Chapter 38

Never Let Me Go [Indonesian]
Please Subscribe to read the full chapter

"Hana!" Jin Hee berseru saat ia datang setengah berlari, setengah melangkah ke arahku, senyum terpampang di wajahnya.

"Hai, Jin Hee ..." kataku, agak canggung. Aku melebarkan tanganku ketika Jin Hee tiba-tiba memelukku.

"Senang bisa bertemu lagi denganmu." Jin Hee menyembur setelah menarik diri dariku.

Aku tersenyum ke arahnya. "Aku juga." Kataku. "Aku tidak yakin kalau kau tahu, tapi Jongin sebenarnya tidak di sekolah hari ini." Ucapku, berpikir ia mungkin mencari adiknya. "Dia di—"

"Agensi, sedang latihan, aku tahu." Jin Hee menyelesaikan. "Aku tidak pergi ke sini untuk bertemu dengan Jongin. Aku datang ke sini untuk bertemu denganmu."

Kuangkat alisku. "Aku?" Kataku, menunjuk ke diri sendiri.

"Yep." Kata Jin Hee, mengangguk-angguk sambil meraba-raba ke dalam tas tangan yang tergantung di lengannya. "Jongin mengatakan padaku bahwa kau akan menjadi teman kencannya untuk pesta besar besok malam. Aku suka pesta, kalau kau tidak tahu. Aku suka serba-serbi untuk persiapannya, itu melimpahiku dengan cara yang sangat baik." Tambahnya, menatapku penuh semangat dan ia terus berbicara. Cepat. "Pokoknya, aku pergi ke sini untuk menanyakan apakah kau ingin pergi berbelanja denganku. Aku masih tidak punya apa-apa untuk dipakai. Maksudku, aku sudah menerima beberapa pakaian pas yang kupesan tapi aku tidak suka salah satu dari mereka. Apa kau sudah memiliki sesuatu untuk dipakai? Kalau belum kita bisa pergi dan berbelanja bersama-sama, tetapi jika kau sudah punya, kita masih bisa pergi dan berbelanja bersama. Kita belum benar-benar akrab, bagaimanapun, bagaimana menurutmu?" Tanyanya, akhirnya bernapas.

"Er ... Aku, uh ..." Aku tergagap saat aku memutar otak untuk mencari jawaban. Ponsel Jin Hee mulai berdering, ia menjulurkan jari telunjuknya ke arahku, menunjukkan ia akan menerima panggilan.

Sejujurnya aku ​​tidak berpikir banyak tentang gaun yang akan kupakai. Aku punya beberapa gaun di rumah tapi aku tidak benar-benar yakin kalau mereka cocok untuk acara besok malam. Kemudian lagi, aku tidak ingin menolak undangannya. Aku benar-benar menyukai Jin Hee, kupikir ia benar-benar keren dan aku benar-benar ingin nongkrong dengannya.

"Jadi?" Ia berpaling padaku setelah ia menutup telepon.

"Aku punya sesuatu untuk dipakai." Aku berkata, "Tapi aku akan senang pergi denganmu."

"Awesome!" Kata Jin Hee, tersenyum lebar. Ia mengaitkan lengannya padaku dan kami menuju ke mobilnya yang diparkir di luar sekolah.

Kami tiba di mal cukup cepat—Jin Hee adalah pengemudi yang suka ngebut. Sementara kami berjalan di dalam mal, ia menanyaiku apakah aku memiliki toko favorit tertentu, aku bilang aku tidak benar-benar memilikinya. Terakhir kali aku belanja untuk diriku sendiri itu sudah lama sekali. Jin Hee menarikku ke butik yang kelihatan mewah itu. Ia mulai melihat sekeliling dan kadang-kadang menanyakan apakah gaun di sana tampak baik untuknya. Setelah beberapa menit, ia ingin mencoba tiga gaun dan ia berkata padaku ia akan mencobanya di kamar pas. Sementara itu, aku menemukan diriku melongo pada gaun yang menakjubkan yang ditampilkan di dalam butik. Aku tiba-tiba merasa seperti seorang gadis. Maksudku, aku seorang gadis dan aku juga suka gaun. Ini benar-benar normal. Aku mengintip ke salah satu label harga gaun itu dan kemudian pada gaun lainnya ...

Terima kasih Tuhan aku bilang padanya aku sudah punya gaun untuk pesta, aku berpikir lega. Harga gaun ini adalah dua kali harga dari biaya sekolah yang masih perlu kubayar.

Waktu itu, aku juga menemukan bahwa Jin Hee dan Jongin memiliki kesamaan—mereka berdua sama-sama keras kepala. Setelah Jin Hee memutuskan apa yang akan ia pakai, ia sebenarnya melihatku sedang memeriksa beberapa gaun. Dalam sekejap, ia menarik salah satu wanita yang bekerja di sana dan memintanya untuk membantuku memilihkan dua gaun yang membuatku melongo. Aku hendak memprotes tapi Jin Hee sudah mendorongku ke dalam kamar pas.

Yang pertama kucoba yaitu gaun sifon merah dengan manik-manik. Jin Hee berkomentar itu tampak sempurna untuk warna kulitku tapi aku juga terlihat seperti akan tari maraton atau semacamnya. Lalu, aku mencoba gaun terakhir, yang aku pribadi merasa itu sangat cantik—memiliki manik sewarna kulit pada satu bahu di bagian atasan dan menghiasi gaun rok jaring hitam itu.

"Oh my God!" Jin Hee tersentak, ia mengambil langkah menuju ke arahku.

"Apa separah itu?" Aku bertanya, gelisah.

"Apa kau bercanda?" Kata Jin Hee menyeringai. Ia meraih lenganku dan membuatku berbalik. "Kupikir Jongin tidak akan mampu mengalihkan pandangannya darimu dengan memakai gaun itu. Atau pria lain sekalipun." Ia menyeringai, sangat mengingatkanku pada Jongin. Aku tidak tahu harus berkata apa tentang hal itu jadi aku terus tutup mulut. "Bisakah kau membungkus satu ini bersama dengan dua gaunku, please?" Kata Jin Hee pada wanita yang mengangguk dengan bahagia.

"Apa—tunggu!" Kataku, tiba-tiba menghentikan wanita yang mulai mendorongku kembali ke dalam kamar pas. "Jin Hee, aku bilang aku sudah punya gaun." Aku berkata padanya, dan aku tidak punya uang untuk membayar gaun yang sangat cantik ini yang lebih suka ku pakai di pesta tapi aku tidak bisa jadi ya tidak, aku menambahkan pada diriku sendiri dengan putus asa.

Jin Hee memberiku senyum dan meletakkan tangannya di bahu telanjangku. "Hana, aku tahu. Aku tidak lupa." Katanya, "Tapi gaun itu tampak luar biasa padamu. Bisakah kau mengabulkan permintaanku dan memakai gaun itu daripada yang terlah kau miliki? Please?" Katanya. "Aku akan membayar untuk yang satu ini." Tambahnya buru-buru, mengamati gaun yang kukenakan.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
suthchie #1
Chapter 55: Akhirnya selesai juga...

Wahhh ngak nyangka lho kalo ceritanya bakal publish selama itu...
Bersyukur aku dapat rekomendasi ff ini udah selesai... Bahakan aku cuma butuh waktu beberapa hari buat bacanya...
Soalnya aku tuh tipe orang yang ngak berhenti untuk penasaran sama cerita kalo belum selesai...
Pokoknya terima kasih banyak buat temenku yang udah merekomendasikan ff ini...

Secara keseluruhan aku suka cara menyampaikan ceritanya, ngak terburu buru tapi juga ngak ngebosenin...
Apalagi cast nya si jongin...

Pokoknya terimakasih buat authornya
yang udah bikin cerita yang hebat
suthchie #2
Chapter 54: Akhirnya balikan juga...
Jongin orang baik. Hana sangat beruntung memilikinya
suthchie #3
Chapter 53: Kuanggap itu sebagai tanda balikan...
Semoga
suthchie #4
Chapter 52: Cobaan hana terlalu berat...
suthchie #5
Chapter 51: Semoga ibu hana benar2 menjadi baik
suthchie #6
Chapter 49: Minjee trtaplah berada di sisi hana...
suthchie #7
Chapter 50: Untunglah hana punya sahabat baik seperti minjee...
suthchie #8
Chapter 48: Kenapa kau mengambil keputusan iyu hana...
Aku yakin, jongin sangat hancur...
suthchie #9
Chapter 47: Yang aku kawatirkan akhirnya trrjadi...
Pasti daehyun memberi tau hal buruk pada jongin
suthchie #10
Chapter 46: Itu hal baik hana... Semoga