Lost In Love

Please Subscribe to read further chapters

Description

Hi, this is Dina.

I wanna share my love towards DARAGON through this fanfiction, which is already posted on http://daragonindo.wordpress.com and http://wattpad.com

Hope you will like it!

WARNING : Indonesian fanfiction,  only Indonesian.

---

 

 

Park Sandara dan Park Jaejoong, saudara kembar yang nyaris sempurna.

Mereka kaya, pintar, dengan wajah yang ingin dimiliki setiap orang. Ah, satu lagi keberuntungan mereka. Mereka berdua adalah cucu-cucu kesayangan dari seorang pengusaha besar YG Corporation Seoul sekaligus pemilik 'YG Seoul Art & Music' High School, Yang Hyun Seok.

Dara, begitu panggilannya. Ia rapuh dan penyendiri. Jaejoong lah letak kekuatannya. Oppa terbaik yang selalu menjaganya hampir di sepanjang hidupnya. Belahan jiwanya.

Hingga suatu hari, datanglah seorang namja bernama Kwon Jiyong, yang perlahan memberikan warna baru dalam hidupnya.

 

 

×××

CREDIT:

POSTER by Elvira/the12wolves@SPZ

Foreword

Author POV - All Chapters

 

Seorang yeoja nampak duduk tenang bersandar di bawah pohon rindang yang tinggi menjulang di belakangnya. Rambut indahnya tertiup angin, menutupi name tag di dada kirinya yang bertuliskan 'Park Sandara'.

Dengan mata terpejam,ia memasang earphone di telinganya dan mulai mendengarkan lagu.
Tempat itu, tempat dimana ia berada sekarang adalah sebuah tempat istimewa dimana ia sering menghabiskan waktu dengan seseorang yang sangat dicintainya selama 3 tahun di sekolah, Kwon Jiyong.

Setelah cukup lama berdiam diri, perlahan ia membuka kedua matanya, rintik-rintik hujan mulai turun.
Dengan tergesa-gesa ia pun bangkit dari duduknya dan baru akan berlari menerjang hujan yang semakin deras, namun tiba-tiba sebuah payung tengah melindunginya.

Yeoja bermata coklat hazel itu mendongak, senyuman lemah terpancar di wajahnya.

"Oppa.." ucapnya parau.
"Dara-ya.. waegeurae yogiisseo? Belakangan ini hujan turun sangat lebat, bagaimana bila kau sakit, eo?!" balas seorang namja dengan mata coklat hazel yang sama, sembari mengusap lembut rambut yeoja itu.

"Mianhae, oppa.. Ah, apa kau melihat Jiyong hari ini? Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi.."

"Jiyong? tadi aku berpapasan dengannya. Dia bersama dengan Sulli. Kurasa mereka pergi ke perpustakaan, wae?"

Jawaban namja itu membuat tubuh Dara seolah membeku, hatinya sakit sekali.

Jaejoong menatap belahan jiwanya sembari menghela nafas berat. Dengan sigap ia meletakkan tangan kanannya di pipi Dara, "Semua akan baik-baik saja. Kenapa.. kau tidak mengatakan pada Jiyong kalau kau menyukainya? Selama ini kau hanya merasakan sakit karena kebersamaannya dengan yeoja itu. Aku tidak mau melihatmu seperti ini."

Dara mengangkat tangannya perlahan, menyambut sentuhan itu.

"Kau selalu begini, selalu bisa menenangkanku. Nan gwenchanha. Aku dan Jiyong adalah sahabat, akan sangat sulit mengubah itu menjadi perasaan cinta. Baginya, mungkin Sulli adalah segalanya oppa."

Dara memeluk Jaejoong, lalu merasakan kedua matanya memanas, ia ingin sekali menangis, namun ia juga inginberusaha lebih keras lagi untuk tidak merusak keadaan. Keadaan dimana ia mencintai sahabatnya sendiri yang mungkin tidak akan pernah merasakan hal yang sama.

 

Ya, Dara dan Jiyong adalah sahabat sejak hari pertama mereka masuk sekolah, mereka selalu bersama, tertawa bersama, menjalani hari bersama, bahkan Jiyong selalu memberikan perhatian-perhatian yang Dara kian merasa semua itu bukanlah sebatas perhatian untuk seorang sahabat. Bukan perhatian yang biasa.

Dara menyukainya, menyayanginya, bahkan mungkin ia baru menyadari bahwa ia telah jatuh cinta.
Oh, Dara hanya berusaha menjaga hubungan ini, tetap mengalir apa adanya apalagi semenjak Sulli datang dalam hidup Jiyong satu tahun yang lalu.

Perlahan Dara merasa Jiyong telah melupakannya.

-

"Kaja, kita pulang. Anggaplah semua yang terjadi hari ini adalah sebuah mimpi buruk, saat kau bangun besok pagi kau akan merasa jauh lebih baik." ucap Jaejoong mempererat pelukannya pada Dara.

"Ya~ Park Jaejoong! kau akan membuatku menangis!"

"Ya~ Park Sandara! bisakah kau tidak berteriak padaku? Aku sedang menghiburmu."

Lalu mereka pun tertawa, melangkah pergi menerobos hujan sambil bergandengan tangan..

Dara tidak bisa memilih dengan siapa ia akan jatuh cinta. Dia merasa pertemuannya dengan Jiyong 3 tahun yang lalu adalah takdir.

Takdir yang merupakan bagian dari seluruh mimpi indahnya selama ini, yang mungkin suatu saat akan menjadi kenyataan.

 

to be continued...

 

----

 

 

*Excited untuk comment-comment kalian nanti! Terima kasih sudah mampir! :)* 

Comments

You must be logged in to comment
GGGRRR #1
Wah fanfic Indo, fighting authorim :D