Will You Stay With Me Like That?

Singing Under The Curtain
Please log in to read the full chapter

Jangan lupa sebelum membaca cerita ini, pasang lagu Suho dulu ya, biar feelnya berasa : 

수호X송영주 - 커튼(Curtain) : https://www.youtube.com/watch?v=BG_xrO_7y2g

 

Amber POV

Setelah 10 tahun berlalu sejak kepergianku ke Los Angeles, Amerika Serikat untuk melanjutkan sekolah di California State University - Los Angeles jurusan musik serta berhasil masuk menjadi anggota Los Angeles Philharmonic setelah lulus universitas. Aku kembali ke Seoul untuk menghadiri pernikahan salah satu sahabat terbaikku.

 

Sebelum menghadiri resepsi itu, aku ingin sejenak kembali mengingat masa remajaku. Aku memutuskan mengunjungi Ewha Girls' High School. Sekolah ini tak banyak berubah sejak 15 tahun yang lalu. Tempat dimana kenangan-kenangan indah serta pahit masa remajaku terukir. Kenangan-kenangan yang akan terus melekat sampai sekarang.

 

Aku kembali memasuki lorong demi lorong sekolah, sambil mengingat kembali apa yang dahulu aku dan sahabat-sahabatku lakukan disini, dan aku tak dapat berhenti tersenyum mengingat itu. Kalau kalian bertanya bagaimana aku bisa masuk kesini padahal ini diakhir minggu, dimana sekolah seharusnya ditutup? Aku cukup bersyukur karena salah satu sahabatku, Park Sunyoung berhasil meraih cita-citanya untuk menjadi kepala sekolah disini, sehingga ia meminjamkan kunci sekolah kepadaku.

 

Aku tersenyum, teringat dimana dahulu dia selalu berbicara dengan bersemangat jika membicarakan cita-citanya kepada kami untuk membuat sekolahan kami yang tercinta ini menjadi salah satu sekolah terbaik di Korea. Dan aku cukup bangga padanya, karena kini dia berhasil melakukannya dengan baik.

 

Kini aku sudah berdiri, di depan ruangan musik, ruangan yang penuh makna dalam hidupku. Ruangan dimana tercipta banyak memori manis sekaligus pahit yang aku yakin tak akan bisa aku lupakan dan tergantikan sepanjang hidupku. Aku membuka pintunya perlahan dengan tangan bergetar dan dada berdetak keras. Saat pintunya benar-benar terbuka, aku menarik napasku panjang dan mendesah. Ruangan itu tak banyak berubah. Dengan piano hitam Steinway & Sons berada di sudut kiri ruangan, panggung kecil tempat dimana konduktor berada, kursi-kursi para anggota koor dan tak lupa tirai warna hijau yang terpasang rapi di setiap jendela di ruangan ini.

 

Aku lalu masuk, menutup pintu sedikit, lalu berjalan dengan perlahan mendekati piano besar itu, memandangnya dekat dengan tertegun lalu menyentuhnya perlahan.

 

“Halo, Kau Amber Liu, Kelas 10 - 1, pianis baru menggantikan Seo Juhyun kami yang pindah sekolah?”, Tanya gadis cantik berambut indah panjang tersenyum manis kepadaku.

“Ahhh iya, saya Amber Liu. Saya ditunjuk Ms. Son Yejin untuk menggantikan posisi pianis di koor ini.”, jawabku gugup.

“Baguslah, saya Krystal Jung, Kelas 10 – 3. Saya konduktor koor ini dan asisten Ms. Son Yejin. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya!”, katanya sambil bersemangat dan menarik tanganku untuk dia genggam sambil tersenyum. Dan aku hanya bisa membalasnya dengan anggukan dan senyuman.

Aku tersenyum, kemudian mengambil kertas-kertas partitur didalam tas punggungku perlahan, lalu duduk dikursi depan piano itu, membuka fallboard nya dan menaruh kertas-kertas partiturku di music rack piano tersebut.

 

Aku menarik napas panjang dan mulai memainkan nada demi nada yang tertulis di kertas partitur tersebut. Lalu aku menutup mataku dan mulai bernyanyi.

 

Even after the curtains close

I won’t be alone and lonely

Because when I sing this song

I go back to the times we were together

 

“YA! Amber Liu, jangan terlalu bersemangat memainkan pianomu. Ini lagu penghormatan bagi negara bukan lagu pop dance. Mainkan pianomu dengan penuh kesungguhan dan rasa khidmat.”, teriak Krystal Jung sambil menunjuk nunjuk tongkat konduktornya kepadaku.

“Aye Princess! Mianhae...”, jawabku sambil tertawa tawa kecil. Dan anggota koor lain ikut tertawa. Krystal yang tadinya kesal lalu menarik napasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat kami.

“Baiklah. Ayo kita ulangi lagu ini sekali lagi.”, kata Krystal Jung kepadaku dan anggota koor lainnya.

“Neeee... “, jawabku dan anggota lain serentak.

 

You were so dazzling and beautiful

I can’t forget you, though it’s hard

Baby, what’s even harder

Is that your love from back then is no more

 

Sejak aku aktif di tim koor, aku makin tertarik kepada Krystal Jung. Entah bagaimana aku seakan bisa terhipnotis bila melihatnya. Dia seakan membuatku tersihir tak bisa berpaling dengan yang lain. Karena itu aku selalu diam-diam memandangnya dengan penuh perhatian dan rasa kagum tiap kali melihatnya berdiri menjadi konduktor untuk tim koor sekolah kami. Dia tampak cantik dan penuh semangat. Krystal Jung, Ice Princess itu julukan yang murid-murid sekolah kami berikan padanya. Tapi menurutku, dia Warm Ice Princess. Karena selama aku bergabung di koor ini, dia selalu perhatian kepada tiap member. Dia selalu tersenyum dan bersemangat setiap kami latihan. Tetapi dia entah kenapa sangat suka meneriakiku dan menyuruh-nyuruhku seakan akan aku ini pembantunya, seperti kali ini contohnya.

 

“Amber Josephine Liu!”, teriak Krystal Jung kepadaku.

“Yeeee...”, jawabku kaget karena terbangun dari khayalanku sebelumnya.

“Kau ini bukannya memperhatikan partitur, malah memperhatikanku saja dari tadi. Aku tahu kamu jenius, tapi jangan bertindak seenaknya begitu. Kita harus serius latihan, supaya kita bisa lolos lomba tingkat nasional ini. Demi mengharumkan sekolah kita ini.”, nasehatnya kepadaku.

“Mungkin Amber sedang terpesona melihat kecantikanmu, Kryst. Kau tahu kan si muka llama itu terkenal sebagai fans utamamu. Hahaha...”, jawab Park Sunyoung sahabatku sambil tertawa meledekku.

“Neee Princess!”, kataku sambil tersenyum jenaka dan memberikan dua jempolku ke Krystal.

“Stupid!”, jawabnya sambil tersenyum memukul tongkat konduktornya pelan ke kepalaku.

 

After I sing this song

Will I be able to see you again?

I danced with you

I kissed you on your lips with this song

If we meet again

I’ll hold your hands and tell you

That I still love you

If I tell you, right here

Can you stay with me like that?

Singing under the Curtain

 

“Krystal! Krystal! Krystal! kita menang! Akhirnya latihan keras kita selama ini sukses. Sekolah kita lolos tingkat nasional!”,

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amhar03 #1
Chapter 1: Adudu berharap banget ada sequelnya
yuyukurniati #2
Chapter 1: Tragis...