberapa bulan, dia mulai memberikan feedback kepadaku sehingga semenjak itu aku menjadi dekat dengannya. Tanpa terasa waktu terus berlalu, saat ini aku sedang bersama dengannya sambil istirahat makan siang. 

"P’Zee, kau sedang melihat apa?"

"ini" dia langsung memberikan brosurnya kepadaku.

"waaahhh ini brosur untuk masuk ke Mahidol University.... kamu mau mendaftarkan kesana?”.

"iya"

"kamu mau mengambil jurusan apa P’Zee?".

"aku mau mengambil Bachelor of Business Administration (BBA) dalam Program Bisnis Internasional".

"waaahh aku yakin kamu pasti bisa diterima disana karena kamu kan pintar P'Zee " dia hanya tersenyum saja.

1 tahun kemudian, P'Zee berhasil masuk ke Mahidol University. Hal itu membuat aku termotivasi karena tahun depan, aku juga berniat agar bisa masuk ke universitas yang sama dengannya sehingga aku belajar dengan giat agar bisa diterima di universitas tersebut. Mahidol University merupakan universitas yang terkenal di bangkok sehingga untuk masuk kesana hanya orang-orang yang pintar dan selektif.

 

JUNI 2009 

Semua usaha dan kerja kerasku membuahkan hasil karena akhirnya aku diterima di Mahidol University untuk ajaran tahun 2009. Aku mengambil jurusan Bachelor of Business Administration (BBA) dalam Sistem Informasi. Meskipun aku berbeda jurusan dengan P'Zee  tapi setidaknya aku belajar di universitas yang sama dengannya. Aku langsung memberitahukan P'Zee kalau aku berhasil masuk ke Mahidol University.

"selamat ya Janistar karena kamu diterima di universitas ini" kata P'Zee memberikan aku ucapan selamat.

aku tersenyum kepadanya dan berkata "iya... meskipun aku tidak satu jurusan denganmu P'Zee" sambil mengerucutkan bibirku. 

"tidak apa-apa karena kita masih bisa bertemu di waktu senggang" kata P'Zee sambil memegang pundakku sehingga membuatku tersipu malu.

Aku sangat bahagia bisa satu universitas dengannya karena aku bisa bertemu dengannya disaat kami memiliki waktu senggang. P'Zee sangat baik dan memperhatikanku meskipun dia bersikap dingin kepada orang lain. Hal itu membuatku berpikir kalau P'Zee sangat perhatian dan peduli kepadaku.

 

JUNI 2010

Mahidol University sedang membuka ajaran tahun baru untuk penerimaan mahasiswa baru sehingga diadakan orientasi kepada seluruh mahasiswa baru. P'Zee sebagai salah satu senior yang mengikuti sebagai panitia dalam orientasi. Aku yakin banyak mahasiswa baru yang segan untuk mendekati P'Zee karena sikapnya yang dingin tapi hal itu tidak berlaku untuk seseorang yang bernama saint suppapong. 

saint merupakan salah satu mahasiswa baru di Mahidol University untuk ajaran tahun 2010, dia mengambil jurusan yang sama dengan P'Zee yaitu Bachelor of Business Administration (BBA) dalam Program Bisnis Internasional. Saint mulai mendekati P'Zee disaat kami sedang makan siang di kantin universitas. Awalnya P'Zee bersikap dingin kepadanya tapi karena sikap saint yang tidak menyerah, selalu tersenyum, ceria ditambah dengan wajahnya yang manis dan cantik  sehingga lama-lama membuat P'Zee mulai membuka dirinya.

 

MEI 2012

2 tahun telah berlalu begitu cepat, seperti biasa aku harus menahan rasa kesal dan cemburu ketika aku melihat mereka berdua yang duduk bersebelahan di saat kita sedang makan siang di kantin. Ya, aku cemburu dengan saint karena aku telah menyadari kalau aku mencintai P'Zee tapi aku tidak berani menyatakan perasaanku padanya karena aku takut ditolak olehnya. Hal yang paling aku takutkan kalau dia akan menghindar ketika dia mengetahui aku mencintainya sehingga aku memilih untuk memendam rasa cinta ini. Saat ini aku hanya bisa melihat mereka berdua saling berbicara.

"P'Zee, kamu akan melamar di perusahaan mana?" saint bertanya kepadanya.

"hmm... aku akan melamar pekerjaan di Perusahaan International Inc".

"aahhh itu merupakan salah satu perusahaan terbesar di Thailand kan" 

"iya".

"aku juga berusaha sebisa mungkin agar aku bisa bekerja di perusahaan yang sama denganmu" kata saint sambil merangkul tangan P'Zee.

iissshhh haruskah dia merangkul tangan P'Zee, dasar menyebalkan aku berkata dalam hati.

"iya" kata P'Zee sambil mengelus kepala saint.

P'Zee selalu bersikap lembut kepada saint meskipun dia juga perhatian dan peduli kepadaku tapi kalau terhadap saint rasanya sangat berbeda.

3 bulan kemudian, P'Zee tiba-tiba menelponku kalau dia mau bertemu denganku setelah pulang kuliah sehingga kita sepakat untuk bertemu di parkiran mobil. Saat aku pergi kesana ternyata P'Zee sudah menungguku di parkiran mobil.

"hai Janistar" P'Zee memanggilku.

"hai P'Zee" aku tersenyum melihatnya karena hari ini cuma kita berdua saja.

"kenapa P'Zee memanggilku kesini??".

"ada hal yang mau aku bicarakan denganmu".

"apa yang mau kamu bicarakan P'Zee??".

Tiba-tiba P'Zee mengeluarkan setangkai mawar merah, dia langsung berlutut di depanku dan berkata "maukah kamu menjadi kekasihku?".

Aku sangat terkejut mendengarkan pernyataannya. P'Zee..menyatakan perasaannya padaku..... aku berkata dalam hati. Aku sangat senang dan terharu lalu aku mengambil bunga mawar tersebut dan berkata "aku.... aku ... aku mau jadi ... kekasihmu... P'Zee".

P’Zee langsung berdiri dan tersenyum sambil memelukku dan berkata "terima kasih Janistar .... aku harap semuanya berjalan lancar seperti ini".

"apa maksudmu P'Zee?" tanyaku sambil aku melepaskan pelukannya karena aku bingung dengan perkataannya barusan.

"aku lupa memberitahumu.... baru saja aku latihan menyatakan perasaanku.... ".

"latihan menyatakan perasaan???" aku semakin bingung dibuatnya.

"iya... karena aku mau menyatakan perasaanku kepada saint" kata P'Zee dengan senyuman di wajahnya.

BOOM!!!

Tiba-tiba kakiku terasa lemas, jantungku berdetak dengan kencang, hatiku terasa sangat sakit ketika aku mengetahui kalau orang yang kucintai selama ini ternyata telah mencintai orang lain dan orang tersebut adalah saint.

"Janistar ... kau baik-baik saja??"

"aku... aku... baik-baik...  saja" aku menjawab berusaha untuk menahan tangis.

"hmm... tolong rahasiakan hal ini dari saint karena aku mau menyatakan perasaanku setelah aku diterima menjadi pegawai dari International Inc" kata P'Zee dan aku hanya bisa menganggukkan kepalaku saja. 

P'Zee langsung pergi meninggalkanku. aku hanya bisa menangis, hatiku terasa sangat sakit bagaikan tertusuk duri, hanya penyesalan saja yang tersisa. 

1 bulan kemudian, P'Zee menyatakan perasaannya kepada saint setelah dia berhasil diterima menjadi pegawai di International Inc. Aku hanya bisa mengucapkan selamat kepadanya meskipun hatiku sangat terluka. Aku tidak pernah mau melihat atau menemui saint semenjak mereka sudah menjadi sepasang kekasih. 

 

 JULI 2013   

Aku mencoba untuk melupakannya sehingga aku berencana untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain setelah aku lulus kuliah, tapi takdir berkata lain karena P'Zee meminta diriku untuk melamar di perusahaan yang sama dengannya sehingga membuat hatiku luluh begitu saja karena permintaannya. 

