I’M ONLY ONE

5

Yunho menatap Kyuhyun yang terdiam disampingnya, sejak kejadian beberapa saat lalu itu Kyuhyun tidak bicara sama sekali. Yunho hanya menghela nafas kemudian ia menatap sebentar petugas kasir dihadapannya yang juga tengah menatap mereka berdua bingung.

“ Tunggu sebentar masih ada yang ingin kubeli !” ucap Yunho kepada petugas kasir itu sambil menaruh kembali belanjaan Kyuhyun yang sudah dibungkus.

Kyuhyun hanya menatap bingung Yunho yang tiba-tiba kembali berlari kedalam supermarket. Sedetik kemudian ia kembali menunduk. Pikirannya sedang tidak karuan. Pikirannya yang sejak tadi tidak bisa berubah, selalu tertuju pada satu hal, pada satu orang yang coba ia tepis.

Tak berapa lama Yunho kembali sambil membawa sesuatu dikedua tangannya yang tidak diketahui Kyuhyun apa. Setelah membayar semua belanjaan mereka, Yunho pun langsung menarik tangan kekasihnya itu.

Dan tanpa bicara sedikitpun Yunho melajukan motornya membawa sang kekasih. Berbeda dengan biasanya kali ini Yunho membawa motornya dengan sedikit pelan. Sesekali matanya menatap kearah kaca spion yang menampilkan wajah Kyuhyun yang tampak bersandar dipunggungnya. Perlahan Yunho melepaskan sebelah tangannya untuk menggenggam kedua tangan Kyuhyun yang melingkar dipinggangnya. Yunho sebisa mungkin menggenggamnya lembut karena ia ingat jika tangan kekasihnya itu sedang sakit.

Kyuhyun melepaskan pelukannya ketika menyadari motor Yunho yang tiba-tiba berhenti ditepi jalan yang lumayan sunyi. Ia menoleh kekiri dan kanan lalu menatap Yunho.

“ Kenapa berhenti ? “

Yunho tidak menjawab ia hanya tersenyum kemudian  turun dari motornya. Lalu menatap kekasihnya yang masih duduk manis diatas motor kesayangannya itu. Yunho kemudian memasukkan tangannya kedalam saku jaketnya dan mengambil sesuatu dari sana. Dan tanpa berkata apa-apa ia meraih tangan Kyuhyun lembut. Matanya  mencari tanda kebiruan yang tadi berada di pergelangan tangan kekasihnya.

Kemudian dengan lembut ia pun mengolesinya dengan obat yang tadi sengaja dibelinya. Kyuhyun terkejut, ia ingin menarik lengannya tapi ditahan lembut oleh Yunho. Dan pada akhirnya ia hanya bisa pasrah membiarkan Yunho mengobati tangannya. Lagipula kini lambat laun pergelangan tangannya juga terasa nyaman, obat itu lumayan cepat juga bekerjanya.

“ Apakah sangat sakit, sehingga kau sejak tadi cemberut terus hm..?” Yunho bertanya lembut sambil menatap mata indah Kyuhyun yang berbinar polos.  Entah sejak kapan ia bisa bersikap seperti ini yang tidak pernah ia tunjukkan pada kekasih-kekasihnya dulu.

Sejak awal Yunho tau dan menyadari jika pasti ada sesuatu dengan kekasihnya itu karena mana mungkin jika Kyuhyun baik-baik saja ia mau dengan Yunho. Begaul dengannya, menjalin hubungan dengannya, yang notabenenya adalah pria tak baik-baik. Ditambah kehadiran Siwon si pria baik-baik yang nampaknya dicampakkan oleh Kyuhyun membuat Yunho semakin yakin pasti ada sesuatu dimasa lalu yang membuat Kyuhyun seperti ini.

Ia ingin bertanya tapi sedtik kemudian ia merasa tidak pantas. Seperti ada sebuah tembok yang menghalanginya. Karena sampai saat ini pun ia masih bingung akan kejelasan hubungan mereka. Yunho masih belum bisa memastikan apakah ia mencintai Kyuhyun atau apakah Kyuhyun benar-benar mencintainya. Tapi yang jelas ia tau bahwa pemuda dihadapannya ini berbeda. Pemuda dihadapannya ini mampu membuatnya berbeda dan merasakan sesuatu yang lain yang tidak pernah dirasakannya. Namun apakah itu cinta ? karena kadang ia merasa bahwa Kyuhyun hanya menganggapnya sebuah pelarian atau pelampiasan.

