goodbye

Description

“apakah kita akan dapat bersama selamanya? Apakah kau akan meninggalkanku pada saat ini? Bukannya aku tidak percaya dengan cinta kita, namun keraguan itu tetap saja bersarang dalam hatiku. Dan menjadi pertanyaan besar dalam hidupku.”

Foreword

Keraguan itu tetap ada dalam hati yoohae. Walaupun sudah sering sungmin mengatakan padanya bahwa akan bersama selamanya walaupun apapun yang terjadi. Yoohae adalah anak gadis sebatang kara yang ditinggal pergi orang tuanya ke luar negri. Hidupnya sangat pas-pasan dan sehari hari berjualan makanan ringan dan sungmin adalah anak laki-laki kaya yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat berkelebihan . ayahnya tinggal di luar negri sambil mengurus perusahaanya disana sedangkan sungmin tinggal denagn kakeknya di korea. Kakek sungmin yang sangat arogan dan perfeksionis mengharapkan sungmin dapat meneruskan perusahaannya dan mendapatkan seorang istri yang layak juga sangat mengingikan seorang cucu sedari dulu.

 Sungmin dan yoohae bertemu saat yoohae sedang berdagang dan sungmin membeli dagangannya. Dari saat itu lah mereka mulai dekat dan sampailah seperti saat ini. Hubungan percintaan mereka berjalan tanpa sepengetahuan kakek maupun orang tua sungmin. Dan sekarang mereka berniat akan memberitahu mereka walaupun apapun yang akan terjadi.

“apa kau siap chagi?” tanya sungmin sambil mengendarai mobilnya pada yoohae

“ aku sedikit gugup. Apa lagi nanti bila kakekmu tidak suka padaku.” Yoohae duduk dibangku depan sambil tertunduk lesu

“ kita harus mencoba ini. Aku tahu kakekku sangat keras dan akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi tapi bongkahan es itu akan mencair dengan ketulusan chagi.” Sungmin mencoba menenangkan yoohae.

Sesampainya di depan halaman rumah yang super megah itu,sungmin memakirkan mobilnya dan mengajak yoohae turun. Denagn langkah gontai yoohae memberanikan diri untuk melangkah masuk kedalam rumah.

“selamat pagi tuan lee sungmin. Tuan lee soo man sudah menunggu anda diruanganya.” Pelayan berjas rapi itu mengajak sungmin dan yoohae ke sebuah ruangan dimana lee soo man berada.

“bagaimana kakek bisa tahu aku akan kesini?” sungmin berguman dalam hati. Sungmin memegang tangan yoohae dan ia merasakan tangan gadis itu menjadi dingin dan sedikit basah. Lalu dieratkannya pegangan tangannya agar yoohae sedikit tenang.

Begitu sampai di ruangna yng di tuju pelayan tadi segera pergi dan menutup rapat pintu ruangan itu.

“ aku sudah menunggu kalian sedari tadi.” Lee soo man memulai pembicaraan

“ maaf kakek, kami baru sekarang dapat memberitahumu. “ sungmin mulai berani bicara

“ apa kabar kakek.” Yoohae membungkuk memberi salam tapi lee soo man langsung mengatakan kalimat yang mengejutkan mereka

“kalian berpisah saja. Lebih cepat lebih baik.” Lee soo man masuk ke pokok pembicaraan

“ apa? Tidak kakek , kami saling mencintai dan kami harap kakek merestui hubungan kami.” Sungmin berbicara dengan cepat dan bernada sedikit marah

“ saya mohon kakek! Restui lah hubungan kami! “ yoohae melihat kearah lee soo man dengan tatapan memohon

“ kau tidak berhak memanggilku kakek!” lee soo man sedikit marah

“dia akan menjadi istriku dan dia berhak memangilmu dengan sebutan itu. apapun yang terjadi kau harus merestui kami.” Kata sungmin tegas

“ kau sudah ku jodohkan dengan cucu patner kerjaku. Jadi segera jauhi gadis tak jelas asal usulnya ini.” Lee soo man berkata tanpa menatap muka sungmin

“ kakek jangan sembarangan berbicara tentang yoohae. Kakek tak tahu apa apa” sungmin membela yoohae

“ kau kira aku tidak menyelidiki apa yang kau lakukan selama ini? Dia gadis yang ditelantarkan orang tuanya dan hidup sanagt miskin tak cocok dengan kita.” Gaya arogan lee soo man mulai keluar

“ aku memang tak pantas untuk sungmin. Tapi bisakah kau melihat sesuatu yang lebih dari diriku?” yoohaee mulai menitikan air mata.

“ diam kau perempuan miskin.” Amarah lee soo man benar benar keluar.