Aku bisa masuk kesana atas rekomendasinya sehingga aku bekerja disana sebagai SPV bagian informasi sesuai dengan kemampuanku. Hatiku sangat senang meskipun aku berbeda divisi dengannya karena aku bisa menghampirinya disaat jam makan siang, menemani dia saat lembur dan selalu berusaha untuk disampingnya selama aku tidak sibuk bekerja. Hal yang membuat aku sangat senang ketika aku bersama dengannya tanpa harus terganggu oleh saint. Kebahagiaanku tidak bertahan lama karena 1 tahun kemudian saint juga bekerja di perusahaan yang sama denganku dan P’zee. 

 

JANUARY 2015

INTERNATIONAL INC

Saat ini aku sedang berkunjung ke ruangannya hanya untuk melihat dan berbicara kepadanya. lalu tiba-tiba terdengar suara pintu yang diketuk.

TOK TOK TOK

 "masuk" kata P'Zee

Aku melihat siapa orang yang baru saja mengetuk pintu ternyata dia adalah Goy yang bekerja sebagai asisten managernya. "permisi Mr Zee, saya sudah membuat semua rangkuman serta tugas yang akan digunakan sesuai dengan permintaanmu dan saya sudah kirimkan ke email anda".

"ok... terima kasih atas bantuanmu... semoga kamu lancar untuk proses lahirannya ya Goy" 

"iya ... terima kasih Mr Zee... saya pamit pulang dulu"

Setelah goy pergi, aku langsung bertanya kepadanya "P'Zee, asistenmu mau cuti lahiran??".

"tidak... dia mengajukan resign"

"hmm kenapa dia harus resign?"

"karena dia mau menjadi ibu rumah tangga saja setelah melahirkan"

"berarti kamu harus mencari asisten baru lagi" 

"iya"

Aku berkata dalam hati mungkin ini adalah kesempatanku agar aku bisa mengajukannya.

"aku mau menjadi asistenmu P'Zee apabila kamu belum menemukan penggantinya"

"tidak perlu Janistar karena aku sudah mendapatkan penggantinya"

"ooh siapa?" aku berusaha untuk tidak kecewa.

"dia adalah saint, kekasihku sendiri" kata P'Zee tersenyum.

aku terkejut mendengarnya lagi-lagi saint!! kenapa harus dia!!" aku sangat kesal mendengar namanya. 

"kenapa kamu bisa memilih dia P'Zee?" aku memberikan pertanyaan yang bersifat ambigu tapi aku yakin P'Zee pasti tidak memikirkan maksud lain dari perkataanku.

"aku melihat kinerja dia selama 1 tahun ini dan hasilnya memuaskan sehingga aku merekomendasikan dia menjadi asistenku".

"kamu mau ikut mencalonkan diri untuk menjadi asistenku?" aku ditawarkan posisi tersebut olehnya. Aku bisa saja setuju untuk mencalonkan diriku karena ini merupakan kesempatan untukku tapi lebih baik aku tidak mengikutinya.

"tidak perlu P'Zee, aku sudah cukup senang berada di posisi saat ini karena kamu juga yang merekomendasikan untukku sehingga aku tidak perlu ikut mencalonkan posisi lain" aku menolak tawarannya. Mungkin itu adalah hal paling bodoh yang pernah aku pilih dalam hidupku.

"ok kalau begitu".

"hmm kalau begitu saya mau lanjut bekerja kembali.... P'Zee, saya permisi dulu".

Aku langsung keluar dari ruangannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Hatiku semakin sakit disaat P'Zee merekomendasikan saint sebagai asisten managernya yang menyebabkan aku tidak bisa mendekatinya kembali karena aku akan melihat wajah saint. 

Hatiku semakin hancur ketika P'Zee berkata kepadaku kalau dia mau melamar saint menjadi istrinya. Aku pikir sudah tidak ada kesempatan kembali untuk mendapatkannya sehingga aku berniat untuk resign dari pekerjaanku. Entah kenapa suatu saat takdir memainkan perannya kembali untuk mempermainkan perasaanku. 

 

FEBRUARY 2015

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam sedangkan para pegawai sudah pulang jam 7 malam. Hal ini dikarenakan aku lembur 1 jam untuk menyelesaikan pekerjaan. Aku langsung keluar dari ruanganku untuk menuju ke parkiran mobil. Saat aku sudah sampai di sana, aku melihat P'Zee sedang diam di samping mobilnya, ketika aku mau menyapanya ternyata P'Zee tiba-tiba pingsan sehingga membuatku sangat terkejut dan berlari untuk menghampirinya. Aku berusaha mencari kunci mobil untuk membuka pintunya lalu aku berusaha keras mengangkat tubuh P'Zee masuk ke mobilnya. (author : mantuuulll banget nie cewe…. Kuat mengangkat badan cowo >0<).

