Oppa 4

Lisa

Kim Namjoon adalah penengah. Jungkook selalu mengagumi hyung nya itu. Setiap ia bicara kalimat nasehat yang keluar dari mulutnya selalu di dengar baik oleh Jungkook. Dia panutan Jungkook.

Tapi bagi pacar Jungkook, Namjoon memiliki aura yang berbeda dari yang lain.

Hari dimana ia mengetahui bahwa Lisa ‘tidak nyaman’ berada dekat dengan Namjoon adalah ketika Lisa datang ke apartemen dan hanya ada Jungkook dan Namjoon.

Namjoon yang membuka pintu siang itu. Lisa yang akan berteriak semangat kepada siapa pun kakak Jungkook yang akan membuka pintu untuknya,kecuali laki-laki yang ada di depannya ini, membulatkan matanya. Tangan yang ia sudah angkat ke atas untuk menyapa halo, ia turunkan lagi berganti dengan menyatukan kedua tangan di depan dan membungkuk memberikan hormat.

“A-anyeonghaseyo Oppa” jawabnya sedikit kikuk.

Sang laki-laki juga merasakan atmosfir aneh yang Lisa tiba-tiba bawa , tapi ia buang. “Ah kau Lisa, masuklah.” Namjoon mempersilahkan Lisa masuk ke dalam.

“Jungkook ada di dapur.” Kata Namjoon datar dan langsung meninggalkan Lisa pergi yang masih membuka sepatu.

Lisa masuk ke dalam apartemen, memberikan salam lagi dengan menganggukan kepala saat ia melewati Namjoon di ruang tv.

Terlihat Jungkook sedang sibuk makan disana.

“Kau datang?” kata Jungkook saat melihat Lisa berada di pintu dapur. Lisa tersenyum mendekati Jungkook.

Ia meletakan sebuah plastik di atas meja di depan Jungkook. Sang laki-laki melihat ke arah Lisa bertanya-tanya.

“Kue untukmu dan yang lainnya” Jawab Lisa. Jungkook mengucapkan terimakasih kepada Lisa.

Jungkook masih sibuk dengan makanannya. Dia lebih suka menikmati makanannya dengan diam daripada harus mengobrol di sela-sela ia makan. Lisa melihat sekeliling dapur. Tipikal apartemen dengan penghuni laki-laki. Berantakan di beberapa tempat. Tapi masih di tolerir. Jin, yang tertua diantara mereka, adalah kakak Jungkook yang selalu mengomeli mereka jika mereka tak menjaga kebersihan. Satu hal yang tertangkap mata Lisa, dua buah plastik besar hitam  berada di bawah wastafel.

“Siapa yang ada di rumah?” tanya Lisa.

“Hanya aku dan Namjoon hyung” jawab Jungkook pendek.

Lisa mengangguk. Ia berharap akan bertemu dengan Jimin atau Taehyung, Oppa yang selalu ingin tahu tentang barang atau makanan yang ia bawa. Namjoon, bagi Lisa adalah Oppa yang misterius. Ia tak banyak tahu tentang dirinya. Mereka berdua juga tidak pernah mengobrol panjang. Selama dua kali Lisa datang ketika Namjoon dirumah, ia hanya mengangguk untuk menyapanya saja. Laki-laki yang lebih tua 3 tahun darinya itu tak pernah mengomentari apapun yang ia lakukan selama berada di apartemen ini.

Lisa terdiam melamun. Jungkook mengamati Lisa, ada sesuatu yang aneh padanya. Kenyataannya jika dibandingkan dengan yang lain, bahkan ketika hanya Suga di rumah, Lisa tidak seperti ini.

“Wae?” tanya sang laki-laki.

“Tidak apa-apa” kata Lisa cepat, menggelengkan kepalanya.

Tak ingin memikirkan hal aneh-aneh, Jungkook membuang pikiran itu jauh-jauh.

Jungkook membereskan peralatan makannya yang baru saja ia pakai ke wastafel.

“Apa kau sudah makan?”

Jungkook mencuci piring, mangkuk, gelas, sumpit, sendoknya sendiri. Mereka semua yang tinggal di apartemen ini melakukan itu juga setelah selesai makan.

“Emm” jawab Lisa pendek.

Namjoon datang kedalam dapur. Kehadirannya membuat Lisa dan Jungkook menoleh. Sang laki-laki tak melihat ke arah mereka berdua dan pergi menuju lemari di dapur mengambil cangkir dan teh celup.

“Tidak makan hyung?” tanya Jungkook, menoleh ke Namjoon sebentar.

“Nanti saja.” Jawab Namjoon.

Jungkook telah selesai mencuci. Ia mengelap tangannya. Lalu mengambil dua bungkus plastik hitam yang ada di bawah wastafel.

Lisa mengamati Jungkook dengan matanya.

“Aku pergi keluar sebentar.” Kata Jungkook kepada Lisa.

“Aku ikut” Kata Lisa cepat. Jungkook terdiam. Lisa juga kaget sendiri kenapa ia mengatakan kalimat itu. Mungkin karena Namjoon juga ada di dapur.

 “Aku hanya pergi sebentar” Jungkook melihat Lisa aneh. Ia hanya akan membuang sampah ke bawah, untuk apa Lisa ikut.

Jungkook tersenyum menaruh satu bungkus plastik ke bawah lalu membelai lembut kepala Lisa. “Kenapa kau tidak menaruh kue yang kau bawa, ke piring agar Namjoon hyung bisa mencobanya?”

Sang wanita melihat ke arah Namjoon yang masih membelakangi mereka.

Wajah jangan-tinggalkan-aku-sendiri-dengan-orang-ini terpampang jelas pada Lisa.

“Hyung orang yang baik” seperti ia bisa membaca pikiran Lisa, Jungkook tersenyum. Lisa membulatkan mata.

Terdengar Namjoon tertawa. “Kau takut padaku Lisa?” tanya nya, menoleh sebentar ke arah Lisa, lalu kembali sibuk dengan apa yang ia lakukan.

Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat dan menyipitkan mata ke arah Jungkook.

Jungkook mengedipkan satu matanya, menggoda Lisa dan ikut tertawa, lalu berjalan pergi.

Suasana dapur menjadi sepi. Namjoon masih sibuk mengaduk tehnya.

Lisa menarik nafas dalam lalu berjalan ke lemari untuk mengambil piring.

“Perlu ku bantu?”

Lisa melihat ke arah Namjoon berdiri dengan satu tangannya membawa cangkir berisi teh.

“Ah tidak usah Oppa” kata Lisa tersenyum ramah. Namjoon mengangguk dan berjalan ke ruang TV.

Ketika Jungkook datang dan selama Namjoon masih ada di ruang TV, Lisa mengikuti pacarnya kemanapun ia pergi seperti anak kucing mengikuti induknya.

Berita itu sampai di telinga Suga, ketika Lisa selalu berisik dan ‘mengganggunya’, Suga akan memanggil Namjoon untuk datang, Suga tertawa melihat Lisa cemberut dengan kalimatnya.

 

 

 

-MayJune- 13/12/2018

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet