Page 3

Don't push me away

_07.00am ksl_


Perlahan hyuna membuka matanya saat terbangun dari tidur lelapnya , ternyata lampu masih mati hanya cahaya matahari yang menerobos tirai kamar 

Beberapa kali mengerjap-ngerjapkan matanya ia baru teringat jika seseorang tengah tertidur disampingnya dengan memeluk tubuhnya seperti bantal guling 

Dengan ragu hyuna melirik kesampingnya dimana taemin tertidur hyuna bisa merasakan hembusan nafas taemin di lehernya , hyuna tersenyum tipis memperhatikan wajah tenang taemin , jantungnya kembali berdetak kencang bahkan ia bisa mendengarnya  


Ini pertama kali aku melihatnya tertidur dalam jarak sedekat ini , yatuhan dia benar-benar tampan semua yang ada pada dirinya begitu sempurna , hanya saja .. Mengapa ia membenciku ? Apa salahku sebenarnya ? Dan mengapa aku begitu mencintainya 


Senyuman diwajahnya hilang seketika saat teringat jika pria ini sama sekali tak mencintainya 


"Berhenti memperhatikan wajah tampanku" 

Hyuna begitu terkejut apalagi saat perlahan taemin membuka matanya menatap hyuna yang tengah melotot 

"Wae ?" Tanya taemin 

Hyuna segera mungkin mengalihkan tatapannya kearah lain , taemin hanya menyunggingkan ujung bibirnya menyadari pipi hyuna yang mulai memerah 

"Kenapa pipimu memerah ?" Ucap taemin menggoda hyuna 

"Ani" 

"Jinjja ? Lalu kenapa memerah ?" 

"A-aku tidak tau!" 

"Kau fikir kau bisa sembarangan menatap wajahku saat tertidur ?" 

"Apa maksudmu ?" 

"Kau telah melakukan kesalahan" 

"Mwo?! Kesalahan apa?"

"Karena telah memperhatikan wajahku" 

"Dchh.. Kesalahan macam apa itu!" 

"Kau harus tetap dihukum" bisik taemin dengan nada menggoda hyuna

Mata hyuna membulat ia menatap taemin tak suka 

"Apa yang kau bicarakan?"

Bulu kuduknya seketika naik saat melihat senyum penuh arti diwajah taemin dan tatapannya begitu mengintimidasi

"Mwo ? Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya hyuna dengan mencoba melepaskan dirinya dari taemin namun semakin hyuna berusaha melepas dirinya taemin malah semakin mengencangkan memeluk pinggang hyuna hingga hyuna merasa kewalahan 

"Lepaskann..!"

"Kau tetap harus dihukum"


Tiba-tiba saja taemin semakin memeluk pinggang hyuna dengan agresif membuat hyuna semakin membulatkan kedua matanya , dan melihat reaksi itu taemin malah semakin menyukainya dan memancingnya untuk mengerjai hyuna lebih lagi 

"Wae ? Kau takut ?" Bisik taemin tepat ditelinga hyuna 

"Apa yang kau lakukan taemin ! Lepaskan aku!" 

"Melepaskanmu ? Kenapa harus ? Kau ingat .. Kau istriku , istriku.. Jadi aku berpegang kuasa penuh atas dirimu" bisik taemin lagi yang tak hentinya menggoda hyuna 

Sedangkan hyuna tetap merasa tak nyaman ia tetap berusaha melepaskan dirinya namun taemin semakin mengeratkan pelukannya bahkan ia menarik hyuna semakin dekat dengan tubuhnya 

Tanpa aba-aba tiba-tiba saja taemin mengecup bibir hyuna , keduanya hanya diam termasuk hyuna 

Taemin memejamkan matanya entah mengapa ia merasa nyaman sedangkan ia sendiri tau jika ia tak menyukai hyuna dan tak mau mencintainya

Tapi ia tak menyangka jika jantungnya berdegup cepat kala mencium bibir hyuna awalnya ia fikir ia tak akan merasakan perasaan apa pun seperti apa yang ia rasakan pada perempuan-perempuan malam yang sering ia cumbu 

Kali ini berbeda , rasanya begitu nyaman dan membuatnya tak ingin melepas ciumannya 

Hyuna pun merasakan hal yang sama ia merasa begitu nyaman walaupun ia merasa tak suka dengan cara taemin yang memaksanya

Merasa kehabisan nafas sekuat tenaga hyuna mendorong taemin menjauh dan melepas tautan mereka 

Taemin melepasnya dengan wajah tak bisa diartikan antara bingung dan terkejut karena taemin merasa aneh pada dirinya mengapa ia merasa gugup dan jantungnya berdebar cepat 

"Kau sudah gila ?! Aku kehabisan nafas ! Jika kau memang membenciku setidaknya jangan berfikir untuk membunuhku !" 

Tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna beranjak dari ranjang dan keluar kamar dengan kesalnya 


Apa yang kurasakan? Aku hanya berniat mengerjainya tapi mengapa aku malah merasa gugup ? Disisi lain aku merasa sangat nyaman seperti saat aku bersama naeun , apa yang terjadi ? Tidak tidak.. Aku tak boleh mencintainya , aku tak akan mencintainya 


Hyuna mengunci pintu kamarnya ia benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja taemin lakukan padanya , hyuna menyentuh bibirnya merasakan baru saja beberapa menit yang lalu taemin mengecupnya

Hyuna menyentuh dadanya yang semakin berdetak cepat 

"Tenangkan dirimu hyuna" 

 


🍁🍁🍁

 


Taemin berada diruangannya ia tak bisa fokus pada pekerjaannya , entah apa yang terjadi padanya ia terus saja memikirkan hyuna 

Taemin mengeluarkan ponselnya dan menatap wajah cantik naeun di layar ponselnya , senyum kembali merekah diwajahnya kala melihat wajah wanita yang sangat dicintainya hingga saat ini 

Tapi ada yang berbeda , mengapa ia merasa perasaan yang aneh mengapa ia merasa nyaman bersama hyuna sedangkan ia tau jika ia tak pernah mencintai hyuna dan tak pernah menginginkan pernikahan ini 

Suara ketukan pintu terdengar saat taemin meminta seseorang itu masuk ternyata seseorang itu adalah wanita yang sedari tadi tengah membuatnya pusing

"Hyuna ?" 

Taemin mengerutkan keningnya sekaligus terkejut karena kehadiran tiba-tiba hyuna dikantornya 

Hyuna tersenyum simpul 

"Bolehkah aku masuk?"

Taemin mengangguk kaku , ia sendiri tak tau mengapa dirinya seperti itu biasanya ia tak pernah merasa gugup seperti itu 

"Apa yang membuatmu kemari ?" 

Hyuna memberikan sebuah map cokelat pada taemin 

"Kau meninggalkan ini dikamarmu jadi aku membawakannya kemari aku rasa kau membutuhkan ini" 

Taemin terkesiap bagaimana bisa ia baru menyadari jika berkas-berkas penting untuk meetingnya hari ini tertinggal 

"K-kau .. Mengantarnya untukku?" 

Hyuna mengangguk kecil 

"Gomawo" 

"Ne, yasudah aku akan pergi sekarang semoga harimu menyenangkan" 

Hyuna tersenyum simpul namun taemin tetap sama dengan wajahnya yang dingin tak berekspresi namun sebenarnya ia marasa sangat tersentuh karena hyuna mau mengantarkan map itu sendiri sedangkan taemin sendiri tau jika hyuna juga seorang pembisnis yang memiliki jadwal padat seperti dirinya 


Selama ini tak pernah ada seseorang yang gitu memprioritaskan diriku selain dia termasuk.. Naeun


Hyuna berjalan cepat kembali menuju mobilnya semenjak menikah ia tak menggunakan jasa supir untuk mengantarnya kemana pun termasuk ke kantor 

Dengan cepat hyuna berjalan menuju mobilnya yang terparkir dihalaman gedung megah milik suaminya itu ia mencari-cari kunci mobilnya didalam tasnya namun tetap saja tak menemukan benda itu 

"Aishh jinjja dimana kunci mobilku" gerutunya 

Taemin keluar dari dalam ruangannya hendak menemui sekretarisnya namun saat ia membuka pintu ia menemukan sebuah kunci mobil yang ia yakini milik hyuna 

"Dasar ceroboh" umpatnya 

Taemin segera mengambil kunci itu dan berjalan secepat mungkin untuk memberikannya pada hyuna yang ia yakini pasti tengah kalang kabut mencari kunci mobilnya 

Namun langkahnya terhenti saat melihat hyuna tengah berbicara dengan seorang pria dan mereka terlihat begitu akrab bahkan hyuna memberikan senyum termanisnya untuk pria itu selama mereka berbicara 

Siapa pria itu ? Kenapa sepertinya hyuna begitu nyaman bersamanya

Entah mengapa taemin merasa tak suka hyuna memberikan senyuman seperti itu pada pria itu 

Hyuna terkejut saat tiba-tiba taemin menggenggam kuat tangannya dan menariknya dari sana 

"Yah ! Apa yang kau lakukan lepaskan !" Protes hyuna yang merasa kesakitan dipergelangan tangannya 

Pria itu menahan taemin untuk tak membawa hyuna 

"Jangan bertindak kasar pada wanita , kau ini siapa ?" Ucap pria itu 

"Aku ? Aku adalah suami dari wanita ini" 

"Mwo?" Pria itu nampak terkejut dan akhirnya melepaskan hyuna untuk pergi bersama taemin 

"Maafkan aku nanti aku akan menghubungimu" ucap hyuna pada pria itu yang tak lain adalah zico

"Yah lepaskan ! Kau menyakiti tanganku !" Protes hyuna 

Taemin tetap membawa hyuna menjauh dari pria itu hingga mereka berada tepat di halaman belakang gedung besar itu 

Taemin tak berkata apa pun membuat hyuna kebingungan

"Sebenarnya kau ini kenapa eoh?! Kenapa menyeretku seperti tadi ?!" 

"Aku ! .." Taemin tak melanjutkan ucapannya ia tak bisa mengatakan pada hyuna jika ia merasa tak suka hyuna tersenyum seperti itu pada pria lain selain dirinya 

"Mwo ?!" Tanya hyuna 

Taemin memberikan kunci mobil itu pada hyuna 

"Kenapa kau ceroboh sekali ?! Kau menjatuhkan kunci mobilmu untung saja aku yang menemukannya"

"Aah syukurlah aku fikir hilang.." 

Taemin hanya memutar malas kedua matanya 

Tiba-tiba hyuna memeluk taemin membuat taemin membulatkan kedua matanya 

"Gomawo" ucap hyuna dengan eye smilenya 

"Kalau begitu aku akan pergi sekarang , sampai jumpa dirumah" 

Taemin hanya memperhatikan hyuna yang mulai menjauh tanpa berkata apa pun dan sebenarnya jantungnya berdegup cepat saat hyuna tiba-tiba saja memeluknya dengan erat seperti tadi 

Semenjak kejadian itu entah mengapa taemin sangat ingin secepatnya menyelesaikan semua pekerjaannya dan segera pulang untuk menemui hyuna , taemin tak bisa fokus pada pekerjaannya ia terus saja teringat bagaimana hyuna memeluknya dengan erat dan sangat membuatnya merasa nyaman 

Taemin tersenyum sendiri membayangkan kejadian itu , taemin memeriksa ponselnya ia mendengus kesal kala baru menyadari jika tak memiliki nomor telfon hyuna

"Aaah aku belum sempat meminta nomor telfonnya" gerutunya 

 

_06.00pm ksl_


Taemin sampai dirumah rasanya begitu senang jika saat ini ia bisa melihat hyuna yang ia yakini jika hyuna belum kembali dari kantor

Rasanya tak ada angin dan hujan tiba-tiba saja taemin ingin memberikan sebuah kejutan ia akan memasak makan malam untuk mereka kali ini 

Namun saat memasuki rumah ia mendengar suara dari arah dapur , ia tersenyum simpul saat menyadari ternyata hyuna tengah sibuk memasak sampai tak menyadari kehadiran taemin 

Hyuna membalikan tubuhnya untuk menyimpan masakannya diatas piring akhirnya saat kedua tatapan mereka bertemu hyuna terpaku jantungnya kembali berdegup cepat saat menatap mata taemin 

Taemin tersenyum namun ia terkejut dan segera melempar tas kerjanya kesembarang tempat saat tiba-tiba saja hyuna terlihat akan ambruk 

Benar saja hyuna tiba-tiba saja ambruk dengan meringis kesakitan pada dadanya taemin menahan tubuh hyuna 

"Hyuna Ada apa ?"

"Dadaku.. Sakit sekali" ucapnya susah payah 

"Ayo kita kerumah sakit" taemin terlihat begitu panik dan menggendong hyuna ala bridal menuju mobilnya dan membawa hyuna kerumah sakit 

Hyunseung terkejut saat dokter mengatakan jika itu adalah reaksi dari pencangkokan jantung yang pernah hyuna jalani tak hanya taemin namun hyuna pun sama terkejutnya karena ia tak mengetahui sama sekali akan hal itu 

"Apa dok? Pencakokan jantung ?" Ucap hyuna tak percaya 

"Benar , anda pernah melakukan pencangkokan jantung" 

"Tapi.. Saya tidak tau jika saya pernah melakukan operasi itu dok" 

"Bagaimana bisa kau tidak tau hyuna ?" Tanya taemin bingung 

"Aku sungguh tidak tau" 


Didalam mobil keduanya hanya diam begitu hening sedangkan taemin yang tengah mengendarai mobil hanya melirik hyuna sesekali tanpa hyuna sadari 

Hyuna masih tetap diam menatap jalanan lewat kaca mobil , fikirannya masih sibuk dengan banyak pertanyaan apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa orang tuanya tak pernah menceritakan soal pencakokan jantung itu 

Pantas saja saat aku bertanya mengapa aku memiliki luka di dadaku mereka berbohong padaku , mereka mengatakan jika ini hanyalah luka karena aku mengalami kecelakaan waktu itu 

"Apa yang kau fikirkan ?" Tanya taemin yang akhirnya membuka suara 

"Aku memikirkan jantung siapa yang berada didalam dadaku" jawab hyuna tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan 

Hyuna tertegun saat tiba-tiba taemin mengambil tangannya dan menggenggamnya membuat hyuna akhirnya menatap taemin terkejut sedangkan taemin tetap fokus pada jalanan 

"Tenanglah kita akan segera tanyakan pada orang tuamu" 

"Ne" 

Jantung hyuna kembali berdetak cepat dan semakin cepat saat merasakan taemin terlihat berusaha tengah menguatkan hyuna bahkan untuk pertama kalinya menggenggam tangannya tanpa cara 'paksaan' , jantungnya memang berdetak sangat cepat bahkan terasa sedikit sakit namun perasaannya menghangat dan membuat rasa sakitnya terlupakan begitu saja 

Hyuna dan taemin sampai kediaman orangtua hyuna dengan cepat hyuna tak bisa menunggu lagi untuk melontarkan pertanyaan yang sedari tadi mengganggu didalam kepalanya 

"Eomma .. Appa ?" Panggil hyuna 

"Omo .. Anak dan menantuku apa yang membuat kalian kemari ?" Sambut nyonya kim dengan hangat 

"Eomma" ucap hyuna dengan suaranya yang terdengar serius 

"Hyuna kau baik-baik saja sayang ? Ada apa ? Taemin ? Apakah semuanya baik-baik saja ?" Tanya nyonya kim 

Taemin tersenyum ramah khasnya 
"Ne eommonim .. Hanya saja ada yang perlu hyuna tanyakan pada eommonim dan appanim"

"Hyuna ada apa ?" Tanya tuan kim 

"Apa kalian selama ini berbohong padaku eomma appa ?" Tanya hyuna 

"Ada apa ? Katakan nak"ucap nyonya kim 

"Eomma , aku pernah bertanya pada eomma saat aku mengalami kecelakaan mengapa ada bekas jaitan didadaku ? Dan eomma mengatakan jika aku mengalami luka di dadaku dan harus menjalani operasi benarkan ? Sedangkan aku sendiri menyadari jika kecelakaan yang aku halami hanya kecelakaan kecil memang aku pingsan kecelakaan itu tapi aku merasa aku tak terluka parah dan mengapa hanya dadaku yang terluka , eomma harus jujur dan ceritakan semuanya padaku" 

Tuan dan nyonya kim terlihat membeku namun terlihat keduanya mencoba terlihat tetap tenang menghadapi putri mereka yang tengah terbalut emosi itu 

"Tidak hyuna .. Kami tidak berbohong padamu , kau.. Kau memang mengalami kecelakaan jadi.. Dokter hanya menjahit sedikit lukanya" jawab nyonya kim 

Hyuna menitikkan air matanya 

"Eomma hentikan ! Naya sudah tau jika selama ini eomma dan appa melakukan pencangkokan jantung padaku kan?!" 

Kedua mata tuan dan nyonya kim membulat sempurna dengan ucapan hyuna 

"Katakan eomma .. Appa .. Katakan padaku ! Apa ini penyebab aku sering merasa sakit pada dadaku ? Apa ini yang menyebabkan aku sering merasa aneh pada diriku sendiri ?! Siapa eomma ?? Siapa pemilik jantung ini ?! Katakan padaku eomma ! Kenapa kalian menyembunyikannya dariku ?!" 

 


🌾Flashback


Hyuna mengalami sakit jantung sejak lahir , tuan dan nyonya kim sangat terpukul saat dokter mengatakan jika putri mereka mengalami kelainan pada jantungnya sejak ia lahir 

Hingga akhirnya hyuna tumbuh dewasa ia tak bisa tumbuh seperti teman-teman seumurnya , hyuna kesal karena merasa terkekang ia tak bisa bermain dan melakukan kegiatan lainnya seperti teman-teman sebayanya 

Karena merasa kasihan hingga pada suatu hari kedua orang tuanya mengizinkan hyuna untuk pergi wisata bersama teman-teman sekolahnya hyuna jatuh pingsan dan cukup lama tak sadarkan diri 

Dokter mengatakan dan selalu memperingatkan tuan dan nyonya kim jika hyuna tidak boleh kelelahan dan harus segera mendapatkan donor jantung karena keadaan jantung hyuna sudah semakin lemah dengan beranjaknya usia fungsi jantungnya pun semakin melemah

Tuan dan nyonya kim sangat terpukul dan sedih mereka berusaha untuk menemukan pendonor jantung untuk hyuna namun sangat sulit untuk mendapatkannya 

Akhirnya saat usia hyuna menginjak dua puluh tahun ia baru mengetahui semuanya bahwa selama ini ia mengalami kelainan pada jantung sejak ia lahir dan itu yang membuatnya sejak kecil tak bisa bermain seperti layaknya teman-teman sebayanya 

Orang tuanya pun selalu melarangnya untuk melakukan kegiatan apa pun yang membuatnya lelah dan itu sangat membuat hyuna terpuruk sampai pada akhirnya ia tak tahan lagi ia merasa hidup begitu tak adil padanya ia hanya bisa diam dirumah tak bisa bekerja dan lainnya ia tak mau lagi mengikuti terapi-terapi yang selalu harus dijalaninya selama bertahun-tahun 

Hyuna memutuskan untuk berhenti melakukan semua itu ia lelah .. Dan membiarkan waktu mengambil nyawanya ia tak berfikir apa pun lagi kalau pun dia harus mati mungkin itulah takdirnya , fikirnya 

Tuan dan nyonya kim sangat sedih melihat putri mereka yang sudah putus asa dan seperti tak ada lagi kehidupan didirinya sudah berulang-ulang kedua orangtuanya membujuk hyuna untuk melakukan pengobatan namun tetap saja ia tak mau bahkan akhirnya ada yang mau mencangkokkan jantungnya untuk hyuna , hyuna sudah tidak mau .. Ia marasa sudah lelah dan ingin mengakhiri semuanya

"Hyuna .. Kau harus melakukan operasi ini sayang" ucap nyonya kim 

"Eomma ! Aku tidak mau ! Tidakkah eomma dengar apa yang dokter katakan ?! Jika operasi itu hanyalah tiga puluh persen kemungkinan aku akan tetap hidup ! Apa eomma ingin aku mati secepatnya ?!" Tangis hyuna 

"Hyuna ! Jangan bicara seperti itu ! Kau harus tetap menjalani hidupmu ! Kau harus melakukan operasi itu , semuanya pasti akan baik-baik saja" 

"Bagaimana jika tidak berhasil eomma ? Bagaimana jika operasinya gagal dan aku.. Aku akan mati"

"Dan eomma yakin operasi itu akan berjalan lancar !" Ucap nyonya kim 

"Eomma cukup ! Apa eomma tidak tau jika selama ini aku begitu tersiksa ?! Aku tak memiliki teman sejak aku kecil dan bahkan tak ada pria yang mau mendekatiku ! Untuk apa lagi aku hidup ?! Semuanya sudah terlambat eomma ! Aku ingin mati saja ! Tolong biarkan saja aku mati.. Percuma saja eomma.. Walaupun operasi itu berjalan lancar aku akan tetap tersiksa karena aku akan selalu merasa sakit pada jantungku selama hidupku aku akan menderita jika aku menjalani pencangkokan jantung itu" tangis hyuna

"Tapi setidaknya kau akan hidup lebih lama jika melakukan pencangkokan itu hyuna !" 

"Jadi eomma benar-benar sudah berfikir jika tak lama lagi aku akan mati ? Begitu eomma?" Tanya hyuna dengan suaranya yang melemah 

Nyonya kim begitu tertekan begitu pun hyuna dan tuan kim akhirnya nyonya kim hanya bisa mengalah dan pergi kekamarnya 

Hyuna begitu kesal dan merasa sedih selama ini ia tak memiliki teman , ia hanya melakukan homeschooling selama ini ia tak memiliki teman dan pergaulan 

Hyuna memutuskan untuk pergi dari rumah karena merasa tak bisa menjadi anak yang diinginkan oleh orangtuanya ia hanya selalu saja menyusahkan dan merasa apa yang sudah ia lakukan tak akan bermanfaat baginya toh dia tak akan bekerja , menikah ? Rasanya tak akan mungkin fikirnya ia akan mati tak lama lagi 

Pada malam hari hyuna memutuskan untuk pergi dari rumah secara diam-diam , keadaan jalanan begitu sepi dan gelap hyuna ketakutan namun ia tetap berjalan seorang diri dijalanan sepi dan dingin itu 

"Kemana aku harus pergi.." Gumamnya 

Fikirannya kosong ia melamun sambil berjalan hingga tak menyadari jika ada sebuah mobil yang mendekat ke arahnya 

Mendengar suara klakson mobil hyuna begitu terkejut jantungnya berdegup begitu cepat saat melihat mobil semakin mendekat ke arahnya dan tiba-tiba saja ia jatuh pingsan karena keadaan jantungnya yang begitu lemah 

