Pertama Kalinya

Miracle

Seoul, Korea Selatan.

“Ini jadwal baru kalian!” Kata pria yang berumur sekitar 35 tahun itu sambil membagikan lembaran kertas kepada sepuluh orang yang ada di situ.

Semua anggota Super Junior yang hadir mengamati kertas yang diberikan.

 “Jadwal baru, hyung?” tanya si Leader Leeteuk.

“Ya. Ada tambahan negara untuk Super Show 3. Indonesia, dua bulan lagi! Jadwal baru itu sudah dicocokkan dengan jadwal kalian masing-masing, jadi tidak perlu khawatir.” 

“Mengapa harus ditambah, Hyung?” Tanya Siwon.

“ELF di Indonesia juga banyak, dan mereka sangat menunggu kedatangan kalian. Lagipula mereka sudah mengajukan proposal sejak lama. Jadi tidak ada salahnya. Apa kalian tidak suka?”

“Tidak, Hyung. Kami sangat senang jika harus menjumpai semua ELF. Tanpa mereka Super Junior bukan apa-apa!” Kata Leeteuk yang dibenarkan oleh member yang lain!

***

Jakarta, Indonesia.

Ghassany POV

Aku meraih ponselku yang sepertinya sudah berkedip-kedip sejak tadi. Aku tidak menyadarinya karena tertidur sangat lelap. Obat Flu yang aku minum membuatku tidak berdaya. Aku tersenyum saat membaca pengirim dari SMS itu. Dari pacarku, Ken. Dia meminta maaf karena tidak bisa menjengukku dan dia berharap aku segera sembuh dan bisa terbang kembali. Aku memang seorang pramugari, jadi sering terbang kan?

Aku mengernyit bingung saat aku membaca bagian terakhir SMSnya. Sahabat-sahabatku kadang menyayangkan profesiku sebagai seorang pramugari. Mereka berkata dengan profesi seperti itu aku jadi jarang punya waktu bersama mereka. Apakah Ken tidak suka jika aku di rumah saja seperti ini? Tapi aku tak mau berpikir terlalu jauh, mungkin Ken mengkhawatirkan keadaanku dan berharap aku kembali bekerja karena dia tahu aku mencintai pekerjaanku.

Aku melirik jam di meja kecil di sampingku. Sudah pukul 12 siang. Aku tidak menyangka aku tidur terlalu lama. Aku lalu menyingkap selimut yang menutupiku dan bangkit keluar kamar sambil membawa gelasku yang sudah kosong.

“Mama…?” Teriakku tapi tidak ada jawaban. “Nora..!” Kali ini aku memanggil adikku, tapi sama saja. Tidak ada jawaban. Aku segera menuju dapur dan aku menemukan sebuah note yang menempel di pintu lemari es.

‘Kami keluar sebentar. Jangan lupa makan! Mama’

Sial, mereka meninggalkanku sendirian di rumah. Aku paling tidak suka sendirian. Hari ini aku tidak ada kegiatan. Aku sudah diberi izin agar tidak masuk kerja sampai hari Kamis, dua hari lagi. Keadaanku sudah tidak separah semalam, aku sudah tidak demam lagi, jadi aku bisa menikmati hari ini dengan sahabat-sahabatku.

***

“Hei, Ni. Kok lo bisa disini sih?” Tanya Jaci heran melihatku bisa ada di depan kamar kostnya.

“Lo nggak suka gue di sini?” Aku tidak menghiraukan pertanyaannya, aku malah bertanya kembali dengan suara kecewa.

“Ya, nggaklah. Gue heran aja kok ibu pramugari bisa ada di darat, biasanya kan di udara!” Katanya lalu bergeser, memberi ruang di pintu agar aku bisa masuk ke dalam kamarnya yang lumayan luas. Sahabatku ini sedang sibuk menonton di laptopnya saat aku datang. Entah apa yang sedang dia tonton.

“Gue lagi sakit, jadi diizinin nggak masuk kerja dulu selama 3 hari. Lusa gue udah masuk lagi!” Aku langsung melompat ke tempat tidur sedang Jaci duduk di lantai menghadap ke laptopnya lagi.

Kami saling berbagi cerita mengenai pekerjaan kami masing-masing. Aku tidak terlalu menghiraukan video yang sedang ditontonnya. Aku tetap nyerocos panjang lebar, lupa bahwa semalam suaraku tidak bisa keluar sama sekali dan sekarang pun tenggorokanku masih agak sakit.

“Apa yang kau tonton?” Tanyaku akhirnya. Aku tak bisa melihat gambardi laptop dengan jelas dari tempatku sekarang. Aku hanya mendengar suara orang bernyanyi. Dan sepertinya itu lagu korea. Aku tidak begitu tahu tentang penyanyi dan lagu korea. Tapi aku menyukai drama-dramanya yang sangat romantis.

“Video music Super Junior.” Katanya.

“Siapa itu?” Tanyaku polos. Dia langsung menoleh ke arahku dengan tatapan tidak percaya.

“Elo nggak tau??” Aku benar-benar tidak tahu jadi aku menggeleng. “Astaga, elo keseringan di udara jadi nggak tau berita-berita terbaru saat ini!”

Akh, bukan itu sebabnya. Memang karena aku yang nggak mau repot-repot nyari tahu. “Jadi siapa mereka?”

“Sini!” Dia menarikku turun ke lantai. “Mereka itu adalah Boyband Korea yang sangat terkenal di seluruh Asia. Mereka adalah Boyband dengan member terbanyak, 13 orang!” Jelasnya, aku hanya mengangguk-angguk mengerti.

“Shinee dari Korea juga kan?” Aku tahu Boyband Shinee karena mereka mengisi soundtrack untuk drama Boys Before Flower yang sangat aku sukai.

“Lah, elo tau Shinee tapi nggak tau Super Junior?”

“Gue tahu namanya doang. Shinee kan pernah ngisi soundtrack Boys Before Flower. Jadi bukan salah gue dong kalau gue nggak tau Super Junior karena dia nggak pernah ngisi soundtrack drama yang gue suka!”

“Mending lo nonton aja ini video biar lo tahu juga!” Jaci memutar sebuah video. Musik yang sangat easy listening langsung memenuhi ruangan.

“Akrgh!” teriakku seketika. Jaci sampai terlonjak saking kagetnya dia.

“Ada apa, ada apa?” tanyanya buru-buru.

“Dia.. dia..” Aku tercekat, rasanya susah untuk melanjutkan kata-kataku. Aku hanya menunjuk-nunjuk layar laptop dengan tidak jelas.

“Siapa? Elo kenapa sih?”

“Dia.. Dia yang main di drama 18 vs 29 kan???” Kataku akhirnya.

Seoul, Korea Selatan.

 

“Ini jadwal baru kalian!” Kata pria yang berumur sekitar 35 tahun itu sambil membagikan lembaran kertas kepada sepuluh orang yang ada di situ.

Semua anggota Super Junior yang hadir mengamati kertas yang diberikan.

 “Jadwal baru, hyung?” tanya si Leader Leeteuk.

“Ya. Ada tambahan negara untuk Super Show 3. Indonesia, dua bulan lagi! Jadwal baru itu sudah dicocokkan dengan jadwal kalian masing-masing, jadi tidak perlu khawatir.” 

“Mengapa harus ditambah, Hyung?” Tanya Siwon.

“ELF di Indonesia juga banyak, dan mereka sangat menunggu kedatangan kalian. Lagipula mereka sudah mengajukan proposal sejak lama. Jadi tidak ada salahnya. Apa kalian tidak suka?”

“Tidak, Hyung. Kami sangat senang jika harus menjumpai semua ELF. Tanpa mereka Super Junior bukan apa-apa!” Kata Leeteuk yang dibenarkan oleh member yang lain!

***

Jakarta, Indonesia.

Ghassany POV

Aku meraih ponselku yang sepertinya sudah berkedip-kedip sejak tadi. Aku tidak menyadarinya karena tertidur sangat lelap. Obat Flu yang aku minum membuatku tidak berdaya. Aku tersenyum saat membaca pengirim dari SMS itu. Dari pacarku, Ken. Dia meminta maaf karena tidak bisa menjengukku dan dia berharap aku segera sembuh dan bisa terbang kembali. Aku memang seorang pramugari, jadi sering terbang kan?

Aku mengernyit bingung saat aku membaca bagian terakhir SMSnya. Sahabat-sahabatku kadang menyayangkan profesiku sebagai seorang pramugari. Mereka berkata dengan profesi seperti itu aku jadi jarang punya waktu bersama mereka. Apakah Ken tidak suka jika aku di rumah saja seperti ini? Tapi aku tak mau berpikir terlalu jauh, mungkin Ken mengkhawatirkan keadaanku dan berharap aku kembali bekerja karena dia tahu aku mencintai pekerjaanku.

Aku melirik jam di meja kecil di sampingku. Sudah pukul 12 siang. Aku tidak menyangka aku tidur terlalu lama. Aku lalu menyingkap selimut yang menutupiku dan bangkit keluar kamar sambil membawa gelasku yang sudah kosong.

“Mama…?” Teriakku tapi tidak ada jawaban. “Nora..!” Kali ini aku memanggil adikku, tapi sama saja. Tidak ada jawaban. Aku segera menuju dapur dan aku menemukan sebuah note yang menempel di pintu lemari es.

‘Kami keluar sebentar. Jangan lupa makan! Mama’

Sial, mereka meninggalkanku sendirian di rumah. Aku paling tidak suka sendirian. Hari ini aku tidak ada kegiatan. Aku sudah diberi izin agar tidak masuk kerja sampai hari Kamis, dua hari lagi. Keadaanku sudah tidak separah semalam, aku sudah tidak demam lagi, jadi aku bisa menikmati hari ini dengan sahabat-sahabatku.

***

“Hei, Ni. Kok lo bisa disini sih?” Tanya Jaci heran melihatku bisa ada di depan kamar kostnya.

“Lo nggak suka gue di sini?” Aku tidak menghiraukan pertanyaannya, aku malah bertanya kembali dengan suara kecewa.

“Ya, nggaklah. Gue heran aja kok ibu pramugari bisa ada di darat, biasanya kan di udara!” Katanya lalu bergeser, memberi ruang di pintu agar aku bisa masuk ke dalam kamarnya yang lumayan luas. Sahabatku ini sedang sibuk menonton di laptopnya saat aku datang. Entah apa yang sedang dia tonton.

“Gue lagi sakit, jadi diizinin nggak masuk kerja dulu selama 3 hari. Lusa gue udah masuk lagi!” Aku langsung melompat ke tempat tidur sedang Jaci duduk di lantai menghadap ke laptopnya lagi.

Kami saling berbagi cerita mengenai pekerjaan kami masing-masing. Aku tidak terlalu menghiraukan video yang sedang ditontonnya. Aku tetap nyerocos panjang lebar, lupa bahwa semalam suaraku tidak bisa keluar sama sekali dan sekarang pun tenggorokanku masih agak sakit.

“Apa yang kau tonton?” Tanyaku akhirnya. Aku tak bisa melihat gambardi laptop dengan jelas dari tempatku sekarang. Aku hanya mendengar suara orang bernyanyi. Dan sepertinya itu lagu korea. Aku tidak begitu tahu tentang penyanyi dan lagu korea. Tapi aku menyukai drama-dramanya yang sangat romantis.

“Video music Super Junior.” Katanya.

“Siapa itu?” Tanyaku polos. Dia langsung menoleh ke arahku dengan tatapan tidak percaya.

“Elo nggak tau??” Aku benar-benar tidak tahu jadi aku menggeleng. “Astaga, elo keseringan di udara jadi nggak tau berita-berita terbaru saat ini!”

Akh, bukan itu sebabnya. Memang karena aku yang nggak mau repot-repot nyari tahu. “Jadi siapa mereka?”

“Sini!” Dia menarikku turun ke lantai. “Mereka itu adalah Boyband Korea yang sangat terkenal di seluruh Asia. Mereka adalah Boyband dengan member terbanyak, 13 orang!” Jelasnya, aku hanya mengangguk-angguk mengerti.

“Shinee dari Korea juga kan?” Aku tahu Boyband Shinee karena mereka mengisi soundtrack untuk drama Boys Before Flower yang sangat aku sukai.

“Lah, elo tau Shinee tapi nggak tau Super Junior?”

“Gue tahu namanya doang. Shinee kan pernah ngisi soundtrack Boys Before Flower. Jadi bukan salah gue dong kalau gue nggak tau Super Junior karena dia nggak pernah ngisi soundtrack drama yang gue suka!”

“Mending lo nonton aja ini video biar lo tahu juga!” Jaci memutar sebuah video. Musik yang sangat easy listening langsung memenuhi ruangan.

“Akrgh!” teriakku seketika. Jaci sampai terlonjak saking kagetnya dia.

“Ada apa, ada apa?” tanyanya buru-buru.

“Dia.. dia..” Aku tercekat, rasanya susah untuk melanjutkan kata-kataku. Aku hanya menunjuk-nunjuk layar laptop dengan tidak jelas.

“Siapa? Elo kenapa sih?”

“Dia.. Dia yang main di drama 18 vs 29 kan???” Kataku akhirnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
onehelllove #1
amazing
story
ZhangAoeka #2
mmmm :)
stefanie #3
jd mrk be 2 ktmuan ga y pd akhirny?? aah pengen sekuel...
sachakarina
#4
Hehehe, ceritaku yang judulnya polkadot itu sekuel ini.<br />
Makasih ya udah baca
fanfics_addict
#5
cerita kamu bagus .<br />
aku suka banget :D<br />
kenapa gk dibikin sekuel nya ?
Rizuki_15 #6
Yay!! Ga nyangka nemu fanfic indo d sini.., maklum msh bru., anyways, nice fanfic! ^.^<br />
keren.keren.keren.
sachakarina
#7
Thanks yah udah baca dan suka ^^
gracesally
#8
gyaaa tamat:(<br />
siwon n ghasanny mang jodoh dah,,kckcc<br />
suka sama cerita kamu so sweet<br />
bisa dibilang love triangle...dan aq memang suka dengan certa love triangle...<br />
mau juga dong dibikinin cerita ama dong hae hahahah*plaQ*<br />
thnks 4 sharing yaaa
sachakarina
#9
Saya juga, tapi nggak bisa (setidaknya belum) nulis eng story, grammar payah. hehehe
gracesally
#10
ia disni juga gpp..<br />
aq suka baca ff disni^^hehhee