Koor 'E X O', 'E X O', 'E X O', bergaung keras di seluruh atrium penjuru Gocheok Sky Dome Seoul, tempat dimana seluruh member EXO baru saja menyelesaikan hari kedua kegiatan konser pembuka tur "The Elyxion" mereka. Hari ini jauh lebih meriah dari hari kemarin, dan semua orang yang hadir terus masih tampak bersemangat untuk berjingkrak-jingkrak mengumandangkan nama masing-masing personil meski sudah di penghujung acara. Lagu terakhir sudah selesai, semua member berjajar untuk memberikan salam perpisahan, memberikan bungkukan badan sebagai tanda penghormatan, dan lambaian tangan kebahagiaan membalas setiap panggilan semua fans.

"KAISOO!!"

"CHANSOO!!"

"CHANBAEK!!"

"SEKAI!!"

"SULAY!!"

"HUNBAEK!!"

Ikut terselip di teriakan bergelombang yang terdengar samar di setiap telinga masing-masing member. Tak lupa banner atau tulisan untuk memperkuat istilah tersebut diangkat tinggi-tinggi.

Kyungsoo memerhatikan setiap banner, tersenyum geli melihat namanya banyak sekali dipasangkan dengan Kai dan Chanyeol, ia pun hanya membalas lambaian tangan para fans itu. Setelah membungkuk untuk yang terakhir kali, semua member pun berbalik dan satu persatu menuruni tangga menuju bagian belakang panggung. Semuanya tampak lelah, dengan keringat membasahi seluruh wajah dan tubuh mereka, tapi masih bersemangat untuk membahas apa yang sudah terjadi tadi sepanjang konser.

"Senang akhirnya bisa mendapatkan kesempatan berduet denganmu." Kata Chanyeol, ketika ia dan Kyungsoo sedang mengelap keringat di wajah dengan handuk kecil. "Sebuah hal yang begitu kutunggu-tunggu sejak lama."
"Kau berlebihan, Chan." Kata Kyungsoo tertawa.
"Sungguh. Kita pernah berduet cover lagu dari Justin Bieber, dan selama ini kita hanya pernah bernyanyi bersama berdua di dorm saja." Chanyeol meletakkan handuknya dan menenggak air mineral dari botol Kyungsoo tanpa izin. "Sudah ada subunit CBX, apakau tak ingin subunit Chanyeol D.O alias CD? Atau mungkin, Chansoo?" Bisik Chanyeol, diikuti senyuman penuh arti.

Kyungsoo tak menjawab, dan sekali lagi hanya tersenyum sambil membereskan tas-nya.

"Kyungsoo-ya, apakah aneh jika aku menginginkan istilah Chansoo terwujud?"
"Apa?" Kyungsoo menoleh pada lelaki jangkung disebelahnya itu. "Aku tak mengerti maksudmu."
"Kau tak mengerti?" Bisik Chanyeol mengernyitkan keningnya. "Yeah, maksudku, sudah bukan rahasia lagi belakangan ini banyak sekali fans yang mengelu-elukan dan mengangkat banner dengan istilah nama Chansoo. Kusadari malah istilah kita sudah mengalahkan panggilan 'Kaisoo'. Itu berarti fans sangat mengingingkan istilah itu semakin nyata, bukan?"
"Ayolah, Chan. Itu hanyalah fan service biasa. Kau tak lihat atau dengar, istilah 'Chanbaek' pun begitu terdengar sangat jelas." Sergah Kyungsoo, sambil terkikik dan menggelengkan kepalanya.
"Tapi, bukan begitu maksudku, Kyungsoo, aku ingin kita..."
"Hyung, boleh kita bicara sebentar?"

Baik Kyungsoo maupun Chanyeol menoleh ke arah seseorang yang baru saja mendekati mereka berdua dan menyela perkataan Chanyeol. Wajah datar dan dinginnya seperti tampak tidak bersalah sudah memotong obrolan kedua orang didepannya.

