Will You? (Suho EXO fanfiction)

Description

Satu

Menjadi seseorang yang di idolakan oleh semua orang di dunia ini bukan suatu yang mudah. Kadang menjadi seorang idola menyenangkan. Tapi terkadang aku merasa persentase kebahagiaanku menjadi seorang idola mungkin kurang lebih hanya sekitar 45,25% dari 100% kenapa? Ya. Kalian sudah tahu jawabannya kan? Privasi ku terkadang terganggu dan aku tidak dapat melakukan ini dan itu dengan sesuka hatiku.

Bahkan, ketika aku ke toilet di tempat umum pun, mereka masih saja sempat mengambil foto foto ku dan mengupload nya di berbagai sosial media dan akhirnya tersebar bukan hanya di negara ku sendiri, tapi ke seluruh dunia. Setelah aku tahu itu tersebar, aku tidak dapat melakukan apalagi selain menghela napasku kemudian menggelengkan kepalaku sedikit dan menggumam gumam sendiri karena aku sudah bingung tidak tahu harus bagaimana lagi menahan rasa kesalku ini.

"Ei hyung jangan kesal kesal begitu dong, kita kan hari ini akan berangkat ke Jepang, masa hot leader wajahnya murung begini sih?" Ujar Sehun sambil merangkulku.

"Bagaimana aku tidak murung coba? Kau ingat kan gadis yang jadi stalker ku itu? Siapa namanya?"

"Rion?"

"Nah ya, aku tidak ingin melihat wajahnya nanti. Sungguh aku muak lihat wajahnya,"

"Eihh hyung, bagaimanapun kan dia itu tetap fans mu,"

"Fans macam apa yang selalu mengikutiku kemana-mana seperti itu? Dia memangnya tidak sekolah ya? Bagaimana masa depannya dia nanti?"

"Masa depannya dia nanti akan di habiskan bersama mu, hyung,"

Aku langsung menengok ke arah Sehun yang sedang duduk di sampingku sambil melahap makanan ringan yang katanya ia pesan langsung dari Indonesia.

"Kau tahu tidak aku kesal padamu, Hun?"

"Ya aku baru tahu ketika kua memberitahuku barusan, hyung,"

"Sekarang aku benar benar kesal padamu karena kau brengsek,"

"Bukan bukan, aku bukan orang yang brengsek, aku ini sangat manis hingga gadis -gadis jatuh cinta padaku,"

Astaga. Kalau bukan karena ia adalah teman sekamarku, dan aku sangat membutuhkannya untuk aku jadikan jongos, aku akan menendangnya saat ini lalu meninjunya kemudian menyiksa nya hingga ia kesakitan dan meminta ampun padaku.

"Sudahlah hyung, jangan murung murung begitu. Lebih baik kau ikut makan makanan ringan ini," celetuk Kai yang entah datang darimana.

"Kai, jangan ikut-ikutan menggoda Suho hyung kalau kau tidak mau dapat tinjuan dari tangannya yang kekar dan putih halus itu," ujar Sehun yang makin membuatku naik darah.

"Kalian bisa tidak sih diam diam saja? Suara kalian itu menganggu tidurku, kalian mengerti?" ujarku melempar bantalku pada Sehun dan Jongin yang sedang cekikikan sendiri sambil melahap keripik pisang yang Sehun beli dari Indonesia.

***

Setelah kami sampai di bandara internasional Incheon, kami langsung menuju meja check-in kemudian menuju counter imigrasi dan tiba lah kami di ruang tunggu kelas eksekutif. Aku menatap ke luar jendela melihat berbagai macam pesawat penumpang dari berbagai penjuru dunia.

Garuda Indonesia. Korean Air. Etihad. Singapore Airlines. Malaysia Airlines. Dan masih banyak lagi pesawat pesawat yang sibuk menurunkan penumpang, menaikkan bagasi, sang teknisi mengecek semua bagian pesawat agar semuanya aman.

Aku menghela napasku kemudian aku mengeluarka ponsel hitamku yang sudah 3 tahun belakangan selalu bersamaku kemanapun aku pergi. Ketika aku bertengger di salah satu situs online yang sering di pakai oleh para warga Korea Selatan, aku langsung di suguhi fotoku hari ini dan ketika aku menatap ke luar jendela. Memang gila mereka. Kecepatan informasi yang mereka berikan sangat cepat secepat internet di Korea Selatan ini.

'Suho at ICN airport heading to Tokyo' dan lain sebagainya. Aku tersenyum simpul dan menggeleng gelengkan kepalaku. Bagaimana bisa mereka tahu segala seluk belukku aku akan kemana, dimana aku akan menginap, berapa lama aku akan menginap, ini dan itu dan bla bla bla bla.

Penasaran, aku kemudian masuk ke grup internet cafe yang isinya bukan hanya para gadis gadis tapi juga para lelaki yang menyembah nyembah grup kami karena menurut mereka, kami itu super hebat dan gaya kami itu sangat keren dan mereka ingin seperti kami.

"Hai apa kabar semuanya?" ucapku di grup tersebut. Asal kalian tahu, mereka yang ada di dalam grup ini sama sekali tidak tahu kalau Alex adalah aku, Suho. Sang idola nya.

Profil atas nama Alex sengaja menggunakan fotoku sendiri agar mereka tahu kalau orang yang ku ciptakan bernama Alex ini memang seorang fan boy Suho yang asalnya dari Amerika. Padahal ini adalah kebohongan publik.

Hai Alex! Apa kabar? Sudah lama aku tidak melihatmu~

ALEX! HOW ARE U BUDDY?

ALEX! I MISS YOU SO MUCH! WHERE HAVE YOU BEEN? T^T

YO WASSUP ALEX!

Dan seterus nya dan seterusnya dan seterusnya sampai akhirnya Chanyeol memanggilku yang membuatku berhasil kembali ke dunia nyata setelah bermenit menit aku lewati bersama mereka yang adalah fans ku sendiri.

Gotta go. I'll catch you guys again later. Gonna miss you all ladies! Smooch.

Dan aku mematikan ponselku dan buru-buru mengikuti langkah kaki member lain agar aku tidak terpisah dari rombonganku yang sudah berjalan 5 meter dari tempat aku berdiri saat ini.

Perjalanan ku menuju Jepang selama 2 jam tidak terasa sama sekali. Yang aku rasa hanya aku duduk diam saja menatap ke luar jendela kemudian memainkan games yang di sediakan di atas pesawat lalu membaca novel yang selalu ku tenteng kemanapun ku pergi kemudian mendengarkan musik dan begini dan begitu dan lain semacamnya.

"Kita kemana saat ini?" tanyaku pada manajer kami yang selalu setia mendampingi kami kemanapun kami pergi. Ke ujung dunia pun ia rela meninggalkan Korea demi bersama kami.

"Kita langsung ke hotel sekarang, jadi kau dan yang lainnya bisa istrahat sejenak,"

"Aku ingin berenang nanti sesampainya di hotel. Tolong siapkan kolam renang untukku serta segala macam perlengkapannya,"

"Kau bawa kacamata renang?"

"Ya. Aku selalu menenteng kacamata renang ku kemanapun aku pergi,"

Manajerku tersenyum simpul kemudian langsung mengambil ponselnya dan berbicara pada manajer hotel untuk menyiapkan kolam renang dan segala macam peralatannya khusus untukku. Jadi aku tidak perlu repot repot menunggu lagi nanti.

"Hyung sepertinya Rion itu ada disini saat ini deh," bisik Sehun di telinga kanan ku tiba tiba. Aku langsung melirik ke arahnya kemudian memberikan sinyal pada Sehun dengan mimik wajahku.

"Dia di sebelah kanan kita. Sedang memakai baju kaus putih dan heels hitam. Sedang mengambil fotomu dengan kamera iPhone 6s seri gold limited edition yang harga nya selangit itu,"

"Lindungi aku Hun," ujarku menarik lengan Sehun kemudian menempatkan tubuhnya yang tinggi itu di sampingku.

"Hyung bagaimana kalau tiba tiba dia berjalan mendekat kesini?"

