chapter 1

I Choose You
Please log in to read the full chapter

Kang Ma Ru POV

Kata banyak orang, masa SMU adalah masa yang paling menyenangkan. Benarkah itu?

Ini hari pertamaku masuk sekolah. Jantungku berdebar. Aku menghela nafas panjang untuk meredakan rasa grogiku. Aku berasal dari kota kecil yang perlu waktu dua sampai tiga jam naik bus untuk sampai di ibukota. Sebelumnya aku belum pernah menginjakkan kaki di sini karena aku tidak suka suasana ibukota. Jadi wajar jika aku merasa asing. Seandainya aku dari keluarga berada, aku tidak mau menerima undangan beasiswa dari sekolah ini, aku berat meninggalkan ibu dan adikku, Kang Choco. Tapi ibuku memaksa bahwa aku harus menjadi orang sukses kelak dengan kecerdasan yang aku miliki jadi aku tidak boleh menolak tawaran yang bagus, apalagi sekolah ini membebau dari semua biaya sekolah dan biaya hidup sampai aku lulus nanti.

Sekolah ini luar biasa luas dan besar dengan fasilitas yang lengkap. Diam-diam aku merasa sangat beruntung bisa mendapatkan undangan untuk bersekolah di sini. Suatu kebanggaan aku, Kang Ma Ru, yang hanya seorang anak nelayan bisa merasakan pendidikan di salah satu sekolah termahal dan terbaik di ibukota. 

Aku mau ke gedung aula ketika seorang gadis berlari dengan tergesa-gesa dan menabrakku tanpa sengaja. Semua isi dalam tasnya terjatuh. Gadis itu berlutut untuk memunguti barangnya yang terjatuh. Aku mau tak mau membantunya.

"Terima kasih." kata gadis itu setelah aku selesai membantunya. Tangan dan wajahnya masih sibuk dengan tasnya 

"Ya." jawabku. Aku hendak berdiri.

"Tunggu." Gadis itu menunjukan wajahnya padaku.

Sebuah wajah sendu dengan sepasang mata yang tajam dan indah menatapku. Dia tidak secantik gadis korea pada pada umumnya, tapi dia sangat menarik dan membuatmu serasa terhipnotis untuk tak berhenti terus memandangnya. Kau pernah melihat dewi? Mungkin wujud dewi seperti gadis ini.

Gadis itu menyodorkan tangannya, "maaf, aku terburu-buru."

Aku menerima uluran tangannya, "tak apa."

Gadis itu lalu menghilang dari hadapanku. Dan aku harus mengikuti acara penerimaan siswa baru di aula bersama siswa baru lainnya. Sekilas tadi aku melihat gadis itu lagi saat akan menuju tempat duduk di barisan perempuan. Berarti gadis itu satu tingkat denganku. 

"Hey, namaku Kang Ha Neul." seseorang menyenggol lenganku. Saat ini kepala sekolah sedang memberikan pengarahan dan nasehat di depan podium.

Aku menoleh, tersenyum, lalu ku ulurkan tanganku, "Kang Ma Ru."

Kang Ha Neul menerima uluran tanganku, "biar ku tebak, kau bukan dari Seoul ya?"

Aku mengernyitkan dahi, "bagaimana kau tahu?"

"Kau harus percaya aku punya kemampuan menebak orang." bisiknya.

Aku tersenyum. "Entahlah."

"Ssstttt, kalian diamlah! Seseorang di depanku menoleh dan menatap kami tajam.

Aku dan Kang Ha Neul langsung menutup mulut dan susah payah menahan cekikikan kami.

Upacara penyambutan siswa baru selesai, sekarang aku dan Kang Ha Neul harus ke papan pengumuman untuk melihat kelas. Aku senang di hari pertamaku aku mendapatkan teman, jadi aku tidak bingung sendirian seperti anak anjing yang kehilangan induknya.

"Waaahhh...kau lihat itu Kang Ha Neul, ini kebetulan sekali kita di kelas yang sama." kataku setelah kami berdesak-desakkan dengan siswa yang lain.

Kang Ha Neul seperti tidak mendengarku. Tangan dan matanya sibuk melihat papan pengumuman.

"Hey, namamu di sebelah sini." aku menepuk-nepuk bahunya lalu jari telunjukku menunjuk ke papan yang ada namaku dan namanya.

"Iya, aku tahu. Sebentar." jarinya masih mencari sebuah nama. "Akh, dia di sini." jarinya berhenti pada sebuah nama.

Aku melongok. "Kim Ji Won, siapa dia?"

"Aku mengejar gadis ini. Dia teman masa kecilku. Sayang sekali aku tidak sekelas dengannya." wajahnya terlihat murung.

"Tidak sekelas belum tentu tidak bisa mendapatkannya bukan?" hiburku.

Kang Ha Neul menatapku, "entahlah. Level kami sudah terlalu jauh sekarang."dia terdiam terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Akh, sudahlah, ayo kita ke kelas. Setidaknya ada satu orang di kelas yang aku kenal di hari pertama." katanya sambil merangkul bahuku.

Jumlah siswa di kelasku sekitar 20 orang, 9 laki-laki dan 11 perempuan. Wali kelasku seorang wanita bernama Oh Ha Na, masih muda namun terlihat penuh dedikasi. Setelah kami semua berkenalan, dibentuklah tim kelas. Kang Ha Neul terpilih sebagai ketua kelas karena memang dia terlihat paling menonjol di kelas. 

"Jadi kau juga berada di sini karena beasiswa?" tanya Kang Ha Neul padaku saat kami berjalan menuju kantin.

"Hm," aku mengangguk.

"Kita jadi saingan kalau begitu." matanya melotot.

"Kalau aku lihat sepertinya kedepannya akan terasa semakin berat."

Kang Ha Neul berhenti melangkah, "maksudmu?"

Aku menoleh, "apa kau tidak memperhatikan? Kelas kita penuh dengan orang cerdas. Cha Do Hyung, Moon Geum Young, Seo In Guk....lalu...akh lupa gadis berkacamata tebal itu siapa namanya?"

"Si...apa?" Kang Ha Neul menggaruk-garuk rambutnya.

"Song...emmm...Song Hye Kyo aku rasa." kataku mencoba mengingat-ingat.

Kang Ha Neul mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tampangnya terlihat lucu.

"A, apa?!" aku tergagap.

"Kau hebat sekali bisa langsung hafal nama-nama mereka." Kang Ha Neul bertepuk tangan. 

Aku melangkah pergi, "ayo kita makan. Perutku lapar."

Langkahku langsung terhenti ketika berpapasan dengan gadis itu. Gadis yang menabrakku di depan aula. Tapi dia tidak memperhatikanku. Bahkan sama sekali tidak melihatku. Mataku tanpa sadar terus mengikutinya.

"Ayo, kenapa berhenti?" Kang Ha Neul merangkul bahuku dan menyeretku pergi.

*****************************************************************

Sejak berpapasan di jam istirahat itu aku sudah tidak pernah melihat gadis itu selama hampir seminggu. 

"Ma Ru, kau memilih ekstrakulikuler apa?" Kang Ha Neul mengambil kertas di depanku. "Seni peran?" tanyanya terkejut.

"Kenapa?"

"Lihat ini!" dia menunjukkan kertasnya sendiri. Kang Ha Neul juga melingkari seni peran. Aku terkejut.

Dia terkekeh, "lihat, kita ini benar-benar jodoh, Ma Ru."

"Kau mencontekku ya?" gurauku. 

"Hey, kau ini sembarangan bicara! Kelak aku akan jadi artis besar tahu!"

Aku tertawa. "Kalau begitu, aku minta tanda tanganmu sekarang. Ayo, ayo tanda tangan di sini. Di sini." aku menunjuk seragamku dan buku-bukuku.

"Kau ini, Kang Ma Ru.....lihat saja nanti ya?!" Kang Ha Neul melingkarkan lengannya di leherku dan satu tangannya mengacak-acak rambutku.

"Maaf, bisa aku bertemu Kang Ha Neul?" seorang gadis berdiri di depan pintu kelas kami dan bertanya pada Park Yong Hwa yang duduk dekat pintu.

"Kang Ha Neul, ada gadis yang mencarimu!" teriak Park Yong Hwa yang langsung membuat seisi kelas ribut.

Kang Ha Neul berhenti mengacak-acak rambutku lalu dia melihatku, "kau lihat para gadis sudah mulai melihat pe

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
superherocan #1
Chapter 5: Andwee... sjk sdh berpindah ke lain hati, itu kabar darimana ? Krn sampe skrg aku tetap merasa chaeki is real LOL. Well, mnrtku semua yg dia tunjukkan ke publik dgn co star nya di drama yg booming kmrn itu semata2 hanya utk menutupi sesuatu yg kita tdk tahu itu apa, mungkin secret gf nya dia #amin. Tp sekali lg ini hanya pendapat dr seorang chaeki shipper
nisaananda #2
Chapter 1: Lanjutttttt
superherocan #3
Horse.. ada ff baru dari authornim :-D,ini kyknya ceritanya lebih dark dr yg kmrn ya Thor?