Baru saja Yunho selesai mengolesi pergelangan tangan Kyuhyun ketika tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ia tidak tau sejak kapan langit mendung. Tanpa membuang waktu ia pun menarik Kyuhyun turun dari motornya dan membawanya kesebuah kedai kosong yang sepertinya tak terpakai tak jauh dari posisi mereka untuk berteduh.

*

Minah menarik nafas pelan sembari matanya menatap kearah luar kaca mobilnya yang basah. Hujan tengah turun dengan derasnya. Ia tidak tau apakah harus senang atau tidak ketika mengingat Siwon yang tiba-tiba datang ke kantornya dan mengajaknya makan siang bahkan setelahnya Siwon juga bersedia mengantarkannya yang ingin membeli beberapa keperluan di supermarket terdekat. Apakah itu sebuah pertanda bahwa Siwon menerimanya ?  Membuka hatinya dan menerima perjodohan mereka ?

Minah tidak bisa menahan bibirnya yang melengkung keatas. Ia bahagia tentu saja. Jika itu semua benar. Siwon adalah pria baik, terhormat, dan segala-galanya, orang tua mereka berdua juga sudah saling menyetujui, ia sendiri juga sebenarnya sudah lama menerimanya. Dan keputusan hanya ada ditangan Siwon. Lagipula, rasa-rasanya ia sudah terlalu lama menahannya. Menahan rahasia yang sudah ia sembunyikan Sejak Junior High School, saat ia pertama kali bertemu dengan Siwon.

Seiring berjalannya waktu perasaanya kadang naik turun. Namun ternyata bahkan setelah bertahun-tahun, setelah mereka dewasa, dan punya kesibukan masing-masing ternya ia masih tidak bisa melupakannya. Ia tidak bisa melupakan perasaannya pada Siwon. Dan ketika orang tuanya mengatakan tentang perjodohan itu,  maka apalagi yang bisa ia harapkan selain perasaan Siwon yang membalasnya. Mungkin memang benar apa kata pepatah kalau jodoh tak lari kemana.

Minah terus tersenyum manis dan berkutat dengan pemikirannya, mengabaikan sosok Siwon disampingnya yang sejak tadi sebisa mungkin mencoba untuk konsetrasi menyetir.

Ini bahkan baru permulaan. Ini adalah permulaan dari keputusannya untuk menjauhi Kyuhyun tapi kenapa rasanya bahkan sesulit ini, sesakit ini. Oh ayolah Siwon mungkin saja kini Kyuhyun malah bernafas lega karena kau akhirnya menyerah padanya. Lalu seharusnya Siwon baik-baik saja bukan. Tapi kenapa tidak ?

Tidak ! ketika cinta sudah berbicara. Cinta,, ya cinta. Siwon tau cintanya yang begitu besar itu tak akan mudah hilang. Cintanya juga yang membuatnya seperti ini.

Siwon menoleh sekilas menatap sosok Minah disampingnya. Sosok wanita cantik dan baik disampingnya. Sosok wanita yang juga sudah lama dikenalnya, sosok yang saat ini diharapkan orang tuanya akan menjadi pendampingnya.

Banyak orang yang mengatakan kalau mereka akan menjadi pasangan yang begitu serasi. Siwon menghela nafas berat bagaimana bisa ketika ada wanita sesempurna ini dihadapannya namun kini pikirannya terus tertuju pada satu orang.

Siwon bahkan tidak bisa menghilangkan  kilasan pergelangan tangan Kyuhyun yang tadi terlihat membiru dikepalanya. Ia sangat khawatir akan keadaan pemuda itu. Apakah ia baik-baik saja ? apakah itu sangat sakit ?. Siwon benar-benar tidak bisa tenang jika Kyuhyun sampai terluka sedikit pun. Miris memang ketika ia sebegitu mengkhawatirkan sosok yang bahkan sudah menyakitinya sedemikian rupa. Sosok yang bahkan mungkin tidak pernah mengkhawatirkannya.

Sosok yang juga tidak pernah mencintainya..

*

Kyuhyun memeluk tubuhnya sendiri ketika merasakan tiupan angin kencang yang terasa begitu dingin. Hujan terlihat semakin deras dan sepertinya masih lama akan teduh.