Mobil itu berhenti tepat di dekat tubuh hyuna yang sudah tergeletak dijalanan aspal , beruntungnya pria itu begitu baik dan membawa hyuna kerumah sakit walaupun ia tak menabrak sedikit pun tubuh hyuna lalu pihak rumah sakit menghubungi keluarga kim yang tak lain adalah pengelola dan pemilik rumah sakit itu 

Naeun dan keluarganya baru saja mengalami kecelakaan saat hendak melakukan penerbangan ke jeju namun tiba-tiba saja terjadi kesalahan pada pesawat itu dan akhirnya membuat pesawat itu terjatuh membuat seluruh penumpang terluka parah

Naeun yang pertama kali dibawa kerumah sakit oleh pihak bandara naeun masih sadarkan diri hanya saja tubuhnya tak berdaya dan darah segar terus mengalih dari tubuhnya 

Hingga tak sengaja naeun berpapasan dengan hyuna yang tak sadarkan diri dengan beberapa orang perawat dan dokter yang menangangi hyuna 

Naeun hanya bisa menatap dengan sendu karena ia sendiri sudah kehilangan tenaganya hingga akhirnya ia dibawa kesebuah ruangan untuk segera ditangani 

Namun tiba-tiba saja naeun merasa ingin bertanya siapa wanita itu dan apa yang terjadi padanya 

"Dok.." Suaranya yang lemah 

"Ya nyonya ?" 

"Gadis tadi.. Apa yang terjadi padanya?" 

"Maksud anda kim hyuna-ssi ? Dia mengalami kelainan jantung sejak kecil dan harus segera mendapat donor jantung" 

"Kasihan dia" gumam naeun dengan lemahnya 

"Luka di kepala anda cukup parah sungguh keajaiban anda masih sadarkan diri"

"Dok.. Dimana keluarga saya ?"

"Maaf nyonya tapi kami belum mendapatkan informasi mengenai keluarga nyonya"

Naeun menitikkan air mata dari sudut matanya lalu tersenyum kecut dengan menahan rasa sakitnya 

"Dok.. Bisakah aku meminta satu hal ?" 

"Silahkan nyonya selama kami bisa melakukannya" 

"Bisakah... Bisakah jika aku mati.. Kalian mendonorkan jantungku untuk gadis itu" ucap naeun dengan susah payah karena rasa sakit dikepalanya begitu luar biasa 

"Apa anda bersungguh-sungguh nyonya ?" 

Naeun mengangguk lemah

"Diakhir sisa hidupku.. Aku ingin membantu seseorang .. Tolong .. Bisakah kau .. Melakukannya dok?" 

"Baiklah nyonya , kami akan meminta tanda tanganmu untuk tanda persetujuan tapi jangan fikirkan hal itu karena kami pihak rumah sakit akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan anda" 

Naeun tersenyum kecut 
"Tidak dok.. Aku sudah tidak kuat lagi .. Aku merasa begitu sakit dan tak tahan lagi.. Biarkan aku menandatangani suratnya sekarang.. Aku tak punya waktu banyak dok.." Ucap naeun dengan susah payah

Dokter segera meminta asistennya untuk menyiapkan ruang operasi namun selama operasi berlangsung sayangnya nyawa naeun tak terselamatkan 


Hyuna akhirnya menjalani operasi dan operasi itu berhasil hyuna terselamatkan 

tuan dan nyonya kim begitu bersyukur dan mencari keluarga naeun dan mereka menemukan ibu naeun yang ternyata masih hidup dan memberinya uang cukup banyak untuk pengorbanan putrinya itu namun sang ibu menolaknya karena merasa tak harus menerimanya bagaimana pun juga putrinya telah menjadi seorang malaikat penolong bagi seorang manusia yang tengah mencoba untuk bertahan hidup dan itu membuatnya begitu bangga pada sang anak yang sudah tiada

Karena mengetahui jika hyuna tak akan menyukai keputusan mereka untuk melakukan pencangkokan jantung akhirnya tuan dan nyonya kim memutuskan untuk merahasiakannya dari hyuna 

 


🌾Flashback end

 

"Naeun ? Apa yang kalian maksud adalah .. Son naeun ?" Ucap taemin dengan terbata-bata 

"Kau.. Mengenalnya ?" Tanya tuan kim

"Tolong appanim katakan padaku jika naeun yang kalian maksud bukanlah son naeun" ucap taemin 

"Namanya son naeun taemin.. Dia mengalami kecelakaan saat penerbangan ke jeju , dia memberikan jantungnya untuk hyuna , kau mengenalnya ?" Tanya nyonya kim 

Taemin masih tak bisa mempercayai semua ini , hatinya terasa dihancurkan berkeping-keping

"Taemin.. Ada apa ?" Tanya hyuna karena taemin tiba-tiba saja diam membeku dan tanpa terasa air mata terjatuh begitu saja 

"Kenapa kau menangis nak?"
Tanya tuan kim 

"Jadi .. Jadi.. Naeun meninggal semua ini karena memberikan jantungnya pada hyuna ?" Ucap taemin dengan suaranya yang tercekat

"Apa yang kau bicarakan taemin ? Kenapa kau jadi menyalahkan putriku ? Dan ada apa denganmu ? apa kau mengenal wanita itu ?"Ucap nyonya kim 


Jika naeun tak memberikan jantungnya pada hyuna , seharusnya.. naeun masih hidup.. 


"Taemin? Gwaenchana ?" Tanya hyuna

Taemin mencoba untuk tetap tersenyum 
"Permisi appanim eommonim.. Aku merasa sedikit pusing, aku akan kembali kerumah sekarang"

"Kau sakit ?" Tanya hyuna cemas

"Ne , aku sangat sakit .. Ayo kita pulang" jawab taemin 

"Yasudah kalian hati-hati dijalan , taemin setelah sampai rumah kau harus beristirahat ya nak" ucap tuan kim 

"Ne appanim, gomawo , kalau begitu ayo hyuna" 


Selama perjalanan pulang lagi-lagi keduanya hanya hening saat sampai akhirnya sampai dirumah 

"Taemin apa ingin kubuatkan teh hangat ?"

"Tidak perlu bersikap baik padaku" 

Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Ada apa taemin ? Apa semuanya baik-baik saja ?" 

"Tidak , semuanya tidak baik.." 

"Apa yang sebenarnya terjadi ? Aku tidak mengerti dan kenapa tadi kau menangis dirumah appa ?"

"Mulai sekarang jauhi aku" ucap taemin dengan suaranya yang begitu dalam benar-benar menyayat perasan hyuna 

Tanpa mengatakan apa pun lagi taemin berjalan meninggalkan hyuna dan memasuki kamarnya

Hyuna menitikkan air matanya 
"Apa yang terjadi padamu taemin, kenapa kau selalu seperti ini? Kenapa kau selalu membenciku ? Aku fikir kau sudah berubah" gumamnya

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Hello readers , maaf ya banyak typo udah berusaha buat dibenerin tapi masih aja ada yg typo saking kebanyakan yg typo haha, jangan lupa subscribe dan comment ya makasih;)

Comments

You must be logged in to comment
mintsha
#1
Chapter 20: This is so cute really ❤️❤️❤️ happy ending for all, I hope Kai will be happy too
mintsha
#2
Chapter 19: semoga taemin bangun sebelum hyuna dan kai menikah T_T
mintsha
#3
Chapter 7: Thank you for wonderful update!!
mintsha
#4
Chapter 6: Padahal udah mulai deket mereka, tapi ternyata ada pihak ketiga </3
mintsha
#5
Chapter 4: Nice story, semoga taemin ga bertindak bodoh lagi, kasian hyuna