Aku membawa dia ke rumah sakit terdekat. Setelah sampai dia langsung dibawa ke UGD, aku meminta dokter untuk diperiksa secara menyeluruh agar mengetahui apa yang menyebabkan P'Zee pingsan sehingga dokter tersebut mengambil beberapa sampel untuk di cek di laboratorium. Setelah menunggu 2 jam, aku sangat terkejut ketika dokter memberitahukan hasilnya karena aku tidak menyangka kalau P'Zee mengidap penyakit gagal ginjal stadium 3. Aku langsung masuk ke ruangan UGD dan melihat kalau P'Zee sudah tersadar.

"Janistar .... terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit... aku minta maaf karena telah merepotkanmu ... padahal harus------------".

"sudah berapa lama kamu mengidap penyakit ini??" aku langsung memotong perkataan P'Zee.

"Janistar ... apa maksud kamu?" P’Zee mengerutkan alisnya. 

"kamu tidak perlu berbohong kepadaku P'Zee.... aku sudah mengetahui dari hasil laboratorium kalau kamu mengidap penyakit ginjal stadium 3". 

P’zee membulatkan matanya "darimana kamu bisa mengetahui hal tersebut?" dia terkejut dengan perkataanku.

"aku berpura-pura menjadi adik kandungmu dan meminta dokter untuk memeriksa secara menyeluruh sehingga aku bisa mengetahui kondisimu" aku  menyerahkan beberapa lembar kertas dari hasil laboratorium kepadanya.

"......................." P'Zee hanya terdiam tanpa melihat kertas tersebut.

"sudah berapa lama P'Zee??".

"aku mengidap penyakit ini semenjak aku bekerja di perusahaan".

Aku sangat terkejut mendengarnya dan berkata "kamu sudah 2 tahun mengalami hal ini?? kenapa kamu tidak berkata jujur kepadaku? aku adalah sahabatmu P'Zee!!".

"maafkan aku Janistar".

"apakah saint mengetahuinya?".

"aku tidak memberitahukannya" dia sambil menggelengkan kepalanya.

"kenapa P'Zee?" aku mengerutkan kedua alisku.

"karena aku tidak mau membuatnya khawatir".

"..............."

"Janistar .... aku mohon padamu jangan beritahukan saint tentang penyakitku.... aku tidak mau membuat dia khawatir.... aku tidak mau melihat dia bersedih".

"P'Zee.... lambat laun dia pasti akan mengetahuinya apalagi ketika dia sudah menjadi istrimu". aku berkata seperti itu padanya karena aku tahu kalau P'Zee akan melamar saint setelah project perusahaan selesai. Oleh karena itu dia sangat bekerja keras untuk project tersebut.

"tapi untuk saat ini aku tidak mau dia mengetahuinya... aku akan baik-baik saja selama aku rutin menjalani pengobatanku... aku mohon kepadamu Janistar".

Baru kali ini aku melihat P'Zee memohon kepadaku dengan kesedihan yang tertera di wajahnya. Saint sangat beruntung mendapatkan P'Zee menjadi kekasihnya.

Aku hanya bisa menghela napas panjang dan berkata "kalau begitu aku akan menemani dan membantu setiap pengobatan dirimu, P'Zee".

"tapi Janistar------".

"kalau kamu menolak maka aku akan mengatakan hal ini kepada saint" aku langsung memotong perkataannya.

"baik" P'Zee menganggukkan kepalanya.

Aku terpaksa mengancamnya supaya aku bisa terus disisinya. Semenjak dari kejadian tersebut, aku selalu menemani P'Zee setiap dia melakukan pengobatannya tanpa diketahui oleh saint. Aku sangat senang bisa selalu berada disisinya meskipun aku tahu kalau P'Zee tidak akan pernah mencintaiku.

END JANISTAR POV

FLASHBACK END 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet