Servant of Vampire

Please Subscribe to read further chapters

Description

Segalanya berubah tepat setelah ulang tahunnya yang ke-17, tepatnya ketika purnama di bulan Oktober disebuah kamar di ruang bawah tanah rumahnya. 

Foreword

Ketakutan kembali merasuki relung hatiku, disetiap malam purnama diiringi suara anjing yang menggema aku dihadapkan pada suatu keadaan yang bahkan sama sekali tidak begitu kupahami. Ayah hanya mengatakan jika semua ini adalah tradisi yang telah leluhurnya lakukan selama bertahun-tahun. Ayah berasal dari garis keturunan keluarga De Bougni, yang tidak lain adalah pelayan para bangsawan, bangsa Vampire.

Awalnya kufkir ras makhluk penghisap darah itu hanyalah sebuah dongeng atau kisah legenda yang bahkan kebenaran serta keberadaannya sangatlah diragukan. Namun segalanya berubah ketika malam purnama dibulan Oktober tahun 2017, ketika aku genap berusia 17 tahun. Aku bahkan tidak sempat mengajukan pertanyaan, waktu itu Ayah dan Ibu hanya memintaku untuk memakai sebuah dress putih sebatas lutut berbahan satin. Setelahnya aku diantar kesebuah kamar yang letaknya di bawah lantai satu rumahku, yang bahkan baru kuketahui.

Saat itu aku hanya bisa menurut dan tidak diizinkan menanyakan apapun, setelahnya orangtuaku pergi meninggalkanku dengan banyak hal yang bahkan ingin sekali kutanyakan. Kenapa aku harus memakai dress ini? Kenapa aku harus menunggu disebuah kamar asing sendirian? Dan kenapa aku tidak diizinkan bertanya padahal banyak sekali pertanyaan dalam otakku?.

Namun semua pertanyaanku sedikit demi sedikit terjawab dengan kehadiran seorang pria tampan berkulit pucat yang menjelaskan banyak hal kepadaku. Pelayan vampire, pengikut sebuah sekte kuno, pria itu dengan rinci menceritakan sisilah keluargaku, awal mula kami menjalin sebuah perjanjian dengan imin-iming kekayaan. Aku sama sekali tidak mempercayai ucapannya pada awalnya, dan berusaha kabur dengan mencoba berlari ke arah pintu kamar, namun seketika tubuhku melayang tepat ketika tanganku hampir berhasil meraih knop pintu, dan kurasakan setelahnya adalah punggungguku yang sedikit nyeri karena mendarat dengan kencang diatas sebuah ranjang yang tertutup kain berwarna merah.

“Mau kemana pelayanku?” Pria itu mengunciku dalam kukungannya, aku berada dibawah tubuhnya yang tegap dan berotot. Kulitnya terlihat bersinar dibawah cahya lampu, dan aku tidak dapat berbohong bahwa hamper saja terjerat kedalam pesonanya.

“Sebenarnya apa maummu?”

Kulihat garis lengkung dibibirnya yang merah merekah seperti bunga mawar, kenapa ada pria yang terlihat begitu indah dan sempurna sepertinya. Aku masih belum dapat mempercayai bahwa pria diatasku  adalah seorang vampire, walau kutahu kejadian tadi adalah hal diluar nalar dan akal sehatku.

“Darahmu” bersamaan dengan ucapannya kurasakan nyeri dibagian sebelah kanan leherku, aku tidak dapat untuk berhenti meringis dan berontak ketika kurasakan sensasi dingin dan juga menyakitkan yang terasa hingga keseluruh tubuhku. Setelahnya kesadaranku menghilang bersamaan rasa sakit yang perlahan lenyap tidak berbekas.

 

***

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet