Chapter 2

Tercipta Untukku

Aroma obat-obatan menusuk indera penciumannya, Oh Sehun tidak dapat mengikuti egonya lagi. Soojung butuh perawatan lebih intensif, bukan di apartemennya yang bermodalkan peralatan seadanya. Semua terpaksa pemuda itu lakukan, lantaran saran dari dokter yang merawat Soojung selama berada di apartemennya. Dr Bae mengatakan jika kondisi Soojung akan semakin buruk jika tidak mendapat perawatan yang memadai sesegara mungkin. Sehun tidak mungkin mengambil resiko yang berujung pada nyawa gadisnya sebagai taruhan. Pemuda itu tidak ingin kehilangan Soojung.

"Kumohon sadarlah Klee, aku merindukanmu, senyumanmu, rona merah di pipimu. Jangan menyiksaku seperti ini"

Sehun tidak kuasa meneteskan air matanya, pemuda itu dengan lembut mengusap rambut gadisnya, mencoba mengatakan bahwa dirinya begitu merindukan gadis itu. Rasanya sudah lama sejak 5 bulan yang lalu, Sehun tidak pernah lagi merasakan kebahagian. Semuanya hilang ketika Soojung tidak berada disisinya, mengisi hari-harinya dengan canda tawa, dan perhatian kecil yang membuat hati pemuda itu menghangat. Siapa yang patut dipersalahkan? Sehun tidak mengerti kenapa dirinya dan juga Soojung yang harus menanggung akibat permusuhan ayah mereka. 

Kenyataan memang selalu pahit, Soojung adalah gadis baik tentu dirinya tidak akan memilih meninggalkan dan menentang keluarganya hanya demi cinta. Andai gadis itu mau sedikit bersabar, tentu dirinya tidak akan melakukan hal nekat seperti ini. Membawa kabur gadis itu hingga memisahkannya dengan keluarganya. 

.

.

.

Jung Yunho memijat pelan pelipisnya, kepalanya berat. Bagaimana tidak, anak tunggalnya pergi entah kemana. Yuhno sudah mencoba meminta bantuan dan melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian, namun nihil yang didapat. Puterinya seolah hilang ditelan bumi. Namun satu hari yang lalu dirinya mendapat kabar jika pemuda bernama Oh Sehun, yang tidak lain adalah mantan kekasih puterinya juga tidak diketahui keberadaannya. Oh Sean Menyembunyikan semuanya dengan apik, Yuhno semakin yakin jika Sehun adalah dalang dibalik semua ini.

"Sayang lebih baik kau tidur, Soojung kita pasti segera ditemukan"

Yunho menatap wajah isterinya yang terlihat khawatir, wanita cantik itu yang selalu menguatkannya. Jung Yoona memang dapat menyembunyikan perasaanya. Setiap malam dirinya tanpa sengaja mendengar isakan kecil dari Yoona sejak puteri mereka menghilang, namun isterinya tidak pernah meperlihatkan padanya, tentu Yoona tidak ingin membuat dirinya semakin khawatir. Demi tuhan Yunho akan membuat perhitungan pada pemuda bernama Oh Sehun jika memang terbukti membawa kabur puterinya.

"Yaa"

"Oh yaa, Daniel sedang menunggumu dibawah.. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan"

.

"Ada apa kemari anakku?"

Yunho sebisa mungkin memberikan senyuman walau rasanya sulit ditengah suasana hatinya yang tidak baik. Tapi tentu tidak sopan jika memasang wajah penuh beban ketika bertemu dengan calon suami puterinya.

"Aku sudah menyewa beberapa detektif untuk melacak keberadaan Soojung, tepat seperti dugaan Appa Sehun lah yang membawa kabur Soojung"

"Kurang ajar" Jung Yunho tidak dapat lagi menahan kekesalannya. Otaknya selalu bertanya mengapa keluarga Oh selalu mencari masalah dengan dirinya, pertama kepala keluarga Oh dan kini putera Oh Sean menculik puteri semata wayangnya.

"Apa kau tahu dimana keberadaan mereka Daniel?"

Kepalanya mendadak pening, Yunho tidak akan tinggal diam. Pria paruh baya itu harus mengambil tindakan secepatnya.

"Aku belum tahu pasti Appa. Tapi yang jelas mereka masih berada di Korea. Aku mendapat informasi dari Sulli jika orang yang terakhir kali Soojung temui adalah Oh Sehun, tepat di hari hilangnya Soojung Appa"

"Haish.. Aku tidak habis fikir bagaimana keluarga pemuda itu mendidiknya. Bagaimana bisa pemuda itu nekat menculik Soojung. Aku tidak bisa berfikir jernih sekarang."

"Appa tenanglah.. Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Oh Sehun. Hmm Maaf aku bukannya mencurigai Soojung, tapi bisa jadi Soojung memang memutuskan pergi bersama Sehun. Bisa jadi Sehun tidak menculik Soojung. Jadi kumohon pada Appa untuk berfikir jernih, jangan gegabah"

Kang Daniel merasa jika dirinya haruslah bijak menyikapi permasalahan ini. Bukannya tidak percaya pada calon isterinya, pemuda itu hanya tidak ingin menyalahkan satu pihak padahal dirinya sama sekali tidak mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya. Bisa jadi jika Soojung memang berniat kabur bersama Sehun.

Daniel tahu jika keduanya adalah sepasang kekasih. Soojung mengatakan seminggu setelah pertemuan mereka. Daniel merasa senang kala itu karena calon isterinya sudah mulai terbuka padanya. Hubungan antara dirinya dan Soojung memang sebuah paksaan, tapi semakin mengenal Soojung, pemuda itu yakin bahwa dirinya telah jatuh cinta pada gadis itu.

Soojung adalah tipe wanita idaman, tidak hanya cantik, Soojung adalah gadis paling mandiri yang pernah dikenalnya. Daniel tidak akan melepaskan Soojung begitu saja pada pemuda seperti Oh Sehun. Dirinya dan Soojung sudah ditakdirkan untuk bersama. Semua orang mendukung hubungan mereka.

Tapi kenyataan jika Soojung dan Sehun menghilang bersamaan, membuat hatinya nyeri. Semoga saja semua pemikiran buruk yang ada di otaknya tidaklah benar. Daniel hanya berharap jika Soojung tidak berniat kabur bersama Sehun untuk menentang pernikahan mereka.

"Aku hanya bingung, puteriku hilang dan bahkan aku tidak tahu bagaimana kondisinya saat ini. Apa dia makan teratur dan dalam keadaan sehat. Kau tahu bahkan Eomma mu selalu menangis setiap malam. itu membuatku sakit Niel. Apa yang harus kulakukan Niel? katakan padaku"

Jung Yunho terlihat sangat menyedihkan di mata Daniel. Pemuda itu merasa kasihan melihat pria yang selalu terlihat tegas kini terpuruk dan sangat putus asa. Daniel bertekad untuk segera menemukan Soojung secepatnya.

"Tenanglah Appa. Aku akan mencari Soojung bagaimana pun caranya."

***
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet