our life
YOU, WHO?
Aku menghela napas pasrah saat mengetahui jika partnerku adalah Park Bogum, padahal aku berencana untuk menghindari pria itu seumur hidupku namun, apa ini? Seakan-akan langit tengah mempermainkanku. Walaupun harus kuakui Park Bogum memang sangat menyenangkan dan profesional dilihat dari meeting dadakan kami tadi. Bogum sangatlah friendly dan membuatku melupakan sedikit kecanggungan karena peristiwa tadi pagi.
Jam 21.00 biasanya aku akan pulang bersama mobil kesayanganku tapi hari ini aku harus naik bus, sebenarnya tadi Bogum menawariku tumpangan pulang tapi aku tolak, aku tidak mau merepotkannya.
Brem..bremmm...cittttt....
Sepeda motor sport berwarna merah berhenti tepat di sampingku, aku tahu siapa itu hanya dilihat dari motor, helm dan perawakannya.
Dia, Kim Taehyung...
“noona kajja, aku antar pulang,” tawar Taehyung ramah setelah membuka helm-nya. Aku tersenyum dan menggeleng.
“tidak usah, aku bisa pulang sendiri.” Ujarku, sebenarnya dalam hati tersirat makna ‘sana pergi aku mau pulang sendiri’ dalam kalimatku.
“tapi no-“
“jangan memaksa! Aku tidak suka dipaksa!” bentakku. Taehyung sedikit terkejut dengan intonasiku tapi aku yakin jika pria Kim ini sudah kebal aku bentak.
“baiklah, tapi noona aku sudah mencari tahu tentang Park Bogum itu...” Aishh....pria ini sudah bertindak terlalu jauh.
“...sepertinya dia belum punya pacar tapi kurasa kalian sedang dekat ya? Tak apa aku yakin, noona pasti lebih memilih aku kan daripada si Bogum itu?” jujur saja aku sangat ingin menyiram Taehyung dengan seember air dingin yang dipenuhi bunga es batu. Tingkat kepercayaan dirinya sangat tinggi. Cih.
“ya kan noona~ hmmmmm....” apa dia sedang menggodaku dengan agyeo? Omo~ dia bahkan mengedipkan mata kirinya genit.
“Taehyung-ah...”
“nde, urie Irene noona~”
“pulanglah aku muak melihatmu!” aku pun beranjak pergi dari posisi awalku. Berjalan menuju halte bus terdekat.
/ / /
“aku pulang,” seruku, ketika aku sudah sampai di rumah. Rumah sepi sekali, aku yakin pasti di rumah hanya ada Yoojung saja. Ayah dan ibu tiriku pasti sedang kerja, dan Soyoung masih di kampus. Sebenarnya tinggal di rumah ini dengan 5 anggota keluarga -termasuk aku- serasa seperti tinggal di rumah besar sendirian, kalau seperti ini apa bedanya dengan aku tinngal di apartemen mewah sendirian tapi aku tidak mau tinggal di apartemen karena aku yakin kalau aku pergi Yoojung pasti sangat kesepian. Gadis itu memang gampang merasa kesepian.
“oppa, kau sudah pulang?” tanya Yoojung sedikit terengah, gadis Kim itu pasti berlari dari kamarnya ke ruang tamu, untuk menghampiriku.
“oppa pasti lelah, apa oppa sudah makan?” tanya Yoojung sembari memeluk lenganku manja.
Aku menggeleng dan Yoojung pun berdecak kesal “oppa, kau harus makan dengan teratur! Aishhhh kau ini!” Yoojung sangat imut kalau sudah mengomel
Comments