Amber datang ke tempat kerjanya lebih awal dari biasanya. Kedatangan nya disambut oleh pemandangan Henry yang sedang ‘bermain’ dengan JackJack sambil melakukan kebiasaan gila nya, ngomong sama JackJack.

“Sunbae! Kris dimana?” Tanya Amber yang lansung merebahkan tubuhnya di sebelah Henry.

“Baru dateng udah nanyain Hyeong aja. Mau apa lo? Eh kemarin ada apaan sih?” Tanya Henry masih mengelus-elus binatang yang berbaring di pahanya.

“Temen macem apa yang ninggalin temen nya sendiri, cih.” Cibir Amber.

“Gue semalem mabok Mberr.. sampe ketiduran di toilet. Jadi sekarang siapa yang ninggalin temen nya.” Balas Henry tidak terima yang dibalas delekan dari Amber.

“Jadi kenapa lo nyariin Kris Hyeong?” Henry mengulang pertanyaan nya.

“Gue dapet kerjaan nih.” Jawab Amber memberikan handphone nya yang berisikan tentang pekerjaan yang diminta oleh teman nya.

“Kerjaan apa tuh?” Kris datang dengan style-nya yang casual sambil memegang cangkir berisikan kopi, bersandar di meja sambil menyeruput kopinya. Amber sempat dibuat terpana sekejap olehnya.

“Ini Kris, temen gue mau nikah gitu tapi pengen bikin prank ke calon suaminya. Nah kita disuruh bikin VTR (Video Tape Recording) nya bisa kan? Lumayan bayarannya.” Amber merebut paksa handphone yang masih dipegang oleh Henry, lalu ia berikan kepada Kris dengan tingkah yang manis disertai senyum. Kris pun meraih handphone yang diberikan Amber dengan tangan yang satu lagi masih tidak lepas dari cangkir kopinya. ‘Kerenn!’ pikirnya.

“Segala konsep sama tempat semua udah dijelasin disitu cuma dia pengen kita ikut terlibat prank-nya bukan ngerekam doing, gimana?” Tanya Amber menatap Kris yang serius membaca ruang obrolan Amber dengan temannya.

“Temen lo unik juga ya, pengen bikin prank sebelum hari pernikahan nya. Gimana kalo dia ga jadi nikah gara-gara prank yang dia bikin?" Henry berkata dengan mengeraskan suaranya agar kedua nya sadar masih ada Henry di ruangan ini. Namun akhirnya hanya Kris dan Amber yang melakukan percakapan. Henry diabaikan.

**

Di dalam toko gaun pengantin, Amber sibuk mengutak-atik kamera untuk filming-nya. Henry sibuk merapihkan rambut dan jaket kulitnya di depan kaca. Kris sedang menjelaskan ­story line yang akan dilakukan kepada salah satu pegawai tersebut. Jadi ceritanya teman Amber yang bernama Jessica akan menikah dengan Tyler. Namun Jessica ingin membuat prank sebelum hari pernikahan nya dan meminta Amber & crew untuk mendokumentasikan momen tersebut agar bisa diputar pada saat pesta pernikahan nya. Tetapi Jessica membutuhkan seorang pria yang berperan menjadi mantan pacar yang tidak terima ditinggal menikah, alhasil Henry lah yang akan memerankan peran tersebut.

“Kris, temen gue bentar lagi nyampe sama pacarnya dalam 5 menit.”

“Ok! Mbak udah ngerti kan? Pokoknya lakuin yang udah saya perintahin tadi. Dan lo harus bisa bikin pacarnya terintimidasi gimana pun caranya. Sekarang balik ke posisi masing-masing. Lo ikut gue, kita nyumput.” Jelas Kris lalu menarik Amber ke balik rak yang berisikan buku-buku yang sudah dipasang kamera.

Tak lama perempuan berpakaian modis tersebut sudah datang dibarengi lelaki yang tak lain adalah Tyler calon suami Jessica. Pegawai tadi lansung menyapa dan menyuruh mereka untuk menunggu sebentar. Pasangan tersebut duduk di tempat yang disediakan sambil membuka-buka buku desain yang terletak disana. Henry pun masuk dengan tergesa-gesa dan tampang sangar yang cukup lucu sebenarnya.

“Jess!”

“Ada apa lagi?” Jawab Jessica dingin

“Kata lo kita mau nikah? Terus siapa cowok di samping lo itu?!” Teriak Henry masih dengan ekspresi mengintimidasi yang dibuat-buat.

“Ada apaan ini? Jess kamu kenal dia?” Tyler bersuara lalu menarik calon istrinya dibalik badan nya.

“Jess sini ga lo, apa perlu gue todong ini ke dia?” Henry mengeluarkan pistol dari balik jaket kulitnya, yang sebenarnya pistol mainan. Tyler kaget melihat benda hitam di tangan Henry yang dengan refleks mengangkat kedua tangan nya keatas. Dan Jessica yang sudah tidak ditahan oleh Tyler lansung beralih ke sebelah Henry.

“Tenang mas, tenang dulu.” Ucap pegawai yang tadi berdiskusi dengan Kris. Ia berpura-pura takut sambil menengahi Henry dengan Tyler.

“Gimana gue bisa tenang kalo pacar gue diambil sama bajingan ini.” Henry berbicara dengan menodong-nodongkan pistol nya ke arah Tyler dan mbak pegawai.

“Sekarang gue Tanya lo bener-bener mau nikahin dia?!”

“Jawab bego atau mau gue tembak lo!” Ancamnya.

“Jangan mas.” Sergah Tyler.

“Mending lo nikah sama dia aja nih. Sana lo ke samping dia!” Henry menodongkan pistol nya ke mbak yang menengahi mereka.

“Aduh mas, saya sudah nikah masa nikah lagi.” Jawab mbak ini dengan polosnya.

“Bukan urrusan gue! Sekarang lo coba nyanyi lagu jarang goyang sambil joget. Joget nya goyang dribble coba.” Perintah Henry kepada Tyler. Random banget sih tapi ini request-an dari Jessica. Katanya dia pengen ngeliat calon suami nya itu bertingkah bodoh untuk kenang-kenangan.

“Cepet apa mau gue tembak lo!” Tyler dengan polosnya mengikuti Perintah Henry.

Dibalik rak buku itu Amber dan Kris tertawa tertahan melihat kejadian yang sedang diabadikan di kamera yang mereka pasang. Agar tidak tertangkap, mereka menonton sandiwara tersebut di layar kamera sehingga wajah mereka sangat berdekatan dengan tangan Kris yang bertengger di bahu Amber. Tidak sengaja Amber mengerakkan rak buku tersebut hingga salah satu buku di rak paling atas terjatuh. Entah refleks atau bagaimana tiba-tiba saja Amber mendekatkan pipinya sedangkan Kris menoleh kearah Amber. Alhasil first kiss-pun terjadi tepat di pipi Amber. Masih dengan sandiwara yang berlanjut terlihat dari layar kamera itu, namun kedua lawan jenis ini masih diam membeku dengan posisi bibir Kris menempel di pipi Amber. Kedua nya bertatapan lalu menjauhkan wajah mereka namun tidak memutuskan pandangan nya.

“Sorry, I didn’t mean it..” Ucap Kris yang matanya memandang wajah dari si tomboy yang ternyata manis ini. Menelusuri mata indah nya, hidung besar nya yang ditindik lalu berakhir di bibir merah yang menggoda pertahanan Kris. Amber yang malu ditatap oleh lelaki tampan didepan nya ini malah mengalihkan tatapan nya ke benda-benda disekitarnya.

Kris meraih dagu Amber agar menatap kearah nya. Ia mendekatkan wajahnya perlahan-lahan memiringkan kepalanya dan memejamkan matanya. Amber diam tak tau apa yang harus dilakukan nya. Dan akhirnya bibir mereka bertemu. Second kiss. Amber terkejut walaupun dalam hatinya ia tau apa yang akan Kris lakukan tapi tetap saja ketika bibir nya bersentuhan dengan bibir Kris, ia membulatkan matanya hingga akhirnya memejamkan matanya, ingin merasakan sensasi berciuman dengan seorang pria. Hangat.

Mereka bagaikan terjebak di dunia yang hanya ada mereka berdua di dalamnya sedangkan di sisi lain sandiwara masih berlanjut dengan iringan lagu jarang goyang yang dinyanyikan oleh Tyler. Dan teriakan-teriakan tidak jelas oleh Henry yang mengancam.

Hanya berselang lima detik dan bibir yang bersentuhan itu Kris lepaskan. Amber sudah membuka matanya setelah merasakan bibir Kris yang menjauh. Amber mengerjapkan matanya, masih belum terbiasa dengan wajah Kris yang sedekat ini. Mata Kris menatap lembut Amber dan berucap “Kalo yang ini, I mean it.” Kris mengucapkan itu sambil tersenyum dan tidak melepaskan tatapan nya. Amber tersenyum malu dan menundukkan kepala nya. Mendengar Kris berbicara seperti itu setelah menciumnya tadi membuat ia merasakan adanya kupu-kupu di perutnya. Rasanya menyenangkan.

**

Hi! Long time no update haha

Gimana nih masih pada nungguin ini story apa engga? Mau engga juga tetep gue lanjut kok cuma lama hahaha

Ini ada update an dikittt abis greget kalo kiss scene belum keluar tuh btw ini first kiss scene yang gue tulis jadi sorry kalo ga nge feel

Thx-

peace out!