"Ada apa, Sehun, bukankah kau tak lihat aku sedang mengobrol dengan Kyungsoo?" Tanya Chanyeol, yang terlihat jelas tak suka jika pembicaraannya dengan Kyungsoo diganggu.
"Ayo." Kata Kyungsoo, tak menghiraukan Chanyeol dan nada protes darinya, ketika ia menarik lengah Sehun pergi.

Mereka berdua keluar dari ruangan peristirahatan, melewati lorong panjang, berbelok ke arah lorong yang lebih sepi, lalu masuk ke dalam sebuah kamar mandi kecil tak begitu luas.

Kyungsoo menatap Sehun yang sejak tadi diam, hanya menunduk tak berani balas menatap matanya. Kemudian tangan Kyungsoo membelai wajah putih pucat itu, dan berkata dengan lembut.

"Aku tahu apa yang ingin kau bicarakan. Tapi kita berdua juga tahu jika hal ini tak bisa dihindari."

Sehun masih diam terpaku tak bereaksi.

"Aku memang tak bisa mencegah istilah Chansoo, atau Kaisoo itu agar tidak muncul di setiap kesempatan. Itu adalah ciptaan dari para fans karena interaksi kita satu sama lain sebagai bagian dari fan service. Tapi kau harus tahu satu hal."

Diraihnya jari tangan Sehun lalu digenggamnya dengan erat dan lembut.

"Hatiku tetap milikmu. Hanya kau yang aku cintai, tak ada lagi yang lain, dan kau tentu tahu hal itu. Kau tak perlu meragukannya lagi, Sehun-ah." Bisik Kyungsoo.

Kyungsoo bisa merasakan Sehun membalas genggaman tangannya. Perlahan kepalanya mengangkat hingga kini kedua mata mereka saling beradu. Sinar mata yang sendu terpancar jelas di manik mata Sehun, membuat Kyungsoo kembali membelai wajahnya.

"Aku hanya takut kehilanganmu. Aku hanya tak ingin kehilangan cinta dan sayangmu. Melihat semua fans begitu mengelu-elukan namamu dan Chanyeol, atau dengan Kai, sungguh membuat rasa takut akan kehilanganmu semakin membesar dari hari ke hari. Aku tahu hubungan ini hanya kita saja yang tahu dan merasakan, aku percaya pada hatimu, aku hanya takut saja kau lebih nyaman dengan yang lain." Ungkap Sehun.
"Tak perlu gaung 'Hunsoo' ataupun 'Sesoo' dari setiap fans bagiku untuk membuktikan seperti apa cinta dan sayangku padamu. Biar kata mereka tak tahu, tapi kita berdua saling memiliki satu sama lain. Kita sudah sepakat tidak masalah jika nanti member yang lain tahu dengan sendirinya tanpa harus kita yang menceritakan hubungan ini." Jelas Kyungsoo melengkungkan senyum manis. "Diatas panggung memang mungkin kita jarang melakukan interaksi langsung, tapi bukankah diluar itu kita selalu bersama? Aku yakin, Chanyeol dan yang lain menyadari kedekatan kita. Tak usah dengarkan apa yang member lain dan orang diluar sana katakan, karena hanya namamu yang ada disini."

Kyungsoo menarik tangan Sehun mengarah ke dadanya. Setelah saling bertatapan selama sesaat, Sehun merengkuh tubuh mungil kekasihnya itu dan mendekapnya dengan sangat erat. Sudah sering ia merasa cemburu melihat bagaimana kedekatan Kyungsoo dengan member lain ketika berada di depan kamera, khususnya Chanyeol dan Kai, sehingga munculah pairing otp Chansoo dan Kaisoo. Begitu juga bagaimana Kyungsoo yang selalu terganggu dengan istilah lama 'Hunhan'. Tapi keduanya tetap yakin dengan hati masing-masing, jika hanya ada satu nama disana tertulis. Tak akan terganti, dan tak akan tergoyahkan.

"Aku mencintaimu, Sehun."
"Aku juga mencintaimu, Kyungsoo."

Kedua bibir itu pun mendekat, dan mulai larut dalam ciuman hangat yang lembut, sebagai salah satu dari sekian banyak bukti ikatan saling mencintai keduanya.

[END]

*