Chapter 5

Never Let Me Go [Indonesian]
Please Subscribe to read the full chapter

Aku masih terdiam selama perjalanan kembali ke rumah Yixing. Aku tidak bisa menatap mata siapa pun yang tersirat penghinaan itu. Tapi tiga anak laki-laki ini tampak tidak masalah dan memahami situasinya. Yixing bahkan menawarkan Min Jee untuk tinggal di salah satu kamar tamu mereka untuk beristirahat sementara waktu. Ia mengatakan kami tidak mungkin pulang dengan Min Jee yang sedang mabuk. Aku protes pada awalnya tapi setelah memikirkannya, aku tahu dia benar sehingga akhirnya, aku setuju.

Min Jee duduk di antara aku dan Jongin di kursi belakang. Min Jee terus bergumam bahwa dia menyesal tapi aku tidak melihatnya. Min Jee melanggar janjinya padaku. Aku menghabiskan seluruh perjalanan tanpa mengucapkan sepatah kata, tidak berbicara kepada siapa pun, bahkan tidak menghibur Min Jee yang akhirnya tertidur setelah beberapa menit.

Yixing menghentikan mobilnya, Baekhyun turun dari mobil dan membuka pintu di sampingku dan membantu Min Jee keluar dari mobil. Dia membawa sahabatku lagi yang sedang mabuk masuk ke dalam rumah dan kami bertiga mengikutinya.

Pesta itu masih berlangsung di rumah. Sangat meriah. Kelihatannya, acara berjalan lebih ramai. Yixing membawa kami ke ruang tamu yang tenang dan kosong dan membiarkan Min Jee tidur di sana.

"Hana ..." Min Jee bergumam lagi sambil berguling di tempat tidur. "Maafkan aku ... aku ..." dan kemudian dia tertidur lagi.

"Kita tinggalkan dia untuk sementara." Kataku, kagum bagaimana suaraku terdengar sangat dingin.

Aku buru-buru berjalan keluar dari ruangan, bau alkohol dari pakaian dan tubuh Min Jee mulai menguar dilubang hidungku. Aku telah berusaha untuk tidak bernafas di dalam mobil, duduk di sampingnya.

"Hana, kau menemukannya?" Sehun bertanya, hampir menabrakku.

Aku hanya mengangguk dan kemudian aku melihat sebuah kursi di seberang lorong dan duduk di sana, mengambil napas.

"Dia baik-baik saja." Jongin memberitahunya, keluar dari ruang tamu bersama dengan Baekhyun dan Yixing. "Dan tebakanmu benar."

Sehun menganggukkan kepalanya, puas dengan dirinya sendiri. "Baekhyun, baumu benar-benar mengerikan!" Katanya sambil menutup hidung.

Baekhyun mencium kemejanya dan tidak membantah. Bau Min Jee pasti telah mengotorinya juga. "Yeah ..." katanya, tertawa kecil. "Aku akan pergi dan membersihkan diri."

Aku meraih tangannya saat ia berjalan melewatiku. "Baekhyun," kataku pelan. "Terima kasih."

Baekhyun tersenyum ramah padaku. "Tak apa-apa." Katanya, "Selain itu, teman selalu menjaga satu sama lain, kan?" Dia menepuk bahuku ringan, pergi menyusuri lorong dan menghilang ke sebuah ruangan.

Aku menghela napas berat dan mendengar Jongin dan Yixing tertawa pada Sehun.

"Omong-omong," kata Yixing, menyeringai nakal pada Sehun. "Bagaimana kau tahu Min Jee ada di kamar mandi perempuan?"

Jongin tertawa pada Sehun, yang tiba-tiba tampak khawatir.

"Kau tahu sesuatu?" Kata Yixing, masih menyeringai tolol, "Jangan menjawab pertanyaan itu. Kami tidak ingin tahu." Katanya dan kemudian tertawa terbahak-bahak sementara Jongin menahan tawa di sampingnya.

"Tapi aku bisa menjelaskan!" Kata Sehun gelisah, membuat Jongin dan Yixing lebih terbahak-bahak.

Aku ingin tertawa bersama mereka tapi aku tak bisa. Aku baru sadar betapa aku kesal dengan Min Jee. Dan aku masih bisa mencium bau alkohol, seolah-olah bau itu terjebak dihidung dan pakaianku. Aku berdiri dari tempat dudukku.

"Bagaimana aku bisa menjelaskan jika kalian berdua tak bisa berhenti tertawa?!" Aku mendengar Sehun mengatakannya dengan gelisah, sementara aku turun untuk mendapatkan sesuatu yang bisa kuminum.

Aku pergi ke dapur dan menjelajahi kulkas tapi tidak ada air. Kulkas apa-apaan ini! Aku pergi ke ruang tamu dan menemukan meja minuman. Masih ada orang-orang di sekitar rumah, tidak ada jejak kelelahan di wajah mereka karena beberapa dari mereka masih menari dengan bersemangat di lantai dansa. Bau alkohol memukulku dengan keras ketika aku sampai pada sekelompok orang yang tertawa di sofa—jelas, mabuk—membuatku merasa lebih mual dari sebelumnya. Aku meraih cangkir plastik kosong di atas meja dan pergi ke ruang makan yang kosong.

Tenggorokan dan bibirku kering dan aku harus minum sesuatu.

Untungnya, ada semangkuk besar minuman berperisa strawberry dingin di atas meja. Untuk sesaat, aku khawatir mungkin didalamnya terdapat sesuatu mengingat bagaimana orang-orang di ruang makan yang sedang mabuk, tapi aku ingat Sehun mengatakan ada minuman yang dipisahkan bagi mereka yang benar-benar ingin mabuk. Tentunya, minuman ini adalah untuk mereka yang hanya ingin bersantai di sekitar dan mengobrol. Dan juga, minuman ini terlihat begitu enak dan dingin, seperti yang aku butuhkan. Aku meminum minuman itu. Aku menenggaknya dalam satu tegukan dan kemudian aku mengambil beberapa tuang lagi sampai akhirnya aku tak merasa haus. Aku duduk di lengan kursi dan bersandar pada meja makan. Aku ingin tidur sebentar selama beberapa menit tapi aku tak bisa. Pikiranku mulai berlari cepat—berpikir tentang berapa lama Jumat malam telah berlalu. Aku melirik jam tangan dan hampir jatuh dari kursi ketika waktu menunjukan pukul 11:43 malam.

Aku berdiri, mengingat aku masih perlu mewawancarai Jongin. Aku naik ke atas ketika benda disekitarku dengan pelan mulai berputar-putar. Aku mengulurkan tangan dan meraih pagar tangga, aku memejamkan mata sejenak, mencoba menstabilkan diri. Tiba-tiba aku merasa panas, aku mulai mengipasi tubuhku dengan tangan. Aku perlu mendapatkan wawancara itu! Atau Mi Young akan menyembelihku! Aku mulai berjalan lagi dan berhenti ketika perasaan mual tiba-tiba melanda, aku berpegang pada pagar lagi dan membekap mulut dengan tanganku.

"Hana?"

Aku mendongak ke depan dan melihat Jongin datang ke arahku.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.

"Aku tidak benar-benar yakin ..." Aku bergumam, menutup m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
suthchie #1
Chapter 55: Akhirnya selesai juga...

Wahhh ngak nyangka lho kalo ceritanya bakal publish selama itu...
Bersyukur aku dapat rekomendasi ff ini udah selesai... Bahakan aku cuma butuh waktu beberapa hari buat bacanya...
Soalnya aku tuh tipe orang yang ngak berhenti untuk penasaran sama cerita kalo belum selesai...
Pokoknya terima kasih banyak buat temenku yang udah merekomendasikan ff ini...

Secara keseluruhan aku suka cara menyampaikan ceritanya, ngak terburu buru tapi juga ngak ngebosenin...
Apalagi cast nya si jongin...

Pokoknya terimakasih buat authornya
yang udah bikin cerita yang hebat
suthchie #2
Chapter 54: Akhirnya balikan juga...
Jongin orang baik. Hana sangat beruntung memilikinya
suthchie #3
Chapter 53: Kuanggap itu sebagai tanda balikan...
Semoga
suthchie #4
Chapter 52: Cobaan hana terlalu berat...
suthchie #5
Chapter 51: Semoga ibu hana benar2 menjadi baik
suthchie #6
Chapter 49: Minjee trtaplah berada di sisi hana...
suthchie #7
Chapter 50: Untunglah hana punya sahabat baik seperti minjee...
suthchie #8
Chapter 48: Kenapa kau mengambil keputusan iyu hana...
Aku yakin, jongin sangat hancur...
suthchie #9
Chapter 47: Yang aku kawatirkan akhirnya trrjadi...
Pasti daehyun memberi tau hal buruk pada jongin
suthchie #10
Chapter 46: Itu hal baik hana... Semoga