Page 2
Don't push me awayTaemin tak bisa tidur ia terus saja berpindah-pindah posisi mencari tempat ternyaman untuknya bisa tertidur pulas
Taemin mengerang kesal memikirkan permintaan ibunya untuk menikahi hyuna
"Bagaimana bisa eomma memintaku menikahi wanita yang baru saja kukenal, bahkan aku sama sekali belum pernah bicara dengannya lebih dari satu kalimat , apa yang harus kulakukan aku sama sekali tak mencintainya"
Taemin membuka ponselnya dan kembali melihat folder foto kenangannya bersama naeun , air mata kembali memenuhi rongga matanya
"Naeun.. Apa kau bahagia disana ? Oppa sangat merindukanmu" gumamnya
Terdengar suara ketukan pintu membuat tatapan taemin teralih pada pintu yang terbuka begitu saja
"Yah kenapa main masuk saja ?!"
Protes taemin
"Mian , kau lama membuka pintunya , apa ini? Kau menangis hyung ?!"
"Dchh.. Mwoya.. Aku tak menangis , ada apa jimin-ah ?"
"Hyung kudengar eomma memintamu menikah keutji ?"
"Eoh"
"Jinjja ?! Dengan siapa ?"
"Kim hyuna"
"Kim hyuna ? Siapa dia ? Apakah cantik ? Baik? Pintar? Bagaimana dia hyung ?"
"Dia cantik , baik dan pintar tapi aku tak mencintainya"
"Mwo ?! Lalu kenapa menikahinya ?!"
"Aku tidak bilang akan menikahinya"
"Hyung ! Kau sudah mengatakan pada eomma jika kau akan menikahinya jangan mempermainkan perasaan eomma!"
"Aku tau tapi bagaimana .. Aku tak bisa mencintai dia"
"Kau keterlaluan hyung .."
"Yah jimin-ah ! Kau bilang apa tadi ?"
"Kau .. Keterlaluan.. Hyung , kau harus tetap menikahinya jika tidak mau kau jangan membuat harapan pada eomma !"
"Baiklah baik ! Aku pastikan aku akan menikahi wanita itu kau puas ?!"
Jimin mengangkat kedua bahunya
"Aku sebenarnya tidak peduli tapi aku hanya tak mau kau menyakiti perasaan eomma"
"iishh jinjja sudahlah kha kha .. Keluar dari kamarku kau membuatku semakin pusing saja"
Jimin memutar malas kedua matanya lalu berjalan pergi dengan menutup pintu begitu keras hingga menimbulkan dentuman suara yang keras
"Yaah !!! Jimin-ah !!!" Protes taemin
Taemin membuang nafasnya panjang lalu menatap langit-langit kamarnya
"Apa aku yakin akan menikahinya ? Apa aku akan merasa bahagia ? Apa aku bisa mencintainya?"
Taemin kembali melihat ponselnya menatap wajah manis naeun yang tengah tersenyum lebar dengan mata yang berbinar
"Naeun-ah , maafkan oppa , tapi oppa hanya mencintaimu oppa tak akan berpaling darimu oppa hanya mencintaimu"
🍁🍁🍁
"Jinjja ?! Taemin berniat menikahiku eomma ?!" Ucap hyuna dengan senangnya
entah mengapa ia begitu bahagia mendengar kabar ini sedangkan ia sendiri sadar jika ia belum mengenal siapa pria yang akan menjadi suaminya nanti
"Benar sayang.. Kau senang?"
"Ne eomma"
"Appa senang jika kau senang sayang.. Appa harap taemin akan menjadi pria yang tepat yang bisa menjaga dan menyayangimu seperti appa dan eomma menjagamu"
"Ne appa , gomawo" hyuna memeluk ayahnya dengan erat dibalas oleh sang ayah
Didalam kamar hyuna segera mengunci pintu kamarnya dengan senyum lebar diwajahnya ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan senyum yang tak hilang diwajahnya
Namun seketika senyuman itu hilang begitu saja
Ada apa denganku sebenarnya ? Aku merasa aku sangat berbeda , aku bukanlah kim hyuna , aku adalah wanita yang tidak mudah jatuh cinta apalagi pada pria yang baru kukenal seperti ini , yatuhan apa yang sebenarnya terjadi padaku ??
Namun ia tak bisa memungkiri perasaannya saat ini , haru dan bahagia ia begitu bahagia dan sangat menantikan pernikahan itu
"Sebenarnya kita akan pergi kemana hyung ? Aku sangat malas" bisik jimin saat mereka berjalan hendak memasuki mobil
"Sepertinya makan malam bersama keluarga kim" jawab taemin ketus
"Maksudmu keluarga calon istrimu itu hyung ?"
Taemin hanya mengangguk
Benar saja dugaan mereka , saat sang supir memberhentikan mereka disebuah rumah yang besar dan mewah terlihat kedua orang tua hyuna tengah menunggu kehadiran mereka
"Hyung, dimana eomma dan appa ? Kenapa mereka belum sampai ?" Bisik jimin
"Sepertinya mereka terkena macet dari kantor"
"Aku sangat gerogi hyung"
Taemin melirik sinis pada jimin
"Yah ! Yang akan menikah itu aku kenapa kau yang merasa gerogi?"
Jimin hanya menyeringai
"Hehe molla, mungkin karena kutau kau tak mencintai calon istrimu"
"Yah diam kau! Jangan sampai eomma dan appa mengetahuinya jika tidak habis kau!"
"Arraseo arraseo kau bisa mempercayaiku hyung.."
Taemin dan jimin tersenyum ramah kala keluarga kim menyambut kedatangan mereka
"Dimana kedua orang tua kalian?" Tanya nyonya kim
"Sepertinya mereka masih dalam perjalanan kemari eommonim.." Jawab taemin
"Yasudah tak apa kalau begitu silahkan masuk"
"Dimana calon istrimu itu hyung ?" Bisik jimin
Seketika tubuh taemin membeku menatap seorang wanita dengan dress hitam selutut yang begitu pas dengan bentuk tubuhnya yang berbentuk seperti biola dan riasan wajah yang natural namun nampak elegan menyambut kedatangan mereka
"Wow.. Apa dia calon istrimu ?" Bisik jimin lagi
"Senang kalian sudah datang , terimakasih karena sudah mau datang untuk makan malam bersama keluarga kami" ucap hyuna dengan suaranya yang lembut
"Tentu kami juga berterimakasih karena sudah mengundang kami" jawab taemin dengan senyumnya
Sedangkan jimin tak bisa berkata-kata ia terpukau dengan kecantikan dan tubuh seksi hyuna
Merasa diperhatikan hyuna tersenyum pada jimin , taemin merasa tak suka jimin memperhatikan hyuna seperti itu ia menginjak kaki jimin membuat jimin meringis
"Aah ! Ah appa.. Hyung !"
Hyuna hanya tertawa kecil
"Jadi .. Kau ini siapa ?" Tanya hyuna
"Ah ne perkenalkan noona , namaku jimin aku adiknya pria menyebalkan ini" ucap jimin memperkenalkan dirinya dengan eye smilenya
Taemin hanya memutar malas kedua matanya
"Senang berkenalan denganmu , sepertinya kau orang yang menyenangkan"
"Tentu noona, kau sangat cantik"
"Gomawo"
Taemin lagi-lagi hanya diam tak memperdulikan kedua orang itu yang jelas ia hanya ingin secepatnya menyelesaikan acara makan malam ini dan segera pulang , karena entah mengapa semakin ia melihat hyuna dengan wajahnya yang begitu cantik katakanlah dirinya begitu sempurna dan menawan membuatnya semakin membenci hyuna karena ia tak mau hal itu membuatnya melupakan naeun
Nyonya dan tuan lee akhirnya tiba dan mereka makan bersama dengan saling bercengkrama membahas penikahan kedua putra putri mereka
Taemin seperti satu-satunya orang yang sangat tak menyukai pembicaraan ini rasanya ia begitu membencinya dan ingin segera mengakhiri semuanya
"Taemin-ssi kau tidak memakan makananmu ?"
Tanya nyonya kim karena sedari tadi taemin hanya mengaduk makanannya
"Maafkan saya eommonim .. Saya akan memakannya , makanan ini sangat lezat , terimakasih"
"Makanlah yang banyak ya.."
"Ne eommonim , terimakasih"
Jimin menatap hyungnya dengan tatapan sebal karena merasa hyungnya itu sangat pintar bersandiwara , dan tiba-tiba saja ia merasa kasihan pada hyuna jimin merasa jika hyuna adalah wanita yang sangat baik dan lembut ia tak tega jika harus terjebak dalam cinta palsu kakanya itu
Tak sengaja lagi-lagi tatapan hyuna bertemu dengan taemin , keduanya terdiam cukup lama saling berbalas tatapan tiba-tiba saja air mata kembali membasahi kedua mata hyuna membuat taemin bingung
Hyuna sendiri merasa aneh pada dirinya mengapa ini selalu terjadi saat ia menatap taemin , apa yang sebenarnya terjadi padanya
Hyuna berusaha menahan mati-matian air matanya namun rasanya sesak sekali , perasaannya begitu pedih ia ingin menangis sekuat-kuatnya dan ia sendiri tak tau alasannya
"Permisi , aku harus pergi kekamar mandi" ucap hyuna
"Hyuna gwaenchana ?"
Tanya nyonya kim
"Ne eomma naya gwaenchana, naya permisi sebentar" dengan buru-buru hyuna berjalan kembali kekamarnya
Taemin mengernyit merasa aneh pada hyuna mengapa ia selalu menangis saat melihatnya
Hyuna mengunci pintu kamarnya dan menangis seakan ia baru saja kehilangan sesuatu yang begitu berarti untuknya
"Apa yang terjadi padaku... Kenapa aku seperti ini.."
Tangisnya
Merasa hyuna tak kunjung kembali membuat nyonya kim merasa cemas
"Sebentar ya nyonya dan tuan lee saya akan memeriksa hyuna sebentar"
"Silahkan nyonya"
Nyonya kim mencari hyuna kedalam kamar mandi dilantai satu namun hyuna tak disana , nyonya kim mencari kemana pun dan hyuna tak ada akhirnya memutuskan untuk pergi kekamar hyuna dan benar saja hyuna disana namun pintunya terkunci
"Hyuna ? Kau didalam nak?"
"Hyuna gwaenchana ?"
Akhirnya hyuna membuka pintu betapa terkejutnya nyonya kim melihat keadaan putrinya dengan pipi yang telah basah oleh air matanya
"Astga sayang.. Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis hm? Katakan pada eomma"
"...." Hyuna hanya diam dengan isak tangisnya
"Apa terjadi sesuatu sayang? Atau.. Kau tak menginginkan pernikahan ini ?"
"Tidak eomma .. Naya menginginkan pernikahan ini"
"Lalu apa yang membuatmu seperti ini sayang?"
"Naya tidak tau eomma.. Naya sendiri tidak mengerti kenapa naya ingin menangis.."
Nyonya kim menarik hyuna kedalam pelukannya
"Tenanglah sayang.. Semuanya baik-baik saja apa yang kau cemaskan , eomma dan appa selalu bersamamu"
Hyuna mengangguk kecil
"Yasudah sekarang rapihkan make upmu dan kembali temui kami dibawah ya"
"Baik eomma"
Hyuna sudah kembali berkumpul dan mengatakan jika ia merasa sedikit tak enak badan , namun taemin sepertinya satu-satunya yang tak mempercayai itu karena sejak awal ia tau jika hyuna selalu seperti itu saat bertemu dengannya
Malam itu tak hanya makan malam saja namun kedua keluarga membahas tanggal pernikahan taemin dan hyuna dan mereka memutuskan untuk melaksanakannya secepatnya
Sedangkan taemin yang sejak awal tak menginginkan pernikahan ini hanya bisa diam dan mengikuti keputusan kedua orang tuanya
🍁🍁🍁
Waktu berjalan akhirnya hari pernikahan hyuna dan taemin tiba , hyuna nampak begitu gugup sedangkan taemin ? Tidak .. Dia begitu malas dan tak menginginkan semua ini
Ia tau jika saat ini ia begitu jahat , tapi ia tak bisa mencintai hyuna ia tak mencintainya dan tak akan pernah mencintainya , lagi pula orang tuanya lah yang menginginkan pernikahan ini bukan dirinya ia hanya tak mau membuat kedua orang tuanya kecewa
Setelah mengucap janji suci akhirnya keduanya resmi menjadi sepasang suami istri , taemin tersenyum seakan dirinya juga merasa bahagia dengan pernikahan ini dan satu-satunya yang mengetahui jika taemin tengah berakting hanyalah jimin
Hingga saat keduanya saling berhadapan dan berbalas tatapan hyuna kembali merasakan sakit itu , rasanya begitu menyedihkan namun ia merasa bahagia semua perasaan itu bercampur menjadi satu
Tidak hyuna ! Tidak sekarang !jangan merusak moment penikahanmu ! Jangan menangis dan pergi begitu saja seperti yang sudah-sudah ! Semua akan melihatmu aneh dan aku tak mau mempermalukan taemin juga orangtuaku ! Tidak !
"Gwaenchana ?" Tanya taemin dengan kedua tangan menggenggam tangan hyuna
"Ne" jawab hyuna dengan senyumnya
Taemin membalas dengan senyum khasnya membuat hyuna merasa nyaman dan semakin mencintai taemin
Setelah berjam-jam lamanya taemin dan hyuna merayakan pesta pernikahan mereka akhirnya pesta melelahkan itu selesai
Keluarga membiarkan taemin dan hyuna pulang kerumah dimana rumah itu sudah tuan lee siapkan khusus untuk tempat tinggal mereka berdua mulai saat ini
Rumah yang begitu mewah dan besar , dengan kolam renang yang luas dan rumah bertingkat bernuansa serba putih cocok bagi pengantin baru
Hyuna merasa begitu bahagia tak bisa ia ungkapkan rasa bahagianya kala taemin tetap menggenggam sebelah tangannya saat menuju perjalanan kerumah baru mereka , keduanya pulang diantar oleh sang supir pribadi suruhan tuan lee
Taemin tersenyum pada hyuna dan hyuna membalasnya
"Kau bahagia ?" Tanya taemin
Hyuna mengangguk
"Ne"
Akhirnya setelah satu jam lamanya mereka dalam perjalanan keduanya sampai dirumah baru mereka
Keduanya masuk kedalam rumah saat mobil yang mengantar mereka akhirnya pergi , tiba-tiba saja taemin melepas genggaman tangannya dan menatap dingin pada hyuna tak seperti sebelumnya ia benar-benar seperti orang yang berbeda
"Taemin ada apa ?" Tanya hyuna bingung
"Apa kau fikir aku menginginkan pernikahan ini?"
"Apa yang kau bicarakan ?"
"Kau tau ? Aku tak pernah mencintaimu dan aku tak pernah menginginkan pernikahan ini"
Hyuna nampak terkejut namun taemin tak memperdulikannya
"Kau tau kenapa aku bersikap baik padamu ? Hanya karena dihadapan orang tuaku , dan dimobil tadi .. Aku tetap menggenggam tanganmu karena aku tau ayahku menyuruh supir itu tidak hanya untuk mengantar kita kemari melainkan untuk memata-mataiku, jadi kau jangan berharap aku akan menerimamu" tanpa memperdulikan hyuna yang mulai menangis taemin memasuki rumah dengan perasan tanpa bersalahnya
Hyuna masih terdiam membeku ditempatnya , ia sungguh tak menyangka taemin akan melakukan hal seperti ini , ia berfikir taemin adalah pria yang begitu baik dan penuh kasih sayang
Kenapa dia seperti ini ? Dia seperti begitu membenciku , yatuhan bahkan dia memperlakukanku seperti ini tapi mengapa aku tetap mencintainya ?! Apa aku bodoh ?!!!
Hyuna tak bisa berhenti mengeluarkan air matanya namun karena cuaca diluar begitu dingin akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam walaupun ia sungguh tak mau melihat wajah taemin
Hyuna memasuki salah satu kamar dan merasa taemin tak menempati kamar itu akhirnya ia memutuskan untuk menempatinya , karena ia yakin taemin tak akan mau tidur satu kamar dengannya
Hyuna masih tetap menangis , ia masih tak menyangka pria yang begitu dicintainya malah begitu membencinya walaupun ia belum mengetahui apa sebabnya apa salahnya..