"Tidak mungkin. Makanya lindungi aku terus,"

"Oh, hyung dia mendekat. Dia mendekat. Hyung selamatkan dirimu juga ya, aku akan melindungi mu terus,"

"Hei nona, tolong jangan melewati garis kuning ini ya," ujar sang satpam yang kelihatannya menahan Rion untuk tidak mendekat.

"Pak, aku harus mengambil foto Suho dengan dekat, aku mohon biarkan aku--"

"HEI! KENAPA KAU MENDORONGKU SIH? SUHO SAJA TIDAK MENDORONGKU!"

"Tolong ya nona, hentikan tingkah konyolmu ini, saya memohon dengan sangat,"

"Hyung, kelihatannya Rion itu di dorong oleh si satpam barusan. Untung kau selamat," ujar Sehun ketika kami sudah mulai mendekati pintu keluar bandara yang sudah terdengar suara jeritan yang liar dari para fans kami.

"Hun, aku ingin ke hotel sekarang juga. Kepalaku pusing. Jadi tolong kau jalannya lebih cepat lagi," ujarku masih memegang lengan Sehun sambil menahan sakit kepalaku yang semakin menjadi jadi.

***

Did you know that Rion follows Suho when oppa just landed in Tokyo?

Yes! I just read the news about that. Crazy girl!

Damn! How the hell she can enter the airport? Is she use her money? What is her dad do?

Eh? Really? Rion follows Suho everywhere? Again? WTF. Is Oppa okay?

Wish oppa doing well. Ugh oppa i wanna meet you sooo bad T^T

Setelah aku mendaratkan pantatku di kursi mobil, aku membaca semua berita itu dan aku tertawa sendiri. Hingga saat ini aku masih tidak percaya jika fans fans ku sebegitu peduli nya padaku hingga mereka ketakutan sekali jika Rion menyentuh kulitku walau sedikit saja.

Ayo wassup! My plane just landed and now heading to the hotel ~

Aku mengetik pesan singkat itu kemudian respon dari teman teman satu grup ku itu adalah positif dan menanyakan bagaimana perjalananku dari Korea Selatan menuju Jepang sebagai Alex.

How's your flight? Is everything okay? Oh btw, did u meet oppa when you landed in Tokyo?

Yes and Suho took a picture of him using my phone

REALLY ALEX? BUT WHY THE INFO DIDN'T SAID THAT SUHO TOOK SOMEONE PHONE??

Dan pertanyaan dari gadis bernama Aisha itu yang membuatku kebingungan harus menjawab apa. Kemudian aku harus bagaimana kalau mereka meminta fotoku? Kalau aku foto di dalam mobil seperti ini mereka pasti curiga. ARGH! Kenapa aku harus yang jadi di idolakan mereka sih??

Yep, but the photo was shaking. I think me and your oppa are in same hotel so when i meet him next morning i'll ask a photo of him.

Send here immediately okay! Gonna wait for it LEX! XOXO

Dan itu adalah satu-satu nya cara agar mereka tidak curiga. Apakah berbohong saat ini dikatakan kesalahan? Ah dewa kebaikan, tolong biarkan aku tenang barang sedikit saja, karena aku takut jika teman teman grup ku ini histeris sendiri.

"Hyung. Kau sungguh sungguh akan berenang? Langit mendung loh," ujar Sehun sambil mengunyah keripik pisang yang ia beli sekardus itu.

"Iya, sungguh. Bukannya kolam renangnya itu indoor ya? Jadi aku tidak perlu khawatir kehujanan kan?"

Sehun yang duduk di sampingku kemudian mengangguk dan menawariku keripik pisang di bumbui bubuk cokelat yang sebenarnya menggugah seleraku tapi aku terlalu gengsi untuk bilang ya dan meminta keripik menggoda itu pada Sehun.

***

Just arrived at the hotel and saw Suho. He didn't smile and didn't notice me at all. Why your oppa do this to me, girls?

Aww Alex i'm sorry. Maybe my oppa is in badmood right now. Because Rion maybe?

I hate Rion so damn much. She freakin me out.

Kata kata terakhir yang aku kirimkan pada grup itu adalah memang benar kata kata yang ingin aku keluarkan sedari tadi sejak Rion tiba tiba muncul lagi dan tidak pernah berhenti mengikuti ku kemanapun aku pergi. Ingin aku sekali saja menemui nya dan mengatakan di depan wajahnya langsun untuk berhenti mengikutiku. Tapi kelihatannya itu akan percuma karena nantinya ia berpikir jika maksudku adalah yang lain.

Aw Alex. Me either! I hate Rion so damn much. Can she please go away from our oppa just for a day and a year and forever? T^T

Alex! Chill dude chill.

Bagaimana kalau aku beritahu mereka jika selama ini orang yang mereka sebut Alex adalah idola mereka sendiri? Bagaimana reaksi mereka jika mereka tahu sudah 2 tahun ini mereka mengobrol dan berteman dengan idola mereka sendiri? Masihkan mereka menerima ku? Masihkan mereka mendukungku?

Guys. I want talk to you about something

What is it dude?

What if i am not Alex?

What the hell are you talking about Lexie? Did you gone insane because the flight?

Alex. R u okay dude? Is your jetlag that bad? 2 hours in plane and you got a jet lag. Dude please.

Ternyata mereka sama sekali tidak peduli dan menganggapku hanya bercanda. Justru aku yang di cemooh oleh mereka kalau aku mabuk atau terlalu lelah jadi mereka mengira aku ini sedang bercanda. Oh astaga.

Setelah aku mengetahui bagaimana respon mereka semua, akhirnya aku mematikan ponselku memasukkannya ke dalam kantongku dan tiba tiba saja tubuhku menabrak tubuh seorang gadis yang entah darimana muncul begitu saja di hadapanku dan ia terjatuh.

"Kau baik-baik saja?" tanya Oh Sehun dari balik masker putih yang menutupi sebagian wajahnya. Gadis yang aku tabrak barusan itu mengangguk dan buru-buru berdiri kemudian membetulkan baju nya dan tersenyum sekilas.

"Siapa namamu?" tanya Jongin tanpa bertele tele lagi. Gadis itu langsung terdiam kaku di tempatnya berdiri sementara aku memukul kepala Jongin kuat-kuat.

"Maaf, abaikan saja pertanyaannya. Kau boleh pergi sekarang," ujarku tersenyum sekilas kemudian mempersilahkan gadis itu pergi.

"Aih hyung, kenapa kau memukul kepalaku sih? Memangnya kenapa kalau--"

"Hae Rin. Cha Hae Rin," ujar gadis itu tiba tiba saja yang membuat aku, Sehun, dan Jongin melongo pada nya. Ia saat ini sedang tersenyum dan menatap kami bertiga dalam diam nya.

"Oh, halo jadi aku harus memanggilmu apa?" tanya Kyungsoo yang kemudian muncul secara misterius.

"Rin atau Rain? Terserah," ujar gadis itu kemudian mengangguk dan memberikan sinyal untuk mendahului kami masuk kedalam lift.

"WAH GILA KAU KAI GILA! GILA! DASAR BEGO!" ujar Kyungsoo tiba tiba saja kemudian Jongin mendapat hantaman kedua dari Kyungsoo

"Ah hyung! Kenapa kau memukul kepalaku sih?"

"Karena kau itu bego," ujar Sehun sambil memukul kepala Kai lagi kemudian masuk kedalam lift. Aku kembali menyalakan ponselku dan langsung menuju grup yang sedari tadi membuatku bingung sendiri.

Raiiin : Just saw Suho, Sehun, Kai, and D.O in front of my face. I think i'm gonna die right now. Still can't believe that i'm in the same hotel as EXO. Oxygen. I need oxygen.

"Gila. Mana mungkin," ujarku yang ternyata dengan volume keras hingga Sehun dan Kyungsoo serta Kai langsung menatap wajahku.

"Apa yang tidak mungkin?" tanya Kyungsoo.

"Kau kenapa hyung?" tanya Sehun menatapku.

"Gila. Ini benar benar gila. Tidak mungkin,"

"Apanya yang tidak mungkin?" tanya Kai.

"Kau. Diam saja Kai. Nanti akan kubelikan kau makanan asalkan kau menutup mulutmu itu atau hantaman lagi," ujarku dengan nada sedatar mungkin yang membuat Kai berhasil bergedik ngeri padaku.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet