Kiss

Miracle

“Kau senang hari ini?” Tanya Siwon saat mereka berada diatas kendaraan menuju rumah Ghassany. Ghassany mengangguk antusias. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, setelah konser selesai Ghassany dipaksa untuk ikut party ala Super Junior yang pastinya super meriah meski yang hadir tidak lebih dari 20 orang.

 “Tentu. Aku sangat senang. Aku sangat menikmati konser dan teman-temanmu juga sangat menyenangkan. Beruntungnya kau berada diantara mereka!”

 “Ya, mereka memang selalu seperti itu. Mereka adalah keluarga keduaku karena kami sudah bersama selama bertahun-tahun.” Mobil yang dikendarai Siwon berhenti di depan pagar rumah Ghassany. Ghassany keluar dari dalam mobil diikuti oleh Siwon. Mereka berdiri berhadapan di depan pagar.

 “Siwon-ssi” Panggil Ghassany. Siwon mengangkat sebelah alisnya sebagai ganti kata tanya. Ghassany berpikir sebentar, “Hmm, tidak!” tapi akhirnya dia memutuskan untuk tidak menceritakan apa pun mengenai pertanyaan Yoona yang menyangkut pria yang ada di depannya ini. Lagipula jika dia bercerita itu tidak akan mempengaruhi apapun.

 “Ada apa?”

  “Tidak, tidak ada apa-apa. Terima kasihsudah mengantarku pulang dan terima kasih juga untuk semuanya.” Ghassany tersenyum, berusaha meyakinkan Siwon bahwa memang tidak ada apa-apa.

“Sudah seharusnya aku mengantarmu pulang kan!”

“Tapi kau sudah sangat baik padaku selama ini. Apa yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikanmu padaku.” Pernyataan Ghassany membuat Siwon terdiam sejenak, lalu dia tersenyum.

“Aku tahu!” bisik Siwon pelan. Ghassany menatap pria didepannya, tatapannya seakan bertanya ‘apa itu?’

Dengan cepat –tanpa antisipasi Ghassany sebelumnya—Siwon mendaratkan kecupan hangat di kening gadis ini. Ghassany membeku. Sepersekian detik jantungnya berhenti lalu berdetak semakin cepat dan semakin cepat.

“Siwon-ssi.” Desis Ghassany pelan setelah kembali lepas dari keterkejutannya.

“Masuklah. Kau pasti lelah.” Bisik Siwon. Ghassany seperti di sihir, dia hanya bisa mengangguk padahal kepalanya dipenuhi pertanyaan mengapa Siwon melakukan hal itu.

“Hmm. Kau juga. Pulang dan istirahatlah.”

Bahkan setelah berjam-jam berlalu, kecupan itu masih terasa hangat di kening Ghassany. Sampai kapan pun akan selalu hangat dan membekas. Di hati.

***

Siwon POV

Aku sedang berlari di treadmill saat telepon darinya masuk, senyumku langsung mengembang. Aku menghentikan kegiatanku lalu meraih handuk kecil yang tadinya ku sampirkan di sandaran kursi.

“Halo” Sapaku.

“Kau sibuk hari ini?” tanyanya tanpa basa-basi.

“Hmmmm, ada syuting dan show seharian! Ada apa?” jawabku. Aku jadi penasaran apa yang dia inginkan.

“Oooh” Dia menggumam panjang. “Tidak usah kalau begitu. Kau pasti sibuk sekali!”

“Hei, kau belum bilang apa yang kau inginkan, jadi aku tidak tahu apakah aku bisa atau tidak! Ayolah, ada apa?” Kataku dengan tidak sabar. Dia tertawa kecil yang membuatku agak kesal karena dia berhasil memancing rasa penasaranku.

“Aku ingin berbelanja hari ini—” ujarnya pelan.

“Kau mau mengajakku berbelanja?” Seruku cepat. Dia akan mengajakku berbelanja? Aku menyesal kenapa aku harus punya segudang kegiatan hari ini? Dia mendecakkan lidah.

“Ck, aku belum menyelesaikan perkataanku tapi kau sudah memotongnya!”

“Baiklah, baiklah. Jangan marah! Jadi ada apa?” Aku membuka tutup air mineralyang kuletakkan di atas mejalalu menenggak isinyahingga setengah, beberapa butir tetesan air membasahi baju yang kukenakan.

Dia menghela nafas. “Aku akan berbelanja sendiri hari ini—” Dia sengaja menekankan kata ‘berbelanja sendiri’ yang membuatku tertawa. “dan akan memasak masakan Indonesia. Kau mau mencicipinya?” Lanjutnya. Otakku dengan cepat memperhitungkan waktu kosong yang kumiliki, sesedikit apapun itu. Hari ini aku ada pemotretan, kemudian dilanjut syuting dan show pada malam hari. Tapi aku punya sedikit waktu senggang saat jam makan siang, lagipula lokasi syutingku tak begitu jauh dari tempat tinggalnya. Mendengar aku tidak berkata-kata dia menambahkan. “Aku tahu kau pasti tidak bisa. Aku tak memaksa!”

“Aku bisa. Aku ada waktu kosong saat jam makan siang. Jadi, siapa saja yang akan kau undang?”

“Hanya kita berdua kalau kau tak keberatan. Tapi kau bisa mengundang temanmu kalau kau mau!” Bagaimana mungkin dia menanyakan hal itu? Aku pasti tidak akan merasa keberatan, aku malah senang sekali dia menyiapkan makan siang HANYA untuk kami berdua.Dan mengajak teman-teman yang lain? Oh, maaf. Dalam hal ini aku tak ingin berbagi.

“Baiklah. Sampai jumpa di rumahmu siang nanti. Itu pasti jadi lunch yang menyenangkan!” Kataku lalu mematikan ponsel.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
onehelllove #1
amazing
story
ZhangAoeka #2
mmmm :)
stefanie #3
jd mrk be 2 ktmuan ga y pd akhirny?? aah pengen sekuel...
sachakarina
#4
Hehehe, ceritaku yang judulnya polkadot itu sekuel ini.<br />
Makasih ya udah baca
fanfics_addict
#5
cerita kamu bagus .<br />
aku suka banget :D<br />
kenapa gk dibikin sekuel nya ?
Rizuki_15 #6
Yay!! Ga nyangka nemu fanfic indo d sini.., maklum msh bru., anyways, nice fanfic! ^.^<br />
keren.keren.keren.
sachakarina
#7
Thanks yah udah baca dan suka ^^
gracesally
#8
gyaaa tamat:(<br />
siwon n ghasanny mang jodoh dah,,kckcc<br />
suka sama cerita kamu so sweet<br />
bisa dibilang love triangle...dan aq memang suka dengan certa love triangle...<br />
mau juga dong dibikinin cerita ama dong hae hahahah*plaQ*<br />
thnks 4 sharing yaaa
sachakarina
#9
Saya juga, tapi nggak bisa (setidaknya belum) nulis eng story, grammar payah. hehehe
gracesally
#10
ia disni juga gpp..<br />
aq suka baca ff disni^^hehhee