Page 4

Don't push me away

Taemin menutup pintu kamarnya dan menangis sekencang-kencangnya 


Kenapa .. Kenapa disaat perlahan aku bisa membuka hatiku untuk hyuna semua ini terjadi , ternyata selama ini jantung kekasihku ada pada istriku sendiri wanita yang selama ini tinggal bersamaku ! Dia yang membuat naeun meninggal ?!!


Taemin begitu frustasi ia melempar seluruh barang didekatnya kesembarang arah hingga menimbulkan suara pecahan yang keras 

"Taemin ?? Kau baik-baik saja ? Apa yang terjadi ?! Taemin buka pintunya !!!" Hyuna mencoba membuka pintu namun taemin menguncinya dari dalam

Taemin tak menjawab ia terus memikirkan naeun yang masih sangat dicintainya dan berfikir jika saja naeun tak menyerahkan jantungnya ia akan selamat dan kini itu semua membuatnya kembali membenci hyuna 

"Taemin ?!! Buka pintunya ! Apa yang terjadi ?" Hyuna begitu cemas hingga akhirnya taemin membuka pintunya dengan kedua mata yang memerah 

"Taemin ? Ada apa denganmu ? Kenapa kau seperti ini?" 

"Menjauh dariku , aku tak mau menyakitimu" 

"Apa yang kau bicarakan ? Kenapa kau ingin menyakitiku ?" 

"Aku bilang pergilah.. Aku tak akan melarangmu jika kau ingin berpisah denganku" 

"Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba kau seperti ini ?" 

Taemin menatap hyuna dengan sendu membuat hyuna tertegun dan begitu cemas 

"Kau baik-baik saja ? Katakan padaku apa yang terjadi ?" 

Tiba-tiba saja taemin menarik hyuna kedalam pelukannya memeluknya erat dan memejamkan matanya , merasakan hangat tubuhnya dan aroma tubuhnya , hyuna memang terkejut dengan perlakuan taemin perlahan kedua tangannya membalas pelukan taemin dan mengelus punggungnya dengan lembut 

"Gwaenchana?" Tanya hyuna 

Taemin tak menjawab dan tak melepas pelukannya yang terasa semakin erat 

"Pergilah .. Kau wanita yang baik aku benar-benar tidak mau menyakitimu" ucap taemin dengan suaranya yang begitu lemah namun bisa terdengar oleh hyuna

Hyuna segera melepas pelukan itu dan menatap taemin kesal 

"Kenapa kau memintaku untuk pergi ? Dan kenapa kau ingin menyakitiku ? Sebenarnya apa yang kau fikirkan ? Apa kau benar-benar membenciku ?! Apa aku begitu buruk untukmu ?! Kau tak bisa memberiku kesempatan ?!" Hyuna tak mampu lagi membendung air matanya dan juga emosinya yang sudah tertahan selama ini 

"Maafkan aku.. Tolong tinggalkan aku sendiri" 

"Aku tidak mau" 

Taemin mendongakan kepalanya menatap hyuna dengan terkejutnya 

"Aku tak akan meninggalkanmu , apa pun yang terjadi , karena aku adalah istrimu aku tak akan pergi kemana pun tempatku adalah disini bersamamu ! Ingat itu, seberapa kerasnya kau mencoba untuk membuatku pergi aku tak akan menyerah aku tak akan pergi!"

Setelah mengucapkan semua pendiriannya hyuna tak mau menangis dihadapan taemin ia pun segera berlari pergi kekamarnya

Taemin terkesiap dengan apa yang baru saja didengarnya , ia tak menyangka hyuna begitu mencintainya sampai apa pun yang dilakukannya tak bisa membuatnya menyerah


Maafkan aku hyuna , tapi aku tetap tak bisa ... Belum lagi sekarang aku mengetahui jika jantung naeun menjadi bagain darimu itu hanya membuatku semakin hancur , dan aku tak mau terus membencimu aku tak mau terus melukai perasaanmu , lebih baik jika kau menjauh dari hidupku selamanya 

 


🍁🍁🍁

 


Hyuna memasuki ruangan kerjanya dan betapa terkejutnya saat melihat ayahnya sudah duduk disofa 

"Appa ???" 

"Kau darimana saja sayang ? Appa sudah lama disini" 

"Aku.. Aku.." 

Merasa ada yang tak beres tuan kim mendekati hyuna yang sama sekali tak mau menatapnya 

"Semuanya baik-baik saja ?" 

"Semuanya baik-baik saja appa" 

Mendengar suara hyuna yang terdengar parau dan wajahnya pucat tuan kim yakin jika hyuna tengah sakit 

"Kau sakit ? Apa kau baru saja pergi dari dokter ?" 

Merasa tak bisa menyembunyikan semuanya akhirnya hyuna hanya bisa mengangguk kecil

Tuan kim membuang nafasnya panjang 

"Ada apa ? Apa kau kelelahan ? Atau kau bertengkar dengan suamimu ?" 

Hyuna mendongakan kepalanya
"Aku tidak bertengkar dengan taemin, kami baik-baik saja" 

"Lalu kenapa taemin tidak bisa menjagamu dengan baik sampai kau sakit seperti ini" 

"Appa .. Taemin memperlakukanku dengan baik , aku hanya kelelahan saja"

"Benarkah ?" 

"Appa.. Hentikan.. Apa yang appa cemaskan kami baik-baik saja sungguh" 

"Baiklah kalau memang begitu , appa kemari hanya ingin memeriksa jika tak ada masalah dikantor dan mengatakan padamu jika eommamu ingin makan malam bersama taemin dan keluarganya dirumahmu" 

Seketika kedua mata hyuna membulat 

"Apa ?! Makan malam dirumah kami ?!" 

"Ada apa ? Kenapa kau terkejut seperti itu ?" 

"Ti tidak ada apa-apa appa aku.. Aku akan menyiapkan semuanya" 

"Baiklah kalau begitu appa pergi dulu , jaga kesehatanmu nak hubungi appa jika terjadi sesuatu" 

"Ne appa" 

Setelah tuan kim pergi hyuna nampak gelisah , hubungannya dengan taemin sedang tak baik ia tak mau kedua orang tua mereka mengetahui jika selama ini hubungan mereka tak baik 

Tak mau mengecewakan orang tuanya juga orang tua taemin hyuna segera mungkin menyelesaikan pekerjaannya dan kembali kerumah untuk menyiapkan makan malam untuk keluarganya 


Aku harap taemin bisa bertingkah jika semuanya baik-baik saja , aku harap orangtua kami tak akan mengetahui jika hubungan kami tak baik , aku percaya padamu taemin .. 


Saat hyuna membuka pintu rumahnya dan berjalan masuk kedua matanya membulat sangat sempurna langkah kakinya terhenti dan tubuhnya menegang melihat taemin tengah bercumbu dengan wanita lain diruang tamu 

"Taemin.. A.. Apa yang kau lakukan.." Suara hyuna tercekat 

Taemin menghentikan kegiatannya dengan santainya ia menatap hyuna seperti tak melakukan apa pun 

"Wae? Maaf aku tak tau kau akan pulang cepat jadi kau harus melihat semua ini" 

Hyuna mulai menitikkan air matanya rasanya begitu pedih jantungnya kembali terasa nyeri namun ia mencoba menahan rasa sakit itu ia tak mau terlihat lemah ia yakin taemin melakukan semua itu hanya untuk membuatnya menyerah dan menceraikan taemin 

"Kau! Pergi dari rumahku sebelum aku melaporkanmu ke polisi !" Ucap hyuna pada wanita itu 

Wanita itu hanya menyunggingkan ujung bibirnya 

"Jika aku tidak mau ? Laporkan saja aku ke polisi , suamimu tak mencintaimu, kau harus menerima itu" 

Hyuna mengepal kedua tangannya harga dirinya terasa begitu diinjak-injak ia tak mau terus menangis karena itulah yang taemin inginkan , hyuna berjalan pergi meninggalkan taemin dengan wanita itu 

Namun sesaat kemudian hyuna kembali dengan membawa beberapa telur 

"Keluar atau kulemparkan telur-telur ini diwajah jelekmu itu wanita murahan !" 

"Yah ! Awas saja jika kau berani melemparnya !" Ucap wanita itu 

"Kau fikir aku tidak akan benar-benar melemparnya ? Kuperingatkan sekali lagi , pergi dan menjauh dari suamiku atau aku benar-benar lemparkan telur ini" ucap hyuna dengan penuh penekanan dikata 'suamiku'

"Aku.. Tidak .. Akan melakukannya !"

Tanpa basa basi lagi hyuna ternyata benar-benar melempar telur itu tak hanya sekali berkali-kali ia melempar telur pada wanita itu hingga tubuhnya basah oleh telur mentah itu 

Taemin terkejut ia tak menyangka hyuna akan benar-benar melakukannya 

"Oppa !! Lindungi aku ! Dasar wanita gila ! Hentikan !! Yah !!!" 

Taemin merasa jijik ia tak mau mendekati wanita itu yang tubuh wajah bahkan rambutnya sudah basah dengan pecahan telur yang menimbulkan aroma tak sedap 

"Oppa !" Ucap wanita itu karena taemin malah menjauh dengan menutup hidungnya 

"Yah ! Kemari kau !!!" Saat wanita itu hendak mendekati hyuna dan mengambil salah satu telur untuk di lemparkan pada hyuna taemin segera melindungi hyuna dengan berdiri tepat didepannya hingga pecahan telur itu mengenai wajahnya 

Hyuna membulatkan kedua matanya saat taemin tiba-tiba saja melindunginya dan membuat wajah tampannya terkena telur yang memiliki aroma tak sedap 

Wanita itu pun nampak terkejut dan melihat taemin yang menatapnya tajam wanita itu memutuskan untuk pergi 

Hyuna masih berdiri dibelakang tubuh taemin , dengan takutnya hyuna perlahan mencoba membersihkan wajah taemin 

Taemin hanya diam selama hyuna membersihkan wajahnya 

"Ma-maafkan aku" ucap hyuna 

Taemin tak mengucapkan apa pun ia berjalan ke arah dapur untuk membersihkan wajah dan rambutnya diwastafel 

"Biar kubantu" 

Taemin menepis pelan tangan hyuna yang hendak membantu mencuci rambutnya 

"Apa kau baik-baik saja ?" 

"Ne ?" 

Hyuna tertegun mengapa taemin bertanya seperti itu , apakah dia tengah mencemaskannya atau mengetes apakah hyuna baik-baik saja atau akan menyerah setelah melihat taemin bercumbu dengan wanita lain 

"Aku.. Aku baik-baik saja" jawab hyuna

Ekspresi wajah yang taemin perlihatkan sangat tak bisa terbaca apakah dia senang kesal atau marah tanpa mengatakan apa pun ia berjalan pergi namun langkahnya terhenti saat hyuna mengatakan jika orangtua mereka akan segera tiba untuk makan malam 

Kedua matanya membulat lalu membalikan tubuhnya dan berjalan cepat mendekati hyuna dengan wajah paniknya dan memegang erat kedua bahu hyuna dengan sedikit mengguncangnya

"Jinjja ?! Jigeum ?!" 

Hyuna mengangguk polos 

Taemin tiba-tiba terlihat panik dan salah tingkah 

"Astaga ! Cepat kita harus bereskan sofa dan ruang tamu ! Lalu memasak dan merapihkan diri kita!" Ucap taemin

Hyuna mengikuti perintah taemin ia mengikuti taemin untuk membersihkan ruang tamu dari cairan telur 

Selama keduanya membersihkan kekacauan diruang tamu hyuna memperhatikan taemin yang terlihat begitu berbeda , taemin terlihat begitu menggemaskan dan hangat dengan wajahnya yang terlihat lelah membersihkan lantai yang berlumur telur 

Hingga akhirnya taemin menyadari jika hyuna memperhatikannya 

"Gwaenchana ?" Tanya taemin 

Hyuna terkejut dan segera mengalihkan tatapannya 

"Ne" 

"Kajja kita harus cepat kajja kajja.." Ucap taemin dengan semangatnya yang malah membuat hyuna kembali tersenyum karena taemin terlihat begitu menggemaskan 

Setelah cukup lama membersihkan ruang tamu mereka memutuskan untuk memasak 

"Tapi apa yang akan kita masak ?" Tanya taemin 

"Serahkan saja padaku" 

"Kau ? Kau bisa membuat semuanya ?" Tanya taemin dan hyuna mengangguk 

"Baiklah aku akan membantumu" 

"Keure" 

Keduanya mulai memasak , hyuna sibuk dengan masakannya dan taemin sibuk mengupas kulit kentang dengan susah payah 

Hyuna merasa khawatir apakah taemin bisa melakukannya 

"Gwaenchana ?" Tanya hyuna 

"Oh gwaenchana .." 

"Jinjja ? Kau terlihat kesulitan" 

"Aniya aku bisa melakukannya" 

Hyuna tertawa kecil memperhatikan taemin dengan susah payah mengupas kulit kentang itu dengan berantakan 

"Biar aku yang melakukannya kau masukan saja rebusan-rebusan itu" ucap hyuna yang mengambil alih mengupas kentang 

Taemin terkejut saat hyuna meringis karena jarinya teriris pisau hingga mengeluarkan darah segar 

Tanpa mengatakan apa pun lagi dengan wajah terkejutnya taemin menarik hyuna kearah wastaffel dan mencuci darah segar yang mengalir ditangannya 

Sesekali hyuna meringis namun ia memperhatikan wajah cemas pada suaminya itu membuat perasaannya kembali menghangat 

"Tunggu disini" 

Taemin segera membawakan kotak p3k untuk hyuna dan mengobatinya perlahan dan sangat hati-hati 

"Kau ini kenapa selalu saja ceroboh" gumam taemin dengan seriusnya mengobati luka hyuna 

"Mianhae" 

Taemin mendongakan kepalanya lalu tersenyum tipis , entah mengapa taemin malah menyukai hyuna yang memiliki sikap ceroboh itu bisa membuatnya selalu ingin melindungi hyuna 

Selesai dengan masakan makan malam mereka keduanya membersihkan diri mereka dan bersiap untuk menyambut kedua orangtua mereka 

Taemin yang sudah bersiap dengan pakaian rapihnya duduk diruang tamu menunggu kehadiran orangtuanya hingga akhirnya mereka tiba dengan senyuman hangat taemin menyambut mereka 

"Aigoo putraku.. Kau semakin tampan saja , dimana menantuku ?" Tanya nyonya lee 

"Hyuna masih didalam kamarnya eomma, sepertinya dia masih bersiap, silahkan duduk" 

"Kalian mengurus rumah kalian dengan sangat baik , tapi apakah kalian tidak membutuhkan pembantu?" Tanya tuan kim 

"Sepertinya .. Kami bisa mengurus rumah ini sendiri appanim" 

"Baguslah jika begitu itu akan membuat kalian semakin dekat" ucap tuan kim 

Akhirnya hyuna turun dan semua tatapan langsung tertuju padanya , hyuna mengenakan pakaian dress sederhana dengan riasan wajah yang begitu natural membuatnya terlihat begitu cantik dan sederhana 

Taemin menatap kagum pada hyuna ia tak bisa melepas tatapannya , kedua orang tua mereka hanya saling tersenyum melihat taemin yang menatap kagum pada hyuna 

"Eomma appa.." Ucap hyuna yang langsung menghambur kepelukan orang tuanya juga tuan dan nyonya lee 

"Kau sangat cantik sayang , taemin sangat beruntung mendapatkanmu" ucap nyonya lee

Hyuna melirik taemin dengan ragu 


Sayangnya tidak eommonim, dia begitu membenciku walaupun dia memang pria yang baik tapi dia tak mencintaiku 


Dan tiba-tiba saja taemin berdiri disamping hyuna dan menariknya merangkulnya dengan hangat membuat hyuna membulatkan kedua matanya 

"Tentu saja eomma , aku sangat beruntung" 

Hyuna membalas senyuman taemin padanya namun hatinya terasa begitu sakit karena ia tau jika saat ini taemin hanyalah bersandiwara dihadapan orangtuanya 

"Yasudah ayo eomminim appanim kami sudah memasak untuk kalian" lanjut taemin 

"Jinjja ? Kalian memasak ?" Ucap tuan lee tak percaya dan mereka hanya tertawa ringan lalu berjalan kearah meja makan untuk menyantap hidangan makan malam mereka 

Hyuna dan taemin merasa puas melihat kedua orang tua mereka menyantap masakan mereka dengan wajah gembira menikmati makan malam mereka 

"Kapan kalian akan memberikan kami seorang cucuk ?" Tanya tuan lee 

Seketika hyuna tersedak taemin terkejut dan memberikan hyuna minum 

"Kami.." Saat hyuna akan melanjutkan ucapannya taemin segera memutusnya 

"Kami akan segera memberikannya pada kalian" ucap taemin dengan tegas dan senyum percaya dirinya 

Hyuna hanya bisa membulatkan kedua matanya menatap tak percaya pada taemin dan tiba-tiba saja taemin menggenggam sebelah tangan hyuna yang berada diatas meja makan 

"Aigooo kalian sangat romantis.." Puji nyonya kim 

Setelah cukup lama kedua keluarga itu berada dirumah taemin dan hyuna mereka memutuskan untuk pulang, taemin dan hyuna mengantar mereka hingga pintu depan 

"Selamat jalan eomma appa" ucap keduanya 

Setelah mereka sudah benar-benar pergi taemin menutup pintu lalu menatap hyuna dengan ekspresi yang tak bisa diartikan membuat jantung hyuna berdegup cepat 

"Kau dengar apa yang mereka inginkan?" 

Pertanyaan teemin seketika membuat hyuna tercengang dan tubuhnya seketika membeku 

Tiba-tiba saja taemin berjalan kearahnya dengan menyunggingkan ujung bibirnya , taemin menarik pinggang hyuna hingga tak ada jarak diantara mereka 

"A-apa yang kau lakukan.." Suara hyuna tercekat 

"Kau fikir apalagi ?" Bisik taemin tepat ditelinga hyuna 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Hello readers , maaf ya banyak typo udah berusaha buat dibenerin tapi masih aja ada yg typo saking kebanyakan yg typo haha, jangan lupa subscribe dan comment ya makasih;)

Comments

You must be logged in to comment
mintsha
#1
Chapter 20: This is so cute really ❤️❤️❤️ happy ending for all, I hope Kai will be happy too
mintsha
#2
Chapter 19: semoga taemin bangun sebelum hyuna dan kai menikah T_T
mintsha
#3
Chapter 7: Thank you for wonderful update!!
mintsha
#4
Chapter 6: Padahal udah mulai deket mereka, tapi ternyata ada pihak ketiga </3
mintsha
#5
Chapter 4: Nice story, semoga taemin ga bertindak bodoh lagi, kasian hyuna