INDESTRUCTIBLE

Please Subscribe to read further chapters

Description

.....THIS IS MINI SERIES....

ENJOY!!

.

.

.

“Yulllllllllll..............”

.

Yuri menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakan seseorang di seberang sana mampu membuat telinganya berdengung.

.

“Ouch, Fany-ah... Bisakah kau tidak berteriak sepagi ini?”, ucap Yuri masih dengan suara seraknya.

.

Gadis di seberang sana tertawa kecil. “Hehehe, sorry Yul. Aku terlalu bahagia”, jawabnya dengan riang.

.

“Wae?”

.

“..........................”

.

“Fany-ah?”, Yuri melepaskan ponsel di telinganya dan menatap layar. Telponnya bersama Tiffany masih tersambung. “YA, Fany-ah jawab aku”, Yuri mulai tak sabaran.

.

“Kau penasaran?”

.

“Aish, cepat jawab aku”, Yuri mulai kesal.

.

“Yul??”

.

“Apa? Ya, cepat katakan”

.

“AKU DIIZINKAN OLEH DADDY SEKOLAH DI SORBONNE!!!”, Teriak gadis itu lebih kencang dari sebelumnya. Terang saja, Yuri langsung kaget bukan main.

.

“Astaga, Stephany Hwang.. Suaramu bisa membunuhku”, kesalnya lagi.

.

“Maaf Yul, aku terlalu senang. Bisakah kau menjemputku besok?”

.

“Hmmm, baiklah”

.

“YAH!! Kau tidak senang jika aku bersekolah di tempat yang sama denganmu?”, Protes gadis itu karena reaksi Yuri biasa saja.

.

Yuri langsung berteriak kegirangan dan di seberang sana Tiffany hanya memutar bola matanya karena reaksi berlebihan dari namja tanned itu.

.

“Bagaimana? Kau mendengarnya?”, tanya Yuri.

.

“Terserah kau sajalah Yul...”

.

Tuutt...tuutt...tuutt....

.

.

Yuri dibuat cengo karena Tiffany tiba-tiba mematikan telpon. “Aish, anak itu”

.

.

.

----------------------------------

.

Taeyeon sedang duduk di taman sekolah dan menikmati ice cream favoritnya. Matanya berbinar-binar bukan karena rasa ice cream itu, karena sedari tadi pandangannya mengarah pada gadis-gadis yang berada di Sorbonne High School ini.

.

“Oh my gosh, - itu menakjubkan”, kagumnya sambil tetap menikmati ice cream.

.

PAAKKK....

.

.

“Ouch..... YAAH” Taeyeon mengerang kesakitan karena kepalanya dipukul seseorang.

.

“Back to earth, byun Taeyeon”, Yoong duduk di sebelah pria imut itu.

.

“Aish, kau ini mengganggu kenikmatanku saja”, rutuk Taeyeon.

.

Yoon malah tertawa terbahak-bahak. Taeyeon mengerutkan alisnya karena tidak mengerti. “Kau mirip badut”, ucap Yoong sambil menunjuk arah mulutnya.

.

Taeyeon segera mengambil ponselnya dan berkaca, ternyata ia belepotan sekali makan ice creamnya. “Oh my god, ketampananku”, teriaknya histeris dan Yoong hanya memutar bola matanya.

.

Mereka duduk bersama di taman sekolah sambil melihat gadis-gadis yang lalu lalang. Tiba-tiba Taeyeon berceletuk. “Seandainya salah satu gadis dengan y bisa menjadi pacarku”, ucapnya sambil berkhayal.

.

PAAKK

.

.

Taeyeon ingin berteriak kembali tetapi tidak jadi karena ternyata bukan Yoong yang memukul kepalanya. Baik Yoong dan Taeyeon berbalik badan, keduanya tertegun saat tahu siapa yang ada di belakangnya.

.

Yoong berbisik pada Taeyeon. “Sepertinya kau harus melangkahi Sica nuna jika ingin mendapatkan pacar, Hyung”, setelah itu Yoong melarikan diri dari situasi mengerikan.

.

.

Taeyeon menelan ludahnya. “Ha—Haii Baby”

.

.

.

.

-----------------------------

.

Jessica berlenggang dengan santainya di koridor sekolah, meski pelajaran sedang berlangsung, gadis itu tak peduli. Dia memilih melarikan diri dan mencari seseorang. “Aish, kemana si shiksin itu”, kesalnya.

.

Ia pun bergegas menuju lapangan basket berharap orang yang ia cari ada disana. Senyumnya mengembang ketika melihat namja tinggi kurus sedang minum di pinggir lapangan. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju namja itu.

.

“Youngi~~”, panggilnya dengan manis.

.

Sooyoung menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Jessica. “Sica, ada apa?”, tanyanya.

.

Tanpa menjawab, Jessica menarik lengan Sooyoung dan membawa namja itu ke ruang ganti yang ada di hall basket ini. Mereka berdiri di depan loker milik Sooyoung. “Wae?”, Sooyoung semakin heran dengan tingkah gadis ini.

.

Chuuu~~

.

.

Sooyoung mematung saat sesuatu yang lembut menempel di bibirnya. Walaupun singkat tapi itu cukup membuat Sooyoung hampir kehilangan gravitasi. “S—Sii—Sicca”, Sooyoung tergagap karena ciuman itu.

.

Sedangkan Jessica tersenyum senang. “Thanks Youngi, aku akan melakukannya dengan Yul”, ucapnya tanpa dosa. Gadis itu segera pergi dengan hati riang.

.

1 detik

.

.

.

2 detik

.

.

.

3 detik

.

.

.

“YAAAH!!, kau menjadikanku kelinci percobaan agar bisa mencium Yuri. YAAAH!! JESSICAAAA”, teriak Sooyoung histeris saat menyadari situasi yang sebenarnya.

.

Sooyoung memegang bibirnya dengan perasaan sedih “oh god, bibirku ternoda”

Comments

You must be logged in to comment
grogerskim
#1
Chapter 3: Kenapa engga dilanjutin ini ceritanya?