Chapter 1

The Demon Within

21 tahun lalu, suatu kota terpencil di bumi, pukul 23.00

Normal POV

 

    Entah ada angin apa, tiba2 Demon King merasa bosan di dunia bawah dan memutuskan untuk mengunjungi bumi. Hal ini tak pernah terjadi selama berabad2. Demon King adalah sebutan dari penguasa dunia bawah. Demon King selalu berganti setiap seribu tahun. Demon kali ini memiliki perbedaan yang sangat besar dari Demon King sebelum2 nya. Ia lebih Easy Going dan cepat bosan dan juga lebih tampan. Bahkan orang yang pertama kali melihatnya, tidak akan percaya bahwa dirinya adalah seorang Demon King. Tapi ia memliki aura, karisma bahkan kekuatan yang lebih kuat dari Demon king sebelum2nya. 

Telah lama Demon King ingin berkunjung ke bumi. Setelah ia membaca dan mencari tau mengenai bumi, ia sangat tertarik dengan kehidupan manusia. Tetapi tak pernah kesampaian karena larangan penghuni dunia bawah lainnya. Saat Demon King berkunjung, bumi masih aktif dengan kegiatan malam nya. Demon King berkeliling mencari hal yang menarik bagi dirinya. Tapi sedari tadi, tak ada yang bisa menarik perhatiannya. Hingga dia menemukan sebuah toko kue yang sedang dijaga oleh seorang wanita muda dan cantik.Seperti nya ia sedang beres2 untuk menutup toko tersebut. Dan entah kenapa, Demon King tertarik pada wanita itu. Dengan penyamaran yang sempurna, ia pun memasuki toko kue tersebut.

“Selamat Datang di Toko Kue Hikari, tapi maaf kami sudah tutup”, kata wanita yang berjaga di toko tersebut.

“Tolonglah Nona, biarkanlah saya membeli satu kue anda, sebagai ganti nya, saya akan membantu anda beres2 toko anda”, Jawab Demon King pada wanita tersebut.

“Baiklah. Saya akan membiarkan anda membeli satu kue. Tapi anda tidak perlu membantu saya beres2”, jawab wanita tersebut.

Semenjak itu, setiap hari Demon King selalu datang pada jam yang sama yaitu pukul 11 malam, tepat sebelum toko itu tutup. Wanita penjaga tersebut pun akhirnya terbiasa dengan kedatangan pria tersebut tanpa mengetahui jati diri sang pria. Sampai satu hari, Demon King pun bertanya nama dari wanita tersebut.

“Hikari”, jawab wanita itu dengan singkat.

“Nama yang indah untuk wanita secantik dirimu”, Jawab demon King dengan nada menggoda yang siapapun mendengar bisa meleleh, termasuk wanita didepan nya.

“Perkenalkan namaku Takaki Yuya. Kamu bisa memanggilku Yuya”, lanjutnya. 

Semenjak perkenalan tersebut, Hikari dan Yuya semakin sering bertemu bahkan pergi keluar bersama atau yang biasa dibilang kencan. Yuya pun tahu bahwa Hikari adalah sebatang kara. Mama nya meninggal disaat melahirkan nya dan di waktu yang bersamaan, ayah nya meninggal karena kecelakaan. Ia dibesarkan oleh kerabat ayahnya. Tapi karena merasa tidak enak, di umurnya yang ke-20, ia memutuskan untuk tinggal sendiri. Ia membangun toko ini untuk melanjutkan hidup.

Sudah banyak cowok yang mencoba untuk melamar Hikari, tetapi selalu ia tolak dengan alasan ia belum ingin menikah. Entah kenapa, bersama Yuya, Hikari merasa nyaman dan dapat menceritakan segala nya pada Yuya dengan mudah. Begitupula dengan Yuya. Walaupun tak sampai menceritakan jati dirinya.

Tiga bulan setelah pertemuan tersebut, akhirnya mereka meresmikan hubungan mereka dengan status berpacaran. Hikari sangat senang dengan hubungan mereka. Begitu pula dengan Yuya. Walaupun hubungan mereka harus dimulai dengan sebuah rahasia yang sangat besar.

Semua terlihat baik2 saja dari permukaannya, tapi, sebenarnya para penghuni dunia bawah sangatlah tidak setuju dengan hubungan Demon King mereka. Memang bukan sebuah tabu berhungan dengan manusia, tetapi mereka berprinsip, berhungan dengan manusia tidak akan menghasilkan apapun. Namun, mereka tak bisa berbuat apa2 mengenai hal tersebut. Demon King berkata bahwa dirinya memang menyukai wanita manusia tersebut, tapi ia akan berusaha menahan diri agar tidak sampai melakukan hal yang terlarang bagi dunia bawah. Yaitu berhubungan badan dengan manusia. Tapi sepertinya memang takdir memiliki cerita nya sendiri.

Suatu malam, 1 bulan setelah mereka meresmikan hubungan mereka, Yuya dan Hikari tidak tahan akan godaan tersebut dan melakukan hal tabu tersebut. Saat pagi harilah mereka baru tersadar apa yang mereka lakukan. Yuya hanya bisa berharap agar Hikari tidak hamil. Namun sekali lagi, takdir berkata lain. Dua minggu setelah kejadian itu, Hikari hamil. Tentu saja penghuni dunia bawah kaget mengenai hal ini. Mereka meminta Demon King untuk  menyuruh Hikari segera menggugurkan janinnya. 

“Kamu harus menggugurkan kandunganmu, Hikari”, Kata Yuya pada Hikari saat mereka sedang berduaan di rumah Hikari.

“Kenapa? Bukankah harusnya kamu senang?”, Jawab Hikari dengan nada sedih.

“Aku senang. Bahkan sangat senang. Tapi anak itu tidak boleh lahir. Dengan lahirnya anak itu, hanya akan menimbulkan peperangan yang sangat besar”, Jelas Yuya.

“Apa maksudmu?”, Tanya Hikari yang jelas kebingungan dengan perkataan Yuya.

“Sebelum aku menjelaskan lebih lanjut, aku ingin mengakui sesuatu yang penting padamu. Aku bukanlah manusia biasa. Aku adalah salah satu penghuni dunia bawah, Ras Demon. Dan bukan Demon biasa. Aku adalah Demon King”. 

Hikari  hanya terdiam mendengar pengakuan Yuya.

“Aku yakin kamu marah padaku ,bahkan mungkin membenciku karena telah menyembunyikan identitas asli ku. Tapi jujur, aku tak ada niatan untuk membohongimu. Aku tulus mencintaimu”, lanjut Yuya lagi. 

Setelah beberapa lama terdiam, akhirnya Hikari menghela napas dan tersenyum pada Yuya.

“Akhirnya kamu mengatakannya juga”. Yuya syok mendengar perkataan Hikari.

“Aku telah mengetahui identitas mu sejak beberapa minggu setelah pertemuan pertama kita. Sejak kecil, aku bisa merasakan aura seseorang. Dan aku merasa aura mu terlalu kuat untuk seorang manusia. Dan aku, penyuka hal2 berbau supernatural. Buku2 mengenai legenda 3 ras di dunia ini, banyak dirumahku. Aku benar2 yakin bahwa dirimu seorang Demon setelah membaca buku bahwa seorang Demon memiliki mata scarlet yang indah”, jelas Hikari.

“Terus kenapa kamu masih bersamaku?”.

“Karena aku tau kamu tulus dan aku juga benar2 mencintaimu. Walaupun aku tak menyangka bahwa dirimu seorang Demon King. Aku hanya mengira kamu seorang demon biasa. Apalagi dengan sikap kekanakanmu itu”, lanjut Hikari sambil menahan tawa.

“hey, That’s rude. Walaupun seperti ini, aku memiliki kekuatan yang besar lho”, bantah Yuya.

Hikari hanya tertawa mendengar penjelasan Yuya.

“Hikari, kalau kamu tau identitasku yang sebenarnya, itu artinya kamu juga telah mengetahui akan menjadi apa bayi tersebut bila dilahirkan bukan?”, Tanya Yuya yang kembali serius.

Hikari mengusap2 perutnya dan tersenyum sambil berkata “Iya, aku tau. Dia akan terlahir sebagai seorang Half”.

“Bila kamu mengetahui itu, artinya kamu maukan menggugurkannya?”, Tanya Yuya.

“Tentu saja tidak. Bagaimanapun juga dia adalah darah dagingku. Aku tak mau membunuhnya. Aku yakin kita bisa membesarkannya menjadi anak yang baik”, kata Hikari meyakinkan Yuya.

Kali ini Yuya yang menghela napas. “Aku akan sangat senang apablla bisa membesarkan anak kita bersama. Tapi tidak. Kamu tahu kan aku seorang Demon King. Hanya dengan mencintaimu sudah memberiku masalah. Dengan membuatmu hamil, aku telah melakukan hal tabu yang tak bisa dimaafkan. Aku diberi hukuman tak bisa mengunjungi dunia manusia lagi. Ini adalah hari terakhirku disini. Aku harus meyakinkan dirimu untuk bisa menggugurkan kandungan tersebut. Aku tak yakin kamu bisa membesarkan anak ini sendirian, jadi tolonglah, gugurkan kandunganmu itu”.

Penjelasan tersebut membuat keadaan menjadi sunyi untuk beberapa menit. Hikari hanya bisa terdiam. Ia tahu cepat atau lambat, hari ini akan datang. Seharusnya ia sudah mengetahui dengan jelas risiko berhubungan dengan seseorang yang berbeda ras. Apalagi orang tersebut adalah seorang demon yang selama berabad2 tak pernah berhubungan dengan ras lain.

 “Baiklah. Aku akan melakukannya”, jawab Hikari dengan setengah hati. 

Setelah tau bahwa Hikari akan menggugurkan kandungannya tersebut, Hikari dan Yuya menghabiskan hari terakhir Yuya dengan mengunjungi berbagai tempat. Dan setelah waktu menunjukkan pukul 11 malam, akhirnya Yuya mengucapkan selamat tinggal entah untuk berapa lama. Yuya berjanji akan mengunjungi Hikari secepatnya. Sebelum Yuya benar2 menghilang, ia sempat mendengar Hikari mengucapkan sesuatu dengan suara kecil. Bila ia tidak salah membaca bibir Hikari, ia mengucapkan maafkan aku sambil tersenyum kecil. Yuya tidak tau maksud dari perkataan maaf tersebut dan tidak akan pernah tau sampai segala nya telah terlambat.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet