Eighth Story

Club Friday The Series 6 Fanfic ver

 

Keesokan harinya di sebuah studio minimalis berdesain modern. Terlihat Amber membacakan catatan yang dipegangnya lalu disebelah nya Kris yang sedang fokus mengedit.

“Bagian sini nih Kris. Client pengen agak difokus-in katanya.” Ucap Amber sambil menunjuk layar komputer. Kris melakukan sesuai perintah yang Amber bacakan. Dibelakang nya Henry duduk bersama JackJack di samping-nya. Mereka baru selesai makan. Terlihat dari sampah fast food yang terletak di meja dekat sofa. Terutama Henry yang baru saja menghabiskan satu potong ayam terakhir yang tersisa.

“Kris Hyeong! Kayak nya gue perlu ke rumah sakit deh. Liat nih perut gue.” Keluh Henry sambil menyandarkan tubuhnya ke belakang sofa sambil memajukan perutnya yang terlihat buncit.

“Selamat lo mengandung satu ekor ayam jantan dan dua cheese burger.” Gadis di sebelah nya terkikik mendengar ucapan Kris tadi.

“Bapa nya siapa, Sunbae?” Ejek Amber menimpali candaan Kris tadi.

“Bangke lo pada!” Henry melempar plastik bekas fast food ke arah mereka yang sama sekali tidak mengenai mereka.

Finally!!! Selesai juga huh.” Teriak Amber lega. Kris mencoba meregangkan tubuh dan leher nya.

Sorry, Am. Gue bikin waktu libur lo malah harus kerja kayak gini.” Ucap Kris.

“Apaan sih? Ini salah gue juga kali. Harusnya gue yang bilang maaf ke lo, Boss.” Amber berbicara sambil menundukkan kepalanya atau menatap ujung kertas yang lebih menarik perhatian nya.

“Ga apa-apa, hyeong. Dia gak bakal nyanyi lagi ini. Kan dia dibuang sama band nya sendiri HAHA.” Amber yang kesal hendak melempar sebelah sepatu converse nya yang sudah ia lepaskan untuk ia lempar ke arah sunbae-nya sebelum Kris menghentikan aksinya tersebut.

“Siapa yang bilang gue ga ada kerjaan? Gue dapet kok banyak tawaran buat tampil solo di Bar. Cuma gue nya aja yang ga ada waktu.” Jelas Amber menegaskan menghadap sunbae-nya. Henry hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan ekspresi mengejek Amber.

“Oke! Kalo lo ga percaya. Gini aja gue dapet tawaran perform solo di Bar malem ini. Kalian bisa dateng. Gratis! Gue yang traktir!” Ajak Amber. Kris disebelah nya hanya diam sambil menengahi posisi mereka agar tidak terlalu dekat. Mencegah sesuatu yang tidak ingin terjadi.

“Tunggu.. tunggu! Kalo tempat Bar yang lo maksud kayak Club lesbian kemarin. Gue ogah.” Tolak Henry dengan raut muka yang menyebalkan membuat Amber ingin melemparkan sesuatu ke wajahnya. Diraih snack bar yang ia segera lempar ke arah Henry sebelum Kris menghentikan tindakan nya. Namun snack bar tersebut malah mendarat tepat di tangan Henry.

“Eh makanan itu! Tenang dong lo berdua!” Ucap Kris menengahi.

“Ini Bar biasa. Awas aja lo kalo ikut.” Ancam Amber.

**

 

Terlihat Kris dan Henry sedang duduk dengan dua gelas dan beberapa botol minuman di meja yang berhadap-hadapan dengan panggung sebuah Bar. Sedangkan Amber sedang berdiri di atas panggung dengan gitar yang ia pegang. Ia meraih mic-nya saat tepuk tangan mulai riuh atas penampilan pembuka yang ia lakukan tadi. Amber berbicara basa-basi dengan pengunjung yang hadir disana.

Hyeong! Gimana udah berhasil belum?” Henry berbicara menyandarkan diri ke depan agar Kris bisa mendengarnya tanpa harus berbicara keras. Kris yang sedang melihat ke panggung lansung mengalihkan perhatian nya.

“Berhasil apaan?” Kris bertanya tidak mengerti apa yang dimaksud oleh lawan bicara di depan nya.

Come on, hyeong! Tau lah maksud gue..” Henry tersenyum sambil menggerakkan bola matanya ke arah panggung atau lebih tepatnya ke arah Amber.

Kris mendecih “Bukan urusan lo.” Jawab Kris singkat.

You... really no fun!” Lelaki di depan Kris ini malah mencibir boss nya. Sambil tersenyum-senyum. Henry sudah minum beberapa gelas tadi, ditambah gelas di depan henry yang entah sudah ke berapa kali ia minum sudah kosong lagi saja. Seketika henry mulai cegukan lalu merasa ingin muntah. Buru-buru lah ia lari ke toilet. Kris menyesap minuman nya lalu segera mengalihkan pandangan nya ke sumber suara di Bar tersebut.

“Oke! Selanjutnya saya akan membawakan lagu dari request-an seseorang. Lagu ini di populerkan sebuah Band ternama yaitu Klear. Lansung saja kita dengarkan.” Ucap Amber sambil membetulkan kunci gitar yang dipegangnya dan membenarkan posisi mic-nya. Ia bernyanyi solo tanpa band-nya jadi bisa dipastikan bahwa ia yang mengurus segala persiapan perform nya. Maka dari itu terlihat sedikit raut khawatir dari wajah Amber di tambah pertama kalinya ia tampil di hadapan boss-nya. Kris mulai tersenyum saat petikan gitar mulai terdengar. Dan suara amber mulai mengalun di telinga para pengunjung.

Having locked away my heart with no hope for true love

So tired of the uncertainty, My heart’s full of despair and hopelessness

Just like a cold hearted person, not bothered to look or listen..

Until the day you’ve walked into my life

You’ve entered and unlocked this pain stricken heart

Willing to forgive for my foolishness, and ease out my pain

You’ve poured out so much attention and affection toward me whos has no worth

Making me feel my worth once again

Even the toughest like me can’t help but giving in to your affection

I sometimes wonder whether you are just a dream

Questioning whether this true love I’ve longed for is real

Come rain or shine, I will hold on to this love with all my might

Selesai Amber bernyanyi, tepuk tangan dari pengunjung mulai berdatangan. Di tambah Kris yang senyum nya semakin mengembang dari awal sampai akhir Amber bernyanyi. Amber melihatnya tadi saat ia mulai bernyanyi. Bagaimana tidak, Kris berada tepat di depan nya yang mau tidak mau Amber harus menatap ke depan selain menatap kunci gitar-nya, dan terkadang mata mereka bertemu lalu saling melempar senyum.

Amber hendak menutup penampilan nya dengan sebuah kalimat sebelum di potong oleh seorang pemuda yang sepertinya mabuk. Pemuda mabuk tersebut berjalan ke arah panggung sambil mengeluarkan uang dari dompetnya yang akan diberikan kepada satu-satu nya pengisi panggung tersebut. Yaitu Amber.

Hey girl! Ini tips buat kamu.” Ucap pemuda mabuk tersebut sambil mengacungkan beberapa lembar dolar kepada Amber. Amber tentu tidak menolak karena hal tersebut merupakan hal biasa. Diraih nya lembaran dolar di tangan pemuda mabuk tersebut, namun pemuda tersebut tidak melepaskan uang nya. Malah menyentuh tangan Amber dengan tangan nya yang satu lagi sambil berbicara.

“Kamu benar-benar memiliki suara yang bagus. Boleh ga aku request lagu?” Pemuda mabuk tersebut malah mengusap-usapkan tangan nya kepada tangan Amber yang masih memegang dolar yang belum ia lepaskan. Amber yang merasa risih hendak merelakan lembaran dolar tadi dengan melepaskan tangan nya namun, pemuda tersebut malah makin mengeratkan tangan nya. Kris yang sadar akan kerisihan Amber. Dengan sigap lansung menghampiri mereka, melepas kasar tangan pemuda mabuk tersebut yang memegang tangan Amber.

“Lo udah mabuk tuh, mending balik sana ke meja lo aja.” Ucap Kris sambil mendorong pelan pemuda tersebut agar menjauh dari Amber. Namun karena pemuda tersebut mabuk maka ia terdorong jatuh ke lantai hanya dengan dorongan pelan dari Kris.

Sialnya Kris, teman-teman dari pemuda tersebut mulai bermunculan dan menegur tindakan yang Kris tidak sengaja ia lakukan tadi.

“Woy! ada urusan apa lo sama itu cewe? Lo pacar si lesbi ini hah?!” Tanya salah satu teman dari pemuda mabuk tersebut. Kris yang tidak terima akan ucapan nya lansung melayangkan tinju. Di rasa tidak cukup ia menendang teman pemuda tersebut hingga tersungkur. Pemuda mabuk tersebut sudah berdiri dibantu salah satu teman nya. Memang orang mabuk tidak bisa diprediksi. Ia malah mengambil botol di sembarang meja lalu ia lempar ke kepala Kris. Pengunjung mulai berteriak terutama Amber yang lansung berlari turun menghampiri Kris yang memegang kepalanya.

“Kris! Lo ga apa-apa? Ya! Lo berdarah ini!” Amber panik melihat darah mulai mengalir dari tangan yang Kris tahan di kepalanya.

Sunbae! Sunbae!” Teriak Amber memanggil Henry namun yang di panggil malah tidak muncul. Kris mulai meringis kesakitan namun ia tahan “Gue gapapa Am. Lo ga kenapa-napa kan? Mereka ga nyakitin lo kan? Coba gue liat.” Kris berusaha berdiri dengan tegak lalu meraih tangan Amber yang terlihat dengan jelas cetakan tangan dari pemuda tersebut yang memegang tangan nya terlalu erat. Amber melepaskan tangan nya dari genggaman Kris.

“Tangan gue ga sebanding sama kepala lo yang berdarah. Ayo kita obatin dulu itu luka lo.” Lalu Amber memapah Kris keluar dari Bar.

**

 

Yuhuu~ udah lama gue ga update yaa wkwk

Karena kelamaan ga nulis, tulisan gue jadi rada kaku gitu haha maafkan

U know lahh yang belum subscribe, subscribe dulu. Yang belum upvote, upvote dulu. Yang udah baca jangan lansung close browser kalian. Tinggalin komen nya dulu haha karena komen kalian gue semangat ngetik^~^

Peace out!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
denihilda
maafkan aku yang jarang update:(((

Comments

You must be logged in to comment
krisber22 #1
Chapter 13: Gua baru buka aff hehe
Njirrr gx kebayang kalo ajol bnran pke dress y (tapi)
Biar pada kesumpel tuh mulut n jari para netijen yv bilang yg gx" ttg ajol
dewipur
#2
Chapter 13: Akhir nya update juga nih ..

Anday aja Amber pake dres itu di dunia nyata ..
Apa reaksi Kris sama dengan definisi ff ini .. ?? ??
ajol_fxonee
#3
Chapter 13: Aiissshhhh... Krisber kuh..
Kangen bgt aku tuh...
Padamuh..
ajol_fxonee
#4
Chapter 12: Jadi ngerasain kupu2 beterbangan juga nih diperut.. Hehehe.. Apalagi waktu kris bilang “Kalo yang ini, I mean it.” woooooaaahhhh... Mantap krissssss
Meytasari #5
Chapter 13: Akhirnya loe update juga gpp lah loe lama update yg pnting nih cerita hrus selesai gw trma apa adanya krn gw gak bisa bikin ff jdi gw trma2 aja wkwk

Cerita loe udh smkin bagus pokoknya harus lanjut wlaupun lama ok sekian dri gw den. :D
ajolnim
#6
Chapter 13: Deeennniiiiiiiiii wkwkwk POKOKNYA GUE NUNGGU CHAPTER BERIKUTNYA GAMAU TAU KUDU CEPETAN YANG AFTER WEDDING PARTY NYA HHHHHHH BAGIAN PAPORIT AKUTUUU

Btw tulisan lo makin rapih den, keknya bakal makin rapih kalo minggu depan lo update lagi xD
Cumie26 #7
Chapter 13: Setelah sekian lama akhirnya update jg. KrisBer mah makin lucu aja, kayanya Amber sdh mulai jatuh pd pesonanya si tiang. Pokoknya ditunggu lanjutannya authornim dan semoga tdk lama.
sapsaptl
#8
Chapter 13: Pendek den, gue pusing mau komen.
Karena scene menarik dari semua scene adalah pas di ruang kerja kris.
mereka unyu2 begitu deeeh, gemas gettoooo.
lo kalo update tuh jangan lama2, gue bingung dan lupa alurnya tau, ege kan -,-
selamwt bisulnya pecah anyway
sapsaptl
#9
kesambet apaan lo den update.
gue bingung bacanya nih. gue udah lumayan lupa. telat bgt lo updatenya njir
Stefyasan
#10
Chapter 13: Thanks for update thor.....
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.....
Love yah