Chapter 2

Kos-Kosan Ceciwi

Pesta – ehem, maksudnya syukurannya diadakan di Waroenk Soshi, jadinya Mina nggak perlu dandan terlalu wow buat acaranya.

 

Jam 5.30 tepat seseorang mengetok pintu kamar kosnya. Pas sekali, Mina baru saja selesai menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

 

“Tunggu!” Seru Mina.

 

“Yoi sis!” Siapapun yang ada di balik pintu menjawab, yang jelas bukan Kak Jisoo. Suaranya nggak lembut kayak si Dewi tadi sore dan nggak se-melodic suara Kak Jisoo, Kak Seungyeon, dan Kak Seha (Kak Hayeon cempreng gila), tapi sama-sama enak didengar.

 

Myoui, fokus.

 

Setelah siap, Mina segera membuka pintunya.

 

“Halo penghuni baru!” Sapa Chaeyoung sambil menyeringai, tangan kecilnya melambai-lambai heboh. “Gue Chaeyoung! Si Maung yang kemarin bantu-bantu pas lo pergi.”

 

Ini bocah masi SMP atau apa ya? Kelihatannya dia lebih muda dari Mina.

 

“Oh, si kecil cabe rawit?”

 

“Jangan panggil gue kecil atau cabe rawit. Kecil itu buat Eunha unnie dan cabe itu untuk Nayeon unnie.”

 

Okay.

 

“Salam kenal,” Mina tersenyum sembari keluar kamar kos. Ia menjabat tangan Chaeyoung. “Saya Mina, siswa baru SMA sebelah.”

 

“Salam kenal Kak Mina!” Chaeyoung mengedipkan matanya. “Gue sekolah di SMP sebelah. Keknya Kak Mina satu angkatan sama Kak Dahyun, deh!”

 

“Oh? Apa Dahyun kelas 2?”

 

Si Maung terlihat terkejut. “Eeehh? Kak Mina kelas 2?” Mina mengangguk. “Kak Dahyun baru aja masuk SMA. Kalau gitu berarti Kak Mina seangkatan sama Kak Jihyo.” Chaeyoung lalu menyadari kalau Mina memakai baju off-shoulder yang mengekspos pundak mulusnya. “Kak Mina, di luar dingin lho?”

 

“Baju hangatku sedang di perjalanan dan jaketku kumasukkan laundry,” Mina menjawab kaku. Chaeyoung mengangkat bahu, lalu melepas jaketnya. Dibawah jaketnya dia memakai kaos tebal lengan panjang dan dia hanya memakai jaket cuman karena fashion aja.

 

“Ini kak.”

 

Mina salting. “Tidak apa-apa nih?”

 

“Gapapa, kapan-kapan traktir yaw.”

 

Mina tertawa, mengangguk, akhirnya paham kalau Chaeyoung cuman baik aja. Kedua gadis remaja itu kemudian berjalan – tidak bergandengan tangan – menuju Waroenk Soshi. Di perjalanan, mereka saling berbagai cerita, tapi Mina hanya sesekali berkata-kata dan lebih suka mendengarkan Chaeyoung bercerita.

 

“Kawan-kawan satu lantai kita ini nocturnal. Mereka hebohya malam, jadi harap maklum ya kak,” Chaeyoung meringis. “Mbak Nayeon sering kuliah sore pulang tengah malam, Mas Jeong part-time di Toko Nojam, Kak Momo sering ribut di dapur pas tengah malam, Kak Sana itu ceroboh jadinya semua gedubrakan nggak karuan, Teh Jihyo suaranya keras, Kak Dahyun juga sering bangun tengah malam, terus Chewy kalau ngorok keras banget.”

 

“Chaeyoung, jangan berbohong.”

 

“Nggak kok, dia nggak bohong.”

 

Mina mencelat, hampir aja dia jatuh dari tangga.

 

Chaeyoung langsung ngaplok kawannya yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

 

“Lo dari mana si?!” Teriak Chaeyoung sensi. Si Maung kemudian sadar kalau mereka ada di tangga antara lantai 2 dan lantai 1. “Lo ngapain dari lantai 2? Ngapelin Mak Rene?”

 

“Cih, ngapain? Gua nggak doyan sama mak-mak.” Jawabnya ketus sambil mengusap pipinya. Dia kemudian melirik ke arah Mina. “Lu anak baru kan? Gua Tzuyu, Si Yoda yang bantuin lu angkut-angkut.”

 

“Dia kagak ada, Chew. Btw, Kak Mina lebih tua dari lo.”

 

“Kecil, diem.” Tzuyu melotot, terus senyum ke arah Mina. “Kak Mina, salam kenal.”

 

“Salam kenal,” Mina tersenyum kaku. Di dalam hatinya dia antara bingung dan bahagia. Perasaan ini kos-kosan isinya orang cantik semua?! Dan demi apa si Tzuyu ini lebih muda dari dia?!

 

"Iya, kita berdua masih kelas 2 SMP," Kata Tzuyu polos. Mina berusaha untuk tidak kaget.

 

“Btw, Mak Rene sama Kak Seul minta ditungguin sebentar. Joy ama Yeri ninggalin mereka.”

 

“Lah kan tinggal jalan?!”

 

“Nenek-nenek kayak Mak Rene sih perlu di –“

 

“Chou Tzuyu, kamu lanjutin, nggak aku masakin makanan buat gengmu.”

 

Ketiga gadis remaja itu memutar badan, ekspresi masing-masing berbeda. Chaeyoung terlihat sumringah, Tzuyu kelihatan sedikit panik, dan Mina melongo.

 

Mina mengira si Mak Rene itu macam mbok-mbok yang keluar pakai daster dan sukanya marahin pemuda-pemudi di jalan. Tapi ternyata oh ternyata, si Mak Rene itu masih muda dan cantik sekali sodara-sodara.

 

“Hyun baby, sabar… sabar…” Ujar wanita yang ada tepat di belakang si Mak Rene sambil menepuk-nepu punggungnya. Kalau yang ngamuk tadi Mak Rene, si Sabar ini pastilah Kak Seulgi. Dia nggak kalah cantik dengan wanita yang ada di depannya.

 

Tzuyu berdecak. “Mon maap.”

 

Mak Rene melotot. “Yang ikhlas.”

 

“Keikhlasan itu tidak bisa diukur dengan hati manusia, biarlah Tuhan yang tahu.”

 

Mak Rene melotot lagi, tapi atensinya berpindah ke gadis baru yang melongo itu. “Ah, kamu pasti penghuni baru lantai 3B! Kenalkan, aku Juhyun, tapi panggil aku –“

 

“Mak Rene”

 

Melotot lagi. “ – Irene. Aku salah satu tetua disini dan juru masak lantai 2 dan lantai 3B.”

 

“Aku Seulgi. ITSM jurusan Teknik Industri. Kak Irene disini bentar lagi lulus S1, bareng sama Kak Solar.”

 

Chaeyoung menyeringai. “Jurusan apa jurusan apa?”

 

Pipi si tetua memerah. “FTMD... ITSM

 

Tzuyu juga ikut menyeringai. “Univ apa univ apa?”

 

Suaranya Irene makin kecil dan pipinya semakin merah. “FTMD...  ITSM .

 

Mina makin melongo. ITSM atau Institusi Teknologi SM (gatau SM tu apa) adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di kota Ini. Ada juga UNJYP yang jos banget jurusan bidang Seni dan Kesehatan, serta UNIYG yang mantap banget jurusan Bahasa dan Soshumnya. Ketiganya ada di Kota Ini. Cuman, ITSM ada di pusat kota sedangkan UNJYP dan UNIYG agak di pinggiran. Tapi karena daerah UNJYP dan UNIYG nggak cocok untuk pemukiman, semua perantau nomploknya di pusat kota. Ada bis dan kereta khusus mahasiswa kedua universitas tersebut.

 

Oke, balik lagi ke Mina.

 

“Namamu siapa dek?” Tanya Irene dengan lembut. Berbeda 180 derajat dengan tadi.

 

Mina membungkuk dalam, semangat dalam menyembunyikan pipinya yang semakin memerah. “Saya Mina.”

 

Kedua mahasiswa itu terkekeh, lalu tersenyum ramah. “Salam kenal, Mina.”

 

Mayday, pipi Mina semakin memerah!

 

Kenapa ini kos isinya cecan-cecan semua sih?! Aku merasa potato:(

 

“Salam kenal, Kak Irene, Kak Seulgi.”

 


 

Sewaktu mereka berlima sampai di Waroenk Soshi, tempatnya sudah ramai sekali. Seungyeon mengundang seluruh penghuni Kos-Kosan Ceciwi, dan beberapa temannya.

 

“Akhirnya datang juga, our guest of honor!” Seorang wanita blonde, yang Mina kenal sebagai Hayeon si Pembuat Onar (menurut Seungyeon) berseru tepat ketika Mina menginjakkan kakinya ke restoran andalan remaja itu. Keempat perempuan yang berjalan bersama Mina terkekeh ketika si anak baru itu diseret ke tengah restoran.

 

“Permisi, PERMISI!” Akhirnya Hayeon sukses menempatkan Mina di tengah restoran – dan di atas podium mini. “Kenalkan, ini adalah penghuni baru Kos-Kosan Ceciwi!”

 

Semua bersorak sorai. Hayeon membisiki Mina untuk memperkenalkan dirinya dengan mic.

 

“Um Ha-Halo?” Teriakan lagi. “Um, saya Myoui Mina dari Timur, tepatnya Jepang. Er, mari berteman?”

 

“BOLEH LEBIH KAGAK?!” Pipi Mina langsung memerah seketika mendengar teriakan dari meja yang terletak di dekat pintu masuk.

 

“WOI MBAK MAS CABE DIEM LU!” Teriak Chaeyoung sambil tertawa.

 

“Waw! Mina, masih single nggak?”

 

“Er, iya masih.”

 

“Bagus!” Hayeon menyeringai, dua taring gingsulnya terlihat. “Gini, Panda Merah Kak Jisoo butuh gandengan –“

 

“Rubah albino! TURUN!” Teriak Seha ala mak-mak. Di sebelahnya, Jisoo terlihat sangat malu.

 

“Cih. Yauda. Btw, meja sebelah sana itu khusus buat teman satu lantaimu. Kurang dua orang aja. Kamu sama bocah satu lagi namanya Jihyo. Masih latihan padus sampai jam 7 nanti dia. Sana gih! Shoo!”

 

Mina manut aja. Dia gugup sewaktu menyadari kalau Chaeyoung, Tzuyu, dan lima gadis lainnya memandanginya dengan atensi penuh.

 

Oh tidak, mereka semua cantik seperti bidadari!

 

“H-halo?”

 

“Hai!” Gadis dengan rambut blonde membalasnya antusias sambil meloncat dari tempat duduknya. Tangannya nggak sengaja menyenggol minuman cola milik Tzuyu. Tzuyu menggeram.

 

“Aku Sana!” Sana mengenalkan dirinya tanpa dosa. “Calon kelas 12 SMA sebelah. Kamu adik kelasku kan?”

 

“Er, iya?”

 

“Aku Momo!” Kata gadis yang terus saja makan. “Calon Maba UNJYP!”

 

Semua serempak mengamini.

 

“Aku Dahyun!” Seru gadis dengan kulit pucat itu bersemangat. Dia kemudian berpose dengan Chaeyoung dan Tzuyu. “Kita adalah School Meals Club!”

 

“Biarkan para badut itu,” Sergah gadis yang duduk di antara Momo dan Sana. “Aku Jeongyeon, UNJYP.” Jeongyeon berdehem. "Calon."

 

“Aku Nayeon, HI UNJYP. Satu lantai kayaknya emang ditakdirkan masuk UNJYP, ya gak?”

 

Semua kecuali Mina mengangguk.

 

“Eh, benarkah?” Tanya Mina ingin tahu. Chaeyoung mengangguk antusias.

 

“Gue dan Kak Sana mau ambil Arsitektur kedepannya. Chewy mau ambil kedokteran hewan, Kak Dahyun mau ambil musik, terus Teh Jihyo rencananya mau Psikologi kalau nggak Manajemen Bisnis.”

 

“Semoga aja dia Psikologi, biar aku ada temannya,” ujar Momo sambil menumpuk piring kotornya ke tumpukan yang lain. “Mina, kenapa nggak makan? Semua dibayarin Kakaknya Jeongyeon, kok!”

 

Sebenarnya Mina mau ngomong kalau dia lagi nggak pingin makan, tapi tiba-tiba perutnya bunyi.

 

Malunya itulo.

 

“Tuh kan laper!” Jeongyeon tertawa tergelak. “Momo! Sana! antar Mina ambil makanan!”

 

“Aku?” Sana menaikkan alis. “Yang ngantar Mina, Momo sama aku atau Momo aja, sih?”

 

“Maksudnya Mo, kesono anterin Mina ambil makanan.” Ulang Jeongyeon sewot. Logat Daerah Baratnya semakin kentara.

 

“Oh. Maap.” Sana emang kadang-kadang lola, harap maklum.

 

“Sini!” Ajak Momo ramah sambil menunjuk kearah buffet yang penuh manusia-manusia rakus nun kelaparan. “Tak tunjukin menu yang enak dan cara ambil makanan yang ampuh!” Lanjutnya bersemangat, saking semangatnya dia sampai medok. Untung Mina pintar, jadi paham.

 

Karena Mina kelaparan, dia pasrah aja diseret ke meja buffet.

 

Lagipula, baunya menggiurkan.

 


 

Sang Dewi bukan Momo gengs, tapi tenang sodara-sodara, ini ff MiMo kok

tebak-tebakan berhadiah: siapakah dewi itu?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
gks-palel
"Mba ini mimo wenhyo moments nya mana ya"
Ditunggu wahai mimo wenhyo shippers, Mina masih anak kecil yang tak tahu apa itu cinta

Comments

You must be logged in to comment
RTomato
#1
Chapter 6: Not @ Joy but.... moSHi MOshI kEIsaTSU dESU kA????
RTomato
#2
Chapter 5: Naon XD
RTomato
#3
Chapter 4: Akwkwkwkwkwkwk
Anak IPA 6 XD
Kleeee kelasnya samaan dong cuyyy
RTomato
#4
Chapter 3: TEH MINA EUYYY
RTomato
#5
Chapter 2: Akwkwkwkwkwkwk
YAALLAH NGAKAK BACA INI
raevitaae #6
Chapter 6: Gue baca universitas rbw malahan jadi unbr*w anjir...
Syn061 #7
Chapter 6: Anjay w baru sadar ada mbak Seha pemilik kosan wkwkw
Akhirnya mamamu muncul juga hahaha, mbak(atau mas?) moonbyul kek biasa menjijaykan emang.
Irene: beliau wkwkw mantaap, ngakak pas membeberkan fakta bahwa Jihyo itu yg posesif sama yg bagian joyri astagaa beneran harus halo pulisi inimah wkwkkw
momomoguring
#8
Chapter 6: Wah ga nyangka tiba2 diupdate wkwk
Makasih udah buat aku ngakak malam2 XD