Sixth Story

Club Friday The Series 6 Fanfic ver

 

Kris dan Amber yang sedang menyelesaikan sebuah project yang beberapa hari lalu ia terima, berkat bantuan Kris project tersebut dapat terselesaikan dengan waktu 3 hari penuh. Dan sekarang mereka sedang memindahkan project tersebut kedalam Hard disk untuk diberikan kepada orang yang memang tugasnya mendapatkan dan memberikan project untuk  client mereka yaitu Henry. Henry sedang bermain dengan anjing cihuahua nya JackJack yang sering ia bawa ke dalam studio.

“Nih Kasihin ke Henry. Bilangin ke dia harus lansung kasihin ke client, jangan mampir kemana-mana. Oh jangan lupa minta bayaran nya terus lansung nyusul ke tempat makan.” Ujar Kris sambil memberikan Hard disk nya kepada Amber.

“Nih sunbae and you know lah HAHA” Ucap Amber sambil menahan tawa. Yang benar saja Kris menyuruh nya memberikan pesan kepada sunbae nya yang sebenarnya ada dibelakang mereka yang sedang duduk disofa dengan JackJack. Bahkan jarak komputer dengan sofa tersebut hanya beberapa langkah.

What the hell Hyeong! Gue masih punya telinga. Upset banget sih gegara masalah kemarin gue keluyuran dulu. Pokoknya entar send location aja kalian makan nya dimana. Gue pergi nih yaaa. Awas kalian jangan macem-macem gue tinggal berdua wkwk” Henry lansung berlalu keluar sebelum Amber hendak menendang pantatnya yang berada pas posisinya di depan nya. Ia kehilangan kesempatan lalu mendesis dan berbicara sedikit pelan “Macem-macem apaan coba,” Kris hanya tertawa pelan.

**

 

Setelah beres membersihkan diri dikarenakan 3 hari berturut-turut sibuk dengan project yang mereka kerjakan. Kini Kris dan Amber sedang berada di restoran dalam Mall. Tempat tersebut disarankan oleh si Bos. Amber menurut saja karena memang dirinya lapar yang penting makanan nya patut ia makan apapun itu tak menjadi masalah.Sepertinya entah karena weekend atau tempat yang disarankan Kris ini sangat terkenal, mereka jadi harus masuk waiting list hanya untuk mengisi perut.

“Gimana dong? Ga apa-apa kan kita nunggu?” Kris bertanya kepada Amber. Merasa tidak enak membuat Amber menunggu karena ia tau gadis tersebut sepertinya kelaparan.

“Mau gimana lagi. Udah terlanjur masuk waiting list juga. Gue laper sih tapi biarin lah lumayan sekalian nungguin Henry sunbae.” Jawab Amber lalu duduk di tempat yang sudah disediakan untuk waiting list.

“Yang gue denger sih makanan disini enak dan gue ga tau ternyata tempatnya lumayan populer juga ya.” Ucap Kris sedikit beralasan.

“Hmm mungkin efek weekend juga kali.” Ucap Amber sekenanya. Ia lapar. Saat ia sedang berpikir bagaimana bila ia pergi untuk mengisi sedikit perutnya dengan alasan ijin ke toilet hingga akhirnya pegawai yang tadi menyatat waiting list. Memanggil perwakilan atas nama mereka. Dengan semangat amber lansung masuk kedalam tanpa menunggu Kris yang baru beranjak dari kursinya.

Saat memasuki restoran tersebut Amber baru sadar sepertinya ia salah tempat. Restoran ini dipenuhi pasangan-pasangan yang sedang menghabisi waktu weekend mereka atau lebih tepat karena sekarang malam minggu. Pantas saja. Padahal dari tempat waiting list saja kalau Amber lebih memperhatikan terdapat banyak pasangan disana. Kris yang melihat Amber berdiri sambil memperhatikan sekitar, segera ia hampiri sambil meraih pergelangan tangan mungil si gadis yang lalu ia tuntun ke meja yang sudah ia pesan. Dan duduk disebrang kursi yang kini Amber duduki.

“Harus pegang tangan segala gitu?” Tanya Amber masih

“Enggak juga sih, cuma tadi ada orang aja yang ngeliatin kita gitu.” Kris tersenyum menatap lurus ke Amber.

“Terus? Lagian ga bakal ada orang yang mikir kita pacaran.” Elak Amber sambil memutar matanya menuju menu yang terletak di meja.

“Mereka tetep liatin kita terus jadi bikin gue risih.” Sebelum Amber meraih menunya, Kris dengan cepat meraih menu di meja lalu membuka lembaran menu memilih makanan apa yang akan mereka pesan. Karena Kris yang merekomendasikan tempat ini maka ia merasa bertanggung jawab untuk memesan makanan nya.

“Lo risih apa malu? Kalo lo malu bilang aja entar gue pake rok deh jalan sama lo nya.” Cibir Amber. Kris mengalihkan perhatian nya kepada waiter untuk memesan makanan yang sudah ia pilih tadi. Setelah memesan ia lansung menghadap gadis di depan nya tersenyum sambil berkata “Lo gausah pake rok. Gue suka lo apa adanya kok.”

“Lo.. lagi.. ngegombalin gue ceritanya?” Tanya Amber tidak percaya kepada bos nya ini yang tidak mengenal tempat dan waktu masih saja keukeuh menggodanya. Yang ditanya malah senyum-senyum saja. Untung saja Amber sudah tahan dengan godaan dari lawan jenis didepan nya ini. Mungkin kalau Amber seperti gadis-gadis biasanya, dia bakal seperti wanita di sebelah meja nya ini yang terus menerus tersipu malu melihat Kris, tidak sadar bahwa si wanita sedang berkencan dengan pacarnya.

Tak lama makanan mereka datang. Amber yang lapar tanpa mengucapkan sepatah kata lansung meraih sendok dan menyantap makanan didepannya. Kris pun sama tapi ia makan dengan elegan berbeda dengan Amber yang makan seperti belum makan berhari-hari.

“Abis dari sini lo mau kemana? Pulang atau nge Band?” Tanya Kris memecah keheningan.

“Nge band.... kayaknya. Udah... lama banget... gue absen dari.... perform. Uhuk...” Itulah akibatnya karena terus mengunyah padahal makanan di mulut amber belum sepenuhnya tertelan ditambah dia memaksa berbicara dengan mulut penuhnya. Kris lansung menuangkan air putih yang ia sodorkan kepada gadis di depannya. Dengan cepat Amber raih gelas yang disodorkan, ia minum sambil sesekali menepuh dadanya.

“Pelan-pelan kenapa sih lo makan nya. Lo ga apa-apa kan?” Tanya Kris yang kali ini menyodorkan tisu untuk menyeka bekas air disekitar mulutnya. Amber meraih tisunya lalu mengangguk kan kepalanya dan kembali melanjutkan santapan nya.

“Oh iya... Henry sunbae .. kok belum dateng... juga ya?” Lagi-lagi dia berbicara dengan mulut penuhnya.

“Telen dulu Am! Tau deh itu anak gue yakin kayaknya dia keluyuran lagi deh.” Tiba-tiba Handphone di samping nya menyala berdering menampilkan photo Henry.

“Lo keluyuran lagi ya? Cepet sini mumpung gue sama Amber masih makan nih!”

“Hah? Beneran?”

“Yaudah entar gue lansung ke studio.” Setelah itu Kris meletakkan handphone nya.

“Ada apaan sih? Sunbae ga jadi kesini?” Tanya Amber yang menyesap minuman nya karena makanan di atas piring nya sudah habis.

“Itu client katanya pengen project nya ada yang di rubah gitu terus minta besok selesainya.” Kris menjelaskan sambil mencuri-curi suapan dan sedikit minum.

“Udah ga usah dipikirin. Abis ini gue lansung ke studio kok. Lo entar kasih tau aja tempat perform nya entar gue anterin. Lo nge-band aja, kasian temen-temen band lo entar perform tanpa vokalis.” Lanjut Kris sambil memanggil waiter untuk meminta bill sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya yang ia selipkan di sela-sela bill tersebut.

**

 

Dimobil Amber sibuk berbicara dengan salah satu teman bandnya Min Hyuk si Drummer.

“Sorry banget nih Hyuk kayaknya gue ga bisa ikut tampil deh. Ada kerjaan ngedadak gitu, gue ga enak ninggalin bos gue kerja sendiri.” Amber sedikit berbisik sambil memalingkan wajahnya ke sisi jendela berharap Kris tidak mendengarnya.

Hell, bro! Lo mentingin kerja gitu daripada kita? Terus entar yang jadi vokalis siapa?”

“Bukannnn gituuu. Gue butuh kerjaan ini lo tau lah gimana keadaan gue sekarang. Jonghyun kan bisa jadi vokalis sementara.”

“Oke! Lo yakin ada kerjaan kan? Bukan mau berdua-dua an sama bos lo itu?” Kris sepertinya mendengar apa yang di ucapkan anak bodoh ini, terdengar dari kikihan tertawanya yang ditangkap oleh telinga kiri Amber. Bagaimana Kris tidak mendengar, suasana hening di mobil ini membuat percakapan mereka yang Amber dengan sengaja berbicara pelan bahkan menjauhkan speaker handphone nya dari jangkaun Kris sebenarnya terdengar jelas. Ditambah mungkin karena Minhyuk berada di tempat yang ramai membuat si lawan bicara ditelepon nya ini berbicara dengan berteriak, membuat Amber harus menangkupkan kedua tangan nya disekitar handphone nya.

Bloody man! Pokoknya gue titip maaf sama salam aja buat anak-anak.” Dan Amber menutup telpon nya.

“Padahal lo ga usah ikut ke studio. Kasian temen-temen band lo.” Kris mengkhawatirkan Amber yang seperti merasa bersalah setelah menutup telpon nya tadi.

It’s Allright, Boss! Gue yakin mereka tampil dengan baik walaupun tanpa gue.” Ucap Kris meyakinkan bos nya.

“Lo ngomong ke diri lo sendiri deh. Dari muka lo aja keliatan kalo lo yang sebenarnya khawatir.” Sahut Kris, lelah meyakinkan gadis disamping nya ini. Keras kepala.

**

 

Amber sedang menggeser-geser mouse nya. Berusaha menemukan titik yang Kris perintahkan untuk dirubah. Sedangkan Kris sedang fokus menatap Tab, membaca email permintaan client nya.

“Gimana udah ketemu belum?” Tanya Kris meletakkan Tab nya lalu menghampiri Amber. Ia mendekatnya badan nya dibelakang Amber lalu membungkuk ke depan sehingga wajah mereka bersebelahan atau bahkan bisa disebut terlalu dekat. Kris mengengenggam mouse yang masih Amber genggam jadinya secara tidak lansung Kris memegang tangan Amber.

Amber tersentak dengan apa yang dilakukan Kris. Apalagi wajahnya yang terlalu dekat menyebabkan ia bisa merasakan hembusan nafas hangat yang Kris keluarkan.

“Coba gue liat.” Kris menggeserkan kursor dilayar komputer. Sambil sesekali melirik wajah Amber yang kaku menghadap komputer. Menyadari Amber yg masih tidak memalingkan pandangan nya kepada Kris. Kris malah makin mendekatkan wajahnyanya bahkan menempelkan pipinya ke pipi Amber. Amber yang sadar bahwa Kris sengaja melakukan hal tersebut akhirnya mengeluarkan suara.

"Apa lo ga mikir kalo ini kita terlalu deket gitu?" Tanya Amber pelan masih enggan memalingkan pandangan nya ke lelaki sebelahnya ini.

"Kenapa emang? Lo malu ya?" Amber malah makin merasa darah nya berkumpul ke atas atau lebih tepatnya ke sekitar pipi nya. She's blushing.

"Eoh? Malu apaan sih! Cumaa... Panas! Iya panas tau lo deket-deket kayak gini" Elak Amber yang akhirnya tidak tahan dengan kedekatan mereka, ia menjauhkan  wajahnya yang terlalu dekat si tampan disebelahnya ini. Kris tertawa saat berpaling untuk melihat raut wajah si gadis yang sangat lucu karena salah tingkah.

"Lagian lo lama banget ga nemu-nemu titik yang perlu gue rubah. Minggir coba biar gue yang kerjain. Lo perhatiin nih." Kris duduk di kursi yang tepat menghadap ke komputer sedangkan Amber duduk di sebelahnya. Kris dengan cekatan menggerak-gerakkan kursor. Men drag lalu meng click. Sedangkan gadis disebelahnya merasa mengantuk karena suara klik an mouse nya terdengar seperti lullaby ditelinga amber. Kepala nya yang ia tahan dengan tangan kanan nya terus saja terjatuh, ingin tertidur. Kris yang sadar akhirnya angkat bicara.

“Udah sana lo tidur aja yang bener. Ga guna juga lo duduk terkantuk-kantuk gitu disebelah gue”

"Oke deh! Bangunin gue kalo lo mulai ngerasa ngantuk yaaa Hehe." Cengir Amber lalu mengambil kasur lipat yang ia gelarkan di lantai di dekat sofa.

 ( Anggep aja studio nya kayak gini cuma ruangan nya rada gede. Jadi ada space antara sofa sama kursi depan komputer)

"Ngapain lo disitu? Lo tidur di sofa aja sana biar gue yang dibawah." Tegur Kris saat melihat ke belakangnya.

"Enggak ah udah gue disini aja lo yg diatas" Keukeuh Amber yang lansung memejamkan matanya. Kris yang menyadari keras kepala karyawan nya ini bertindak dengan mengangkat tubuh Amber yang lalu ia lempar pelan di atas sofa. Amber yang sedang memejamkan matanya merasa tubuhnya diangkat oleh seseorang sempat meronta-ronta namun terlambat karena kini tubuhnya sudah berada di atas sofa yang nyaman.

"Apa-apaan sih lo?"

"Kan gue bilang lo tidur di atas aja. Di sofa kan nyaman tuh." Jawab Kris sambil melempar kasar selimut ke tubuh Amber. Ia pun kembali ke hadapan komputer. Amber dengan sadar nya tersenyum sambil membaringkan tubuhkan menghadap punggung Kris karena letak sofa yang berada di belakang. Kris sesekali melirik kebelakang dan dengan cepat Amber lansung menutup matanya berpura-pua tidur. Lalu kembali membuka matanya untuk memandangi punggung Kris setelah dirasa Kris tidak memandanginya. Bibir Amber terus naik mengembang memikirkan perlakuan Kris tadi yang gentle but sweet.

"Amber?" Amber yang kaget dengan panggilan bos nya lansung memejamkan matanya.

“Hmm?”

"Lo udah tidur?" Tanya Kris tidak memalingkan pandangnya dari komputer.

"Hampir mau tidur. Kenapa?" Amber masih memejamkan matanya padahal Kris tidak melirik kebelakang

"Pengen nanya gue. Sekarang berapa persen?" Tanya Kris yang akhirnya memutar kursinya menghadap sofa Amber tidur dan Amber pun sudah membuka matanya sambil menutupi sebagian wajahnya dengan selimut. Merasa malu di tanya lansung seperti ini.

“Lima.” Jawab Amber singkat.

“50% maksud lo? Wah kalo kaya gini besok kita bisa lansung jadian aja lah.” Ujar Kris Pede overload menaikkan alisnya tanda meminta persetujuan kepada gadis di depan nya.

Amber yang tadi sempat malu-malu lansung merubah raut wajahnya mendengar ke-pede-an bos nya ini.  Ia pun merubah posisi nya menjadi duduk sambil menegaskan. “Gue bilang 5 Kris yang artinya 5% bukan 50%. You fool!

Seriously?! Kita udah berduaan terus kaya gini dari kemarin-kemarin dan perasaan lo ke gue Cuma 5%?! Such a heart of stone, really.” Kris yang sedikit upset karena terlalu berharap lansung kembali memutar kursi nya menghadap komputer. Amber senang melihat wajah cemberut Kris. Terlihat lucu karena wajahnya yang tampan biasanya hanya diisi dengan tatapan tajam yang mengintimidasi orang-orang. Amber lalu kembali berbaring menatap ke atas.

“Lo ga sadar apa dengan 5% artinya lo udah bisa sedikit-sedikit nge-gerak-in hati gue. Who know bisa aja besok angka 5 tadi berubah.” Ucap Amber lansung menutupi seluruh wajahnya dengan selimu dan bantal hendak berpura-pura tidur karena takut Kris akan menggodanya karena perkataan nya tadi. Dan benar saja Kris lansung kembali memutar kursinya menghadapnya.

“Tuh kan! Gue yakin ini mah bukan 5% pasti 20% kan? Atau 30%? Iya kan?” Kris terus melemparkan pertanyaan kepada Amber dan Amber hanya terkikik di dalam selimut tidak ingin meneruskan percakapan mereka karena takut malah akan menganggu Kris menyelesaikan pekerjaannya. Hingga akhirnya ia tidak mendengar suara Kris lagi dan terlelap.

**

Btw ini pemain asli drama nya. Cakep bangetttt >,<

Yuhuu~ update jugaaaaaa

Terima kasih buat reader ataupun author yang sudah meninggalkan jejak di fanfic yang abal-abal ini wkwk gue jadi semangat ngetik gara-gara banyak chat an sama author Krisber ngomongin Krisber lah, Amber lah, Fanfic Amber lah. Rame banget pokoknya kayak gabakal habis bahasan kalo ngomongin Amber. Yoksi Amberfans!

Seperti biasa gue minta komentar nya aja at least komentar yang Cuma next, lanjut kayak gitu aja gue udah syukur kok bener;)

So Peace out!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
denihilda
maafkan aku yang jarang update:(((

Comments

You must be logged in to comment
krisber22 #1
Chapter 13: Gua baru buka aff hehe
Njirrr gx kebayang kalo ajol bnran pke dress y (tapi)
Biar pada kesumpel tuh mulut n jari para netijen yv bilang yg gx" ttg ajol
dewipur
#2
Chapter 13: Akhir nya update juga nih ..

Anday aja Amber pake dres itu di dunia nyata ..
Apa reaksi Kris sama dengan definisi ff ini .. ?? ??
ajol_fxonee
#3
Chapter 13: Aiissshhhh... Krisber kuh..
Kangen bgt aku tuh...
Padamuh..
ajol_fxonee
#4
Chapter 12: Jadi ngerasain kupu2 beterbangan juga nih diperut.. Hehehe.. Apalagi waktu kris bilang “Kalo yang ini, I mean it.” woooooaaahhhh... Mantap krissssss
Meytasari #5
Chapter 13: Akhirnya loe update juga gpp lah loe lama update yg pnting nih cerita hrus selesai gw trma apa adanya krn gw gak bisa bikin ff jdi gw trma2 aja wkwk

Cerita loe udh smkin bagus pokoknya harus lanjut wlaupun lama ok sekian dri gw den. :D
ajolnim
#6
Chapter 13: Deeennniiiiiiiiii wkwkwk POKOKNYA GUE NUNGGU CHAPTER BERIKUTNYA GAMAU TAU KUDU CEPETAN YANG AFTER WEDDING PARTY NYA HHHHHHH BAGIAN PAPORIT AKUTUUU

Btw tulisan lo makin rapih den, keknya bakal makin rapih kalo minggu depan lo update lagi xD
Cumie26 #7
Chapter 13: Setelah sekian lama akhirnya update jg. KrisBer mah makin lucu aja, kayanya Amber sdh mulai jatuh pd pesonanya si tiang. Pokoknya ditunggu lanjutannya authornim dan semoga tdk lama.
sapsaptl
#8
Chapter 13: Pendek den, gue pusing mau komen.
Karena scene menarik dari semua scene adalah pas di ruang kerja kris.
mereka unyu2 begitu deeeh, gemas gettoooo.
lo kalo update tuh jangan lama2, gue bingung dan lupa alurnya tau, ege kan -,-
selamwt bisulnya pecah anyway
sapsaptl
#9
kesambet apaan lo den update.
gue bingung bacanya nih. gue udah lumayan lupa. telat bgt lo updatenya njir
Stefyasan
#10
Chapter 13: Thanks for update thor.....
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.....
Love yah