Merasa tubuhnya terlalu lelah akhirnya hyuna memutuskan untuk membersihkan dirinya dan pergi tidur dengan perasaan yang begitu sedih
_07.00am ksl_
Hyuna terbangun dengan matanya yang membengkak karena menangis semalaman , tubuhnya terasa pegal karena seharian kemarin ia harus berdiri tegap dengan gaunnya yang cukup berat ditubuh mungilnya juga sepatu heelsnya yang terlalu tinggi membuat kakinya pegal-pegal
Lalu hyuna teringat jika kini dirinya sudah menjadi seorang istri , hatinya begitu sakit saat menyadari jika taemin ternyata tak mencintainya bahkan begitu membencinya
Tapi ia tak akan menyerah, ia akan berusaha untuk membuka hati taemin dan membuat taemin menerima dirinya sebagai istrinya
Aku tak akan menyerah , aku akan membuat taemin perlahan mencintaiku, aku tak mau kehilangannya
Akhirnya hyuna memutuskan untuk pergi kedapur dan membuat sarapan seadanya untuk taemin , dirumah yang terlalu besar untuk ditinggali oleh dua orang itu hyuna sempat kesulitan mencari dimana kamar taemin hingga akhirnya ia melihat sebuah kamar dari banyaknya kamar dirumah itu yang ia yakini jika ada taemin didalam sana
Perlahan dengan ragu-ragu hyuna membuka pintu kamar itu ternyata tak terkunci , ia melihat taemin ternyata masih tertidur lelap disana
Sepertinya dia sangat lelah .. Aku tak akan membangunkannya
Taemin akhirnya terbangun lehernya terasa pegal ia meregangkan seluruh tubuhnya lalu mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali mencoba memfokuskan pandangannya
Taemin tersadar jika kini ia tak berada dikamarnya ia kini berada dirumah barunya bersama hyuna , taemin mengerang malas namun ia merasa lapar dan harus memakan sesuatu
Taemin pergi keluar kamarnya dan berjalan kearah dapur ia melihat pancake madu sudah tersedia dengan lezat disana , taemin melihat ada surat kecil didekat piring itu
'Aku sudah membuatkan sarapan makanlah .. Maaf aku pergi tanpa memberitahumu aku pergi bekerja semoga harimu menyenangkan'
Taemin tersenyum simpul sesaat ia kembali tersadar ia menyimpan asal kertas kecil itu lalu memakan pancakenya , rasanya lezat dalam hatinya ia memuji masakan hyuna
Namun fikirannya kembali melayang membayangkan jika kini ia tengah menikah dengan naeun dan hidup bahagia dirumah ini melihat naeun memasakan sarapan untuknya , pasti ia akan sangat bahagia
Taemin hanya tersenyum pedih membayangkannya dan saat kembali terbayang wajah hyuna ia kembali terdiam , ia merasa sakit pada kepalanya setelah menghabiskan sarapannya ia mencuci piringnya lalu bersiap untuk pergi kekantor
Hyuna berada diruangan kerjanya ia bekerja sebagai direktur utama disalah satu perusahaan milik ayahnya sama seperti taemin , hyuna sangat pintar dan bisa menyelesaikan apa pun permasalahan di perusahaannya namun kali ini berbeda
Ia tak bisa menyelesaikan masalah rumah tangganya sendiri , bagaimana tidak ia baru saja mengetahui jika ternyata suaminya sendiri tak pernah mencintainya , tapi tak apa .. Dia adalah kim hyuna atau bisa dikatakan sekarang dia adalah lee hyuna , dia tak akan menyerah .. Dia akan terus berusaha agar taemin membuka hatinya untuk menerima dan mencintainya
Hyuna tersenyum kecut merasa begitu bodoh mengapa ia mencintai pria itu , sekilas terlihat taemin memang pria yang sangat ramah dan sopan santun ia terlihat begitu tenang dan penyayang namun kini hyuna menyadari semuanya jika taemin tak sesempurna itu dan ia siap menerima semuanya ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan bersabar menghadapi taemin dan menerima keadaannya apa pun itu karena kini ia adalah istri dari seorang lee taemin
Hyuna memeriksa ponselnya bahkan ia baru menyadari jika ia tak pernah bertukar nomor telfon dengan taemin
"Ini benar-benar keterlaluan , kami menikah tapi kami tak memiliki nomor telfon satu sama lainn.." Gerutunya
Memamgnya apa yang kau harapkan hyuna ?! Walaupun kau memiliki nomor telfonnya dia tetap tak akan memperdulikanmu , dia tidak mencintaimu
Hyuna membuang nafasnya panjang setelah menyadari itu semua dan kembali mencoba fokus pada pekerjaannya
Taemin merasa sangat risih saat beberapa karyawan menyambutnya dengan ucapan selamat atas pernikahannya mereka nampak begitu bahagia saat mengucapkan kata-kata selamat itu seakan mereka merasa akhirnya taemin bisa melupakan naeun dan menikah dengan wanita lain
Tapi sebenarnya tidak .. Taemin tak mencintai hyuna dan tak akan pernah mencintainya , bahkan entah mengapa setiap kali melihat kelebihan hyuna ia malah semakin membencinya kala teringat pada naeun
memang terdengar tidak adil bagi hyuna tapi inilah yang dirasakannya ia tak bisa melupakan naeun dan terpaksa menikahi wanita yang tak dicintainya
Taemin harus tetap tersenyum seakan ia juga merasakan kebahagiaan menjadi pria yang sudah beristri belum lagi banyak sekali karyawan yang memuji kecantikan hyuna yang malah membuatnya semakin muak
🍁🍁🍁
Sudah satu minggu pernikahan mereka dan taemin masih tetap dengan sikap yang sama , namun hyuna adalah hyuna dia tetap bertahan entah mengapa rasa cintanya malah semakin besar pada taemin
Setiap pagi hyuna selalu membuatkan sarapan dengan menu yang berbeda untuk taemin dan entah mengapa taemin selalu menyukai masakannya
Taemin semakin merasa kesal karena disetiap kali ia terbangun dari tidurnya hyuna sudah tidak ada dirumah
Dan hari demi hari sikapnya terasa semakin parah , terkadang ia melontarkan kata-kata yang cukup menyakitkan bagi hyuna namun entah mengapa hyuna tetap bertahan dan melayani taemin dengan baik layaknya seorang istri
Taemin sengaja melakukan itu agar hyuna menceraikannya namun usahanya sangatlah sia-sia , hyuna tetap bertahan taemin hanya ingin secepatnya berpisah dengan hyuna dengan begitu ia bisa terbebas dari perasaan yang tak diinginkannya
Setiap kali hyuna memperlihatkan kasih sayangnya taemin merasa semakin bersalah dan membencinya ia tak mau hyuna semakin mencintainya karena ia tau ia tak bisa menjadi suami yang baik untuknya
"Kenapa dia malah semakin menunjukkan rasa cintanya padaku ? Kenapa dia tidak membenciku dengan begitu kami bisa berpisah ! Ini membuatku kesal, kita lihat saja sampai kapan dia akan bertahan"
_07.00_pm ksl
Taemin baru saja selesai membersihkan dirinya setelah menjalani hari yang begitu melelahkan dikantornya
Taemin melirik jam menunjukkan pukul delapan malam ia merasa heran karena hyuna belum juga pulang kerumah
Kenapa aku memikirkannya ? Biarkan saja , aku tak peduli kalau pun dia tak pulang aku terlalu lelah memikirkannya
Taemin mulai terlelap namun mendengar suara petir yang cukup besar membuatnya kembali terbangun bukan karena terkejut atau takut mendengar suara petir itu melainkan ia teringat pada hyuna
Taemin mencemaskan hyuna ..
Dengan cepat taemin memakai mantel tebalnya bersiap untuk mencari hyuna ia takut terjadi sesuatu padanya karena ia tak bisa menghubungi hyuna mereka belum sempat bertukar nomor telfon sebelumnya jika ia meminta pada orangtuanya itu hanya akan membuat kedua orang tua mereka mencurigai jika selama ini hubungan mereka tak baik
Taemin menuruni anak tangga dengan cepat saat menyadari telah turun hujan besar
Namun langkahnya terhenti saat medengar suara seseorang yang sangat familiar ditelinganya dengan cepat taemin membalikan tubuhnya
Hyuna..
"Taemin ? Kau.. Mau pergi kemana ?"
Taemin memperhatikan hyuna dari ujung kaki hingga kepalanya , hyuna mengenakan piyamanya juga sendal bulunya
Hyuna mengerutkan keninnya karena taemin memperhatikannya aneh seperti itu
"Taemin? Ada apa ?"
Apa ini?? Dia sudah dirumah ?! Sejak kapan ?! Bahkan dia sudah memakai pakaian tidurnya
"Gwaenchana ? Kau akan pergi kemana ?" Tanya hyuna lagi yang kebingungan
Taemin merasa kikuk lalu berdehem untuk menghilangkan rasa malunya dan kembali menggantungkan kunci mobilnya ditempatnya dan kembali bertingkah dingin
"Tidak , aku.. Tadi hanya ingin mencari udara segar"
"Tapi.. Diluar hujan"
"Aku tau tidak perlu kau beritahu aku sudah tau jika diluar hujan!"
Hyuna mengernyit kenapa taemin membentaknya , aaah.. Tapi bukankah sudah biasa baginya
Taemin merasa semakin salah tingkah dan tanpa mengatakan apa pun lagi ia kembali masuk kekamarnya dengan perasaan malu
"Sial ! Kenapa aku begitu mencemaskannya ?! Lihatlah ! Dia baik-baik saja ! Kau sangat memalukan !" Gerutunya
Taemin melempar mantelnya ke atas sofa dan kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut
Hyuna baru saja tertidur namun ia kembali terbangun saat tiba-tiba saja seluruh lampu mati dan ia sangat membenci itu ia sangat takut kegelapan
Hyuna terlihat waspada ia duduk diatas ranjangnya dan tak mau melirik kekiri atau pun kekakanan tubuhnya berkeringat ia sangat ketakutan
Apa yang harus kulakukan ?! Apa aku pergi saja kekamar taemin ? Tapi dia pasti tidak akan menerimaku , bagaimana ini aku sangat takut yatuhan
Tiba-tiba terdengar suara aneh tak jauh dari sana terdengar suara ketukan berkali-kali , hyuna tak mampu lagi menahan dirinya ia berlari secepat mungkin menuju kamar taemin tanpa berfikir lagi taemin akan menerimanya atau tidak dan keadaan rumah itu begitu gelap
Perlahan hyuna mengetuk pintu kamar taemin berulang-ulang namun tak ada jawaban , ia ingat jika taemin tak pernah mengunci kamarnya hyuna membuka pintu dan perlahan memasuki kamar taemin
Bagaimana aku membangunkannya ? Aku takut dia akan marah.. Tapi bagaimana ini aku tak bisa tidur dalam keadaan gelap seperti ini !!
Dengan hati-hati ia sangat takut membangunkan taemin tapi ia harus melakukannya , dengan perlahan hyuna menepuk pelan tangan taemin hingga akhirnya taemin melenguh kecil namun hyuna tak bisa melihat terlalu jelas wajahnya apakah dia sudah bangun atau belum
Dan hyuna menyadari jika sepertinya taemin belum bangun membuat hyuna mulai kesal
Hyuna kembali mencoba membangunkan taemin dengan menepuk-nepuk tangannya
"Eum?" Lenguh taemin dengan suaranya yang parau namun bisa dipastikan ia tak membuka matanya
"Tae-taemin... Bangunlah bisakah kau menyalakan lampunya ?"
"Wae ?" Tanya taemin dengan suaranya yang serak
"Apa kau tidak lihat ? Lampunya mati"
"Aku mengantuk biar kuperiksa besok pagi saja" jawabnya malas
"Mwo ?! Besok ?! Tapi aku harus tidur aku tidak bisa tidur jika seperti ini ! Dan besok pagi aku harus kembali bekerja !"
"Wae ? Kau takut ?" Tanya taemin lagi-lagi suaranya begitu terdengar sangat seksi ditelinga hyuna
Andwae hyuna ! Kendalikan dirimu !!
"Aku takut !! Cepat periksa dan nyalakan lampunya !"
"Aku malas"
Sebelum hyuna kembali mengomel hyuna terkejut saat tiba-tiba merasakan tangannya digenggam oleh taemin dan dengan cepat taemin menarik hyuna untuk tidur disampingnya
"Jika takut tidur saja disini" gumamnya
"Ta-tapi.."
Tiba-tiba saja taemin memeluknya seperti bantal guling
"Sekarang tidak perlu merasa takut , aku disini"
Hyuna terkejut dengan ucapan taemin hatinya menghangat dan seketika rasa takutnya hilang begitu saja , hyuna bisa merasakan hembusan nafas taemin dilehernya seketika ia sangat bersyukur lampunya mati dengan begitu taemin tak akan melihat pipinya yang memerah
Apa dia kembali tidur ???
Hyuna tak dapat melihat jelas wajahnya namun ia bisa sedikit melihat siluet wajah taemin hidungnya dan rahangnya tajam hyuna sangat yakin jika pria ini sangat tampan saat tertidur
Karena merasa kantuk yang luar biasa akhirnya hyuna pun tertidur didalam pelukan hangat taemin
Hingga keesokan paginya tiba..
Comments