Part 3

Depression
Please Subscribe to read the full chapter

Changbin berjalan memasuki gedung tempat mereka melakukan wawancara, mengekori Chan yang berjalan tepat di depannya. Tangannya masih sibuk mengutak atik ponsel untuk berbalas pesan dengan sang manager yang lebih dulu sampai di tempat pemotretan untuk wawancara bersama member Stray Kids lainnya.

Changbin memang bangun paling akhir pagi tadi karena Chan menyuruh Woojin untuk tidak membangunkannya. Dan akhirnya semua harus berangkat terlebih dulu bersama manager mereka tanpa Chan dan Changbin, agar proses pemotretan individu bisa lebih cepat selesai.

Changbin masih sibuk berbalas pesan bahkan saat sudah memasuki lift, tanpa menyadari ada seorang laki-laki bertubuh tinggi yang melihatnya dengan senyum miring sebelum akhirnya berdiri tepat di hadapan Changbin tapi dengan posisi membelakanginya.

TING!

Bunyi khas suara lift terdengar oleh telinga Changbin, menandakan ia telah sampai di lantai yang ia tuju. Ia segera keluar dari lift itu melewati orang yang berdiri di depannya, tanpa ia tahu bahwa laki-laki itu kembali menyunggingkan senyum miring saat Changbin melewatinya.


~2pm_worldd~


Setelah selesai melakukan pemotretan untuk wawancara, akhirnya semua member Stray Kids duduk di deretan kursi yang telah disediakan untuk melakukan wawancara.

Wawancara berlangsung dengan lancar dan menyenangkan sampai akhirnya sebuah pertanyaan membuat Changbin seolah kehilangan senyum dan tawa yang dipasangnya sejak tadi.

"Bagaimana dengan masa sekolah kalian? Apakah kalian termasuk siswa yang populer saat sekolah dulu? Ah, kecuali untuk I.N-shi. Saya yakin kau sangat populer di sekolah saat ini."

Pertanyaan dari sang pewawancara hanya disambut malu oleh I.N yang sekarang tengah digoda habis-habisan oleh para member lainnya. Tapi dibalik itu, tak ada seorang pun yang tahu bahwa salah seorang diantara mereka tengah menyunggingkan senyum canggung sejak pertanyaan tersebut dilontarkan.

"Saya termasuk siswa yang biasa saja saat sekolah dulu. Bahkan saya bukan siswa yang menonjol dalam hal akademik. Tapi saya cukup dikenal karena prestasi non akademik, khususnya untuk karate." jawab Woojin ketika mereka telah selesai menggoda sang maknae.

"Kalau saya, karena saya sering berpindah-pindah saat masih kecil, jadi saya bukan termasuk siswa yang populer. Tapi prestasi akademik saya bisa dibilang cukup bagus." Han menimpali.

"Eyy... Jangan memberikan informasi palsu tentang prestasi akademikmu, Han." seloroh Minho setelah mendengar jawaban Han, yang kemudian disambut gelak tawa yang lain, dan Han yang mengerucutkan bibirnya, lucu.

"Lalu bagaimana dengan masa sekolahmu Changbin-shi?" tanya reporter itu pada Changbin yang sejak tadi diam tanpa menjawab pertanyaan reporter tersebut, padahal yang lain telah bergantian menjawabnya.

"Tidak ada yang spesial dari masa sekolahku." hanya jawaban singkat itu yang terlontar dari bibir mungil Changbin, tanpa ada penjelasan lain, membuat suasana terasa sangat canggung.

Chan yang merasa suasana menjadi sangat canggung tiba-tiba memecah kecanggungan tersebut dengan tertawa pelan. Semua yang ada di sana melihat Chan dengan tatapan aneh.

"Ada apa Bangchan-shi? Kenapa kau tiba-tiba tertawa?" tanya sang reporter.

"Ah, saya hanya teringat kejadian saat saya masih bersekolah dulu. Saya pernah dihukum berlari keliling lapangan dengan menggunakan seragam perempuan karena ketahuan saat akan membolos sekolah."

"Benarkah?"

Anggukan dari Chan kembali membawa tawa dalam wawancara tersebut. Dalam diam Chan menepuk paha Changbin pelan untuk memberinya semangat, karena mereka memang duduk berdampingan.


~2pm_worldd~


Changbin tengah menyesap iced americanonya di lobi perusahaan tempat mereka melakukan wawancara saat Chan ikut mendudukkan diri di

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet