Fifth Story
Club Friday The Series 6 Fanfic verEntah apa yang dipikiran Kris saat itu, menarik keluar Amber lalu mengantarkan nya pulang tanpa tawaran apa-apa, hanya menyuruh Amber masuk ke dalam mobilnya. Keadaan Amber yang sudah dipengaruhi oleh alkohol hanya membuat ia menuruti apa yang disuruh oleh bos nya itu.
Kris terus melirik ke sebelah nya dimana gadis tomboy tersebut duduk. Lalu kembali fokus ke jalanan dan sambil sesekali mencuri-curi pandang ke sebelahnya lagi. Gadis tomboy tersebut hanya diam menatap jalanan didepan nya. Namun akhirnya Amber merasa risih dengan lirikan bos nya itu. Dikira Amber tidak sadar dengan hal tersebut.
“Ya! Lo liatin apa sih?” Tegur nya.
“Liatin lo! Lumayan cantik juga lo kalo diliat-liat..” Ucap Kris sambil menyunggingkan senyumnya saat melirik Amber
“Huhh.. banyak yang bilang gitu kok” Amber terus melihat kedepan, tidak merasa terpengaruh oleh perkataan Kris tadi.
“Lo tuh gaada tersentuh-sentuh nya gitu gua bilang gitu?”
“Nope!” Tegas Amber
“Oke! Gue mau nanya. Ada ga cowok yang ngejar-ngejar lo?” Pertanyaan Kris tersebut sukses membuat Amber memalingkan pandangan nya.
“None! Dari gue lahir sampe sekarang ga ada cowok yang ngejar-ngejar gue. Lo bisa liat lah dari penampilan gue ini mana ada yang mau HAHA.”
“Kalo gitu gue balik pertanyaan nya, pernah ga lo ngejar-ngejar cowok?” Kali ini Kris hanya menatap lurus kejalanan tidak menoleh ke sebelahnya.
“Are you nuts? Once again NONE! Ga ada cowok yang bikin gue ngejar-ngejar dia.” Dan kali ini giliran Amber yang terus menoleh ke sebelahnya. Ada apa dengan bos-nya ini pikir Amber.
“Gimana kalo gue bilang gue naksir sama lo?” Pandangan mereka bertemu saat Kris berujar tadi, walaupun hanya sebentar.
“Stop kidding, dude!” Amber tersenyum menanggapi ujaran Kris tadi, ia yakin bos nya tidak serius dengan ucapannya atau mungkin saja pengaruh alkohol. Hal tersebut sudah sering Amber alami. Teman-teman nya saat mabuk sering berbicara melantur seperti yang Kris katakan tadi.
“Gue serius Am. Gue tau kok meskipun penampilan lo kayak cowok tapi naluri perempuan lo masih ada, gue bisa liat kok.”
“Really? Lo liat dimana coba kasih tau gue.” Amber tersenyum pahit. Lalu mengalihkan kembali pandangan nya ke jalan yang sedari tadi ia perhatikan. Dan lagi-lagi Kris diam diam memperhatikan Amber. Amber hendak membiarkan tapi ia bisa menangkap dengan ekor matanya bahwa Kris meliriknya sambil tersenyum lepas yang memperlihatkan deretan gigi putih nya. Oh ghosh!
“What the hell are you keep staring at?!” Kali ini ia menegur sambil menatap orangnya lansung.
“Kenapa? Lo malu?” Kris bertanya sambil mempertahankan senyum yang memperlihatkan giginya itu.
“Malu? Ngapain juga gue malu. HAHA” Amber tertawa canggung untuk menimpali pernyataannya barusan. Mungkin Kris benar, ia malu layaknya wanita lainnya yang biasanya malu saat diperhatikan. Namun Amber enggan untuk mengakui nya.
“Hey.. I know you can feel it, right? Gimana kalo gue kaya gini.” Kris menggenggam tangan Amber dengan satu tangan nya yang bebas. Amber tersentak dengan yang dilakukan Kris dan hendak melepaskan genggaman nya namun Kris tidak membiarkan hal tersebut. Ia terus menggenggam tangan Amber dan menatap ke depan sambil tersenyum. Lain hal nya dengan Amber yang masih berusaha melepaskan tangan Kris dari tangan nya sambil mengerutkan alis nya. Tidak mengerti apa yang sebenarnya Kris lakukan. Apakah ia salah minum tadi saat di Bar?
“I feel nothing, Kris! Jadi lepasin tangan gue.” Amber serius berkata tersebut karena ia tau Kris tidak serius.
“Gue ga bercanda Am. Gue serius. Ijinin gue nyoba menangin hati lo.” Dan lagi-lagi pandangan mereka bertemu sebentar. Amber berubah pikiran saat mata mereka bertemu, ia seperti melihat keseriusan di mata Kris. Amber terus menatap Kris berharap menemukan sedikit kebohongan atau candaan di mata nya. Namun nihil, ia malah seperti terhisap dan melupakan tangan nya yang masih di genggam olehnya. Kali ini Kris tersenyum simpul menghadap jalanan.
“Kris lepasin tangan gue.” Amber menoleh kembali ke jalanan yang sempat menarik perhatian nya. Ia tidak ingin goyah.
“Nope! Sekarang gue mau tanya. Disini ada cowok yang nganterin lo pulang sambil megang tangan lo. Lo ga ngerasain apa-apa gitu? At least coba sebutin berapa persen perasaan lo ke gue sekarang? Huh?” Amber menoleh ke Kris dan gotcha ia menangkap gelagat playfully. Ia lalu tersenyum dan kembali melihat kedepan.
“30%?” Amber menggeleng.
“20%?” Amber menggeleng lagi.
“10%?” Kris bertanya pelan dengan nada tak percaya. Dan lagi-lagi Amber menggeleng.
“0%” Amber menegaskan.
“Grrr... Pokoknya kalo sampe 100% kita jadi officially oke?” Tegas Kris tersenyum simpul saat menoleh kepada gadis sebelahnya. Yang disebelah hanya ngelenyeh.
“Stop with the percent thing! Rumah gue bentar lagi nyampe jadi turunin gue disini aja” Mobil yang Kris kemudikan ia tepikan ke sisi jalan. Dan akhirnya tangan Amber ia lepas.
“Here we are! Jadi sekarang berapa persen?” Kris tidak menyerah dan malah tubuhnya ia bawa menghadap Amber sambil terus menatap menanti jawaban yang akan diberikan gadi tomboy itu.
“Z E R O haha thanks boss~” Dengan cepat Amber lansung keluar dari mobil tersebut dan tidak lupa membungkuk memberi hormat. Biarpun begitu ia adalah bos yang mempekerjakan Amber. Dan Amber tidak ingin kehilangan pekerjaan nya sebelum mendapat kan uang gajian nya.
**
Kembali ke chapter prolog saat scene Amber bercerita sesuatu.
“Jadi bagaimana perasaan anda saat lelaki tersebut menyatakan akan mengejar anda?” Tanya sang penyiar di seberang telpon.
“Waktu itu, saya benar-benar tidak merasakan apa-apa karena saya tau dia berkata seperti itu hanya untuk menggoda saya dan tidak lebih.” Amber menjawab sambil sesekali berjalan menghadap jendela kamarnya.
“Lalu kapan anda mulai merasakan perasaan serius terhadap dia?”
“Sebelumnya saya bilang tentang ciuman pertama saya dengan perempuan yang rasanya itu dazed and confused tapi ciuman pertama saya dengan laki-laki terasa sangat berbeda dengan yang saya lakukan dengan perempuan.”
“Bisa anda lebih jelaskan bagaimana rasanya?”
“Well.. anda tidak terburu-buru kan? Biar saya ceritakan sedikit demi sedikit.”
**
Comments