Memulai Sebuah Hutang yang Mempertemukan Takdir
YOU, WHO?Musim dingin di kota Seoul hampir berakhir, ini sudah masuk bulan maret. Cuaca masih agak sedikit dingin sekarang. Maret adalah bulan kelahiran Irene tapi gadis Bae itu tidak pernah antusias ataupun senang dalam menyambut bulan kelahirannya. Ya...mengingat berapa umur Irene sekarang hanya membuatnya bergidik ngeri saja, sudah menjadi agenda tahunan jika Irene ulang tahun pasti ibunya mengomel panjang lebar tentang hal apapun itu yang pantas untuk diomelkan.
“Seulgi-ya, kakak berangkat.” Ujar Irene kemudian keluar dari flatnya yang lumayan kecil, hari ini terlalu hangat untuk memakai cout jadi, Irene hanyalah memakai sweater berwarna soft pink yang dipadukan dengan rok putih gading diatas lutut. Tak lupa ia mengikat rambut coklatnya. Well...status ‘perawan tuanya’ nyaris tidak kelihatan karena penampilan Irene yang terlihat begitu muda.
Mood gadis Bae itu terlihat begitu baik sekarang. Walaupun ia harus berangkat menggunakan bus karena mobilnya yang sudah tua rusak, ia tetap saja ceria hari ini, bahkan ia terus bersenandung girang.
“aigoo...bunganya cantik sekali!!” anggrek ungu, itulah yang Irene lihat di etalase toko bunga, anggrek ungu itu memang sangat cantik. Tanpa pikir panjang Irene langsung masuk ke dalam.
Kring...
Suara lonceng yang di pasang di pintu masuk toko bunga mengudara.
Ternyata setelah masuk ke toko bunga itu, Irene masih melihat banyak bunga yang lebih cantik dan bagus tapi untuk sekarang tujuannya adalah bunga anggrek ungu denga pot mini yang imut tadi.
“aku mau yang ini, berapa harganya?” tanya Irene pada kasir semabari menyodorkan pot bunga itu.
Kring...
Lonceng berbunyi lagi menandakan ada seseorang yang masuk, ia melirik sekilas ternyata ada sepasang kekasih yang masuk. Dalam hati Irene mencibir tentang mereka.
‘aigooo...lihatlah bahkan perempuannya masih SMA dan apa itu? laki-lakinya pasti seumuran denganku.’ Cibir Irene dalam hati tentunya.
“oppa, aku mau bunga mawar dengan banyak baby breath.” Baiklah sekarang Irene sangat ingin muntah mendengar suara si gadis yang sangat manja. Segera setelah kasir memberikan kembalian pada Irene, ia langsung keluar saja dari toko. Akhir-akhir ini dia memang sangat sensitive jika melihat sepasang kekasih seperti tadi.
“Irene-ah!” sapa laki-laki imut dengan rambut berwarna hitam, laki-laki itu senyum sangat lebar seakan-akan ia akan membuat wajahnya robek. Di tangan laki-laki itu sudah tergenggam sebuket bunga mawar merah yang jumlahnya mungkin 100 tangkai. Kim Taehyung, itulah nama laki-laki itu.
Irene menghela napas kesal, moodnya tadi sangat bagus namun ketika melihat Taehyung, moodnya langsung hancur seketika. Selama ini Irene memang selalu berdo’a agar segera diberikan jodoh, tapi apakah jodohnya itu Taehyung? Arghhh...jika memang benar jodohnya adalah Taehyung, sungguh malang nasib Bae Irene.
Kring...
Lonceng berbunyi dan sebuah ide gila masuk ke dalam pikiran Irene.
“eoh...chagiya. kenapa lama sekali?” dan yah...itulah ide gila Irene, laki-laki di toko bunga tadi ya itulah orang yang sedang Irene peluk lengannya dengan erat. Laki-laki itu terlihat bingung dan terkejut juga gadis tadi, ia malah lebih terkejut.
Irene mendongakan kepalanya, memandang iris mata laki-laki itu memberikan sinyal ‘tolong bantu aku.’ Tapi entahlah apa pria itu menangkap sinyalnya.
“oh...e..maaf chagiya aku lama ya? Hehehe...” syukurlah pria itu menangkap sinyal Irene.
“oiya...kenalkan ini Taehyung, bawahanku. Dia anak magang yang sangat me-nye-bal-kan.” Perkenal Irene. Taehyung terlihat terkejut.
“oh, annyeonghaseo. Namaku Park Bogum, aku adalah pacar atasanmu ini.” Oh, bahkan Irene kagum dengan akting pria yang ternyata bernama Park Bogum itu. Bogum mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, namun Taehyung mengabaikannya.
“noona apa ini masuk akal? Aku tahu kau pasti sedang berbohong.” Ujar Taehyung kesal. Irene gugup, badannya mulai dingin. Bahkan ia tak sadar bahwa sekarang tangan Irene menggenggam lengan Bogum dengan begitu erat.
Bogum melirik Irene sekilas dan mendapati gadis itu tengah menggigit bibirnya cemas dan gugup. “Taehyung-ssi, dia atasanm
Comments