 Tanpa berfikir panjang lee soo man menghampiri yoohae dan mendorongnya kearah pintu bermaksud menyuruhnya keluar dari ruangan itu tapi kekuatan lee soo man terlalu kuat sehingga yoohae terdorong kearah guci berbentuk krucut lancip dan menusuk ke perut yoohae. Sungmin teriak dan mendorong kakeknya menjauh dari yoohae yang sudah bersimbah darah dan kesadarannya menurun.

“ apa yang kau lakukan? “ sungmin memaki kakeknya yang terdiam mematung melihat yoohae bersimbah darah.

“kau gila, pikiranmu hanya mementingkan dirimu sendiri.” Sungmin menangis sambil memegangi badan yoohae yang sudah lemas. “tahukah kau dia sedang mengandung seorang cucu yang sangat kau inginkan? Teganya kau kakek.” Mendengar kata ‘cucu’ dari mulut sungmin , lee soo man langsung berlutut di depan yoohae yang sedang sekarat menahan sakit. Lutunya serasa lemas dan tak mampu menopang berat badannya lagi. Lee soo man mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memanggil dokter keluarga. Tapi percuma pendarahan hebat yang dialami yoohae membuatnya kehabisan darah dan tak mampu lagi bertahan.

“mi…mian, oppa a….a…ku tidak da…..pat mem…berikan keba…hagian pada….mu.” Yoohae berkata sambil terbata bata

“ tidak yoohae, kau sudah membuatku sangat bahagia.” Sungmin menangis memeluk yoohae

“se…moga k..kau men..dapat..kan wani..ta yang lebih ba….ik dar…I pada a…ku.” Selesai mengatakan kata terakhir badan yoohae langsung kaku mematung. Dirabanya denyut nadi yoohae dan hasilnya nihil.

 

 Yoohae meninggal dengan tragis dan begitu pula sungmin berubah menjadi seorang yang mengidap gangguan jiwa. Tak mau keluar kamar dan sangat membenci bahkan tak mau mengenal kakeknya. Bayang-bayang yoohae selalu hadir disetiap mimpinya membuatnya semakin larut dalam kesedihan. Foto foto saat bersama yoohae yang di pajang hampir memenuhi dinding kamarnya ini yang selalu menemani dikesendirian sungmin. Kakenya pun sangat menyesal setiap hari berusaha meminta maaf pada cucunya itu tapi tak ada tanggapan dari sungmin. Sungmin asik denagn dunianya sendiri ditemani dengan foto kenangan dirinya bersama yoohae di kamarnya yang gelap dan sunyi.

 

“apakah kita akan dapat bersama selamanya? Apakah kau akan meninggalkanku pada saat ini? Bukannya aku tidak percaya dengan cinta kita, namun keraguan itu tetap saja bersarang dalam hatiku. Dan menjadi pertanyaan besar dalam hidupku.”

Keraguan itu tetap ada dalam hati yoohae. Walaupun sudah sering sungmin mengatakan padanya bahwa akan bersama selamanya walaupun apapun yang terjadi. Yoohae adalah anak gadis sebatang kara yang ditinggal pergi orang tuanya ke luar negri. Hidupnya sangat pas-pasan dan sehari hari berjualan makanan ringan dan sungmin adalah anak laki-laki kaya yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat berkelebihan . ayahnya tinggal di luar negri sambil mengurus perusahaanya disana sedangkan sungmin tinggal denagn kakeknya di korea. Kakek sungmin yang sangat arogan dan perfeksionis mengharapkan sungmin dapat meneruskan perusahaannya dan mendapatkan seorang istri yang layak juga sangat mengingikan seorang cucu sedari dulu.

 Sungmin dan yoohae bertemu saat yoohae sedang berdagang dan sungmin membeli dagangannya. Dari saat itu lah mereka mulai dekat dan sampailah seperti saat ini. Hubungan percintaan mereka berjalan tanpa sepengetahuan kakek maupun orang tua sungmin. Dan sekarang mereka berniat akan memberitahu mereka walaupun apapun yang akan terjadi.

“apa kau siap chagi?” tanya sungmin sambil mengendarai mobilnya pada yoohae

“ aku sedikit gugup. Apa lagi nanti bila kakekmu tidak suka padaku.” Yoohae duduk dibangku depan sambil tertunduk lesu

“ kita harus mencoba ini. Aku tahu kakekku sangat keras dan akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi tapi bongkahan es itu akan mencair dengan ketulusan chagi.” Sungmin mencoba menenangkan yoohae.

Sesampainya di depan halaman rumah yang super megah itu,sungmin memakirkan mobilnya dan mengajak yoohae turun. Denagn langkah gontai yoohae memberanikan diri untuk melangkah masuk kedalam rumah.

“selamat pagi tuan lee sungmin. Tuan lee soo man sudah menunggu anda diruanganya.” Pelayan berjas rapi itu mengajak sungmin dan yoohae ke sebuah ruangan dimana lee soo man berada.

“bagaimana kakek bisa tahu aku akan kesini?” sungmin berguman dalam hati. Sungmin memegang tangan yoohae dan ia merasakan tangan gadis itu menjadi dingin dan sedikit basah. Lalu dieratkannya pegangan tangannya agar yoohae sedikit tenang.

Begitu sampai di ruangna yng di tuju pelayan tadi segera pergi dan menutup rapat pintu ruangan itu.

“ aku sudah menunggu kalian sedari tadi.” Lee soo man memulai pembicaraan

“ maaf kakek, kami baru sekarang dapat memberitahumu. “ sungmin mulai berani bicara

“ apa kabar kakek.” Yoohae membungkuk memberi salam tapi lee soo man langsung mengatakan kalimat yang mengejutkan mereka

“kalian berpisah saja. Lebih cepat lebih baik.” Lee soo man masuk ke pokok pembicaraan

“ apa? Tidak kakek , kami saling mencintai dan kami harap kakek merestui hubungan kami.” Sungmin berbicara dengan cepat dan bernada sedikit marah

“ saya mohon kakek! Restui lah hubungan kami! “ yoohae melihat kearah lee soo man dengan tatapan memohon

“ kau tidak berhak memanggilku kakek!” lee soo man sedikit marah

“dia akan menjadi istriku dan dia berhak memangilmu dengan sebutan itu. apapun yang terjadi kau harus merestui kami.” Kata sungmin tegas

“ kau sudah ku jodohkan dengan cucu patner kerjaku. Jadi segera jauhi gadis tak jelas asal usulnya ini.” Lee soo man berkata tanpa menatap muka sungmin

“ kakek jangan sembarangan berbicara tentang yoohae. Kakek tak tahu apa apa” sungmin membela yoohae

“ kau kira aku tidak menyelidiki apa yang kau lakukan selama ini? Dia gadis yang ditelantarkan orang tuanya dan hidup sanagt miskin tak cocok dengan kita.” Gaya arogan lee soo man mulai keluar

“ aku memang tak pantas untuk sungmin. Tapi bisakah kau melihat sesuatu yang lebih dari diriku?” yoohaee mulai menitikan air mata.

“ diam kau perempuan miskin.” Amarah lee soo man benar benar keluar.

 Tanpa berfikir panjang lee soo man menghampiri yoohae dan mendorongnya kearah pintu bermaksud menyuruhnya keluar dari ruangan itu tapi kekuatan lee soo man terlalu kuat sehingga yoohae terdorong kearah guci berbentuk krucut lancip dan menusuk ke perut yoohae. Sungmin teriak dan mendorong kakeknya menjauh dari yoohae yang sudah bersimbah darah dan kesadarannya menurun.

“ apa yang kau lakukan? “ sungmin memaki kakeknya yang terdiam mematung melihat yoohae bersimbah darah.

“kau gila, pikiranmu hanya mementingkan dirimu sendiri.” Sungmin menangis sambil memegangi badan yoohae yang sudah lemas. “tahukah kau dia sedang mengandung seorang cucu yang sangat kau inginkan? Teganya kau kakek.” Mendengar kata ‘cucu’ dari mulut sungmin , lee soo man langsung berlutut di depan yoohae yang sedang sekarat menahan sakit. Lutunya serasa lemas dan tak mampu menopang berat badannya lagi. Lee soo man mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memanggil dokter keluarga. Tapi percuma pendarahan hebat yang dialami yoohae membuatnya kehabisan darah dan tak mampu lagi bertahan.

“mi…mian, oppa a….a…ku tidak da…..pat mem…berikan keba…hagian pada….mu.” Yoohae berkata sambil terbata bata

“ tidak yoohae, kau sudah membuatku sangat bahagia.” Sungmin menangis memeluk yoohae

“se…moga k..kau men..dapat..kan wani..ta yang lebih ba….ik dar…I pada a…ku.” Selesai mengatakan kata terakhir badan yoohae langsung kaku mematung. Dirabanya denyut nadi yoohae dan hasilnya nihil.

 

 Yoohae meninggal dengan tragis dan begitu pula sungmin berubah menjadi seorang yang mengidap gangguan jiwa. Tak mau keluar kamar dan sangat membenci bahkan tak mau mengenal kakeknya. Bayang-bayang yoohae selalu hadir disetiap mimpinya membuatnya semakin larut dalam kesedihan. Foto foto saat bersama yoohae yang di pajang hampir memenuhi dinding kamarnya ini yang selalu menemani dikesendirian sungmin. Kakenya pun sangat menyesal setiap hari berusaha meminta maaf pada cucunya itu tapi tak ada tanggapan dari sungmin. Sungmin asik denagn dunianya sendiri ditemani dengan foto kenangan dirinya bersama yoohae di kamarnya yang gelap dan sunyi.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet