Chapter 7

I'M ONLY ONE
Please Subscribe to read the full chapter

I’M ONLY ONE

7

 

 

 

 

 

 

 

Kyuhyun terbangun dengan pusing dikepalanya yang terasa menusuk-nusuk. Ia mengerjapkan matanya sejenak mencoba menyesuaikan penglihatannya. Dan ketika ia menyadari ia berada ditempat asing, Kyuhyun langsung bangkit. Ia berusaha mengenali tempat dimana ia sekarang. Tapi tidak, Ia sama sekali tidak tau dimana ia sekarang. Perlahan ia menyentuh kepalanya mencoba mengingat apa yang sudah terjadi semalam. Hingga akhirnya ia mulai mengingat kejadian yang sudah ia alami sebelumnya satu persatu. Bagaimana ia pergi dengan nekat ke acara pertunangan Siwon, lalu ia yang meninggalkan Yunho begitu saja dengan perasaan yang kacau, hingga ia yang masuk bar lalu minum hingga mabuk dan kehilangan kesadaran.

Lalu kenapa ia ada disini sekarang. Ini rumah siapa?. Kyuhyun kemudian menatap kesamping dan menemukan ponselnya yang ada di meja nakas. Perlahan ia mengambil benda persegi panjang itu. Menyalakannya dengan tujuan untuk mengetahui pukul berapa sekarang. Tapi ia langsung dikejutkan dengan tampilan daftar panggilan diponselnya. Dan hal yang lebih mengejutkan lagi ada nama Siwon disana. Siwon adalah orang terakhir yang dipanggilnya. Kyuhyun menggigit bibirnya. Mungkinkah..? Mungkinkah ia menghubungi Siwon saat mabuk. Lalu Siwon yang membawanya kesini. Tapi itu tidak mungkin, Siwon pasti sangat sibuk. Ia baru saja bertunangan semalam.

Perlahan Kyuhyun beranjak dari tempat tidur itu. Dengan hati berdebar ia mencoba melangkah keluar. Dengan gugup ia memegang kenop pintu lalu menariknya. Seketika saja aroma roti panggang memenuhi indera penciumannya. Dengan langkah pelan yang terkesan ragu ia berjalan mendekati suara berisik yang sepertinya berasal dari arah dapur. Hingga akhirnya ia melihat sosok Siwon yang terlihat sibuk didapur. Sepertinya ia sedang menyiapkan sarapan. Kyuhyun tanpa sadar menahan nafasnya. Apa yang telah ia lakukan. Kenapa ia bisa bersama Siwon dipagi ini. Tiba-tiba ia teringat satu hal. Kyuhyun langsung menunduk, mengamati pakaian yang ia kenakan. Semuanya masih sama dengan pakaian yang ia kenakan semalam hanya saja kini ia tinggal memakai kemeja putih tanpa jas hitam seperti sebelumnya. Kyuhyun tanpa sadar mengehembuskan nafas lega. Ah,, apa yang ia pikirkan. Kenapa ia memikirkan hal-hal aneh. Walau bagaimana pun ia tau Siwon tak akan pernah melakukan itu padanya. Meskipun ia membenci pria itu, Kyuhyun tau Siwon bukanlah tipe pria brengsek yang memanfaatkan keadaan. Oh ayolah Siwon bahkan baru saja bertunangan.

Selama beberapa menit Kyuhyun hanya bisa berdiri mematung menatap punggung kokoh Siwon yang berdiri membelakanginya. Kyuhyun tidak tau ada apa dengan dirinya tapi entah kenapa ketika melihat sosok itu perasaannya kini menghangat. Sudah lama rasanya ia tidak merasa seperti ini. Biasanya ia akan terbangun dipagi hari dengan perasaan yang buruk. Rasa sepi dan kesendirian selalu menghantuinya setiap saat. Tapi kini melihat sosok Siwon yang terlihat sibuk memasak entah kenapa membuatnya ingin tersenyum. Apakah pria itu sedang membuatkannya sarapan?.

*

 

 

 

 

Siwon mnghela nafas lega saat menu yang ia buat kini telah selesai. Tidak banyak hanya roti panggang selai kacang, telur mata sapi, dan jus Apel segar yang semua itu adalah kesukaan Kyuhyun. Siwon melepaskan apron yang melekat ditubuhnya. Tugasnya membuat sarapan kini sudah selesai, namun kini hatinya malah tidak karuan. Ia gugup bagaimana menghadapi Kyuhyun. Apa kira-kira reaksi Kyuhyun setelah melihatnya pagi ini. Oh Siwon sekarang bingung apakah ia harus membangunkan Kyuhyun atau menunggunya bangun dengan sendirinya. Ah kenapa ia jadi canggung begini. Mungkin karena keputusan yang sudah ia buat untuk menjauhi Kyuhyun membuat hubungan keduanya terasa bagai orang asing.

Siwon kembali menghela nafas sekali lagi sebelum berbalik berniat mengambil piring dilemari ketika ia dikejutkan dengan sosok Kyuhyun yang berdiri tak jauh darinya. Kyuhyun hanya terdiam memandangnya dan itu membuat Siwon gugup. Sejak kapan ia sudah bangun. Oh Siwon sudah bersiap akan kemarahan Kyuhyun yang mungkin akan meledak seperti biasa. Hingga ia hanya diam saja menunggu dan menunggu. Namun tidak ada yang terjadi. Kyuhyun hanya diam saja sambil menatapnya dengan ekspressi yang tidak dimengerti Siwon. Keheningan benar-benar menyelimuti mereka berdua. Yang terdengar hanyalah detak jam dinding di dapur itu yang seakan mengejek menanti siapa yang akan lebih dulu bersuara.

Siwon berdehem pelan. Ia tidak bisa diam saja. Kyuhyun saat ini pasti tengah kebingungan. Oh, ia juga baru ingat Kyuhyun semalam mabuk mungkin saja saat ini ia sedang tidak enak badan dan itu membuatnya khawatir.

“ Kyuhyun,, kau… baik-baik saja?. Apa ada yang sakit ?.”

Siwon memberanikan diri bertanya sambil perlahan melangkah mendekati sosok Kyuhyun yang masih diam saja. Ketika sampai dihadapan Kyuhyun seketika tangan Siwon terangkat, menyentuh kening Kyuhyun. Memastikan keadaan pemuda itu.

“ Badanmu tidak panas, apa kepalamu sakit ? apa perlu aku ambilkan obat ?”

Siwon menatap wajah Kyuhyun yang perlahan menunduk sambil menggeleng. Siwon menarik nafas sebelum kemudian berinisiatif menarik lengan Kyuhyun. Menuntun pemuda itu menuju meja makan.

“ Kemarilah,, kita sarapan dulu..”

Siwon merasakan perasaannya yang berdebar saat ia sedikit menggenggam tangan Kyuhyun. Kenapa Kyuhyun tidak marah seperti biasanya.

 

Siwon menatap lekat Kyuhyun yang sesekali terlihat malu namun tetap memakan sarapannya itu dengan lahap. Siwon ingat sejak kecil Kyuhyun memang paling suka sarapan dengan roti panggang selai kacang. Namun melihatnya makan seperti ini, Siwon ragu apakah Kyuhyun sudah jarang menikmati sarapan kesukaannya itu namun sedetik kemudian Siwon ingat bagaimana bibi Jung yang suka mengeluh kalau Kyuhyun yang selalu menolak sarapannya meskipun sudah dibuatkan.

Siwon tersenyum miris membayangkan Kyuhyun yang sudah lama tidak bisa menikmati sarapannya. Kyuhyun, pemuda itu pasti begitu terluka. Selama ini ia ataupun bibi jung yang selalu ada disisnya selalu mencoba membuatnya bisa seperti dulu lagi namun nihil. Kyuhyun seakan tak pernah bisa keluar dari kesedihannya sendiri. Kyuhyun merasakan sendiri bagaimana orang tuanya selama ini membohonginya hingga ia begitu keaskitan hingga detik ini. Memang tak ada yang lebih menyakitkan dari kebohongan, Namun Siwon percaya perasaannya tidak pernah berbohong. Sampai mati ia tak akan pernah menyerah. Tapi pemuda ini, sosok pemuda dihadapannya ini yang memintanya untuk menyerah. Hingga ia tak berdaya.

Siwon tak tau pasti apa yang kini sedang Kyuhyun pikirkan. Apakah ia ingat kejadian semalam atau tidak. Ia ingin bertanya namun ada sesuatu yang menghalanginya. Ia tidak tau harus bertanya bagaimana jadi mungkin Ia hanya akan menunggu Kyuhyun bertanya lalu ia akan menjawabnya.

Siwon tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara denting sendok yang beradu dengan piring. Ia menatap Kyuhyun yang sudah menghabiskan sarapannya itu. Siwon tak bisa menyembunyikan senyum cerahnya. Ia merasa seolah telah melakukan hal yang benar. Ia merasa puas, bahkanketika hanya melihat Kyuhyun yang menghabiskan sarapan buatannya sendiri. Ini adalah pertama kalinya setelah sekian lama tak peduli apapun yang ia berikan Kyuhyun akan selalu menolaknya. Tapi pagi ini melihat Kyuhyun yang baru bangun tidur, mengenakan pakaian pemberiannya lalu dengan polosnya menghabiskan sarapannya adalah suatu kebahagiaan tak terhingga bagi Siwon.

Namun sebuah kenyataan menghantam Siwon ketika ia menyadari apa yang sudah ia lakukan. Harusnya ia tidak melakukan ini semua. Harusnya tadi malam ia mengantar Kyuhyun pulang kerumahnya bukannya malah membawanya kesini. Bukankah ia sudah membuat keputusan.

Siwon menghela nafas berat, ia harus mengakhirinya sekarang juga. Siwon bangkit dan ia hampir saja buka suara ingin mengatakan bahwa sebaiknya ia mengantar Kyuhyun pulang. Namun suara lemah Kyuhyun menghentikannya.

“ Ak,, aku,, setengah jam lagi akan ada kuliah...” ucapnya pelan.

Siwon terhenyak ketika menyadari apa maksud Kyuhyun. Siwon menatap lekat sosok pemuda dihadapannya yang hari ini lebih banyak menunduk. Siwon merasa yang dihadapannya ini adalah sosok Kyuhyun yang sebenarnya. Sosok yang tanpa kepalsuan, tanpa topeng seperti biasanya. Sosok yang sebenarnya rapuh. Siwon menggigit bibir dalamnya, apa yang harus ia lakukan sekarang. Kenapa Kyuhyun tiba-tiba bersikap seperti ini. Dia tidak seharusnya seperti ini. Harusnya sejak tadi ia memarahinya, membentaknya seperti yang biasa ia lakukan.

Siwon bisa merasakan dengan jelas bagaimana ketidakberdayaannya dihadapan sosok ini.

 

“ Aku akan mengantarmu..”

 

*

 

 

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 10: Happy ending....
Seru banget endingnya......??❤❤❤❤
Hyeilwonkyu #2
Chapter 10: Baru nemu ff ini dan langsung baca udah end, sumpah ff ini baperin bgt, gemes sndiribliat kyuhyun nya peka peka, terus siwon nyerah ngikutin ortunya, sumpah kesel kesel dikit, eh tapi ending wew sekali huhuhu, kalo di terusin ampe nikah punya anak gue baca lagi ni ff sumpah, thanks ya buat ff yg bikin gua ga bisa move on ini
baranbar #3
Chapter 10: Happy end yeaaay. Akhirnya yah dengan tdk mementingkan ego semuanya jadi beres.... :')
baranbar #4
Chapter 9: Sama sekali blm liat ending nya... Tapi yakali sad ending gak mungkin kan yaaa. Duuuuh yunho :')
baranbar #5
Chapter 8: Akhirnya sempet baca lagi....
Disaat kyu udah sadar, malah kyu udah ditinggal siwon. Kesian sih kyu.... Nah itu yg meluk kyu siapa tuh, harus cepet2 baca lanjutannya
baranbar #6
Chapter 7: Siwon emang gk bisa ninggalin kyu terus Kyu harus ditinggalin dulu baru ngerasain nih. Yunho abis dipukulin ya.
baranbar #7
Chapter 6: Udah end ceritanya, ternyata ketinggalan banyak...
Siwon disini jadi udah tunangan gitu, karena kyu udah gak bisa diharepin yah....
elf19sparkyu #8
Chapter 10: Sequel nya dong thor
kyuwon1013 #9
Chapter 10: please make a sequel....we need a happy wonkyu story.
Angela17 #10
Chapter 10: happy eeeeeend...... Sukaaaaaak....